Rabu, 06 Juni 2018 / Published in Artikel Kesehatan, Citra Raya Tangerang

10 Bahan Alami untuk Tubuh Fit dan Sehat Saat Puasa

Bahan alami agar fit dan bugar selama puasa mencakup makanan seperti kurma, madu, temulawak, jahe, hingga kayu manis. Mengonsumsi bahan alami ini saat sahur dan berbuka akan mendukung tubuh tetap bugar sepanjang hari.

Beberapa bahan alami dapat meningkatkan stamina.

Puasa bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga kesempatan untuk meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Namun, menjaga tubuh tetap fit dan bugar selama menjalani puasa membutuhkan perhatian khusus pada asupan makanan.

Bahan-bahan alami seperti buah-buahan, sayuran, rempah-rempah, dan biji-bijian dapat menjadi kunci untuk menjaga energi sepanjang hari. Selain mudah ditemukan, bahan alami ini kaya akan nutrisi penting yang membantu tubuh tetap terhidrasi, mengontrol gula darah, dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Daftar Isi

Bahan Herbal yang Dibutuhkan Tubuh Saat Puasa

Berikut beberapa bahan herbal yang bagus untuk tubuh saat puasa agar tetap fit:

1. Kurma

Kurma adalah buah khas yang identik dengan bulan puasa, sering dijadikan hidangan pembuka saat berbuka puasa. Buah ini memiliki bentuk lonjong dengan panjang 3–7 cm dan diameter 2–3 cm.

Kurma kaya akan karbohidrat alami seperti fruktosa, glukosa, dan sukrosa, serta mengandung berbagai mineral seperti kalium, magnesium, kalsium, zat besi, dan fosfor. Kandungan nutrisinya membantu mengembalikan energi setelah berpuasa, mencegah anemia, melancarkan pencernaan, merelaksasi otot yang tegang, dan mencegah pendarahan pada rahim.

2. Madu

Madu adalah cairan kental alami yang dihasilkan oleh lebah dari sari bunga tanaman, dikenal sejak dulu karena manfaatnya bagi kesehatan. Setiap 100 gram madu mengandung sekitar 294 kalori, setara dengan kandungan nutrisi dalam 50 butir telur ayam.

Madu berfungsi sebagai antioksidan, antibakteri, dan antiradang. Selain itu, madu juga meningkatkan stamina, menjaga tubuh tetap bugar selama puasa, memperlancar metabolisme, serta membantu menjaga kecantikan dan mencegah penuaan dini.

3. Temulawak

Temulawak atau Curcuma xanthorrhiza adalah tanaman herbal yang kaya manfaat. Dalam 100 gram temulawak, terkandung protein, karbohidrat, kalsium, zat besi, kalium, zinc, serta vitamin seperti thiamin dan riboflavin.

Temulawak berkhasiat untuk membantu detoksifikasi tubuh, meningkatkan fungsi ginjal, melancarkan pencernaan, mempercepat pemulihan kesehatan, dan meredakan gejala asma. Tanaman ini sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh, terutama saat menjalani puasa.

4. Jahe

Jahe adalah tanaman akar yang memiliki rasa pedas dan memberikan sensasi hangat saat dikonsumsi. Tanaman ini tumbuh subur di daerah tropis seperti Indonesia.

Kandungan gizi dalam jahe meliputi vitamin A, B1, B2, C, karbohidrat, serat, lemak, kalsium, zat besi, sodium, fosfor, protein, dan niasin. Jahe terkena; memiliki berbagai manfaat, seperti meningkatkan stamina selama puasa, mengatasi perut kembung, masuk angin, mual, muntah, sakit kepala, pusing, hingga demam.

5. Kencur

Kencur atau Kaempferia galanga mengandung berbagai senyawa seperti pati, mineral, minyak atsiri (sineol, asam metil kanil), penta dekaan, asam sinamat, etil ester, borneol, kamphene, paraeumain, asam anisat, alkaloid, dan gom.

Khasiat kencur meliputi meningkatkan stamina tubuh, menghilangkan bau mulut, meredakan radang lambung, serta mengatasi perut kembung, mual, dan muntah. Manfaat ini sangat membantu bagi yang sedang menjalani puasa.

6. Kayu Manis

Kayu manis sudah terkenal sebagai tanaman yang sering digunakan dalam masakan dan juga sebagai bahan obat tradisional. Bahan alami ini mengandung berbagai senyawa bermanfaat, seperti eugenol, minyak atsiri, tanin, sinamaldehide, kalsium oksalat, safrole, zat penyamak, dan damar.

Beberapa manfaat utama kayu manis meliputi mencegah penggumpalan darah, meredakan nyeri pada penderita rematik, mengontrol kadar gula darah, serta menjadi sumber serat dan mineral yang baik untuk tubuh.

7. Kunyit

Kunyit adalah rempah-rempah yang masih satu keluarga dengan jahe dan memiliki berbagai manfaat kesehatan. Bahan alami ini mengandung minyak esensial seperti termeron, curlone, curcumene, cineol, dan p-cymene.

Mengonsumsi kunyit dapat membantu mengatasi radang lambung, mual, muntah, dan perut kembung. Selain itu, kunyit juga meningkatkan kekebalan tubuh dan melawan efek radikal bebas, berkat kandungan vitamin C-nya yang penting untuk menjaga tubuh tetap sehat dan bugar, terutama saat menjalani puasa.

8. Holy Basil

Holy basil adalah salah satu herbal yang memiliki manfaat besar untuk menjaga kesehatan selama puasa. Tanaman ini dapat membantu melawan infeksi dengan menghambat pertumbuhan bakteri, ragi, dan jamur.

Selain itu, holy basil juga meningkatkan fungsi sistem imun dengan meningkatkan sel-sel kekebalan dalam tubuh sehingga membantu tubuh tetap bugar meski beraktivitas dengan asupan energi yang terbatas saat puasa.

9. Bawang Putih

Bawang putih menjadi bahan herbal yang sangat bermanfaat selama bulan puasa. Kandungan allicin pada bawang putih membantu meningkatkan daya tahan tubuh sehingga tubuh tetap kuat melawan flu atau pilek meski perubahan pola makan dan aktivitas saat berpuasa.

Tidak hanya itu, bawang putih juga membantu menjaga kesehatan jantung dengan menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah. Hal ini penting saat berpuasa karena aliran darah yang lancar dan jantung yang sehat membuat tubuh berenergi.

10. Peppermint

Peppermint adalah tanaman herbal yang terkenal dengan sifat mendinginkan dan antibakterinya. Selain membantu pencernaan, peppermint juga mendukung kesehatan jantung dan paru-paru dengan membuka saluran udara, meningkatkan asupan oksigen.

Kandungan mentolnya berfungsi merelaksasi otot sehingga membuatnya baik untuk menjaga tubuh tetap sehat dan kuat saat puasa.

Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU).

Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!

Telah direview oleh dr. Surya Seftiawan Pratama

Source: