Ditulis oleh Tim Konten Medis
Keringat adalah cairan alami yang dikeluarkan oleh tubuh untuk menjaga suhu dan mengeluarkan sisa-sisa metabolisme. Namun dalam kondisi tertentu keringat bisa dikeluarkan secara berlebihan. Cara mengatasi keringat berlebih bisa dilakukan salah satunya dengan memakai antiperspirant.
Keringat berlebih lebih sering dialami wanita dibandingkan pria.
Keringat berlebihan menjadi salah satu tanda Anda sedang mengalami masalah kesehatan tertentu, seperti hiperhidrosis. Kondisi ini bisa disebabkan oleh rasa cemas dan gugup yang membuat Anda merasa tidak nyaman dalam menjalani kegiatan sehari-hari.
Pada umumnya, keringat berlebih dianggap tidak berbahaya. Namun, kondisi ini tidak bisa diabaikan begitu saja karena bisa menjadi tanda dari suatu penyakit.
Tips untuk Mengurangi Keluarnya Keringat Berlebih
Keringat berlebih atau hiperhidrosis lebih sering dialami oleh wanita dibandingkan dengan pria. Sering muncul keringat berlebih diakibatkan kelenjar keringat bekerja lebih keras dibandingkan keadaan normal. Kondisi ini dapat dipicu oleh beberapa faktor, seperti siklus menstruasi, menopause, kehamilan, dan bawaan sejak lahir.
Ada beberapa cara mengurangi keringat berlebih yang bisa Anda lakukan, yaitu:
1. Memakai Antiperspirant
Cara agar tidak mudah berkeringat yaitu menggunakan antiperspiran. Deodorant dan antiperspirant memiliki perbedaan dari segi manfaat.
Deodoran biasanya mengandung wewangian dan berfungsi untuk menyamarkan bau badan sedangkan antiperspirant mengandung senyawa aluminium yang berfungsi untuk mengontrol keringat pada tubuh.
Antiperspirant dapat bekerja secara maksimal pada kondisi kulit bersih dan kering. Anda dapat menggunakan produk ini saat malam hari atau setelah mandi. Oleh karena itu, deodoran kurang cocok mengatasi keringat berlebih sehingga Anda bisa menggantinya dengan produk antiperspirant.
Baca Juga: Waspadai 10 Penyakit Penyebab Keringat Berlebih pada Tubuh
2. Hindari Makanan Pemicu Keringat
Makanan pedas dan minuman alkohol merupakan jenis makanan rendah serat yang mampu memproduksi lebih banyak keringat, terutama saat Anda mengalami stres atau cemas. Jenis makanan ini mengakibatkan sistem pencernaan tidak punya waktu untuk memecah makanan.
Selain itu, ada beberapa jenis makanan pemicu keringat lainnya seperti bawang putih, bawang bombay, makanan berlemak tinggi, es krim, dan minuman kafein.
3. Menggunakan Pakaian Tipis, Longgar, dan Menyerap Keringat
Keringat berlebihan dapat diatasi dengan menggunakan pakaian tipis, longgar, dan mudah menyerap keringat, misalnya berbahan katun. Hindari menggunakan bahan polyester dan sintetis karena tidak dapat menyerap keringat dan menimbulkan rasa tidak nyaman.
Sama halnya dengan pakaian ketat yang membuat kulit Anda sulit bernapas. Oleh sebab itu, gunakan pakaian longgar agar memberikan rasa nyaman dan menghindari kemungkinan keringat berlebih.
4. Mengontrol Stres
Keringat berlebih bisa disebabkan oleh stres hingga depresi. Saat mengalami stres, otak melepaskan hormon adrenalin dan hormon kortisol ke dalam aliran darah tubuh.
Keringat akibat stres memiliki aroma tidak sedap dan cenderung menyengat. Untuk mengelola stres, pastikan Anda melakukan kegiatan positif, seperti meditasi, yoga, melakukan hobi, dan konsultasi dengan psikolog.
5. Menghentikan Kebiasaan Merokok
Merokok adalah kebiasaan yang dapat membahayakan kesehatan paru-paru. Kebiasaan ini juga memaksa tubuh untuk mengeluarkan zat beracun seperti nikotin.
Merokok juga berpotensi memicu kelenjar keringat untuk memproduksi keringat secara berlebihan. Selain membahayakan kesehatan paru-paru, merokok juga menyebabkan serangan jantung, stroke, dan bau mulut.
6. Mengganti Sepatu Setiap Hari
Mengganti sepatu setiap hari memiliki manfaat agar sepatu mendapatkan sirkulasi udara dan tidak lembab. Hal ini dapat memicu bakteri penyebab bau kaki sehingga mengeluarkan aroma tidak sedap, terutama saat bagian kaki Anda sedang berkeringat.
Cuci sepatu secara berkala untuk membersihkan sepatu dari bakteri, kotoran, dan debu. Selain mengganti sepatu, gunakan kaos kaki yang dapat menyerang keringat supaya kaki lebih sehat dan segar.
Baca Juga: Keringat Dingin: Penyebab, Gejala & Pengobatan
7. Menjaga Berat Badan Ideal
Obesitas atau kelebihan berat badan membutuhkan energi lebih besar untuk bergerak dan beraktivitas setiap hari. Kondisi ini menyebabkan seseorang lebih mudah berkeringat karena terjadi peningkatan suhu tubuh. Berkeringat bukan berarti dapat menurunkan berat badan, kecuali dengan cara berolahraga.
Jaga berat badan ideal dengan melakukan aktivitas fisik,seperti istirahat yang cukup, dan tidak melewatkan sarapan. Anda dapat menerapkan metode “mindful eating” untuk mengatasi masalah berat badan.
8. Mencukur Bulu Ketiak
Sebaiknya, Anda mulai mencukur bulu ketiak secara rutin untuk mencegah keringatan terus-menerus dan menjaga kelembapan. Bulu ketiak juga mampu menghalangi antiperspiran sehingga tidak dapat bekerja dengan maksimal.
Namun, jangan gunakan antiperspiran setelah mencukur. Hal ini menyebabkan iritasi kulit pada area ketiak. Berikan jeda waktu sekitar dua hingga empat hari setelah mencukur agar bisa menggunakan antiperspiran.
9. Mengonsumsi Makanan Gizi Seimbang
Mengonsumsi makanan gizi seimbang menjadi salah satu cara menghilangkan keringat berlebih pada tubuh. Makan makanan bergizi bisa membantu menurunkan kadar gula darah yang meringankan kerja kelenjar keringat.
Makanan yang bisa mengurangi keringat, misalnya kacang almond, pisang, buah, sayur, gandum, minyak zaitun, ubi jalar, dan teh hijau. Hindari mengonsumsi minuman kafein karena berpotensi meningkatkan efek stimulasi pada tubuh yang menyebabkan keringat berlebih.
10. Minum Air Putih yang Cukup
Cara agar badan tidak mudah berkeringat, yaitu dengan mengonsumsi air putih yang cukup. Dalam satu hari, manusia memerlukan sekitar dua liter air putih untuk mencegah dehidrasi.
Air putih juga membantu Anda untuk mengurangi produksi keringat berlebih di bagian ketiak. Gunakan pelembab untuk mencerahkan dan menghaluskan permukaan kulit ketiak.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika Anda mengalami keringat berlebih disertai dengan gejala tertentu, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Adapun gejala yang perlu diperhatikan, antara lain:
- Kesulitan tidur saat malam hari
- Saat bangun tidur, kondisi kasur terlihat basah akibat keringat dingin
- Keringat terjadi pada satu sisi tubuh, seperti bagian lipatan paha kanan
- Keringat berlebih terjadi di seluruh bagian tubuh tidak hanya salah satu bagian tertentu saja
- Mengganggu kegiatan sehari-hari
- Muncul gejala lain, seperti insomnia, kelelahan, sering buang air kecil, sering harus, dan batuk
- Berat badan menurun, dada terasa sakit, demam, jantung berdetak cepat, dada seperti tertekan, atau sesak napas
- Gejala muncul tanpa penyebab yang jelas dan bisa berlangsung selama enam bulan atau lebih
Selanjutnya, dokter dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui penyebab dari keringat berlebihan. Pemeriksaan dilakukan dengan cara tes darah, tes urine, dan tes thermoregulatory.
Baca Juga: 10 Penyebab Berkeringat di Malam Hari dan Cara Mengatasinya
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU).
Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr. Stella Kartolo
Source:
- Cleveland Clinic. Hyperhidrosis. Juni 2024.
- Healthdirect. Excessive Sweating (Hyperhidrosis). Juni 2024.
- NHS. Excessive Sweating (Hyperhidrosis). Juni 2024.