Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penyebab sakit gigi bisa bermacam-macam, seperti gigi berlubang, infeksi gusi, gigi sensitif, atau tumbuh gigi bungsu. Jika mengalami sakit gigi, segera periksa ke dokter gigi untuk mendapatkan perawatan seperti tambal gigi, pembersihan plak, atau perawatan saluran akar sesuai dengan penyebabnya.

Nyeri sakit gigi terjadi akibat peradangan pulp.
Sakit gigi bukan hanya sekadar rasa nyeri yang mengganggu, tetapi juga bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang lebih serius bila dibiarkan tanpa perawatan. Jika terus terjadi, sakit gigi dapat menyebabkan infeksi, pembengkakan, hingga gangguan pada saraf dan gusi.
Untuk mencegahnya, penting untuk menjaga kebersihan gigi dengan rutin menyikat gigi dua kali sehari, menggunakan benang gigi, serta menghindari makanan manis dan asam yang dapat merusak enamel gigi. Selain itu, rutin memeriksakan gigi ke dokter juga menjadi langkah penting agar kesehatan gigi tetap terjaga dan terhindar dari masalah yang lebih besar.
Penyebab Munculnya Nyeri Saat Sakit Gigi
Gigi merupakan bagian dari sistem pencernaan yang berfungsi untuk memotong serta mengunyah makanan sebelum ditelan dan masuk ke saluran pencernaan. Sisa-sisa makanan dan minuman ini bisa masuk dan menumpuk di sela gigi dan gusi yang dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Banyak nyeri pada sakit gigi terjadi akibat peradangan pada pulp. Pulp merupakan bahan lunak yang diisi dengan saraf, jaringan dan pembuluh darah. Lokasi pulp berada di tengah gigi, terletak tepat di bawah lapisan dentin.
Pulp adalah bagian yang paling sensitif di tubuh kita. Pada setiap gigi mengandung banyak ujung saraf yang sangat sensitif terhadap rasa sakit. Ketika saraf ini teriritasi atau terinfeksi oleh bakteri (abses), kondisi ini dapat menyebabkan nyeri berdenyut yang terjadi secara terus-menerus sehingga Anda merasakan sakit gigi yang tidak tertahankan.
Ketika malam hari, nyeri juga dapat bertambah semakin intens. Kondisi ini terjadi akibat adanya stimulus saraf yang mengaktifkan otak dan membuat Anda tetap terjaga. Ditambah rasa cemas karena kurang tidur akibat sakit gigi, juga dapat membuat Anda semakin sulit tidur.
Jenis makanan yang Anda konsumsi juga dapat berkontribusi terhadap peningkatan nyeri di malam hari. Makanan yang sangat panas, dingin, manis, asam atau bertepung dapat dengan cepat membuat masalah sakit gigi semakin buruk.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menghilangkan Rasa Sakit Gigi yang Berlubang?
Faktor Penyebab Sakit Gigi
Sakit gigi bisa terjadi secara tiba-tiba dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Rasa nyeri yang muncul biasanya karena berbagai faktor, di antara:
1. Gigi Berlubang
Gigi berlubang adalah penyebab sakit gigi nyut-nyutan yang paling umum. Lubang ini biasanya terjadi karena kebersihan gigi yang kurang terjaga, seperti jarang menyikat gigi atau tidak menggunakan benang gigi.
Sisa makanan yang mengandung gula dapat bercampur dengan air liur dan membentuk asam yang merusak lapisan gigi sehingga terbentuk lubang kecil yang semakin membesar. Pada tahap awal, gigi berlubang mungkin tidak menimbulkan rasa sakit sehingga sering Anda tidak sadari.
Namun, jika terus berlangsung, lubang akan semakin dalam dan mencapai saraf gigi sehingga menyebabkan nyeri hebat. Untuk mencegahnya, rutinlah menyikat gigi dua kali sehari, gunakan benang gigi, dan periksakan gigi ke dokter secara berkala.
Bila sudah terlanjur sakit, sementara menunggu perawatan dokter, berkumur dengan air garam hangat atau menempelkan kompres dingin pada pipi bisa membantu meredakan nyeri.
2. Infeksi atau Abses Gigi
Abses gigi adalah infeksi pada bagian dalam gigi (pulp) yang sudah menyebar ke akar atau area sekitar gusi. Kondisi ini bisa karena gigi berlubang, cedera pada gigi, atau pemasangan mahkota gigi yang terlalu dekat dengan saraf gigi.
Beberapa tanda abses gigi meliputi:
- Gusi bengkak dan kemerahan
- Nyeri berdenyut yang tidak hilang meskipun sudah minum obat pereda nyeri
- Sensasi sakit saat menekan gigi yang terkena
- Kehilangan jaringan tulang di sekitar infeksi jika terus terjadi
Untuk meredakan nyeri sementara, minyak kelapa bisa sebagai antiseptik alami. Anda bisa mengoleskan minyak kelapa ke area gigi dan gusi yang sakit atau melakukan teknik oil pulling dengan berkumur menggunakan minyak kelapa selama beberapa menit. Namun, ini hanya solusi sementara.
3. Penyakit Gusi
Salah satu penyebab umum sakit gigi adalah penyakit gusi atau periodontal disease. Kondisi ini biasanya muncul dengan gingivitis, yaitu peradangan pada gusi akibat penumpukan plak dan bakteri.
Gejalanya bisa berupa gusi merah, bengkak, mudah berdarah, dan dalam kasus yang lebih parah dapat menyebabkan gigi goyang hingga lepas. Banyak orang dengan gingivitis tidak merasakan nyeri sehingga sering terabaikan.
Namun, jika terus terjadi, penyakit ini bisa berkembang menjadi periodontitis yang lebih serius. Untuk mencegahnya, biasakan menyikat gigi dengan benar selama dua menit dua kali sehari, menggunakan benang gigi setiap hari, serta berkumur dengan obat kumur antibakteri.
Jika gusi sudah mengalami peradangan atau perdarahan, segera periksakan ke dokter gigi untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
4. Cedera atau Trauma pada Gigi
Cedera pada gigi, seperti gigi patah atau copot akibat benturan, juga bisa menyebabkan sakit gigi. Jika mengalami hal ini, segera konsultasikan dengan dokter gigi agar gigi.
Bila gigi patah, tutupi bagian tajamnya dengan kain kasa atau permen karet agar tidak melukai lidah atau gusi. Sedangkan untuk gigi copot, coba masukkan kembali ke dalam gusi dan gigit perlahan untuk menahannya di tempat. Jika tidak memungkinkan, segera konsultasi ke dokter.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Sakit Gigi dengan Cepat dan Ampuh
5. Gigi Bungsu yang Bermasalah
Jika Anda merasakan nyeri di bagian belakang rahang atas atau bawah, bisa jadi gigi bungsu sedang tumbuh dan mengalami masalah. Gigi bungsu yang tidak tumbuh dengan benar dapat menekan saraf, gigi di sekitarnya, atau bahkan terjebak di dalam gusi menyebabkan nyeri berkepanjangan.
Gejalanya bisa berupa gusi bengkak, kemerahan, bau mulut, hingga rasa tidak nyaman saat mengunyah. Bila dibiarkan, gigi bungsu yang terjebak dapat memicu infeksi atau bahkan kista.
Hal yang harus dilakukan saat gigi terasa sakit adalah berkonsultasi dengan dokter gigi untuk menentukan apakah gigi bungsu perlu dicabut. Sementara itu, nyeri dapat dikurangi dengan mengonsumsi obat pereda nyeri, berkumur dengan air garam, atau mengoleskan minyak cengkeh pada area yang sakit.
6. Kebiasaan Menggemeretakkan Gigi (Bruxism)
Tanpa disadari, kebiasaan menggertakkan gigi, terutama saat tidur atau saat stres bisa menjadi penyebab penyebab sakit gigi terus menerus. Tekanan berlebihan pada gigi dan rahang dapat mengikis lapisan enamel serta menyebabkan nyeri pada sendi rahang (TMJ).
Jika dibiarkan, kondisi ini bisa membuat rahang terasa kaku, nyeri, bahkan sulit dibuka. Untuk mengatasi masalah ini, dokter gigi dapat menyarankan penggunaan pelindung gigi saat tidur agar gigi tidak bergesekan.
Selain itu, mengelola stres, mengonsumsi makanan yang kaya kalsium dan magnesium seperti sayuran hijau dan kacang-kacangan, serta mengompres rahang dengan air hangat bisa membantu meredakan ketegangan otot dan mencegah nyeri lebih lanjut.
7. Gigitan Tidak Normal (Maloklusi) sebagai Penyebab Sakit Gigi
Salah satu penyebab sakit gigi yang mungkin terjadi adalah gigitan yang tidak normal atau maloklusi. Idealnya, gigi atas sedikit menutupi gigi bawah saat menggigit.
Namun, bila posisi gigi tidak sejajar atau bertemu dengan cara yang salah, ini bisa menyebabkan tekanan berlebih pada rahang dan menimbulkan rasa tidak nyaman saat menggigit atau mengunyah.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh faktor bawaan, tetapi juga bisa muncul akibat kebiasaan tertentu atau perubahan pada gigi, seperti:
- Kebiasaan mengisap jempol sejak kecil
- Penggunaan empeng yang terlalu lama
- Pemakaian kawat gigi atau gigi palsu yang tidak pas
- Kehilangan gigi permanen sebelum waktunya
- Gigi yang tumbuh tidak sempurna atau terpendam
Meskipun bukan penyebab utama sakit gigi, gigitan yang tidak normal dapat memicu nyeri rahang dan bahkan gangguan sendi rahang (TMJ). Jika mengalami masalah ini, sebaiknya konsultasikan dengan dokter gigi untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Apakah Nyeri pada Sakit Gigi dapat Hilang dengan Sendirinya?
Ada dua klasifikasi dalam sakit gigi, yakni sakit gigi yang masih dapat diperbaiki dan tidak. Cara sederhana yang dapat dilakukan dengan memeriksa bagaimana gigi dapat merespons terhadap panas atau dingin.
Jika gigi merespons (dengan muncul nyeri) saat stimulus diberikan, kemungkinan ini masih dapat disembuhkan. Namun, jika setelah stimulus dan sakit masih berkelanjutan maka masalahnya ada pada saraf gigi yang telah mati.
Beberapa masalah sakit gigi minor, yang hanya memengaruhi bagian gigi, tetapi tidak terlalu dalam, dapat sembuh dengan perawatan di rumah, tanpa harus datang ke dokter gigi. Contoh masalah sakit gigi minor, seperti nyeri atau iritasi sementara (kemerahan) pada gusi dapat sembuh dalam beberapa hari.
Selama sakit, Anda dapat menghindari makanan penyebab sakit gigi kambuh, seperti makanan panas, dingin, asam, manis, dan lainnya. Konsumsi makanan lembut seperti bubur, telur, jus, dan air putih. Ini dapat membantu meredakan masalah gigi minor.
Sedangkan pada masalah gigi yang lebih besar, biasanya Anda perlu bantuan dokter untuk mengatasinya, karena kondisi gigi yang kurang baik dan perlu perawatan.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mengobati Sakit Gigi dan Gusi Bengkak?
Kapan Harus ke Dokter?
Segera berkonsultasi ke dokter apabila Anda mengalami sakit gigi dengan kondisi:
- Rasa sakit berlangsung secara terus-menerus dalam satu sampai dua hari
- Sakit gigi semakin parah dan mulai tidak tertahankan
- Nyeri muncul dengan demam, sakit telinga, dan rasa sakit ketika membuka mulut lebar-lebar.
Perawatan sakit gigi tergantung dari penyebabnya . Jika sakit gigi karena gigi berlubang, dokter akan membantu untuk menutup lubang tersebut atau bahkan mencabutnya jika diperlukan.
Sakit gigi dapat menyebabkan nyeri yang tidak tertahankan, ini fakta yang terjadi di beberapa orang. Oleh karena itu, pastikan untuk tetap menjaga kesehatan gigi dengan menggosok gigi minimal dua kali sehari, bersihkan sela-sela gigi dengan dental floss, batasi makanan dan minuman yang dapat merusak gigi, serta hindari merokok karena ini dapat membuat masalah gigi menjadi lebih buruk.
Jika sakit gigi tidak kunjung sembuh dalam waktu lama, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical checkup di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Sony Prabowo
Source:
- Cleveland Clinic. Toothache. Februari 2025.
- Preferred Dentalcare Davie. 8 Home Remedies to Kill Your Toothache. Februari 2025.