Ditulis oleh Tim Konten Medis
Endokrinologi adalah cabang kedokteran yang menangani seputar sistem endokrin, yaitu sistem yang mengendalikan hormon di dalam tubuh. Cabang ini menangani berbagai masalah kesehatan tertentu, mulai dari sindrom ovarium polikistik (PCOS) hingga hiperkalsemia.
Anda bisa berdiskusi dengan ahli endokrinologi apabila mengalami gejala PCOS, gangguan tiroid, atau kadar testosteron rendah.
Umumnya, Anda bisa menemui ahli endokrinologi di berbagai layanan kesehatan. Namun, para ahli ini juga bisa ditemui untuk berkonsultasi selama kunjungan rawat inap apabila terdapat kekhawatiran tentang gangguan terkait hormon yang mendasarinya.
Anda bisa mengunjungi ahli endokrinologi karena berbagai alasan. Misalnya, terkena diabetes, masalah pada kelenjar tiroid, dan gangguan adrenal.
Apa Itu Endokrinologi?
Endokrinologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hormon, kelenjar, dan sistem endokrin. Kelenjar yang mengeluarkan hormon dan organ tertentu di dalam tubuh mampu membentuk sistem endokrin.
Hormon adalah zat kimia pembawa pesan yang bergerak dari satu kelenjar endokrin atau organ dalam tubuh ke bagian tubuh lainnya melalui darah. Zat ini berperan penting dalam metabolisme, pertumbuhan, dan fungsi seksual.
Tubuh memiliki lebih dari dari 50 hormon yang berbeda, termasuk adrenalin, estrogen, dan insulin. Sementara itu, sistem endokrin adalah jaringan kompleks yang terdiri dari kelenjar dan hormon serta berfungsi untuk mengatur banyak fungsi tubuh.
Seorang dokter endokrinologi dapat mengkhususkan diri dalam mengatasi masalah kesehatan yang berkaitan dengan sistem endokrin dan jaringan kelenjar penghasil hormon dalam tubuh. Ahli ini termasuk dalam sub spesialis dari ilmu penyakit dalam.
Setelah menyelesaikan kuliah selama 4 tahun, ahli endokrinologi akan menempuh pendidikan selanjutnya di sekolah kedokteran. Kemudian, mereka menghabiskan waktu sekitar 6 tahun untuk mempelajari bidang dan pelatihan tambahan endokrinologi. Namun, sebelum itu, mereka perlu mendapatkan sertifikasi dalam bidang penyakit dalam, lalu memperoleh sertifikat resmi sebagai ahli endokrinologi.
Penyakit yang Ditangani oleh Ahli Endokrinologi
Berikut ini adalah beberapa penyakit yang ditangani oleh spesialis endokrinologi:
1. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
Salah satu penyakit yang bisa ditangani oleh ahli endokrinologi adalah sindrom ovarium polikistik (PCOS). Jenis penyakit memiliki gejala, seperti siklus haid tidak teratur, benjolan di sekitar tepi ovarium, dan jerawat parah.
PCOS bisa didiagnosa melalui pemeriksaan endokrinologi, seperti tes fisik, laboratorium, dan evaluasi radiologi. Pemeriksaan endokrinologi adalah jenis pemeriksaan non-invasif yang tidak menimbulkan rasa sakit untuk mengevaluasi dan memantau penyakit serta gangguan yang terkait dengan kelenjar endokrin.
Selain itu, PCOS juga bisa dideteksi dengan pemeriksaan panggul. Pemeriksaan ini dapat melihat ketebalan lapisan rahim dan penyebab lain dari pendarahan abnormal.
Baca Juga: Mengenal Peran Konsultan Fertilitas Endokrinologi Reproduksi
2. Kanker Kelenjar Endokrin
Kanker kelenjar endokrin adalah kondisi ketika tubuh mengalami perkembangan sel-sel abnormal di kelenjar atau organ endokrin. Organ ini terdiri dari kelenjar hipofisis, kelenjar tiroid, dan kelenjar adrenal.
Gejala kanker kelenjar endokrin cenderung bervariasi, tergantung pada bagian sistem endokrin yang terpengaruh. Kondisi ini dapat ditangani dengan berbagai perawatan medis, seperti operasi bedah, terapi radiasi, dan kemoterapi.
3. Kadar Testosteron Rendah
Penyakit yang dapat diatasi oleh ahli endokrinologi selanjutnya adalah kadar testosteron rendah pada pria. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari cedera hingga masalah kesehatan tertentu.
Kadar testosteron rendah berisiko tinggi pada orang yang mengalami obesitas, disfungsi ginjal, dan lansia. Kondisi ini memiliki tanda dan gejala, seperti menurunnya gairah seksual, testis mengecil, dan jumlah sperma rendah.
4. Osteoporosis
Osteoporosis mampu melemahkan tulang secara tiba-tiba yang dapat memicu fraktur atau patah tulang. Penyakit ini biasanya sering terjadi di pinggul, pergelangan tangan, dan tulang belakang.
Pada banyak kasus, osteoporosis cenderung tidak memiliki gejala sehingga sering penderita sering kali tidak menyadarinya. Meskipun begitu, Anda bisa mengenali tanda-tanda peringatan osteoporosis, seperti kehilangan tinggi badan sebanyak 1 inci atau lebih, perubahan postur tubuh, dan sesak napas.
5. Gangguan Tiroid
Penyakit hormonal yang ditangani oleh dokter endokrinologi, yaitu gangguan tiroid. Gangguan ini merupakan istilah umum untuk kondisi yang memengaruhi fungsi tiroid.
Sebagai contoh, hipotiroidisme dan hipertiroidisme yang menjadi 2 jenis utama penyakit tiroid. Hipotiroidisme adalah kondisi umum ketika tubuh tidak mampu menghasilkan dan melepaskan cukup hormon tiroid ke dalam aliran darah.
Sementara itu, hipertiroidisme atau tiroid yang terlalu aktif adalah kondisi ketika kelenjar tiroid memproduksi dan melepaskan hormon dalam jumlah tinggi. Akibatnya, tubuh mengalami percepatan metabolisme dengan gejala peningkatan nafsu makan, detak jantung cepat, dan mudah merasa cemas.
Dokter bisa mendeteksi gangguan tiroid dengan pemeriksaan endokrinologi TSHs. Pemeriksaan ini juga mampu mengetahui kadar TSH atau fungsi hormon tiroid di dalam tubuh.
Baca Juga: Gabung Komunitas PCOS untuk Dapatkan Dukungan dan Info Kesehatan
6. Diabetes
Endokrinologi anak dapat menangani penyakit diabetes tipe 1. Kondisi ini tidak hanya menyerang orang dewasa saja, tetapi juga anak-anak.
Gejala diabetes tipe 1 pada anak dapat berupa sering buang air kecil, mudah merasa haus, dan kelelahan. Bahkan, anak juga bisa kehilangan berat badan sehingga tampak lebih kurus dari biasanya.
7. Gangguan Metabolisme
Gangguan metabolisme adalah kondisi yang memengaruhi setiap aspek metabolisme. Contohnya, penyakit Gaucher dan hemokromatosis.
Gejala gangguan metabolisme dapat berupa mual, muntah, kelelahan, dan berat badan turun atau naik. Dokter dapat mengatasi kondisi ini dengan tes darah untuk memeriksa kadar glukosa darah yang tidak normal.
8. Infertilitas
Subspesialis endokrinologi terdiri dari banyak bidang, termasuk fertilitas endokrinologi reproduksi. Bidang ini mampu menangani berbagai masalah kesehatan tertentu, salah satunya adalah infertilitas.
Gangguan kesuburan atau infertilitas adalah suatu kondisi di mana Anda tidak bisa hamil setelah 1 tahun mencoba berhubungan intim tanpa pengaman. Penyebabnya cukup beragam, mulai dari masalah pada ovulasi hingga jumlah sperma atau kadar testosteron rendah.
9. Kista Ovarium
Endokrinologi reproduksi wanita mampu menangani berbagai infeksi penyakit. Salah satunya adalah kista ovarium dengan gejala nyeri panggul, perut kembung, dan rasa tertekan pada perut.
Kista ovarium menjadi salah satu penyakit yang umum terjadi dan tidak berbahaya. Biasanya, kondisi ini dapat sembuh dengan sendirinya tanpa memerlukan pengobatan medis.
10. Hiperkalsemia
Hiperkalsemia dapat terjadi saat kadar kalsium dalam darah lebih tinggi dari batas normal. Kondisi ini bisa bersifat sementara atau kronis, tergantung dari gejala yang terjadi.
Gangguan hiperkalsemia dapat menyerang siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada wanita di atas usia 50 tahun atau setelah mengalami menopause. Pada kebanyakan kasus, kondisi ini bisa terjadi akibat kelenjar paratiroid yang terlalu aktif atau adanya keganasan.
Jika Anda mengalami penyakit tersebut, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan terhindar dari risiko masalah kesehatan serius. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Steffe Lie
Source:
- Cleveland Clinic. Endocrinologist. September 2024.
- Healthdirect. The Role of An Endocrinologist. September 2024.
- WebMD. What Is an Endocrinologist?. September 2024.