Ditulis oleh Tim Konten Medis
Deteksi penyakit lewat kuku menjadi salah satu cara untuk mengetahui seseorang terkena kondisi medis tertentu yang berbahaya atau tidak. Sebab, kesehatan kuku bisa menjadi cerminan diri pada kondisi setiap individu. Sebagai contoh, perubahan warna kuku pucat bisa mengindikasikan penyakit jantung.

Kuku kuning menandakan infeksi jamur.
Kuku menopang dan melindungi ujung jari tangan dan kaki yang sensitif. Pada kuku tangan, bagian tubuh ini berperan penting untuk membantu Anda dalam mengambil benda atau menggaruk kulit.
Kuku jari tangan biasanya tumbuh 3 kali lepat daripada kuku kaki. Masalah kuku dapat memengaruhi semua kalangan usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Bahkan, bagian tubuh ini dapat mendeteksi penyakit melalui perubahannya yang terjadi.
Ciri-Ciri Kuku Tidak Sehat yang Jadi Tanda Penyakit
Berikut ini adalah penyakit yang bisa diilihat lewat kuku:
1. Perubahan Warna
Perubahan warna pada kuku bisa mengindikasikan kondisi medis tertentu, mulai dari ringan hingga parah. Kuku yang tidak sehat biasanya berwarna kuning karena adanya infeksi jamur yang menyebabkan penebalan dan pengelupasan kuku.
Sementara itu, ada warna kuku yang tidak sehat yang perlu Anda ketahui, di antaranya:
- Warna kuning: Selain infeksi jamur, kuku berwarna kuning bisa menandakan masalah kesehatan serius, seperti gangguan tiroid, penyakit hati, gagal jantung kongestif, penyakit paru-paru, diabetes, dan artritis reumatoid.
- Warna pucat: Bisa menandakan anemia atau gagal jantung sehingga perlu diwaspadai.
- Kuku biru: Kondisi ini menandakan bahwa tubuh mengalami kekurangan oksigen akibat penyakit jantung atau sejumlah kondisi medis lainnya.
Baca Juga: Cara Menyembuhkan Cantengan yang Cepat dan Efektif
2. Terbelah atau Retak
Kuku yang terbelah atau retak tidak sengaja bisa terjadi karena infeksi jamur atau penyakit tiroid. Terkadang, cat kuku atau sabun pembersih juga menyebabkan kondisi ini.
Namun, Anda perlu berhati-hati apabila kuku terbelah atau retak yang tidak kunjung sembuh dalam waktu lama. Kondisi ini bisa menandakan hipotiroidisme, kondisi di mana kelenjar tiroid tidak memproduksi cukup hormon.
3. Kuku Berlubang
Macam-macam penyakit kuku cukup bervariasi. Salah satunya adalah kuku berlubang yang berkaitan dengan psoriasis.
Gangguan psoriasis adalah kondisi yang memicu bercak-bercak kulit bersisik. Bahkan, lekukan kecil pada kuku juga menjadi tanda alopecia, yaitu penyakit autoimun yang menyebabkan rambut rontok. Terkadang, kondisi ini juga membuat kuku hancur.
4. Garis Beau
Garis beau adalah lekukan atau tonjolan yang muncul di ujung jari secara vertikal. Ini bisa menjadi tanda bahwa tubuh mengalami kekurangan gizi.
Kondisi lain yang menyebabkan garis beau, di antaranya:
- Penyakit pembuluh darah perifer
- Pneumonia
- Kekurangan seng
- Gula darah tinggi yang tidak terkontrol
5. Jari Tabuh
Jari tabuh atau clubbing finger adalah kondisi ketika kuku menebal dan melengkung di sekitar ujung jari. Kondisi ini bisa terjadi selama bertahun-tahun lamanya.
Gangguan jari tabuh disebabkan oleh rendahnya kadar oksigen dalam darah dan berkaitan dengan kondisi medis tertentu, seperti:
- AIDS
- Gangguan hati
- Radang usus
- Penyakit paru-paru dan jantung
Baca Juga: 6 Ciri-Ciri Kutu Air pada Kulit dan Cara Mengobatinya
6. Koilonikia
Kuku jari bisa memiliki tonjolan dan cekungan ke luar menyerupai bentuk sendok. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut sebagai koilonikia.
Anda bisa mengalami kondisi ini akibat mengalami kondisi medis berupa anemia defisiensi zat besi, penyakit jantung, dan gangguan hati akibat terlalu banyak zat besi yang terserap dari makanan. Selain itu, koilonikia bisa menandakan adanya hipotiroidisme atau kelainan akibat kekurangan hormon tiroid.
7. Leukonikia
Gejala penyakit yang terlihat dari kuku, seperti bintik atau garis-garis putih yang tida seragam pada kuku. Para ahli menyebut kondisi ini dengan leukonikia.
Umumnya, bintik atau garis putih berasal dari cedera ringan dan tidak membahayakan kesehatan tubuh. Namun, kondisi ini bisa berkaitan dengan masalah kesehatan yang buruk atau kekurangan gizi.
Faktor lainnya yang dapat menyebabkan leukonikia meliputi penyakit menular, gangguan metabolik atau sistemik, dan penggunaan obat-obatan tertentu.
8. Garis Putih Melintang
Garis Mees atau garis putih melintang menjadi tanda keracunan arsenik. Jenis keracunan ini terjadi saat Anda menelan atau mengonsumsi arsenik dalam jumlah tinggi.
Akibatnya, tubuh dapat mengalami sakit perut, mual, muntah, diare, dan batuk hanya dalam waktu 30 menit setelah terpapat senyawa berbahaya tersebut. Paparan arsenik jangka panjang menyebabkan gejala yang lebih parah, termasuk garis putih pada kuku, perubahan pigmentasi kulit, dan gangguan pencernaan.
9. Onikolisis
Ketika lempeng kuku terpisah dari dasar kuku, hal ini dapat menyebabkan perubahan warna kuku menjadi putih yang disebut onikolisis. Kondisi onikolisis terjadi ketika Anda mengalami infeksi, trauma, atau penggunaan produk pada kuku.
Penyebab lain onikolisis dapat berupa gangguan psoriasis dan penyakit tiroid. Pada psoriasis, kondisi ini menimbulkan gejala lainnya, seperti kulit bersisik, menebal, dan mudah terkelupas.
10. Cekungan Kecil
Beberapa orang dapat mengalami pitting pada kuku. Kondisi ini ditandai dengan cekungan atau lubamg kecil yang terjadi pada orang yang mengidap psoriasis.
Bahkan, beberapa penyakit sistemik juga menyebabkan pitting yang cukup mengganggu. Bila perubahan kuku disertai dengan gejala lain, Anda bisa mengunjungi layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan.
Baca Juga: Apa Itu Ruam Kulit? Penyebab, Gejala, Pengobatan
Cara Menjaga Kesehatan Kuku
Ada beberapa cara menjaga kesehatan kuku yang tepat, di antaranya:
- Menjaga kuku tetap kering dan bersih: Ini dapat mencegah kuman tumbuh di bawah kuku. Selain itu, Anda juga bisa mengenakan sarungan tangan karet berlapis katun saat mencuci piring, membersihkan, atau menggunakan bahan kimia keras agar kuku tetap sehat.
- Gunakan pelembab: Tidak hanya kulit, kuku dan kutikula juga memerlukan pelembab. Oleskan, pelembab secara merata agar kuku tidak mudah rusak.
- Menjaga kebersihan kuku: Pastikan untuk menjaga kebersihan kuku dengan memotongnya secara rutin.
- Konsumsi suplemen: Berbagai riset membuktikan bahwa suplemen biotin dapat membantu memperkuat kuku yang lemah atau rapih. Namun, sebelum konsumsi suplemen ini, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk menentukan jenis vitamin yang tepat.
- Mengoleskan lapisan pelindung: Cara ini dapat membantu memperkuat kuku agar tidak mudah rusak.
Itulah pembahasan mengenai deteksi penyakit lewat kuku dan cara menjaga kesehatan kuku yang tepat. Jika Anda mengalami ciri-ciri kuku yang sehat yang jadi tanda penyakit, seperti .. sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital.
Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Diinar Syifaa
Source:
- Better Health Channel. Nails – Fingernail and Toenail Problems. Mei 2025.
- Healthline. Nail Abnormalities. Mei 2025.
- Mayo Clinic. Fingernails: Do’s and Don’ts for Healthy Nails. Mei 2025.
- University Hospitals. Your Nails Can Say a Lot About Your Health. Mei 2025.