Buat janji Ciputra HospitalWhatsapp Ciputra Hospital

Rumah Sakit Terbaik Berstandarisasi Internasional | Ciputra Hospital

  • Home
  • Rumah Sakit
    • CitraRaya Tangerang
    • CitraGarden City Jakarta
    • Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin
    • Ciputra Hospital Surabaya
  • Fasilitas & Layanan
  • Center of Excellence
  • Cari Dokter
  • Artikel
  • Home
  • Artikel Kesehatan
  • Apa Itu Baby Blues? Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
Riva
Kamis, 19 Juni 2025 / Published in Artikel Kesehatan

Apa Itu Baby Blues? Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Ditulis oleh Tim Konten Medis

Baby blues adalah perubahan suasana hati yang terjadi setelah melahirkan. Kondisi ini juga disebut sebagai “pospartum blues”. Cara mengatasi baby blues bisa dengan pola hidup sehat, seperti rutin berolahraga, konsumsi makanan gizi seimbang, dan meminta dukungan dari orang-orang terdekat dalam mengurus bayi.

baby blues adalah

Baby blues terjadi setelah melahirkan selama beberapa hari hingga dua minggu.

Sebagai orang tua baru, Anda akan mengalami masa-masa bahagia, sedih, dan frustasi sepanjang hari. Meskipun merasa bersyukur atas kelahiran anak, baby blues bisa menyebabkan wanita merasa sedih atau menangis, padahal biasanya tidak.

Sering murung dan sedih pasca melahirkan merupakan ciri khas dari kondisi tersebut. Untungnya, bagi sebagian orang, kondisi ini tidak berlangsung lama dan bisa hilang dengan sendirinya.

Daftar Isi

Toggle
  • Apa Itu Baby Blues?
  • Faktor Risiko Penyebab Baby Blues
  • Tanda-Tanda Baby Blues
    • 1. Gejala Depresi Pascapersalinan
    • 2. Psikosis Pascapersalinan
  • Bagaimana Jika Saya Mengalami Baby Blues?
    • Artikel Terkait

Apa Itu Baby Blues?

Baby blues syndrome adalah kondisi ketika ibu hamil mengalami perubahan hormon yang menyebabkan rasa cemas, gelisah, dan mudah menangis setelah 2 minggu pertama melahirkan. Ini termasuk bentuk depresi dan biasanya berlangsung sementara.

Mengutip dari Johns Hopkins Medicine, hampir 85 persen wanita mengalami rasa sedih pasca melahirkan. Anda bisa mengenali tanda sindrom baby blues apabila ibu merasa senang selama beberapa menit, lalu menjadi kewalahan dan menangis pada menit berikutnya.

Baca Juga: Apa Saja Perawatan Ibu Setelah Melahirkan?

Faktor Risiko Penyebab Baby Blues

Sampai saat ini, para ahli belum mengetahui penyebab baby blues secara pasti. Tidak ada penyebab tunggal depresi pascapersalinan.

Ini berarti beberapa faktor saling berkaitan satu sama lain sehingga memicu terjadinya sindrom baby blues. Faktor genetik, perubahan fisik, dan gangguan emosional sangat berperan dalam munculnya kondisi tersebut.

Pada genetik, terdapat studi yang melaporkan bahwa riwayat penyakit keluarga dengan depresi pascapersalinan berisiko tinggi menurun kepada anak-anaknya di kemudian hari. Sementara perubahan fisik mengakibatkan penurunan hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh.

Hormon ini dapat membuat tubuh merasa lelah, lesu, dan tertekan. Selain itu, gangguan emosional bisa terjadi karena ibu kurang tidur dan kewalahan saat pertama kali mengurus bayi. Ini juga menyebabkan rasa cemas untuk merawat bayi yang baru lahir.

Risiko penyebab baby blues akan semakin meningkat apabila Anda memiliki anak kembar, sulit menyusui, masalah keuangan, dan kondisi yang membuat stres lainnya. Jika tidak mendapatkan penanganan, kondisi ini bisa mengganggu ikatan ibu dan anak serta memicu masalah keluarga.

Tanda-Tanda Baby Blues

Setiap wanita pasca melahirkan memiliki ciri-ciri baby blues yang beragam, mulai dari ringan hingga berat. Kondisi ini biasanya berlangsung selama beberapa hari, sekitar 1-2 minggu setelah bayi lahir.

Tanda dan gejala umum baby blues berupa:

  • Rasa cemas
  • Mudah merasa sedih dan menangis
  • Perubahan suasana hati
  • Mudah marah
  • Kewalahan
  • Tidak fokus dan sulit berkonsentrasi
  • Nafsu makan menurun
  • Sulit tidur

Berdasarkan gejalanya, baby blues juga dapat menimbulkan gejala lainnya yang terbagi atas dua jenis, sebagai berikut:

1. Gejala Depresi Pascapersalinan

Banyak orang mengira bahwa depresi pascapersalinan itu sama dengan gejala baby blues. Padahal, ini merupakan dua kondisi yang berbeda.

Depresi pascapersalinan cenderung lebih intens dan berlangsung lebih lama. Gejalanya bisa mengganggu seseorang dalam merawat bayi dan menjalani aktivitas sehari-hari. Tanda dan gejalanya, seperti:

  • Menarik diri dari kehidupan sosial, terutama dari keluarga dan teman
  • Terlalu banyak menangis
  • Suasana hati tertekan atau perubahan suasana hati yang parah
  • Sulit menjalin ikatan dengan bayi
  • Merasa tidak berharga, malu, bersalah, atau tidak mampu
  • Tidak dapat berpikir jernih, berkonsentrasi, atau membuat keputusan
  • Kecemasan parah dan serangan panik
  • Memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bayi

Baca Juga: Penyebab Orang Depresi

2. Psikosis Pascapersalinan

Sementara itu, psikosis pascapersalinan merupakan kondisi yang langka dan biasanya muncul setelah minggu pertama melahirnya. Gejalanya cukup parah, seperti:

  • Memiliki rasa curiga dan takut berlebihan (paranoid)
  • Melakukan upaya untuk menyakiti diri sendiri dan bayi
  • Mengidap gangguan tidur
  • Merasa berenergi dan sering kesal
  • Suka berhalusinasi dan bahkan mengalami delusi
  • Memiliki pikiran obsesif terhadap bayi
  • Merasa bingung dan tersesat

Kondisi ini membutuhkan penanganan segera mungkin. Sebab, psikosis pascapersalinan bisa meningkatkan risiko pikiran atau perilaku yang mengancam nyawa.

Bagaimana Jika Saya Mengalami Baby Blues?

Adapun beberapa cara mengatasi baby blues yang bisa Anda lakukan, di antaranya:

  • Istirahat yang cukup: Saat bayi tidur, Anda juga bisa beristirahat untuk mengurangi rasa sedih akibat baby blues.
  • Menjaga pola makan sehat: Konsumsi asam folat, vitamin D, dan beta karoten bantu kurangi gejala depresi dan stabilkan suasana hati.
  • Memperkuat hubungan dengan pasangan: Tunjukkan sikap kasih sayang dan hargai waktu bersama pasangan untuk mengurangi gejala baby blues.
  • Lakukan sesuatu yang Anda senangi: Misalnya, berjalan-jalan sambil menghirup udara segar dan terkena paparan cahaya matahari di pagi hari.
  • Meminta bantuan: Bila merasa lelah, Anda bisa meminta bantuan orang terdekat untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

Jika gejala baby blue, termasuk menangis, perubahan suasana hati, dan mudah marah tidak kunjung sembuh dalam waktu lama, ini bisa mengindikasikan kondisi medis serius. Misalnya, mengalami depresi pascapersalinan.

Anda bisa mencegah baby blues dengan mengonsumsi makanan atau suplemen yang mengandung omega-3, EPA, dan DHA selama masa kehamilan. Kandungan ini sangat penting untuk mengurangi risiko bayi lahir prematur dan depresi pasca melahirkan pada ibu baru.

Selain itu, kurangnya asupan omega-3 bisa menyebabkan diabetes tipe 1 pada anak. Anda bisa menemukan makanan kaya akan omega-3 berupa ikan berlemak, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Baca Juga: ASI Eksklusif: Manfaatnya Bagi Ibu dan Bayi

Pastikan juga untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum, saat, dan setelah kehamilan agar terhindar dari masalah kesehatan lainnya. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.

Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.

Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.

Telah direview oleh dr. Sony Prabowo, MARS

Source:

  • American Pregnancy Association. Baby Blues. Juni 2025.
  • Healthline. What Are the Baby Blues and How Long Do They Last?. Juni 2025.
  • Johns Hopkins Medicine. Baby Blues and Postpartum Depression: Mood Disorders and Pregnancy. Juni 2025.

Artikel Terkait

  • sembelit atau konstipasi
    Apa Itu Sembelit? Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
  • batuk rejan
    Apa Itu Batuk Rejan? Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
  • Kehamilan Ektopik Adalah
    Apa Itu Kehamilan Ektopik? Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
  • infertilitas pada pria
    Apa Itu Infertilitas pada Pria? Penyebab, Gejala, Pengobatan
  • Gejala Penyebab Penyakit Ebola
    Gejala dan Penyebab Penyakit Ebola
  • gejala anthraks dan penyebabnya
    Mengenal Gejala Anthraks dan Apa Saja Penyebabnya
  • Eklampsia pada ibu hamil
    Apa itu Eklampsia? Penyebab, Gejala, Pengobatan
Tagged under: Kesehatan Mental

Artikel Terkait

  • sembelit atau konstipasi
    Apa Itu Sembelit? Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
  • batuk rejan
    Apa Itu Batuk Rejan? Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
  • Kehamilan Ektopik Adalah
    Apa Itu Kehamilan Ektopik? Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
  • infertilitas pada pria
    Apa Itu Infertilitas pada Pria? Penyebab, Gejala, Pengobatan
  • Gejala Penyebab Penyakit Ebola
    Gejala dan Penyebab Penyakit Ebola
  • gejala anthraks dan penyebabnya
    Mengenal Gejala Anthraks dan Apa Saja Penyebabnya
  • Eklampsia pada ibu hamil
    Apa itu Eklampsia? Penyebab, Gejala, Pengobatan

Ciputra Hospital

Ciputra Hospital menyediakan layanan kesehatan berkualitas tinggi dengan fasilitas teknologi canggih.

Unit Rumah Sakit:

Ciputra Hospital – CitraRaya Tangerang
Ciputra Hospital – CitraGarden City Jakarta
Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin
Ciputra Hospital Surabaya

Unit Klinik:

Ciputra Medical Center
Ciputra SMG Eye Clinic
C Derma
Ciputra IVF

Lokasi Kami:

CitraRaya – Tangerang
CitraGarden – Jakarta
Banjarmasin
Surabaya

  • GET SOCIAL

© 2025 All rights reserved. Ciputra Hospital

TOP