Ditulis oleh Tim Konten Medis
Ada berbagai kandungan kimia pada produk bayi yang sebaiknya dihindari, seperti benzyl asetat, pemutih klorin, dan pewangi sintetis. Selain itu, sabun bayi sebaiknya tidak mengandung Sodium Lauryl Sulfate (SLS) karena berbahaya bagi kesehatan kulit.

Hindari kandungan keras pada bayi.
Sebagian besar produk pembersih yang terjual bebas di supermarket mengandung bahan kimia keras. Kandungan ini bisa membahayakan kesehatan kulit dan sistem pernapasan bayi karena mereka rentan mengalaminya.
Namun, Anda tidak perlu khawatir karena ada beberapa produk pembersih yang aman, tidak beracun, dan ramah lingkungan. Produk ini dapat dijadikan sebagai alternatif untuk memastikan lingkungan yang aman dan sehat bagi bayi di rumah.
Kandungan Kimia Berbahaya pada Produk Bayi
Ada beberapa kandungan kimia berbahaya pada produk bayi yang perlu orang tua ketahui, di antaranya:
- Benzyl asetat: Kandungan ini sering ditemukan pada pelembut kain tertentu yang berkaitan dengan jenis kanker tertentu.
- Pemutih klorin: Banyak orang mengenalinya sebagai natrium hipoklorit pada deterjen pencuci piring, disinfektan, dan penghilang jamur.
- 1,4 Dioksan: Tersedia dalam produk sabun mandi yang dapat meningkatkan risiko penyakit kanker.
- Bisphenol A (BPA): Sering tersedia di beberapa botol susu bayi, air, dan wadah makanan berbahan logam yang dapat mengganggu perkembangan bayi.
- Senyawa amonium kuartener: Kandungan ini tersedia dalam produk disinfektan dan semprotan pembersih yang berkaitan dengan gangguan asma dan penyakit pernapasan lainnya.
- DEET: Merupakan neurotoksin dalam produk pengusir serangga.
- Formaldehida: Hindari kandungan ini karena bisa menyebabkan mata berair, sensasi terbakar di mata, dan iritasi kulit.
- Oxybenzone: Sering tersedia dalam produk tabir surya yang berkaitan dengan reaksi alergi dan gangguan hormon.
- Poliuretana: Kandungan ini banyak digunakan pada bantalan busa dan kasur yang menyebabkan batuk, iritasi kulit, dan mata.
- Pewangi sintetis: Tersedia pada produk pembersih dan produk perawatan bayi yang dapat memicu alergi.
- Asam perfluorooctanoic (PFOA): Tersedia dalam alat masak anti lengket yang berkaitan dengan risiko perkembangan kanker.
Baca Juga: 18 Fakta Bayi Baru Lahir yang Jarang Orang Tahu
Kandungan Produk yang Aman untuk Bayi
Sebagai orang tua, penting untuk memilih kandungan kimia yang aman untuk bayi. Ini sangat penting agar bayi terhindar dari reaksi alergi dan gangguan kesehatan lainnya.
Ada banyak kandungan yang aman untuk bayi, di antaranya:
- Cuka: Bahan alami ini memiliki sifat asam yang mampu melarutkan lemak dan endapan mineral pada botol susu dan wadah makan bayi. Cuka dapat Anda gunakan sebagai pembersih produk bayi agar terhindar dari risiko paparan bahan-bahan kimia berbahaya.
- Soda kue: Bahan alami bermanfaat untuk membersihkan permukaan tanpa menyebabkan kerusakan. Soda kue juga bisa Anda gunakan sebagai penetral bau alami pada produk bayi.
- Asam sitrat alami: Kandungan ini berasal dari buah jeruk yang mampu menghilangkan noda dan kerak dapur. Asam sitrat alami dapat mencegah bayi terkena kandungan kimia berbahaya.
- Air perasan lemon dan soda kue: Anda bisa membuat produk penghilang noda alami di rumah dengan mencampurkan air perasaan lemon dan soda kue. Kemudian, oleskan pada noda, lalu diamkan beberapa menit sebelum mencucinya seperti biasa.
- Minyak esensial: Jenis minyak ini meliputi minyak pohon teh, minyak lavender, dan minyak kayu putih yang memiliki sifat antibakteri alami. Minyak esensial berperan penting untuk mengatasi gigitan nyamuk, ruam popok bayi, dan meredakan sakit perut.
- Surfaktan berbasis tumbuhan: Kandungan ini bahan-bahan alami yang ramah lingkungan dan mudah terurai. Surfaktan berbasis tumbuhan juga lembut dan mencegah iritasi pada kulit bayi.
- Pembersih enzimatik: Produk ini bekerja secara efektif dalam menghilangkan noda dan bahan organik tertentu. Ini dapat meminimalisir potensi risiko yang berkaitan dengan penggunaan bahan kimia berbahaya.
Tips Menggunakan Produk Bayi Tanpa Kandungan Kimia Berbahaya
Berikut ini adalah tips menggunakan produk bayi tetap aman, higienis, dan bebas dari bahan kimia beracun:
1. Gunakan Produk Pembersih Alami
Anda bisa menggunakan bahan-bahan alami, seperti garam, cuka, dan air sebagai pengganti produk pembersih konvensional. Bahan alami mampu membersihkan, menghilangkan bau, dan sebagai disinfektan yang cukup efektif.
Produk pembersih alami juga aman untuk kulit, terutama kulit sensitif pada bayi. Produk ini dapat membunuh kuman hingga 99,9 persen dan mengurangi risiko terkena infeksi penyakit.
Sebagai contoh, Anda bisa mencampurkan air dan cuka putih dengan perbandingan yang sama dalam botol semprot. Tambahkan beberapa tetes minyak pohon teh yang memiliki sifat antibakteri. Kemudian, semprotkan langsung ke mainan dan bersihkan dengan kain lembut.
2. Hindari Sabun Antibakteri
Sabun antibakteri dapat meningkatkan risiko terbentuknya bakteri yang lebih kuat dan resisten apabila menggunakannya dalam jangka waktu lama. Produk ini mengandung bahan aktif tertentu yang tidak ditemukan dalam sabun biasa.
Anda bisa menghindari penggunaan sabun antibakteri untuk mencegah paparan bahan kimia dan risiko masalah kesehatan di kemudian hari. Cuci tangan dengan sabun dan air biasa sebagai cara efektif untuk mencegah penyebaran kuman.
Selain itu, hindari juga produk yang mengandung Sodium Lauryl Sulfate (SLS). Penyebab sabun bayi tidak boleh mengandung SLS bisa meningkatkan risiko kerusakan mata dan kulit.
Cobalah untuk membuat sabun alami yang terbuat dari campuran air, cuka putih, dan beberapa tetes minyak esensial. Sabun ini dapat Anda gunakan sebagai pembersih permukaan lantai yang aman bagi bayi untuk merangkak dan bermain.
3. Buat Wewangian Alami
Cara membuat rumah harum dan segar bisa menggunakan buah, rempah, atau herba tertentu. Cobalah untuk mencampurkan air, minyak esensial, dan soda kue sebagai pengharum ruangan alami.
Masukan bahan-bahan ke dalam botol semprot, tutup rapat dan kocok botol dengan baik agar tercampur merata. Jika memakai minyak esensial, gunakan secukupnya dan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Baca Juga: Bayi Sering Kentut, Normal? Ini Penyebab dan Penanganannya
4. Mencegah Debu dan Kotoran Masuk ke Rumah
Anda bisa mengurangi debu dan kotoran masuk ke rumah dengan cara-cara, sebagai berikut:
- Meletakkan keset di depan rumah
- Cuci sprei, bantal, dan handuk seminggu sekali
- Memandikan hewan peliharaan secara teratur
- Gunakan pembersih udara atau air purifier
- Membersihkan debu dan kotoran dengan menggunakan alat penyedot debu (vakum)
- Basahi kain untuk membersihkan debu secara efektif
- Buka jendela secukupnya untuk membiarkan udara segar dan sinar matahari masuk
Jika bayi mengalami iritasi kulit dan gangguan pernapasan akibat penggunaan produk tertentu, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Surya S Pratama
Source:
- FDA. Skip the Antibacterial Soap; Use Plain Soap and Water. April 2025.
- Force of Nature. Babies and Cleaning Chemicals: How to Keep Your Babies Safe – And Your Home Sparkling Clean, Too!. April 2025.
- Johns Hopkins Medicine. Are Essential Oils Safe for Children?. April 2025.
- Stay Safe. Baby-Safe Cleaning Products: Choosing Non-Toxic Options for Your Home. April 2025.