Mengapa anak-anak lebih sering terkena diare daripada orang dewasa? Bagaimana cara Anda mengobati ketidaknyamanan anak Anda? Artikel ini akan menjelaskan tentang penyebab diare dan perawatan di rumah yang bisa dilakukan.
Diare pada Anak: Penyebab dan Perawatan Umum
Diare adalah respons tubuh untuk membersihkan diri dari kuman. Umumnya episode berlangsung beberapa hari hingga seminggu. Diare sering didampingi dengan gejala demam, mual, muntah, kram perut, dan dehidrasi. Beberapa alasan paling umum anak-anak terkena diare meliputi:
- Infeksi dari virus seperti rotavirus, infeksi bakteri seperti salmonella, dan sebagian kecil akibat infeksi parasit seperti giardia. Virus adalah penyebab paling umum dari diare anak. Seiring dengan tinja yang cair dan berampas, gejala infeksi gastroenteritis virus sering termasuk muntah, sakit perut, sakit kepala, dan demam.
Ketika mengobati gastroenteritis viral yang dapat bertahan 5-14 hari, penting untuk mencegah kehilangan cairan. Berikan ASI tambahan atau larutan rehidrasi oral (oralit) kepada bayi dan anak kecil. Air saja tidak memiliki cukup natrium, kalium, dan nutrisi lain untuk merehidrasi anak-anak. Pastikan untuk berbicara dengan dokter Anda tentang jumlah cairan yang dibutuhkan anak Anda, bagaimana cara memastikan ia mendapatkannya dengan cukup, kapan harus memberikannya, dan cara mendeteksi dehidrasi.
Anak-anak yang lebih besar dengan diare dapat minum apa saja yang mereka sukai agar tetap terhidrasi, termasuk oralit dan produk bermerek (nama mereka biasanya berakhir dengan “lyte”). Es loli juga bisa menjadi cara yang baik untuk memasukkan cairan ke anak yang sudah muntah dan perlu direhidrasi secara perlahan.
Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda baru saja bepergian ke luar negeri; anak Anda mungkin perlu pemeriksaan tinja.
Obat-obatan seperti pencahar atau antibiotik juga dapat menyebabkan diare pada anak-anak dan juga orang dewasa. Untuk diare ringan yang disebabkan oleh pengobatan, jaga agar anak Anda tetap terhidrasi dengan aman. Jika antibiotik menyebabkan diare pada anak Anda, pastikan untuk melanjutkan pengobatan dan hubungi dokter Anda. Dokter Anda dapat merekomendasikan untuk mengurangi dosis, mengubah diet Anda, menambahkan probiotik atau beralih ke antibiotik lain.
Studi menunjukkan bahwa yogurt dengan kultur hidup atau probiotik dapat membantu meringankan diare yang disebabkan oleh antibiotik. Kultur dan probiotik membantu mengisi kembali bakteri usus sehat yang terbunuh oleh antibiotik.
- Keracunan makanan juga dapat menyebabkan diare pada anak-anak. Gejala biasanya datang dengan cepat, mungkin termasuk muntah, dan cenderung hilang dalam waktu 24 jam.
- Perawatan untuk diare terkait keracunan makanan sama dengan diare yang disebabkan oleh infeksi: Jagalah agar anak Anda tetap terhidrasi dan hubungi dokter Anda jika ada pertanyaan.
- Penyebab diare lainnya termasuk penyakit iritasi usus, penyakit Crohn, alergi makanan, dan penyakit Celiac. Jika Anda tidak yakin apa yang menyebabkan diare anak Anda, hubungi dokter Anda.
Anak-anak dan Diare: Mengenali Dehidrasi
Dehidrasi adalah salah satu komplikasi diare yang paling mengkhawatirkan pada anak-anak. Diare ringan biasanya tidak menyebabkan kehilangan cairan yang signifikan dibanding diare sedang atau berat.
Dehidrasi berat sangat berbahaya; dapat menyebabkan kejang, kerusakan otak, bahkan kematian. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui tanda-tanda dehidrasi. Hubungi dokter Anda jika anak Anda memiliki gejala:
- Pusing
- Mulut kering
- Urin berwarna kuning gelap, atau sangat sedikit atau tidak ada urin
- Sedikit atau tidak ada air mata saat menangis
- Kulit kering
- Lemas
Kapan Harus Menghubungi Dokter Tentang Diare Anak Anda
Diare biasanya hilang dalam beberapa hari, tetapi dapat menyebabkan komplikasi. Jika anak Anda memiliki gejala-gejala ini, jangan menunggu, segeralah dapatkan bantuan tenaga medis.
Hubungi dokter Anda segera jika anak Anda:
- Tampak sangat sakit
- Sudah diare lebih dari tiga hari
- Berusia lebih muda dari 6 bulan
- Muntah cairan hijau atau kuning berdarah
- Tidak dapat menahan cairan atau muntah lebih dari dua kali
- Demam lebih dari 40 ° C atau di bawah usia 6 bulan dengan demam lebih dari 38 ° C (ditentukan oleh termometer)
- Tampak dehidrasi
- Memiliki tinja berdarah
- Berusia kurang dari sebulan dengan tiga atau lebih episode diare
- Lebih dari empat kali diare dalam delapan jam dan tidak dapat minum cukup
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah
- Memiliki ruam
- Memiliki sakit perut selama lebih dari dua jam
- Belum buang air kecil dalam 6 jam jika bayi atau 12 jam jika anak-anak
Baca juga: 9 Benda Terkotor yang Anda Sentuh Setiap Hari
Reviewed by: dr. Lettisia Amanda Ruslan
Source: