Ditulis oleh Tim Konten Medis
Tambal gigi adalah prosedur untuk memperbaiki gigi yang rusak akibat gigi berlubang atau trauma. Prosedur ini bertujuan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan mengembalikan fungsi serta estetika gigi.
Perawatan menambal gigi biasanya dilakukan dalam satu kali kunjungan ke dokter.
Memiliki gigi yang sehat tentu merupakan dambaan setiap orang, tetapi kenyataannya kerusakan gigi seperti gigi berlubang sering kali sulit dihindari. Salah satu solusi untuk masalah ini adalah dengan melakukan tambal gigi, sebuah prosedur yang cukup umum dilakukan di klinik gigi.
Prosedur ini tidak hanya membantu memperbaiki gigi yang rusak akibat karies atau trauma, tetapi juga mencegah kerusakan lebih lanjut yang dapat memengaruhi kesehatan gigi dan mulut secara keseluruhan. Selain itu, tambal gigi juga bisa menjadi langkah penting untuk mengembalikan fungsi serta estetika gigi yang sudah terlanjur rusak.
Prosedur Tambal Gigi
Tambal gigi adalah perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki gigi rusak atau gigi berlubang. Kondisi gigi yang membutuhkan tambalan, seperti kerusakan akibat karies (gigi berlubang) yang terbentuk karena penumpukan plak, gigi retak atau patah akibat benturan, serta ausnya enamel gigi karena kebiasaan menggertakkan gigi.
Tambal gigi dilakukan dengan prosedur memasukkan bahan tambalan ke bagian gigi yang rusak atau berlubang. Prosedur ini akan mengembalikan bentuk dan kondisi gigi seperti semula sehingga gigi dapat bekerja dan berfungsi secara normal.
Sebaliknya, jika gigi yang rusak atau berlubang tidak segera ditambal, kerusakan dapat semakin parah dan berisiko menyebabkan infeksi atau pembusukan lebih lanjut. Jika kerusakan sudah parah, Anda mungkin diharuskan melakukan pencabutan gigi.
Perawatan menambal gigi biasanya dilakukan dalam satu kali kunjungan ke dokter gigi. Meskipun tambal gigi terkadang dapat menyebabkan rasa sakit, tidak semua orang mengalaminya.
Prosedur ini merupakan perawatan yang aman dan tidak menimbulkan dampak buruk pada gigi. Setelah melakukan tambal gigi, dokter akan menyarankan untuk menghindari mengunyah makanan pada area gigi yang baru ditambal selama kurang lebih 24 jam untuk memastikan tambalan mengeras dengan sempurna.
Baca Juga: 11 Obat Sakit Gigi Berlubang Alami, Cepat Redakan Nyeri
Jenis Tambal Gigi
Jenisnya dapat dibedakan dari bahan yang digunakan. Pemilihan bahan tambal gigi biasanya akan disesuaikan dengan kondisi gigi yang perlu ditambal.
Jenis tambal gigi yang dapat dijadikan pilihan meliputi:
1. Amalgam
Amalgam adalah bahan tambalan yang terbuat dari campuran beberapa jenis logam dan berwarna perak. Amalgam mengandung merkuri, perak, timah, tembaga dan jenis logam lainnya. Amalgam sering digunakan untuk menambal gigi bagian belakang karena warnanya kurang menarik.
Penggunaan amalgam sebagai tambal gigi bisa bertahan setidaknya 10 hingga 15 tahun. Meski demikian saat ini beberapa dokter tidak menganjurkan amalgam sebagai bahan tambalan gigi.
Pasalnya amalgam mengandung merkuri yang dapat membahayakan kesehatan tubuh.
2. Komposit Resin
Komposit resin merupakan bahan untuk menambal gigi yang terbuat dari partikel plastik dan kaca halus. Proses penambalan menggunakan komposit resin dilakukan dengan sinar cahaya biru.
Sinar biru yang dipancarkan berfungsi untuk mengeraskan partikel komposit resin pada gigi. Penggunaan komposit resin memiliki kelebihan materialnya yang kuat.
Selain itu, warna komposit resin akan menyatu dengan warna gigi asli sehingga tampak asli.
3. Emas
Menambal gigi menggunakan emas akan memadukan emas dengan logam lainnya. Bahan emas dapat bertahan setidaknya 10 hingga 15 tahun.
Kelebihan lainnya dari bahan emas adalah tidak menimbulkan korosi. Selain itu, dilihat dari penampilannya, emas dapat memberikan nilai estetika kepada penggunanya.
4. Porselen
Porselen merupakan bahan menambal gigi populer lainnya. Porselen menjadi populer karena dianggap memiliki tampilan warna yang mirip dengan gigi asli.
Selain itu, porselen juga dikenal memiliki kekuatan dan ketahanan yang cukup bagus sehingga dapat bertahan kurang lebih selama tujuh tahun.
Penting untuk memahami pemilihan bahan menambal gigi harus sesuai dengan petunjuk dokter. Dokter dapat memberikan saran yang tepat sesuai dengan kebutuhan Anda. Pastikan Anda sudah berkonsultasi dengan dokter gigi sebelum melakukan penambalan gigi.
Prosedur Tambal Gigi Sementara
Tambal gigi sementara dilakukan untuk mengatasi masalah gigi, seperti meredakan nyeri akibat gigi berlubang atau mencegah lubang gigi semakin besar. Tambalan ini biasanya menggunakan bahan yang lebih lunak dibandingkan tambalan permanen.
Karena itu, perlindungan yang diberikan hanya sementara dan tidak sekuat tambalan permanen. Setelah melakukan tambalan gigi sementara, Anda biasanya dijadwalkan kembali oleh dokter untuk kontrol.
Kontrol ini bertujuan untuk memastikan efektivitas tambalan sementara yang telah diberikan. Jika tambalan sementara sudah tidak sempurna, dokter akan mengevaluasi kembali kondisi gigi Anda.
Evaluasi ini akan menentukan apakah perlu dilakukan tambalan ulang atau jika perawatan gigi lainnya diperlukan. Jadi, bila Anda menerima tambalan gigi sementara, penting untuk rutin berkonsultasi dengan dokter agar kondisi gigi tetap aman.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menyikat Gigi yang Benar? Ini Langkahnya!
Prosedur Tambal Gigi Permanen
Tambal gigi sementara hanya bertahan beberapa minggu, berbeda dengan tambal gigi permanen yang bisa bertahan lebih lama, bahkan hingga bertahun-tahun. Tambal gigi permanen biasanya digunakan jika kerusakan gigi sudah cukup parah, seperti lubang yang besar atau gigi yang terasa nyeri.
Tambal gigi permanen menggunakan bahan yang lebih kuat dan tahan lama. Bahan ini dipilih agar tambalan bisa bertahan dalam jangka waktu panjang dan tetap berfungsi dengan baik.
Menariknya, warna tambalan juga bisa disesuaikan dengan warna alami gigi sehingga tidak terlihat oleh orang lain. Proses pemasangan tambal gigi permanen biasanya melalui beberapa tahapan.
Pertama, dokter akan memeriksa kondisi gigi Anda untuk memastikan apakah bisa langsung ditambal permanen. Jika belum siap, dokter mungkin akan melakukan prosedur lain terlebih dahulu, seperti perawatan akar gigi atau pembersihan jaringan yang rusak.
Setelah gigi siap, barulah dokter melakukan prosedur tambal gigi permanen. Karena tambalan gigi permanen bersifat jangka panjang, Anda tidak perlu sering melakukan konsultasi ke dokter selama tidak ada masalah.
Namun, tetap disarankan untuk memeriksakan kesehatan gigi secara rutin setidaknya dua kali setahun.
Apakah Tambal Gigi Sakit?
Bagi beberapa orang, prosedur tambal gigi tidak menimbulkan rasa sakit. Hanya saja, terkadang beberapa orang merasakan sakit setelah melakukan perawatan tambal gigi.
Anda tidak perlu khawatir dengan rasa sakit setelah tambal gigi. Hal ini wajar, sebab tambalan sedang beradaptasi dengan kondisi mulut Anda. Jadi, rasa sakit setelah penambalan adalah hal yang normal dan bersifat sementara.
Pantangan Setelah Tambal Gigi
Setelah melakukan tambal gigi, ada beberapa pantangan yang perlu Anda perhatikan agar hasil tambalan tetap baik dan tidak mengalami masalah. Berikut adalah beberapa hal yang sebaiknya dihindari:
- Hindari Menyentuh Tambalan Gigi
- Jangan Abaikan Rasa Sensitif
- Jangan Menutupi Rasa Sakit
- Hindari Menggertakkan Gigi
- Jangan Makan Makanan Kenyal atau Lengket
- Jangan Ragu untuk Menyikat Gigi atau Floss
Risiko Efek Samping Tambal Gigi
Meskipun prosedur ini umumnya aman dan efektif, ada kemungkinan Anda mengalami beberapa masalah setelahnya. Berikut adalah beberapa risiko yang mungkin terjadi:
1. Nyeri Berdenyut pada Gigi
Jika Anda merasakan nyeri berdenyut yang terus-menerus setelah tambalan, ini bisa menjadi tanda bahwa kerusakan gigi telah mencapai pulpa, bagian dalam gigi yang mengandung saraf dan pembuluh darah. Ketika pulpa terinfeksi atau teriritasi, nyeri ini dapat menjadi sangat parah.
Dalam situasi seperti ini, Anda mungkin memerlukan perawatan saluran akar untuk menghilangkan infeksi dan menyelamatkan gigi. Mengabaikan gejala ini dapat menyebabkan masalah lebih lanjut dan memperburuk kondisi gigi Anda.
2. Nyeri saat Menggigit
Nyeri yang muncul saat Anda menggigit atau mengunyah makanan mungkin terjadi jika tambalan baru Anda mengganggu cara gigi bertemu. Misalnya, jika tambalan terlalu tinggi, gigi dapat saling bertabrakan secara tidak normal saat menggigit yang menyebabkan ketidaknyamanan.
Bila Anda mengalami masalah ini, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter gigi. Dokter akan memperbaiki masalah tersebut dengan membentuk ulang tambalan agar gigi Anda dapat bertemu dengan benar dan nyaman saat mengunyah.
Baca Juga: Apa Itu Gigi Gingsul? Ini Penyebab dan Cara Menghilangkannya
3. Nyeri Akibat Suhu Panas atau Dingin
Jika Anda mengalami rasa sakit yang tajam dan berkepanjangan setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang panas atau dingin, ini mungkin mengindikasikan bahwa saraf di dalam gigi telah mengalami kerusakan atau iritasi.
Sensitivitas yang berlebihan terhadap suhu ini bisa menjadi tanda bahwa gigi Anda memerlukan perhatian lebih lanjut. Dalam kasus ini, perawatan saluran akar mungkin diperlukan untuk mengatasi kerusakan saraf, atau bila sudah parah, pencabutan gigi bisa jadi solusi yang diperlukan untuk mencegah rasa sakit lebih lanjut.
4. Reaksi Alergi
Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap bahan tertentu yang digunakan dalam tambalan gigi, terutama tambalan amalgam yang mengandung logam seperti merkuri. Gejala alergi bisa bervariasi, mulai dari kemerahan, gatal, hingga bengkak di area sekitar mulut.
Jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap logam atau bahan tertentu, penting untuk memberi tahu dokter gigi sebelum menjalani prosedur tambal gigi agar mereka dapat memilih bahan yang lebih cocok dan menghindari reaksi yang tidak diinginkan.
5. Kekhawatiran tentang Paparan Merkuri
Tambalan amalgam mengandung merkuri yang menimbulkan kekhawatiran tentang potensi paparan terhadap zat berbahaya ini. Meskipun banyak penelitian menunjukkan bahwa tambalan amalgam aman untuk kebanyakan orang, beberapa individu dengan masalah kesehatan tertentu, seperti gangguan ginjal.
Harga Tambal Gigi
Harga tambal gigi bervariasi tergantung pada jenis bahan tambalan, tingkat kerusakan gigi, dan lokasi klinik. Umumnya, tambalan amalgam lebih terjangkau dibandingkan tambalan komposit yang lebih estetis.
Rata-rata, harga tambal gigi berkisar antara Rp300.000 hingga Rp1.500.000 per gigi. Selain itu, biaya tambahan mungkin diperlukan untuk pemeriksaan awal atau perawatan lain.
Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter gigi untuk mendapatkan estimasi biaya yang akurat dan opsi perawatan yang sesuai dengan anggaran Anda.
Jika berencana untuk tambal gigi atau memiliki pertanyaan lebih lanjut, Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU).
Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr. Sony Prabowo
Source:
- WebMD. Dental Health and Tooth Fillings. Diakses 2024.
- MediciNet. How Long Do Dental Fillings Last? Diakses 2024.
- Cleveland Clinic. Dental Fillings. Diakses 2024.