Ditulis oleh Tim Konten Medis
Kandungan ASI terdiri dari berbagai zat penting yang baik untuk kesehatan bayi. Salah satunya adalah karbohidrat, protein, dan imunoglobin yang mampu meningkatkan produksi bakteri sehat dan mendukung sistem kekebalan tubuh tetap optimal.
ASI kaya akan mineral yang diperlukan oleh bayi untuk tumbuh sehat dan kuat.
Air susu ibu (ASI) adalah sumber gizi utama untuk bayi baru lahir. Manfaat ASI cenderung bervariasi, mulai dari melindungi tubuh dari infeksi penyakit hingga mencegah terjadinya gigi keropos.
Bukan hanya itu saja, ASI mampu memberikan keuntungan psikologi untuk mempererat hubungan antara ibu dan bayi. Kandungan air susu ibu juga berperan penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi secara maksimal.
Kandungan Gizi ASI dan Manfaatnya
Berikut ini adalah kandungan gizi dalam ASI serta manfaatnya yang perlu diketahui:
1. Air
ASI mengandung sekitar 90 persen air yang memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh bayi. Zat ini mampu menjaga tubuh tetap terhidrasi, mengatur suhu tubuh, dan melindungi organ bagian dalam.
Bayi membutuhkan ASI untuk menjaga organ tubuhnya tetap berfungsi dengan baik. Pastikan untuk memberikan ASI secara teratur agar terhindar dari infeksi penyakit.
Baca Juga: Apa Itu Laktasi? Kenali Manfaat dan Prosesnya
2. Karbohidrat
Salah satu komposisi ASI adalah karbohidrat. Zat ini berperan penting sebagai sumber energi bagi tubuh, termasuk otak.
Karbohidrat pada ASI mengandung laktosa yang lebih banyak daripada susu sapi. Selain itu, zat lain yang ditemukan dapat berupa oligosakarida yang mampu meningkatkan bakteri sehat di dalam usus bayi dan mencegah penyakit diare.
3. Lemak
Lipid atau lemak pada ASI hanya mengandung sekitar 4 persen dari ASI. Zat ini merupakan sumber energi utama, kolesterol, dan asam lemak esensial, seperti DHA.
Lipid untuk mendukung perkembangan otak, sistem saraf, dan penglihatan pada bayi. Sebagai orang tua, Anda dapat mengonsumsi suplemen DHA untuk meningkatkan nutrisi penting pada ASI.
4. Protein
Protein menjadi salah satu nilai gizi ASI yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh bayi. Zat ini mampu membangun, memperkuat, dan memperbaiki jaringan pada tubuh.
Fungsi protein dalam ASI juga mampu meningkatkan produksi hormon, enzim, dan antibodi. Hasilnya, tubuh bayi dapat terlindungi dari infeksi penyakit.
5. Imunoglobulin
Imunoglobulin adalah antibodi yang mampu melawan penyakit. Zat ini memiliki sistem kekebalan alami sehingga hampir dianggap sebagai vaksin pertama pada bayi.
Imunoglobulin pada ASI mampu melindungi tubuh terhadap flu, infeksi telinga, muntah, dan diare. Bahkan, zat ini juga dapat mencegah kuman masuk ke dalam tubuh melalui aliran darah.
6. Hormon
Hormon memiliki banyak fungsi dalam tubuh manusia. Zat ini dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, metabolisme, respons stres dan nyeri, serta mengontrol tekanan darah.
Hormon yang terlibat dalam produksi ASI berupa prolaktin dan hormon tiroid. Jenis hormon ini dapat mempengaruhi kesehatan bayi secara optimal.
Baca Juga: 7 Manfaat Vitamin B3 (Niacin) untuk Kesehatan Tubuh dan Kulit
7. Enzim
Beberapa enzim penting dalam ASI, seperti enzim amilase dan lipase. Jenis enzim ini berperan penting untuk memecah lemak atau protein untuk mendukung sistem kekebalan tubuh.
Selain itu enzim pada ASI juga mencegah bakteri E.Coli menempel pada sel dan menurunkan risiko terjadinya diare pada bayi. Bahkan, enzim tertentu mampu bertindak sebagai antibiotik alami untuk melindungi bayi dari infeksi kuman.
8. Vitamin
Vitamin dapat mendukung kesehatan tulang, mata, dan kulit. Zat ini mampu mencegah penyakit akibat kekurangan gizi, seperti kudis dan rakhitis pada bayi.
ASI biasanya mengandung semua vitamin untuk mendukung kesehatan bayi secara optimal. Namun, jumlah vitamin D, folat, atau vitamin B6 mungkin dapat lebih rendah bila Ibu memiliki pantangan terhadap makanan tertentu.
9. Mineral
Sama halnya dengan vitamin, ASI kaya akan mineral yang diperlukan oleh bayi untuk tumbuh sehat dan kuat. Mineral tersebut dapat berupa:
- Zat besi
- Seng
- Kalsium
- Natrium
- Klorida
- Magnesium
- Selenium
Mineral pada kandungan ASI bermanfaat untuk membangun tulang yang kuat, memproduksi sel darah merah, meningkatkan fungsi otot dan saraf yang tepat. Berkat kandungannya, ASI mampu mendukung daya tahan tubuh bayi secara menyeluruh.
Sampai Umur Berapa Anak Membutuhkan ASI?
Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan untuk menjamin kesehatan dan kelangsungan hidup anak. Setelah itu, Anda bisa memperkenalkan secara bertahap sampai ke makanan padat kepada bayi sambil tetap menyusui sampai usia 2 tahun atau lebih.
Ada beberapa kondisi yang menunjukkan bahwa bayi siap untuk mulai makanan padat, sebagai berikut:
- Mulai menunjukkan minat saat orang lain sedang makan
- Membuat gerakan tangan yang seolah-olah berkata “beri aku makan juga”
- Tidak mendorong keluar makanan yang masuk ke dalam mulut
- Mampu mengangkat kepala dan duduk sendiri
Anda tidak perlu terburu-buru untuk berhenti menyusui karena kondisi ini tergantung dari kondisi kesehatan ibu dan bayi. Bukan hal yang aneh bagi anak hingga usia 4 tahun untuk tetap menyusu.
Jika anak menolak untuk berhenti menyusui, cobalah untuk melakukan pendekatan tertentu. Misalnya berikan minum susu dalam botol, cangkir, atau menggunakan sedotan.
Cara Menyapih Anak dari ASI
Adapun sejumlah cara yang bisa Anda lakukan untuk mulai menyapih atau berhenti menyusui pada anak, antara lain:
- Tawarkan makanan padat setelah minum susu saat anak tidak terlalu lapar atau kenyang
- Gunakan kursi tinggi dan sabuk pengaman untuk menjaga anak tetap berada di hadapan meja makan
- Gunakan sendok kecil, dangkal, dan lembut saat memasukkan makanan ke dalam mulut bayi
- Hindari menambahkan garam atau gula secara berlebihan
- Pastikan makanan yang anak konsumsi memiliki tekstur halus dan berair
- Perkenalkan berbagai jenis makanan untuk mengetahui reaksi alergi yang muncul pada anak
- Berikan makanan padat pada anak sekitar setengah sendok teh, lalu tingkatkan jumlahnya secara bertahap selama beberapa hari
- Hindari memaksa bayi untuk makan agar tidak menimbulkan trauma
Baca Juga: 10 Tips Menambah Nafsu Makan Anak Usia 1-2 Tahun
Apabila Anda mengalami masalah kesehatan tertentu saat menyapih anak, seperti payudara bengkak, muncul rasa nyeri, dan kemerahan yang tidak kunjung sembuh dalam waktu lama, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- Better Health Channel. Breastfeeding – Deciding When to Stop. November 2024.
- Better Health Channel. Baby care – Weaning. November 2024.
- World Health Organization. Breastfeeding. November 2024.