Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penyebab kutil bisa tumbuh karena infeksi virus human papillomavirus (HPV) yang masuk melalui luka kecil di kulit. Pengobatannya bervariasi, mulai dari penggunaan obat oles, krioterapi, hingga tindakan medis seperti bedah minor, tergantung pada ukuran dan lokasi kutil.

Kutil muncul karena virus yang membuat keratin mengalami pertumbuhan secara cepat.
Kutil termasuk kondisi kulit yang menular dan bisa berpindah dari satu orang ke orang lain melalui kontak langsung atau berbagi barang pribadi seperti handuk atau alat cukur. Virus penyebab kutil juga dapat menyebar melalui permukaan yang terkontaminasi, terutama di tempat lembap seperti kamar mandi umum atau kolam renang.
Jenis-jenis kutil yang umum antara lain kutil biasa (common warts ), kutil datar (flat warts), kutil plantar (plantar warts) yang tumbuh di telapak kaki, dan kutil kelamin (genital warts). Setiap jenis kutil memiliki ciri khas dan lokasi tumbuh yang berbeda, sehingga penanganann ya pun bisa berbeda-beda.
Apa Itu Kutil?
Kutil adalah benjolan kecil yang tumbuh di kulit, biasanya muncul di area tangan atau jari. Permukaannya terasa kasar dan sering kali tampak ada bintik-bintik hitam kecil, yang sebenarnya merupakan pembuluh darah yang menggumpal.
Penyebab kutil adalah infeksi virus yang bisa menular melalui sentuhan langsung. Setelah virus masuk ke dalam tubuh, kutil biasanya baru muncul dalam waktu 2 hingga 6 bulan.
Kutil umumnya tidak berbahaya dan bisa hilang dengan sendirinya, tetapi banyak orang memilih untuk mengobatinya karena merasa tidak nyaman atau kurang percaya diri. Gejala umum kutil meliputi:
- Benjolan kecil dengan permukaan kasar pada tangan atau jari
- Terasa kasar saat disentuh
- Terdapat bintik hitam kecil di permukaannya
Baca Juga: Gejala Kutil Kelamin pada Pria yang Harus Diwaspadai
Penyebab Kutil
Kutil muncul karena infeksi virus HPV (Human Papillomavirus) yang menyebabkan penebalan kulit akibat pertumbuhan keratin yang berlebihan, yaitu protein keras yang ada di lapisan luar kulit. Inilah yang membuat permukaan kutil terasa kasar dan menonjol.
Virus HPV menyebar melalui kontak langsung dengan kulit orang yang terinfeksi atau dari benda yang sudah terkontaminasi virus, seperti handuk atau alat cukur. Virus ini juga bisa berpindah ke bagian tubuh lain, misalnya saat seseorang menggaruk, menggigit kutil, mengisap jari, atau mencukur bagian tubuh yang terdapat kutil.
Kulit yang sedang lembap, lecet, atau terluka lebih mudah terkena infeksi HPV. Misalnya, luka kecil di kaki bisa membuat seseorang tertular kutil setelah berjalan di area kolam renang umum.
Anak-anak dan bayi memiliki risiko lebih tinggi terkena kutil daripada orang dewasa. Begitu juga dengan orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, karena tubuhnya lebih sulit melawan infeksi virus.
Beberapa orang yang bekerja menangani daging mentah, seperti tukang daging, juga lebih sering mengalami kutil di tangan karena sering terpapar virus dari permukaan daging. Selain kutil biasa, beberapa jenis HPV juga bisa menyebabkan kutil di area kelamin.
Meskipun kutil kelamin tidak berbahaya secara medis, kondisi ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dan dapat menular melalui hubungan seksual. Ada juga jenis HPV tertentu yang berisiko menyebabkan kanker, seperti kanker leher rahim, anus, penis, atau vulva.
Namun, jenis HPV penyebab kanker ini berbeda dari yang menyebabkan kutil kelamin, meskipun seseorang bisa saja membawa beberapa jenis virus HPV sekaligus. Jika muncul kutil di area kelamin, sebaiknya segera periksa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Jenis Kutil Berbahaya
Kutil memang terlihat sepele, tapi ada beberapa jenis kutil yang bisa cukup mengganggu, baik secara fisik maupun estetika. Beberapa di antaranya juga bisa menyebar luas atau terasa nyeri, tergantung di mana letaknya dan jenis virus HPV yang menyebabkannya.
Berikut adalah beberapa jenis kutil yang perlu Anda waspadai:
1. Kutil Biasa (Common Warts / Verrucca vulgaris)
Kutil jenis ini paling sering muncul di tangan dan terasa seperti benjolan kasar. Terkadang ada titik hitam kecil di permukaannya yang sebenarnya merupakan pembuluh darah kecil yang tersumbat dan mati.
Ukuran kutil biasa bisa sangat kecil seperti ujung jarum, tapi juga bisa sebesar kacang polong. Kutil ini karena beberapa jenis virus HPV, terutama tipe 2 dan 4, tapi juga bisa oleh tipe 1, 3, 7, 27, 29, dan 57.
2. Kutil Plantar
Kutil ini tumbuh di telapak kaki dan bisa tumbuh ke dalam karena tekanan dari tubuh saat berdiri atau berjalan. Bentuknya bisa datar dan sering kali memiliki titik hitam di permukaannya.
Kutil plantar bisa membesar dan menyebabkan rasa sakit saat berjalan, sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Virus HPV penyebabnya antara lain tipe 1, 2, 4, 27, dan 57.
3. Kutil Mosaic (Mosaic Warts)
Kutil mosaic biasanya berwarna putih dan berukuran kecil, mirip ujung jarum. Jenis ini tumbuh berkelompok di telapak kaki, terutama di bawah jari atau di bagian bola kaki.
Kutil ini cenderung menyebar hingga menutupi area yang lebih luas, meskipun jarang menimbulkan rasa sakit. Jenis HPV yang paling sering menyebabkan kutil mosaic adalah tipe 2.
Baca Juga: Cara untuk Menghilangkan Kutil Kelamin Secara Total
4. Kutil Datar (Flat Warts)
Berbeda dari kutil biasa, kutil datar ukurannya lebih kecil dan permukaannya lebih halus. Kutil ini bisa muncul di bagian tubuh mana pun, seperti wajah, tangan, atau kaki.
Jumlahnya bisa banyak sekaligus, bahkan bisa mencapai 20 sampai 100 buah dalam satu waktu. Jenis HPV yang biasanya menyebabkan kutil datar adalah tipe 3, 10, dan 28.
5. Kutil Filiform
Kutil jenis ini bentuknya panjang seperti benang dan biasanya muncul di wajah, seperti di sekitar mata, hidung, atau mulut. Jenis ini karena beberapa tipe virus HPV, seperti tipe 1, 2, 4, 27, dan 29.
Karena tumbuh di area wajah, kutil ini seringkali mengganggu penampilan dan bisa menimbulkan rasa tidak nyaman. Meskipun tidak berbahaya, kutil ini tetap perlu ditangani agar tidak menyebar ke bagian lain.
6. Kutil Kelamin
Kutil ini muncul di sekitar alat kelamin atau anus dan termasuk infeksi menular seksual (IMS). Penularannya terjadi melalui kontak langsung kulit saat berhubungan intim.
Kutil kelamin biasanya berbentuk benjolan kecil yang permukaannya kasar dan keras. Jenis ini paling sering karena HPV tipe 6 dan 11, dan bisa sangat mengganggu kehidupan seksual penderitanya.
7. Kutil Tukang Daging (Butcher’s Warts)
Jenis kutil ini biasanya muncul di tangan orang yang sering menyentuh daging mentah atau bekerja di lingkungan lembap seperti tukang daging. Kutil ini karena HPV tipe 7.
Karena sering terpapar kondisi yang lembap dan dingin, tangan menjadi lebih mudah terinfeksi. Jika tidak tertangani, kutil bisa menyebar dan membuat aktivitas kerja menjadi terganggu.
8. Focal Epithelial Hyperplasia (Penyakit Heck)
Kondisi ini tergolong langka dan menyebabkan kutil tumbuh di dalam mulut, seperti di bagian dalam pipi atau bibir. Warna kutil biasanya putih atau menyerupai warna permukaan mulut.
Penyakit ini karena adanya HPV tipe 13 dan 32, dan umumnya tidak menimbulkan rasa sakit. Meski begitu, tetap penting diperiksa karena bisa mempengaruhi kenyamanan saat makan atau berbicara.
Cara Menghilangkan Kutil
Terdapat beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menghilangkan kutil, namun sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter. Hal ini penting agar Anda mendapatkan jenis terapi yang paling sesuai dengan kondisi kutil yang dialami.
Sebagian besar kutil sebenarnya tidak berbahaya dan tidak memerlukan pengobatan khusus. Namun, jika terasa nyeri atau mengganggu penampilan, kutil bisa diatasi dengan beberapa metode berikut.
1. Perawatan dengan Nitrogen Cair (Cryotherapy)
Nitrogen cair sering digunakan oleh dokter untuk membekukan kutil. Meskipun terasa sedikit menyakitkan, metode ini cukup efektif untuk mengangkat kutil.
Setelah cairan nitrogen diberikan, kutil akan membeku dan membentuk lepuhan di bawahnya. Dalam waktu sekitar seminggu, kutil akan mengelupas dengan sendirinya dari kulit.
2. Operasi Pembedahan
Prosedur ini biasanya dilakukan jika kutil tidak mempan terhadap pengobatan lain yang sudah dicoba sebelumnya. Dokter akan memberikan bius lokal, lalu mengangkat kutil menggunakan pisau bedah atau alat pembakar listrik.
Tindakan ini cukup efektif namun bisa meninggalkan bekas luka atau jaringan parut. Oleh karena itu, pembedahan biasanya menjadi pilihan terakhir jika metode lain tidak berhasil.
3. Perawatan Laser
Laser juga bisa digunakan untuk menghilangkan kutil dengan cara menghancurkan jaringan yang terinfeksi. Kutil akan rontok setelah jaringan yang terkena virus dihancurkan oleh sinar laser.
Meski metode ini cukup populer, efektivitasnya masih terbatas dan belum sepenuhnya terbukti. Selain itu, perawatan laser juga bisa menyebabkan rasa sakit dan menimbulkan bekas luka.
Obat Penghilang Kutil di Apotek
Obat untuk menghilangkan kutil bisa ditemukan dengan mudah di apotek tanpa perlu resep dokter. Berikut beberapa pilihan yang umum digunakan dan tersedia di pasaran:
1. SIMC Plester Kutil
Plester ini dibuat khusus untuk mengatasi kutil maupun mata ikan. Cara penggunaannya cukup ditempelkan langsung pada kutil, lalu dibiarkan selama beberapa saat sesuai petunjuk.
2. Callusol
Callusol termasuk obat luar yang sering direkomendasikan untuk menghilangkan kutil. Namun, obat ini tidak dianjurkan untuk digunakan pada bayi atau orang dengan gangguan ginjal.
Cara pemakaiannya adalah dengan menuangkan cairan Callusol ke kapas, kemudian dioleskan langsung pada area kutil. Pastikan area tersebut dalam keadaan bersih dan kering sebelum digunakan.
3. Kutilos
Kutilos mengandung bahan aktif seperti asam salisilat, asam laktat, dan polidocanol yang membantu mengangkat kutil secara perlahan. Obat ini bekerja dengan melunakkan dan mengelupaskan jaringan kutil.
Untuk menggunakannya, bersihkan dulu area kutil, lalu tuangkan obat ke kapas dan tempelkan pada bagian kutil. Ulangi sesuai petunjuk sampai kutil menghilang.
Baca Juga: Kenali Gejala HPV pada Wanita dan Pencegahan
Tidak semua kutil memerlukan penanganan medis, namun ada beberapa kondisi yang sebaiknya segera diperiksakan ke dokter. Misalnya, jika kutil terasa sakit, berdarah, bertambah besar dengan cepat, atau muncul di area sensitif seperti wajah dan kelamin.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital.
Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Febriani K . H.
Source:
- Medical News Today. How to Treat a Wart. Juni 2025.
- Mayo Clinic. Common Warts. Juni 2025.
- Cleveland Clinic. Warts. Juni 2025.