Ditulis oleh Tim Konten Medis
Gejala disleksia pada anak akan susah untuk dikenali. Gejala akan tampak pada saat anak mulai memasuki masa sekolah. Guru adalah sosok pertama yang akan menyadari adanya gejala penyakit disleksia. Penyakit disleksia akan berbeda-beda tergantung dari usia dan tahap perkembangan anak. Lalu, bagaimana cara mengajar anak disleksia? Berikut adalah penjelasan lebih lengkap mengenai disleksia pada anak.
Penyebab disleksia yang utama berasal dari genetika.
Baca Juga: 8 Cara untuk Membuat Anak Menjadi Lebih Cerdas
Ciri Anak Disleksia
Ciri anak disleksia yang paling nampak adalah kesusahan memroses bahasa. Anak dengan penyakit disleksia memerlukan waktu yang lebih lambat untuk berbicara dan menulis. Bahkan susah untuk menggabungkan kata-kata yang ingin diungkapkan. Beberapa ciri anak dengan disleksia yang belum masuk sekolah sebagai berikut:
- Mengalami kesusahan untuk belajar atau mengingat huruf alphabet
- Sering melakukan salah pengucapan pada kata-kata yang terlihat sama, “baby talk” adalah hal yang biasa
- Kesusahan mengenali huruf-huruf, misalnya kesalahan mengenali huruf “t” menjadi “d”
- Kesusahan untuk mengenali ritme dalam sebuah kalimat
Penyakit disleksia pada anak-anak yang sudah masuk sekolah akan terlihat lebih jelas. Anak-anak akan mengalami kesusahan ketika mengikuti pelajaran di sekolah, seperti pada pembelajaran menulis dan membaca. Ciri-ciri umum yang mudah dikenali, meliputi:
- Membaca dengan lebih lambat dibandingkan anak seumurannya
- Tidak mampu menjelaskan perbedaan antara huruf dan kata
- Kesusahan menggabungkan huruf sehingga membentuk sebuah kata
- Susah membaca secara lantang
- Kesusahan dalam memahami makna dari bacaan yang dibaca
- Menulis dengan kecepatan di bawah rata-rata
- Kesusahan untuk mengikuti instruksi yang diberikan
Baca Juga: Anak Pakai Smartphone: Kapan Waktu yang Tepat?
Penyebab Disleksia
Penyebab disleksia yang utama berasal dari genetika. Seorang anak yang menderita disleksia kemungkinan memiliki orang tua, saudara atau anggota keluarga lainnya yang juga memiliki penyakit yang sama. Penyakit disleksia menyebabkan disfungsi otak bagian pengelolaan bahasa yang berguna untuk memahami bahasa dengan baik. Disfungsi gangguan fungsi otak ini menyebabkan penderita disleksia menjadi lebih lambat dan susah dalam memahami bahasa. Penyakit disleksia ini berbeda-beda pada setiap orang dan tidak selalu berdampak buruk bagi kehidupan mereka.
Cara Mengajar Anak Disleksia
Cara mengajar anak disleksia dapat menggunakan berbagai cara. Berikut adalah 8 beberapa cara mengajar yang dapat diterapkan pada anak penderita disleksia, antara lain:
- Gunakanlah gerak tubuh untuk memberikan pembelajaran tertentu
- Gunakan pendekatan eksplisit untuk mengajari cara membaca
- Bacakanlah bacaan secara urut untuk mengasah koordinasi alat pendengaran dengan otak anak
- Berikanlah gambaran besar akan suatu materi sebelum menjelaskan detailnya
- Gunakan pembelajaran dengan mengasah seluruh indra sensorinya
Baca Juga: Membujuk Anak Minum Obat: 9 Cara Cerdas Untuk Para Orangtua
Terapi Disleksia
Ketika seorang anak mengalami disleksia, ada beberapa terapi yang dapat dilakukan. Terapi yang dilakukan berguna untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis anak. Terapi ini membantu anak untuk dapat bersosialisasi dan membaur dengan anak lainnya di sekolah. Terapi disleksia baik dilakukan begitu gejala disleksia dikenali. Rangkaian terapi yang umum dilakukan oleh anak penderita disleksia, meliputi:
1. Tes Psikologi
Tes psikologi dilakukan pada awal sebelum penempatan terapi yang akan dilakukan pada anak. Tes psikologi digunakan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan anak sehingga dapat menentukan jenis terapi yang akan dilakukan. Tes psikologi ini juga dapat melihat apakah ada masalah lain yang dialami anak, seperti ADHD atau depresi.
2. Program Membaca
Program membaca dilakukan menyesuaikan dengan tingkat keterampilan membaca anak. Program ini membantu anak untuk membaca dengan cepat, memahami bacaan, hingga menulis dengan lebih baik. Contoh dari program membaca yaitu Orton-Gillingham dan Multisensory Instruction.
Ciri anak disleksia yang paling nampak adalah kesusahan memroses bahasa.
3. Bantuan Orang Luar
Bantuan dari orang luar yang dimaksud adalah guru di tempat anak tersebut bersekolah. Orang tua perlu memberitahukan guru anak tersebut mengenai gaya belajar yang perlu diterapkan untuk anaknya. Anak dengan disleksia termasuk anak luar biasa yang perlu dibimbing secara khusus supaya kemampuan dirinya dapat berkembang.
4. Strategi Belajar
Berikut adalah beberapa tips belajar yang dapat diterapkan untuk penderita disleksia antara lain:
- Berlatih membaca di tempat yang kondusif
- Mendengarkan buku atau CD komputer sambil membaca bersamaan dengan rekaman yang diputar
- Bagilah setiap pekerjaan menjadi tugas-tugas kecil
- Mintalah bantuan dari guru atau mentor ketika membutuhkan
- Bergabunglah dengan grup untuk para penderita disleksia
- Beristirahatlah yang cukup dan makan makanan yang sehat
Baca Juga: Anak Depresi Tanggung Jawab Orang Tua
Sekolah untuk Anak Disleksia
Sekolah untuk anak disleksia sudah tersedia dan disediakan oleh lembaga-lembaga pendidikan. Sekolah untuk anak disleksia merupakan sekolah khusus. Hal ini hanya perlu dikoordinasikan dengan guru sekolah mengenai cara belajar khusus yang harus diterapkan pada anak tersebut. Berikut adalah lima tips bagi orang tua atau anak disleksia memasuki dunia pendidikan, yaitu:
- Pastikan bahwa anak telah melakukan tes psikologi untuk penempatan kelas dan cara pembelajaran yang tepat
- Pertimbangkan apakah anak memerlukan sekolah khusus/privat atau mampu bersekolah di sekolah umum
- Jangan menghiraukan stigma tertentu terkait sekolah yang akan ditempati
- Pertimbangkan mengenai biaya tambahan terkait kebutuhan anak
- Temui dan diskusikan mengenai pembelajaran yang akan diterima dan lakukan survei langsung terhadap lingkungan sekolah
Anak disleksia bukanlah anak yang tidak mampu, melainkan anak yang memiliki kemampuan luar biasa. Kemampuan anak disleksia perlu diasah dan dikembangkan melalui metode yang tepat sehingga mampu berkembang dengan baik. Bagi para orang tua yang memiliki anak disleksia perlu mulai memperhatikan kebutuhan mereka dengan lebih cermat. Berilah bimbingan dan pembelajaran yang tepat supaya anak mampu berkembang sesuai dengan usia perkembangannya.
Telah direview oleh dr. Surya Seftiawan Pratama
Source: