Ditulis oleh Tim Konten Medis
Antraks adalah penyakit akibat infeksi bakteri Bacillus anthracis yang dapat berpotensi membahayakan kesehatan tubuh. Gejala antraks bisa berbeda tergantung pada organ yang terinfeksi, namun secara umum meliputi sakit kepala, demam, hingga sesak napas.
Penularan penyakit antraks dapat terjadi melalui makanan yang terinfeksi bakteri antraks.
Apa Itu Penyakit Antraks?
Antraks merupakan penyakit infeksi bakteri Bacillus anthracis, bakteri pembentuk spora. Penyakit ini seringkali menyerang hewan dan tumbuhan liar, namun juga bisa menginfeksi manusia.
Bakteri antraks masuk ke dalam tubuh melalui luka di kulit untuk menyerang sistem imun. Anda juga bisa terinfeksi bila memakan daging yang terkontaminasi atau menghirup spora antraks.
Begitu spora antraks masuk ke dalam tubuh maka bakteri ini akan berkembang biak, menyebar, dan menghasilkan racun yang membahayakan tubuh.
Penyebaran spora antraks dapat terjadi ketika Anda makan makanan atau minum yang terkontaminasi spora, atau terkena luka atau goresan di kulit spora. Antraks jarang menular antar manusia.
Namun, perlu waspada bila Anda berada di wilayah penyebaran antraks dengan pengidap ataupun terpapar sumber infeksi (hewan atau makanan).
Meski penderita antraks jarang menularkan penyakitnya pada orang lain, Anda tetap perlu berhati-hati karena bakteri ini bisa menular melalui kontak langsung dengan luka atau benda yang terkontaminasi.
Baca juga: Mengenal Penyakit Raja Singa atau Sifilis: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
Gejala Antraks
Lalu bagaimana kita bisa tahu, bila mengalami tanda penyakit antraks? Berikut pembagian gejala antraks berdasarkan timbulnya infeksinya:
1. Ciri-Ciri Antraks pada Kulit
Antraks jenis ini masuk melalui luka di tubuh. Ini adalah tanda penyakit yang paling umum dan ringan. Adapun tanda infeksi antraks melalui kulit meliputi:
- Muncul benjolan gatal dan menonjol menyerupai gigitan serangga. Benjolan ini cepat berkembang menjadi nyeri tanpa rasa sakit dengan bagian tengah berwarna hitam.
- Pembengkakan di kelenjar getah bening dan terasa sakit pada area sekitarnya.
- Ada gejala yang mirip flu, termasuk demam dan sakit kepala.
2. Gejala Infeksi Antraks pada Saluran Pencernaan
Infeksi terjadi ketika Anda memakan daging yang kurang matang dari hewan yang terinfeksi bakteri antraks. Kondisi ini dapat memengaruhi saluran pencernaan, dari tenggorokan hingga bagian usus besar.
Ciri-ciri antraks gastrointestinal yang menyerang saluran pencernaan meliputi:
- Mual, muntah, dan sakit perut
- Sakit kepala
- Nafsu makan menurun
- Demam
- Diare yang parah dan disertai darah
- Sakit tenggorokan dan kesulitan menelan
- Leher bengkak
3. Tanda Infeksi Antraks pada Saluran Pernapasan
Infeksi dapat terjadi ketika Anda menghirup spora antraks. Antraks inhalasi atau saluran pernapasan jadi salah satu penyakit yang paling mematikan dan seringkali berakibat fatal. Tanda dan gejala awalnya meliputi:
- Muncul gejala mirip flu selama beberapa jam atau hari, seperti sakit tenggorokan, demam ringan, kelelahan, dan nyeri otot
- Bagian dada terasa tidak nyaman
- Sesak napas
- Mual
- Batuk darah
- Sakit saat menelan
- Demam tinggi
- Kesulitan bernapas
- Syok (kondisi medis akut yang melibatkan runtuhnya sistem peredaran darah)
- Meningitis
4. Anthrax Injeksi
Infeksi yang baru ditemukan akir-akhir ini di wilayan Eropa. Infeksi ini terjadi melalui suntikan obat-obatan terlarang. Ciri-ciri infeksi antraks akibat obat-obatan adalah:
- Muncul warna kemerahan di area suntikan
- Pembengkakan yang signifikan
- Kegagalan pada beberapa organ
- Meningitis
Baca juga: Waspadai Bakteri Pemakan Daging, Gejala dan Pengobatannya
Hewan peliharaan seperti sapi dapat terinfeksi bakteri antraks. Ini bisa terjadi ketika mereka menghirup atau menelan spora antraks yang dihasilkan oleh bakteri Bacillus anthracis terdapat di tanah, tanaman, atau air.
Jika mengalami gejala antrax segera berkonsultasi pada dokter. Kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat. Yuk, jaga kesehatan Anda dan keluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr. Valda Garcia
Source:
- Mayo Clinic. Antrax. Agustus 2024