Sunat pada Bayi: Manfaat, Risiko, dan Waktu Tepat Melakukannya

Ditulis oleh Tim Konten Medis

Sunat pada bayi memiliki berbagai manfaat kesehatan, salah satunya menurunnya risiko infeksi saluran kemih. Namun, ketahui juga risiko dan efek samping sunat pada bayi yang akan berdampak pada kesehatan.

Sunat merupakan tindakan yang tidak terlalu rumit pada bayi baru lahir dibandingkan pada orang dewasa.

Sunat adalah tindakan untuk melakukan pembuangan sebagian kulit ujung penis. Banyak orang tua memilih untuk menyunat anak laki-laki mereka setelah lahir, baik pada hari-hari pertama maupun minggu-minggu setelah kelahiran.

Tindakan sunat yang dilakukan saat bayi memiliki manfaat yang untuk kesehatan seperti mencegah terjadinya infeksi saluran kemih. Namun, perlu diingat sunat pada bayi juga memiliki faktor risiko dan efek samping yang dapat membahayakan kesehatan.

Sunat Pada Bayi Kapan Sebaiknya Dilakukan?

Waktu terbaik untuk melakukan sunat pada bayi laki-laki sebaiknya dilakukan sedini mungkin. Hal ini untuk menghindari adanya komplikasi dan rasa tidak nyaman apabila sunat dilakukan pada anak mulai tumbuh besar.

Sunat pada bayi bisa dilakukan dalam waktu 24-72 jam setelah kelahiran. Orang tua juga bisa membawa anak untuk disunat dalam 10 hari pertama setelah kelahiran. Proses penyembuhan pasca operasi sunat memakan waktu antara 5 hingga 7 hari.

Tindakan sunat secara medis tidak memiliki batasan usia, maka sunat boleh dilakukan pada bayi tetapi harus mempertimbangkan manfaat serta risiko untuk kesehatan. Sunat pada bayi laki-laki tidak dapat dilakukan apabila ada masalah medis seperti:

  • Lahir prematur dan masih memerlukan perawatan medis
  • Memiliki kondisi yang mempengaruhi kemampuan darah untuk membeku
  • Adanya kelainan pada bentuk penis

Sunat yang dilakukan sebelum mencapai usia 1 tahun memiliki peluang 0,5 persen mengalami masalah kesehatan seperti infeksi saluran kemih. Jika infeksi ini parah dan berlangsung lama, dapat mempengaruhi fungsi ginjal. Jadi, meskipun kemungkinannya kecil, ada risiko infeksi yang harus diwaspadai.

Selain itu, anak laki-laki yang disunat pada usia 1 hingga 10 tahun ternyata memiliki risiko infeksi saluran kemih yang jauh lebih tinggi, yaitu 10 hingga 20 kali lipat dibandingkan dengan mereka yang disunat sedini mungkin sebelum usia 1 tahun.

Manfaat Sunat pada Bayi

Berikut ini adalah manfaat sunat pada bayi yang perlu diketahui:

1. Mencegah Infeksi Saluran Kemih

Manfaat melakukan sunat pada bayi adalah mencegah terjadinya infeksi saluran kemih. Orang tua yang tidak melakukan sunat pada bayi akan mengalami infeksi saluran kemih (ISK) yang kan menyebabkan kerusakan fungsi ginjal atau mengalami infeksi aliran darah.

Penelitian mengatakan bahwa bayi laki-laki yang sudah disunat memiliki risiko sepuluh kali lebih rendah infeksi saluran kemih dibandingkan dengan bayi yang tidak disunat. Hal ini disebabkan karena operasi pembuangan kulup yang dapat menjadi tempat berkembangnya bakteri penyebab infeksi.

Baca Juga: 18 Fakta Bayi Baru Lahir yang Jarang Orang Tahu

2. Menjaga Kebersihan Alat Kelamin

Selain mencegah infeksi saluran kemih, tindakan sunat pada bayi juga dapat menjaga kebersihan alat kelamin. Dengan melakukan sunat dapat mengurangi smegma yaitu zat yang terdiri dari sel kulit mati yang dapat menyebabkan infeksi dan peradangan.

Oleh karena itu, sunat pada bayi bisa menjadi langkah efektif untuk menjaga kebersihan alat kelamin dan mengurangi penyebab terjadinya peradangan pada kulup dan kepala penis.

3. Mudahnya Prosedur dan Perawatan Pasca Sunat

Sunat pada bayi tidak hanya memiliki berbagai manfaat kesehatan, tetapi juga merupakan prosedur yang relatif mudah dilakukan dan perawatannya juga sederhana. Prosedur sunat biasanya berlangsung cepat dan hanya memerlukan waktu singkat, sehingga bayi tidak perlu mengalami rasa sakit yang lama.

Setelah sunat, perawatan pasca-operasi cukup mudah dengan memperhatikan kebersihan area genital dan penggunaan salep atau krim khusus untuk mencegah infeksi dan membantu proses penyembuhan. Biasanya, proses penyembuhan berlangsung selama 5 hingga 7 hari.

4. Mencegah Fimosis dan Parafimosis

Sunat pada bayi juga bermanfaat untuk mencegah terjadinya fimosis dan parafimosis. Kondisi fimosis terjadi karena kulup tidak dapat ditarik ke atas. Hal ini akan menyebabkan rasa sakit, sulit buang air kecil, dan meningkatnya risiko infeksi. Adanya fimosis juga berpotensi meningkatkan risiko terjadinya kanker 12 kali lipat di masa dewasa.

Sedangkan parafimosis merupakan kondisi di mana kulup yang sudah ditarik tidak dapat kembali pada posisi normal yang menyebabkan pembengkakan dan terhambatnya aliran darah. Dengan sunat dapat mencegah kedua kondisi tersebut sehingga dapat menjaga kesehatan secara menyeluruh.

5. Menghindari Risiko Kanker Penis

Manfaat lain dari sunat pada bayi adalah menghindari risiko kanker penis di masa depan. Penelitian menunjukkan bahwa anak laki-laki yang disunat memiliki risiko lebih rendah terkena kanker penis dibandingkan dengan yang tidak disunat.

Hal ini karena pengangkatan kulup membantu menjaga kebersihan area alat kelamin dan mengurangi risiko infeksi atau peradangan, yang dapat memicu kanker pada jaringan penis.

Baca Juga: Kenali Ciri-Ciri Campak pada Bayi & Pertolongan Pertamanya

6. Mengurangi Infeksi Menular Seksual

Sunat pada bayi juga bermanfaat untuk mengurangi infeksi menular seksual seperti HIV dan AIDS. Seseorang yang sudah melakukan sunat memiliki risiko lebih rendah tertular infeksi seksual daripada dengan mereka yang tidak disunat.

Operasi penghilangan kulup penis dipercaya dapat mengurangi area permukaan yang rentan terhadap masuknya virus sehingga mengurangi risiko infeksi menular seksual.

Adakah Risiko dan Efek Sampingnya?

Meskipun sunat memiliki berbagai manfaat yang baik untuk kesehatan, sunat juga dapat menyebabkan risiko dan efek samping. Adapun risiko dan efek samping sunat pada bayi yang bisa terjadi seperti:

  • Adanya pendarahan ringan
  • Sulit buang air kecil
  • Mengalami infeksi seperti kemerahan dan pembengkakan
  • Merasa nyeri sehingga bayi menjadi lebih rewel
  • Masalah kulup yang dapat menempel pada area yang telah dioperasi
  • Mengalami kelainan bentuk pada penis
  • Reaksi alergi akibat anestesi operasi
  • Adanya komplikasi seperti pembentukan jaringan parut akibat penyembuhan yang tidak sempurna

Itulah berbagai manfaat sunat pada bayi dan risiko dan efek sampingnya. Jika ada gejala yang lebih serius, sebaiknya segera periksakan anak Anda ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.

Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.

Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS

Source:

Diperbarui pada 12 Februari 2024