Ditulis oleh Tim Konten Medis
Bayi sering kentut adalah hal yang normal. Biasanya, bayi yang berusia 2–3 bulan dapat mengeluarkan gas sebanyak 13−21 kali dalam sehari. Meskipun demikian, hal ini juga dapat menjadi indikasi adanya masalah kesehatan, seperti masalah posisi saat menyusui atau reaksi terhadap jenis makanan yang dikonsumsi.
Posisi menyusui yang kurang tepat bisa membuat bayi menelan terlalu banyak udara yang kemudian keluar melalui kentutan.
Saat bayi kentut adalah hal yang normal dan merupakan bagian alami dari perkembangan sistem pencernaan mereka. Namun, berbeda jika bayi sering kentut pasti sebagai orang tua kita tentu khawatir bukan? Lalu, apa penyebabnya? Cari tahu jawabannya di bawah ini.
Bayi Sering Kentut, Berbahaya atau Tidak?
Ya, sangat normal bagi bayi untuk sering kentut dan ini bukan kondisi yang berbahaya. Kentut adalah bagian alami dari fungsi pencernaan bayi. Sistem pencernaan bayi masih dalam tahap perkembangan dan belum sepenuhnya matang, sehingga udara bisa terperangkap dalam perut mereka saat mereka makan atau minum.
Melansir Webmd, bayi bisa kentut sebanyak 13-21 kali setiap hari. Kenapa sangat banyak? Bayi mempunyai banyak kesempatan untuk menelan udara, seperti ketika mereka menyusu (baik dari payudara maupun dot) dan menangis.
Baca Juga: Ibu Harus Tahu, Ini 8 Cara Mengatasi Sembelit pada Bayi dengan Mudah
Penyebab Bayi Sering Kentut
Bayi sering kentut karena sistem pencernaan mereka masih dalam tahap perkembangan dan belum sepenuhnya matang. Ketika bayi makan atau minum, udara juga bisa terperangkap dalam perut mereka, yang kemudian dikeluarkan melalui kentutan. Beberapa penyebab umum kentutan pada bayi meliputi:
1. Menyusui atau Botol Susu
Salah satu penyebab utama kentutan pada bayi adalah saat mereka menyusui atau minum susu dari botol. Ini terjadi karena saat bayi mengisap, mereka juga menelan udara bersama dengan susu.
Ini dapat terjadi jika bayi menghisap dengan cepat dan agresif, atau jika aliran susu dari payudara atau botol terlalu cepat. Ketika bayi menelan udara, udara tersebut akan terperangkap di dalam perut mereka dan kemudian dikeluarkan melalui kentutan.
2. Menelan Terlalu Banyak Udara Saat Menyusu
Bayi dapat menelan lebih banyak udara saat makan jika mereka merasa terlalu lapar dan terburu-buru, atau jika mereka mencoba mengejar aliran susu yang keluar dengan cepat. Selain itu, penggunaan puting botol yang buruk atau botol susu yang tidak memiliki aliran udara yang memadai dapat menyebabkan lebih banyak udara terperangkap di dalam perut bayi.
Sebagian besar botol susu bayi modern memiliki desain khusus dengan katup udara atau ventilasi untuk mengurangi risiko terperangkapnya udara.
3. Posisi Makan yang Tidak Benar
Cara bayi duduk atau berbaring saat makan juga dapat memengaruhi seberapa banyak udara yang terperangkap dalam perut mereka. Misalnya, jika bayi terlalu condong saat menyusui atau makan dari botol, mereka mungkin lebih mungkin menelan udara.
Pastikan bayi duduk dengan baik dan nyaman saat makan, dengan kepala sedikit lebih tinggi dari perut, untuk membantu mengurangi risiko udara yang terperangkap. Ini dapat membantu udara naik ke atas, jauh dari perut, sehingga lebih sedikit udara masuk ke dalam saluran pencernaan.
Baca juga: Bagaimana Mengatasi Cegukan Pada Bayi?
Pijatan lembut pada perut bayi dengan gerakan searah jarum jam dapat meredakan gas.
4. Pencernaan yang Tidak Matang
Sistem pencernaan bayi belum sepenuhnya matang, yang berarti organ-organ pencernaan mereka belum berfungsi secara optimal. Ini termasuk lambung dan usus kecil yang masih berkembang. Akibatnya, proses pencernaan makanan mungkin belum efisien dalam menghilangkan gas yang dihasilkan oleh makanan atau udara yang tertelan.
Sebab, sistem pencernaan bayi masih berkembang, kentutan seringkali merupakan bagian normal dari proses ini. Dengan waktu dan pertumbuhan, sistem pencernaan bayi akan menjadi lebih efisien dalam mengatasi gas dan kentutan akan berkurang seiring berjalannya waktu.
5. Reaksi terhadap Makanan
Beberapa bayi mungkin lebih sensitif terhadap makanan tertentu yang mereka konsumsi melalui ASI atau susu formula. Ini bisa berarti bahwa mereka merespons makanan dengan lebih banyak produksi gas dalam perut mereka.
Dilansir dari Medical News Today, bayi yang mengalami intoleransi laktosa atau alergi makanan tertentu, misalnya, bisa mengalami kentutan lebih sering. Untuk mengatasi masalah ini, orang tua mungkin perlu mencoba mengubah diet mereka atau mencari saran medis untuk menemukan makanan yang lebih cocok untuk bayi mereka.
Cara Mengatasi Bayi Sering Kentut
Ada beberapa cara mengatasi bayi sering kentut yang bisa Anda lakukan, yaitu:
1. Perhatikan Pola Makan Bayi
Seringnya kentut bayi dapat dipengaruhi oleh pola makan mereka. Cobalah memberi makan bayi Anda dalam porsi yang lebih kecil tetapi lebih sering, daripada memberi makan dalam porsi besar. Juga, pastikan bayi Anda benar-benar menyusup saat menyusui atau minum susu botol untuk mengurangi penelan udara berlebihan saat makan.
2. Pegang Bayi dengan Benar saat Makan
Pastikan bayi Anda dalam posisi yang tepat saat dia makan. Pastikan kepala bayi sedikit lebih tinggi dari tubuhnya sehingga gravitasi membantu mengarahkan gas keluar. Selain itu, perhatikan bahwa bayi memegang puting susu dengan baik agar tidak menelan banyak udara selama makan.
3. Pijat Perut Bayi
Pijatan lembut pada perut bayi Anda dapat membantu meredakan gas dan ketidaknyamanan. Lakukan gerakan pijatan lembut searah jarum jam di sekitar pusar bayi Anda. Pijatan ini dapat membantu menggerakkan gas dalam sistem pencernaan dan meredakan kentut.
Baca juga: Penyebab Bayi Susah BAB dan Cara Mengatasinya, Orang Tua Wajib Tahu!
4. Gerakan Kaki dan Pengangkatan Kaki
Gerakan kaki bayi Anda dengan lembut seperti bersepeda dapat membantu merangsang pergerakan gas dalam ususnya. Selain itu, menaikkan kaki bayi dengan lembut ke arah perutnya beberapa kali sepanjang hari juga bisa membantu.
5. Perhatikan Makanan Anda Jika Menyusui
Jika Anda menyusui, perhatikan makanan yang dikonsumsi, karena beberapa makanan dapat menyebabkan bayi kentut lebih sering. Makanan yang sering menjadi pemicu kentut bayi antara lain kacang-kacangan, brokoli, bawang, atau produk susu. Cobalah menghindari makanan ini selama beberapa waktu dan lihat apakah ada perubahan dalam pola kentut bayi Anda.
Baca Juga: 8 Penyebab BAB Bayi Berlendir dan Berbiji, Jangan Dianggap Remeh!
Selama periode pertumbuhan awal, sering kentut pada bayi adalah hal yang normal. Namun, jika Anda merasa bayi Anda mengalami kentut sangat nyeri atau ada gejala lain yang mengkhawatirkan seperti diare berat, muntah, atau iritabilitas yang ekstrem, segera konsultasikan dengan dokter.
Anda bisa mengunjungi Ciputra Hospital terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Ciputra Hospital menyediakan beragam layanan kesehatan mulai dari konsultasi dengan dokter anak hingga Medical Check Up (MCU). Anda dapat memeriksa jadwal dokter di Ciputra Hospital dan membuat janji lebih mudah dan cepat melalui layanan WhatsApp. Mari percayakan kesehatan Anda dan keluarga Anda di Ciputra Hospital!
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- Medical News Today. Why are my farts wet, and how do I stop them?. Diakses 2024.
- The Bump. 5 Common Baby Tummy Troubles and How to Help. Diakses 2024.