Ditulis oleh Tim Konten Medis
Pencegahan penyakit menular seksual bisa dengan cara menjalani gaya hidup sehat, terutama berhubungan intim yang aman. Anda sebaiknya tidak berganti-ganti pasangan seksual dan lakukan vaksinasi untuk mencegah terinfeksi virus penyebab penyakit.
Penyakit menular seksual sangat umum terjadi dan bisa menular melalui hubungan seks
Penyakit menular seksual (PMS) adalah infeksi yang menular melalui hubungan seksual, seperti sperma, darah, dan cairan vagina. PMS dapat memengaruhi kesehatan fisik, emosional, dan sosial pada penderita.
Contoh penyakit menular seksual yang berbahaya dan dapat sebabkan komplikasi serius adalah HIV/AIDS, kutil kelamin, dan klamidia. Kondisi ini terjadi akibat perilaku seks yang tidak aman, baik vaginal, oral, atau anal.
Bagaimana Cara Mencegah Penyakit Menular Seksual?
Pada umumnya, penyebab penyakit menular seksual terjadi karena sering berganti lebih dari satu pasangan. Hal ini mampu meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit, seperti gonore, sifilis, dan kutil kelamin.
Infeksi ini menimbulkan beberapa gejala yang dapat mengganggu kesehatan tubuh. Misalnya, perubahan warna urine, rasa sakit saat berhubungan intim, dan terdapat kutil atau kulit memar.
Terdapat beberapa cara menghindari penyakit menular seksual, antara lain:
1. Gunakan Kondom
Menggunakan kondom saat berhubungan intim bisa mencegah masuknya bakteri penyebab penyakit. Anda bisa memilih kondom berbahan lateks untuk mencegah penyakit menular seksual, seperti gonore.
Jika Anda memiliki alergi terhadap bahan lateks, pilih alternatif kondom nonlateks yang nyaman. Namun, kondom ini sering cepat rusak dibandingkan dengan bahan lateks atau karet.
Selain itu, hindari menggunakan handuk atau pakaian dalam dengan orang lain sebagai cara mencegah penularan penyakit sifilis. Anda juga bisa membersihkan organ intim setelah atau sebelum melakukan aktivitas seksual.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mengetahui Jika Kita Terjangkit Penyakit Menular Seksual?
2. Tidak Berganti Pasangan Seksual
Cara menghindari penyakit menular seksual adalah tidak berganti lebih dari satu pasangan seksual. Cara ini merupakan langkah paling efektif untuk menghindari penularan penyakit menular.
Anda dan pasangan perlu berkotminmen untuk aktif secara seksual hanya satu sama lain dan rutin melakukan pemeriksaan medis. Hal ini perlu untuk meminimalisir penularan infeksi bakteri, virus, dan parasit. Jika terdapat kutil di organ intim, segera lakukan pengobatan ke dokter sedini mungkin.
3. Sunat untuk Pria
Sunat memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh. Salah satunya adalah menurunkan risiko terkena infeksi menular seksual, seperti herpes dan HIV.
Penyakit menular seksual dapat terjadi apabila kulup penis (preputium penis) terkena cairan vagina dan serviks yang terinfeksi virus. Kondisi ini terjadi akibat virus yang masuk ke dalam lipatan atau rongga kulup penis. Oleh sebab itu, pria perlu melakukan sunat untuk menjaga kebersihan penis dan mengurangi risiko gangguan kesehatan.
Proses sunat atau khitan bisa dilakukan sejak umur 6 sampai 10 tahun atau anak yang baru memasuki sekolah dasar. Sebaiknya, hindari sunat ketika usia semakin tua. Hal ini membutuhkan masa pemulihan lebih dan prosedur sunat yang sulit dijalani.
Namun, bagi penderita hipospadia atau gangguan posisi penis, pastikan untuk berkonsultasi dulu dengan spesialis urologi karena memiliki kelainan tertentu. Penderita hemofilia juga berisiko mengalami pendarahan apabila menjalani sunat.
4. Hindari Seks Bebas
Salah satu cara untuk mencegah penyakit menular seksual adalah menghindari seks bebas. Berhubungan seksual dengan banyak orang mampu meningkatkan risiko terkena sifilis, gonore, dan kutil kelamin.
Pada kasus yang parah, kondisi ini menyebabkan kanker yang sulit sembuh. Seks bebas sering terjadi pada usia remaja tanpa ikatan pernikahan. Akibatnya, terjadi kehamilan yang tidak diinginkan dan infeksi menular seksual (IMS).
Baca Juga: Gejala Penyakit Menular Seksual yang Penting Diwaspadai
5. Hindari Konsumsi Narkoba
Narkoba merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya. Narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman sintetis atau semi sintesis. Obat ini memicu penurunan kesadaran, rasa sakit yang hilang, dan ketergantungan.
Dampak yang muncul akibat dari konsumsi narkoba, yaitu mudah mengalami infeksi menular seksual. Umunya, pecandu narkoba aktif secara seksual, baik pada pria maupun wanita. Kondisi ini menyebabkan aktivitas seksual yang tidak aman secara sadar atau tidak sadar.
6. Kurangi Konsumsi Alkohol
Konsumsi alkohol secara berlebihan mampu meningkatkan risiko terkena penyakit menular seksual. Minuman ini mengandung etanol yang memberikan efek memabukkan dan mengganggu kesehatan tubuh.
Selain itu, alkohol mampu menurunkan daya tahan tubuh terhadap infeksi penyakit. Kecanduan alkohol juga bisa meningkatkan gaya hidup tidak sehat, seperti seks bebas.
7. Lakukan Vaksinasi
Cara mencegah penyakit menular seksual dapat dengan melakukan vaksinasi, seperti HPV dan hepatitis B. Vaksin HPV berperan penting dalam mencegah terjadinya kanker serviks.
Vaksin hepatitis B dapat diberikan sejak bayi lahir pada dosis pertama. Selanjutnya, dosis kedua dan ketiga bisa dilakukan dengan jarak selama empat minggu.
Baca Juga: Terkena Infeksi Jamur Vagina Saat Hamil, Harus Bagaimana?
8. Tidak Berhubungan Intim dengan Penderita PMS
Berhubungan intim dengan penderita PMS mampu meningkatkan risiko terkena infeksi menular seksual. Jika Anda mulai menyadari hal ini, segera lakukan pengobatan ke dokter sampai infeksi penyakit benar-benar pulih. Gejala yang mungkin muncul adalah rasa nyeri pada perut bagian bawah dan vagina terasa panas atau gatal.
Apabila gejala tidak kunjung membaik setelah perawatan rumahan dan bahkan semakin parah, sebaiknya segera berkonsultasi pada dokter.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU).
Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- Cleveland Clinic. Sexually Transmitted Infections. Juli 2024.
- WebMd. Understanding Sexually Transmitted Disease Prevention. Juli 2024.
- World Health Organization. Sexually transmitted infections (STIs). Juli 2024.