Ditulis oleh Tim Konten Medis
Bahaya pelecehan seksual pada anak bisa menimbulkan dampak negatif bagi fisik dan psikis. Misalnya, anak yang pernah mengalami kekerasan seksual dapat mengalami gangguan tidur, depresi, dan berpotensi tertular penyakit seksual.
Pelecehan seksual pada anak dapat mengganggu psikologis dan fisiknya.
Bentuk kekerasan seksual pada anak dapat berupa fisik maupun non fisik. Pada kasus kekerasan seksual fisik ditandai dengan menyentuh area intim atau kemaluan untuk memenuhi hawa nafsu pelaku. Sementara itu, non fisik bisa terjadi ketika anak ditunjukkan hal-hal yang bersifat pornografi, seperti video, foto, atau gambar.
Apa Itu Pelecehan dan Kekerasan Seksual?
Banyak orang yang tidak menyadari perbedaan dari kekerasan seksual dan pelecehan seksual. Perbedaan ini dapat terlihat dari definisi dan bentuk tindakannya.
Pelecehan seksual adalah bentuk perilaku tidak menyenangkan yang mengarah pada hal-hal seksual. Misalnya, meraba, memegang, dan rayuan seksual yang tidak diinginkan.
Sementara itu, kekerasan seksual cenderung bersifat memaksa dengan cara memanipulasi atau menguasai korban hingga tidak berdaya untuk melakukan hubungan seksual. Kondisi ini bisa berupa pemerkosaan, penganiayaan seksual, pemaksaan secara seksual, dan melakukan percobaan seksual.
Secara definisi, kekerasan seksual adalah setiap perbuatan yang menghina melecehkan, merendahkan, menyerang tubuh, dan atau fungsi reproduksi seseorang. Perbuatan ini biasanya mengarah pada tindakan seksual tanpa adanya persetujuan dari korban.
Kekerasan seksual juga tidak memandang jenis kelamin dan usia, termasuk anak-anak. Kondisi ini memiliki berbagai tanda fisik pada anak, seperti perdarahan atau keluarnya cairan dari alat kelamin, sakit saat buang air kecil, sering ngompol, sulit duduk atau berjalan, terdapat darah di pakaian dalamnya, dan kulit memar di area yang tidak biasa.
Baca Juga: Kesehatan Mental Anak
Apa Dampak Pelecehan Seksual pada Mental dan Perkembangan Anak?
Dampak akibat kekerasan seksual pada anak dapat menimbulkan pengalaman traumatis. Jika tidak segera ditangani, anak akan mengalami gangguan psikologis, seperti cemas, depresi, gangguan kepribadian, bipolar, dan psikotik.
Efek negatif dampak dari pelecehan seksual bisa menimbulkan gejala seperti berikut pada anak:
- Gejala fisik, seperti sesak napas, jantung berdebar, nyeri kepala, sakit perut, dan menegangnya otot
- Perubahan emosi, seperti mudah marah, merasa dikucilkan, cenderung menyendiri, kesepian, dan sedih
- Gejala perilaku, seperti malas bergerak, cenderung agresif, sering menunda pekerjaan, dan terganggunya pola makan serta tidur
- Gejala kognitif, seperti mudah lupa, tidak mampu membuat keputusan, pikiran sering berulang, sulit fokus, dan kurangnya konsentrasi.
Faktor penyebab pelecehan seksual pada anak terjadi karena pelaku melihat anak sebagai sosok yang lemah dan lugu. Tahap perkembangan anak yang masih rentan dan belum mengerti banyak hal seringkali disalahgunakan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab untuk melakukan kekerasan seksual.
Bahaya pelecehan seksual pada anak juga bisa memengaruhi perkembangan fungsi otak hingga penyalahgunaan zat adiktif. Oleh sebab itu, orang tua perlu menciptakan komunikasi yang baik dengan anak.
Dampak kekerasan seksual pada perkembangan dan mental anak juga bisa terjadi dalam jangka waktu panjang. Bahkan, kondisi ini bisa meningkatkan risiko anak mengalami Post Traumatic Stress Disorder (PTSD).
Gejala yang dialami oleh anak dapat berupa perilaku gelisah, sering mimpi buruk, fobia, perilaku seksual yang tidak pantas, dan hilangnya keterampilan diri.
Baca Juga: Depresi dan Kecemasan: Gangguan Kesehatan Mental yang Perlu Kita Waspadai
Ajarkan anak mengenal bagian tubuh yang tidak dapat disentuh orang lain.
Cara Mencegah Pelecehan Seksual pada Anak
Sebagai orang tua, penting untuk melakukan langkah pencegahan agar anak terhindar dari pelecehan dan kekerasan seksual. Berikut beberapa solusi yang bisa dilakukan:
- Memperkenalkan bagian tubuh sejak dini. Anak perlu mengenali arti dan fungsi dari setiap bagian tubuhnya, termasuk organ reproduksi. Gunakan kata-kata yang pantas dalam menyebut bagian tubuh agar dapat membantu anak berbicara dengan jelas.
- Memberikan pemahaman terkait bagian tubuh. Contoh memberikan penjelasan kepada anak, seperti bagian tubuh yang tidak boleh dilihat atau disentuh orang lain. Misalnya, mulut, dada sampai perut, alat kelamin, dan bokong.
- Mengajarkan anak untuk berkata tidak. Hal ini diperlukan untuk mencegah aktivitas yang tidak diinginkan pada anak. Berkata tidak bisa mengurangi risiko terjadi pelecehan atau kekerasan seksual.
- Menerapkan rasa malu pada anak. Orang tua bisa menerapkan budaya rasa malu pada anak, seperti tidak mengganti pakaian sembarangan di tempat terbuka atau umum. Selain itu, orang lain tidak boleh mengambil foto bagian pribadinya.
- Mengajarkan untuk berani bicara. Hal ini bisa membantu anak untuk bersikap lebih tegas dalam situasi yang mencurigakan atau menakukan, seperti pelecehan seksual.
Orang tua juga dapat menciptakan komunikasi yang baik dengan anak dan selalu mengawasi aktivitas anak di luar rumah. Hal ini memiliki tujuan agar anak senantiasa terbuka dan percaya kepada orang tuanya. Sebagai contoh, orang tua yang mengantar atau menjemput anaknya setiap pulang sekolah.
Kapan Harus Mendapatkan Pertolongan Psikolog?
Korban kekerasan seksual membutuhkan pendampingan dari psikiater atau psikolog untuk membantu proses penyembuhan trauma psikis yang dialami.
Oleh sebab itu, perlunya dukungan dari orang-orang sekitar, seperti anggota keluarga, teman, dan orang terdekat untuk memberikan perlindungan kepada korban yang mengalami trauma.
Bukan hanya masalah psikis saja, kekerasan seksual pada anak juga menimbulkan gejala fisik berupa rasa sakit pada alat kelamin, vaginismus, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2.
Baca Juga: Inilah Rekomendasi 10 Tes Psikologi Depresi
Itulah beberapa hal bahaya pelecehan seksual pada anak serta cara pencegahannya. Jika anak atau orang terdekat memiliki keluhan tentang kondisi ini, sebaiknya jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Anda juga bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU). Cek jadwal dokter Ciputra Hospital dan buat janji dokter lebih mudah dan cepat lewat WhatsApp.
Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan kamu sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- Kemendikbud. Prinsip Penanganan dalam Merespon Aduan Kekerasan Seksual. Juni 2024.
- Kemenkes. Kekerasan Seksual pada Anak. Juni 2024.
- Very Well Mind. What Is Childhood Sexual Abuse?. Juni 2024.