Ditulis oleh Tim Konten Medis
Diare pada anak bisa ditandai dengan gejala perut kembung, tinja berdarah, hingga sering kentut dan mual muntah. Meski bisa sembuh dalam beberapa hari, anak yang diare bisa mengalami dehidrasi. Jika sudah lemas dan disertai mulut kering dan urine berwarna gelap, segera berkonsultasi pada dokter.
Dehidrasi berat akibat diare sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kejang, kerusakan otak, bahkan kematian.
Penyebab diare umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri atau parasit. Kondisi ini juga bisa disebabkan oleh virus rotavirus yang berbahaya.
Beberapa anak juga bisa mengalami diare sebagai reaksi alergi terhadap makanan tertentu, contohnya pada intoleransi laktosa. Megenali gejala diare sejak dini bisa mencegah komplikasi serius yang dapat membahayakan nyawa anak.
Gejala Diare pada Anak
Diare adalah respons tubuh untuk membersihkan diri dari kuman. Umumnya kondisi ini berlangsung beberapa hari hingga seminggu.
Gejala diare pada anak yang harus diwaspadai adalah:
Baca Juga: Catat! Ini 10 Cara Mengatasi Diare yang Efektif
Bila diare tidak ditangani dengan cepat, kondisi ini dapat menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi adalah salah satu komplikasi diare yang paling mengkhawatirkan pada anak-anak.
Diare ringan biasanya tidak menyebabkan kehilangan cairan yang signifikan dibanding diare sedang atau berat. Dehidrasi berat sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kejang, kerusakan otak, bahkan kematian.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui tanda-tanda dehidrasi. Hubungi dokter Anda jika anak Anda memiliki gejala:
- Pusing
- Mulut kering
- Urin berwarna kuning gelap, atau sangat sedikit atau tidak ada urin
- Sedikit atau tidak ada air mata saat menangis
- Tampak selalu mengantuk
- Kulit kering
- Lemas
- Mata cekung
Cara Menghentikan Diare pada Anak
Untuk menghentikan buang air besar pada anak juga bisa diatasi dengan minum obat diare yang dijual di apotek. Beberapa obat diare anak yang bisa dibeli di apotek adalah Oralit Phapros, Daryazinc, Lacto B, Zinkid Tablet, Diapet, hingga Guanistrep.
Baca Juga: Mengenal Infeksi Rotavirus, Penyebab Anak-Anak Mengalami Diare Akut
Kapan Harus ke Dokter?
Diare pada anak biasanya berlangsung selama satu sampai tiga hari. Jika diare berlangsung lebih dari 3 hari, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter karena kondisi ini dapat menjadi gejala penyakit tertentu.
Hubungi dokter segera jika anak diare disertai gejala seperti:
- Tampak sangat sakit
- Sudah diare lebih dari tiga kali
- Berusia lebih muda dari 6 bulan
- Muntah cairan hijau atau kuning berdarah
- Tidak dapat menahan cairan atau muntah lebih dari dua kali
- Demam lebih dari 40 ° C atau di bawah usia 6 bulan dengan demam lebih dari 38 ° C (ditentukan oleh termometer)
- Tampak dehidrasi
- Memiliki tinja berdarah
- Berusia kurang dari sebulan dengan tiga atau lebih episode diare
- Lebih dari empat kali diare dalam delapan jam dan tidak dapat minum cukup
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah
- Memiliki ruam
- Memiliki sakit perut selama lebih dari dua jam
- Belum buang air kecil dalam 6 jam jika bayi atau 12 jam jika anak-anak
Baca Juga: Bagaimana Cara Pengobatan Penyakit Diare?
Anda bisa kunjungi Ciputra Hospital terdekat untuk diagnosa lanjutan yang lebih optimal.
Di Ciputra Hospital, Anda dapat memeriksa berbagai layanan kesehatan mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU). Anda juga dapat mengecek jadwal dokter dan membuat janji konsultasi dengan lebih mudah dan cepat melalui layanan WhatsApp. Mari jaga dan periksa kondisi kesehatan seluruh keluarga di Ciputra Hospital!
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- WebMD. Diarrhea in Children: Causes and Treatments. Diakses 2024.
- CDC. Does Your Child Have Diarrhea?. Diakses 2024.