Ditulis oleh Tim Konten Medis
Anak yang mengalami muntaber mengalami berbagai gejala yang berkaitan dengan masalah pencernaan.
Gastroenteritis atau biasa disebut muntaber merupakan suatu kondis kesehatan yang sering dialami anak-anak. Sebagai orang tua pasti pernah berada dimomen ketika anak mengalami muntah atau diare. Namun, tahukah anda apa saja penyebab muntaber pada anak? Mari cari tahu jawabannya pada artikel ini.
Apa Itu Muntaber?
Muntaber adalah kondisi medis yang ditandai oleh peradangan pada saluran pencernaan, terutama pada lambung dan usus. Ini merupakan gangguan umum yang sering terjadi pada anak-anak dan orang dewasa. Gejalanya termasuk muntah, diare, perut kembung, dan sering disertai dengan demam, kram perut, atau sakit kepala.
Muntaber dapat terjadi secara tiba-tiba dan dapat berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu. Hal ini tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Diare dan muntah berat akan menyebabkan dehidrasi. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan cairan dengan cara minum banyak air atau larutan elektrolit untuk mencegah dehidrasi.
Muntaber biasanya bersifat self-limiting yang berarti dalam banyak kasus, gejala akan membaik dengan sendirinya tanpa perlu pengobatan khusus. Namun, dalam kasus yang parah atau jika dehidrasi terjadi, perawatan medis mungkin diperlukan.
Baca Juga: Mengenal Infeksi Rotavirus, Penyebab Anak-Anak Mengalami Diare Akut
Gejala Muntaber pada Anak
Pada anak yang mengalami muntaber terdapat berbagai gejala yang melibatkan gangguan pencernaan dan gejala lain. Berikut adalah beberapa gejala yang umum terjadi pada anak:
- Muntah
- Diare (sering berair)
- Perut kembung
- Demam
- Kram perut
- Kehilangan nafsu makan
- Kelemahan dan lemas
- Dehidrasi (termasuk mulut kering, mata cekung, kulit kering, penurunan buang air kecil, lemas)
- Menggigil atau suhu tubuh rendah
- Mual
Penyebab Muntaber pada Anak
Penyebab muntaber pada anak bisa bervariasi, tetapi paling umum adalah infeksi virus atau bakteri yang memengaruhi saluran pencernaan. Berikut adalah beberapa penyebab muntaber pada anak:
1. Infeksi Bakteri (Bacterial Gastroenteritis)
Muntaber pada anak dapat disebabkan oleh infeksi bakteri yang umumnya terjadi melalui konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi. Contoh bakteri yang sering terlibat adalah Salmonella, Escherichia coli (E. coli), Campylobacter, dan Shigella. Gejala yang mungkin timbul termasuk diare berair, muntah, perut kembung, demam, dan kram perut. Infeksi bakteri dapat menjadi serius, terutama jika tidak diatasi dengan baik.
2. Infeksi Virus (Viral Gastroenteritis)
Virus-virus seperti rotavirus, norovirus, dan adenovirus adalah penyebab umum muntaber pada anak-anak. Penyebab muntaber pada anak ini bisa menyebar melalui kontak dengan individu yang terinfeksi atau melalui konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi virus. Gejala muntaber yang disebabkan oleh virus sering melibatkan muntah, diare, demam, perut kembung, dan kelemahan. Rotavirus merupakan penyebab umum diare berat pada bayi dan balita di seluruh dunia.
Muntaber bisa menyebabkan dehidrasi berbahaya sehingga pastikan anak minum air putih yang cukup.
3. Keracunan Makanan
Penyebab muntaber pada anak selanjutnya adalah keracunan makanan. Kondisi ini terjadi ketika anak mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri atau toksin yang dihasilkan oleh bakteri. Contoh bakteri penyebab keracunan makanan meliputi Staphylococcus aureus dan Clostridium perfringens. Gejala keracunan makanan mencakup muntah, diare, perut kembung, dan dalam beberapa kasus terdapat demam. Kebersihan makanan dan penyimpanan makanan yang tepat sangat penting untuk mencegah keracunan makanan.
4. Parasit Lain
Selain Giardia dan Cryptosporidium, parasit lain seperti Entamoeba histolytica atau Dientamoeba fragilis juga dapat menjadi penyebab muntaber pada anak. Infeksi parasit ini biasanya terkait dengan paparan air atau makanan yang terkontaminasi parasit tersebut. Gejalanya bisa mirip dengan infeksi bakteri atau virus dan termasuk diare, muntah, dan perut kembung. Meskipun infeksi parasit lebih jarang terjadi daripada infeksi bakteri atau virus, tetapi dapat menjadi penyebab muntaber yang signifikan.
5. Obat-Obatan
Beberapa obat-obatan atau suplemen tertentu juga dapat memicu muntaber pada anak-anak. Ini bisa terjadi jika dosis obat terlalu tinggi atau jika anak memiliki reaksi alergi terhadap obat tersebut. Sebagai contoh, antibiotik dapat mengganggu keseimbangan bakteri normal dalam saluran pencernaan yang dapat menghasilkan gangguan pencernaan seperti muntaber.
Baca Juga: Diare pada Anak: Penyebab dan Perawatan
Cara Mengatasi Muntaber pada Anak
Berikut cara mengatasi muntaber pada anak yang bisa Anda lakukan.
1. Penggantian Cairan yang Hilang
Muntaber dapat menyebabkan dehidrasi yang bisa menjadi bahaya terutama pada anak-anak. Penting untuk memastikan anak tetap terhidrasi. Berikan banyak cairan seperti air putih, larutan oralit, atau minuman elektrolit rehidrasi oral yang dirancang khusus untuk menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang melalui muntah dan diare. Pemberian dalam jumlah kecil dan sering lebih baik daripada dalam jumlah besar sekaligus.
2. Diet yang Tepat
Selama muntaber, anak mungkin tidak memiliki nafsu makan yang baik. Anda dapat memulai dengan memberikan makanan yang mudah dicerna seperti bubur nasi, roti tawar, atau apel tanpa kulit. Hindari makanan berlemak, berminyak, atau berat yang dapat memperburuk gejala. Setelah anak mulai merasa lebih baik, perlahan-lahan kembalikan makanan normal ke dalam diet mereka.
3. Jaga Kebersihan Tangan dan Pencegahan Penularan
Pastikan anak dan anggota keluarga lainnya mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air bersih, terutama sebelum makan dan setelah menggunakan toilet. Hal ini membantu mencegah penularan infeksi yang dapat memicu muntaber. Hindari berbagi handuk dan peralatan makan selama anak masih memiliki gejala.
4. Istirahat yang Cukup
Anak yang mengalami muntaber mungkin merasa lemas dan lelah. Berikan mereka cukup waktu untuk beristirahat dan pulih. Jangan memaksa mereka untuk kembali ke aktivitas normal terlalu cepat.
5. Konsultasi dengan Dokter
Jika gejala muntaber pada anak berlanjut, memburuk, atau jika anak mengalami tanda-tanda dehidrasi yang serius (seperti mulut sangat kering, tidak bisa buang air kecil, atau kulit yang sangat kering), segera konsultasikan dengan dokter. Dokter dapat memberikan perawatan lebih lanjut, termasuk pemberian cairan intravena jika diperlukan.
Selalu perhatikan perkembangan gejala anak dan jika Anda memiliki kekhawatiran atau ragu tentang kondisinya, lebih baik berkonsultasi dengan dokter. Muntaber biasanya merupakan kondisi yang bisa diatasi dengan baik, tetapi kehilangan cairan yang signifikan atau kondisi yang berkepanjangan memerlukan perhatian medis lebih lanjut.
Telah direview oleh dr. Surya Seftiawan Pratama
Source:
- Muntah pada Anak-anak – Pregnancy, Birth and Baby
- Muntah pada Anak-anak – Healthify
- Apa Penyebab Muntah pada Anak dan Bagaimana Cara Menghentikannya?