Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penyebab vertigo sering kambuh bisa terjadi karena beberapa faktor, termasuk gangguan telinga bagian dalam, penyakit meniere, hingga menderita stroke. Mengetahui langkah penanganan yang tepat bisa mengurangi risiko komplikasi bahayanya.
Penyakit vertigo adalah kondisi yang menyebabkan sensasi kepala berputar dan pusing.
Serangan vertigo mendadak bisa menimbulkan kekhawatiran dan cenderung berbahaya. Serangan ini bisa memicu risiko jatuh dan cedera saat melakukan aktivitas sehari-hari.
Bahkan, vertigo juga bisa mengalami gejala kambuh yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Kondisi ini memerlukan perawatan mandiri di rumah hingga pengobatan medis untuk mencegah gangguan yang semakin parah.
Penyebab Vertigo Kambuh
Ciri-ciri penyakit vertigo ditandai dengan sensasi kepala berputar dan pusing. Kondisi ini dapat menimbulkan rasa mual dan muntah yang cukup mengganggu.
Penderita vertigo juga bisa mengalami kehilangan keseimbangan dan telinga sering berdenging. Penyebabnya bisa Karena banyak hal yang memengaruhi kondisi kesehatan tubuh.
Adapun sejumlah penyebab vertigo kambuh yang perlu diwaspadai, antara lain:
1. Vertigo Posisi Paroksismal Jinak
Penyebab vertigo mendadak bisa terjadi karena adanya vertigo posisi paroksismal jinak (BPPV). Kondisi ini merupakan gangguan telinga bagian dalam yang terjadi akibat gerakan tertentu. Misalnya, mengangkat kepala ke atas saat menggunakan obat tetes mata.
BPPV bisa memicu pelepasan kristal-kristal kecil di telinga bagian dalam. Kristal ini dapat bertabrakan dengan saluran setengah lingkaran sehingga tubuh mengalami kehilangan keseimbangan dan pusing sepanjang hari.
Dalam waktu 48 jam, vertigo hanya terjadi ketika Anda mengubah posisi, seperti duduk, berguling, berbaring, atau menggerakkan kepala ke atas dan ke bawah. Setelah Anda kembali pada posisi baru, kristal dapat mendarat di bagian telinga tertentu dan menyebabkan gejala vertigo berhenti.
Baca Juga: 9 Cara Mengatasi Vertigo Kambuh dengan Efektif
2. Vertigo Servikal
Vertigo bisa disebabkan karena adanya gangguan pada otot leher, terutama bagian servikal tulang belakang. Otot leher berperan penting untuk menjaga keseimbangan dan mengirimkan sinyal ke otak terkait gerakan tubuh.
Dalam istilah medis, kondisi ini dikenal dengan sebutan vertigo servikal. Penderita vertigo bisa mengalami kepala berputar akibat gerakan yang begitu cepat. Misalnya, menoleh ke kanan dan kiri secara mendadak.
3. Penyakit Meniere
Vertigo bisa disebabkan oleh penyakit meniere, yaitu gangguan telinga bagian dalam. Penyakit ini dapat terjadi pada siapa saja, baik pria maupun wanita.
Penyakit meniere tidak hanya menimbulkan serangan vertigo saja tetapi juga keluhan umum lainnya. Misalnya, telinga berdenging, mual, dan tekanan di telinga.
Biasanya, penyakit meniere berlangsung lebih lama dari vertigo posisi paroksismal jinak (BPPV). Pilihan pengobatannya termasuk pengobatan medis dan terapi non-invasif.
Baca juga: Obat Herbal Alami untuk Mengatasi Vertigo
4. Migrain Vestibular
Penyebab vertigo sering kambuh bisa terjadi karena adanya migrain vestibular. Gejalanya meliputi sakit kepala berdenyut, mual, dan muntah.
Pada beberapa kasus, penderita juga cenderung sensitif terhadap cahaya, suara, dan bau akibat kerusakan fungsi otak. Kondisi ini sering kali dialami oleh wanita yang telah menopause.
Anda dapat mengatasi migrain vestibular dengan cara pengobatan medis. Obat yang untuk mengatasi kondisi ini meliputi antidepresan trisiklik, penghambat beta, dan topiramat.
5. Vestibular Neuronitis
Vestibular neuritis adalah kondisi ketika tubuh mengalami gejala vertigo dalam jangka waktu panjang. Kondisi ini menyebabkan gangguan telinga yang memicu keluhan, seperti:
- Kepala pusing
- Mual dan muntah
- Kehilangan kesimbangan
- Sulit berkonsentrasi
- Sensitif terhadap gerakan secara tiba-tiba
- Tidak mampu mengendalikan gerakan mata.
Vestibular neuritis dapat berlangsung selama beberapa minggu hingga berbulan-bulan. Namum, kondisi ini cenderung tidak menular dan bisa sembuh dengan sendirinya.
Dokter dapat menyarankan berbagai jenis obat untuk meredakan gejala vestibular neuritis. Obat ini dapat berupa ondansetron dan metoklopramid.
Pada beberapa kasus, penderita vestibular neuritis bisa mengalami mual dan muntah parah. Kondisi ini memerlukan perawatan intensif di bawah pengawasan dokter.
Baca Juga: Sakit Kepala Belakang: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
6. Labirinitis Akut
Penyebab vertigo sering kambuh bisa terjadi karena adanya infeksi pada labirin telinga. Dalam istilah medis, infeksi ini dikenal dengan sebutan labirinitis akut.
Infeksi labirin telinga menimbulkan peradangan sehingga memengaruhi pendengaran dan keseimbangan telinga. Kondisi ini bisa menimbulkan beberapa gejala, seperti pusing, mual, dan sensasi kepala berputar.
Perawatan infeksi labirin telinga membutuhkan obat-obatan medis untuk meredakan gejalanya. Jika mendapatkan pengobatan yang tepat, infeksi ini dapat sembuh dalam waktu 1-2 minggu.
7. Stroke
Vertigo terkadang bisa menjadi gejala stroke. Namun, penyakit ini biasanya muncul bersamaan dengan gejala lainnya. Misalnya, sulit berbicara, kehilangan keseimbangan, dan gangguan penglihatan.
Vertigo akibat stroke dapat menimbulkan komplikasi serius apabila tidak segera mendapatkan penanganan. Anda dapat mencari bantuan medis jika mengalami gejala parah, seperti:
- Mati rasa pada 1 sisi tubuh
- Mudah merasa bingung
- Kesulitan berbicara dan memahami pembicaraan orang lain
- Sulit berjalan atau kurangnya koordinasi
- Kepala pusing yang tidak jelas penyebabnya.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Vertigo Kambuh?
Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi vertigo kambuh yang efektif:
- Segera duduk atau berbaring. Hal ini penting untuk menghindari jatuh dan cedera.
- Hindari gerakan tiba-tiba. Kondisi ini bisa mencegah gejala vertigo yang semakin parah.
- Terapi fisik. Terapi ini melibatkan teknik relaksasi dan pernapasan untuk mengurangi gejala panik saat vertigo kambuh
- Melatih gerakan kepala. Caranya dengan memutar kepala ke kiri selama 1 menit.
- Konsumsi obat medis. Obat dapat berupa antibiotik atau steroid.
Selain itu, Anda juga perlu menghindari makanan penyebab vertigo kambuh, antara lain:
- Makanan tinggi gula, seperti permen, kue, dan minuman kemasan
- Asupan berlemak tinggi, seperti gorengan dan daging berlemak
- Makanan yang mengandung tiramin, seperti keju, daging olahan, dan anggur merah
- Makanan tinggi natrium, seperti makanan cepat saji dan makanan kaleng
- Minuman kafein dan alkohol.
Baca Juga: 9 Rekomendasi Obat Vertigo di Apotek Paling Ampuh
Jika gejala vertigo tidak kunjung sembuh walaupun sudah mendapatkan pengobatan medis, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- Balance & Dizziness Canada. Eating Well with Balance and Dizziness Disorders. September 2024.
- Cleveland Clinic. Vertigo. September 2024.
- Harvard Health Publishing. Coping with Recurring Vertigo. September 2024.