Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penyakit kuning adalah suatu kondisi yang sering diabaikan. Padahal, penyakit ini bisa menjadi pertanda adanya masalah pada organ vital, seperti hati dan kandung empedu.

Bayi prematur rentan terkena kuning karena organ hatinya belum sempurna untuk memecah bilirubin.
Penyakit kuning bukanlah penyakit, melainkan gejala dari masalah pada hati atau saluran empedu, seperti hepatitis atau batu empedu. Penyakit ini bisa menular jika karena adanya infeksi virus seperti hepatitis A, B, atau C.
Kabar baiknya, penyakit kuning bisa sembuh bila penyebab utamanya tertangani dengan tepat, misalnya dengan obat antivirus, perubahan pola makan, atau tindakan medis sesuai kondisi.
Apa Itu Penyakit Kuning?
Penyakit kuning adalah suatu kondisi medis yang muncul dengan perubahan warna kuning pada kulit, selaput lendir, dan bagian putih mata. Warna kuning ini karena adanya peningkatan kadar bilirubin dalam darah.
Bilirubin merupakan zat hasil pemecahan hemoglobin yang menjadi komponen utama sel darah merah yang rusak. Normalnya, bilirubin akan terproses oleh hati dan keluar dari tubuh melalui tinja. Namun, bila proses ini terganggung, bilirubin dapat menumpuk dan menyebabkan perubahan warna pada jaringan tubuh.
Baca Juga: Demam Kuning: Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya!
Penyebab Penyakit Kuning
Penyakit ini karena berbagai faktor yang memengaruhi produksi, pemecahan, atau pengeluaran bilirubin dalam tubuh. Berikut penyebab penyakit kuning berdasarkan jenisnya:
1. Penyakit Kuning Pre-hepatic
Penyakit jenis ini karena peningkatan pemecahan sel darah merah yang melebihi kapasitas normal hati untuk memprosesnya. Sel darah merah yang rusak lebih cepat dari biasanya menghasilkan lebih banyak bilirubin yang kemudian menumpuk di dalam sel darah.
Contoh yang termasuk kondisi ini, seperti anemia hemolitik. Di mana sel darah merah terurai lebih cepat daripada kemampuan tubuh untuk menggantikannya.
2. Penyakit Kuning Post-hepatic
Jenis ini terjadi karena adanya penyumbatan pada saluran empedu yang keluar dari hati. Penyumbatan pada saluran empedu dapat menghalangi aliran empedu yang seharusnya membawa bilirubin keluar dari hati untuk dikeluarkan.
Akibatnya, bilirubin menumpuk di dalam darah sehingga menyebabkan kulit dan mata menjadi kuning. Kondisi ini bisa berkembang akibat masalah seperti batu empedu, kanker saluran empedu, atau infeksi yang menyebabkan pembengkakan saluran empedu.
3. Penyakit Kuning Intra-hepatic
Kondisi ini karena masalah langsung pada hati yang mengganggu kemampuannya memproses bilirubin. Contoh kondisi ini termasuk infeksi hati (hepatitis), sirosis, atau kerusakan hati lainnya.
Pada kondisi ini, hati tidak dapat mengubah bilirubin menjadi bentuk yang dapat keluar melalui empedu secara efisien. Akibatnya, bilirubin menumpuk di dalam darah dan menimbulka gejala penyakit kuning.
Kondisi ini bisa karena adanya infeksi virus, penggunaan obat-obatan tertentu, atau paparan bahan kimia yang merusak hati.
Faktor Risiko Penyebab Penyakit Kuning
Adapun beberapa faktor risiko seseorang rentan terkena penyakit ini, di antaranya:
1. Hepatitis
Seiring berjalannya waktu, individu yang menderita hepatitis akan mengalami kerusakan pada organ hati yang akhirnya menyebabkan jaundice.
2. Golongan Darah
Jika golongan darah ibu berbeda dengan bayinya, bayi mungkin telah menerima antibodi melalui plasenta yang dapat mengakibatkan kerusakan sel darah merah secara cepat.
3. Penyakit Hati Terkait Konsumsi Alkohol
Penggunaan alkohol dalam jangka panjang dan berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada hati. Tanpa perawatan yang tepat, penyakit hati terkait alkohol dapat meningkatkan risiko terjadinya jaundice.
4. Kelahiran Prematur
Bayi yang lahir sebelum mencapai usia kehamilan 38 minggu mungkin tidak memiliki kemampuan untuk memproses bilirubin secepat bayi yang lahir pada waktu yang tepat. Bayi prematur juga mungkin mengonsumsi jumlah ASI yang lebih sedikit dan mengeluarkan tinja dalam jumlah yang lebih sedikit sehingga bilirubin yang keluar melalui tinja juga lebih sedikit.
5. Saluran Empedu yang Tersumbat
Kondisi ini umumnya karena adanya sumbatan, seperti batu empedu, kanker, atau penyakit hati yang jarang terjadi yang dapat menghambat aliran empedu dan menyebabkan jaundice.
6. Kanker Pankreas
Jaringan abnormal pada kanker pankreas dapat menyumbat saluran empedu dan mengakibatkan terjadinya jaundice.
7. Obat-obatan Tertentu
Mengonsumsi acetaminophen, penisilin, pil KB, dan steroid dapat meningkatkan risiko penyakit hati yang berujung pada jaundice.
Gejala Penyakit Kuning
Umumnya, penyakit kuning dapat terdeteksi dari kulit, mata, lapisan mulut, dan hidung yang menguning. Namun, seiring bertambah umur mungkin penyakit ini tidak menimbulkan gejala.
Berikut beberapa gejala penyakit kuning adalah:
- Urin berwarna gelap
- Kotoran berwarna putih pucat
- Rasa lelah yang berlebihan
- Kehilangan selera makan
- Nyeri perut bagian kanan atas
- Kulit yang gatal
- Mudah berdarah atau memar tanpa sebab yang jelas
- Perubahan warna kuku menjadi kuning
Baca Juga: Penyebab Hepatitis C, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Diagnosis Penyakit Kuning
Ketika seseorang mengalami ciri atau gejala penyakit ini, dokter pelu mencari tahu penyebab untuk menentukan pengobatan yang tepat. Namun, sebelum pengobatan dokter juga melakukan berbagai tes agar mengetahui secara pasti apakah seseorang tersebut mengalami penyakit kuning.
Berikut diagnosis penyakit kuning yang umum dilakukan:
1. Tes Darah
Tes darah digunakan untuk mengukur kadar bilirubin dalam darah. Peningkatan bilirubin dapat menjadi indikasi adanya masalah pada hati atau sumbatan pada saluran empedu.
Selain itu, tes darah juga dapat memeriksa fungsi hati secara umum dengan mengukur enzim dan protein hati.
2. Tes Urin
Tes urin dapat memberikan informasi mengenai kadar bilirubin yang dikeluarkan melalui urin. Peningkatan bilirubin dalam urin mungkin menunjukkan bahwa hati tidak memprosesnya secara efisien sehingga bilirubin dikeluarkan melalui ginjal.
3. Tes Pemindaian, seperti USG atau MRI
Tes, seperti USG atau MRI dapat membantu melihat kondisi hati, kandung empedu, dan saluran empedu. Pemindaian ini membantu mengidentifikasi apakah terdapat penyumbatan, peradangan, atau kerusakan pada organ terkait.
4. Biopsi Hati
Biopsi hati adalah prosedur di mana sejumlah kecil jaringan hati diambil untuk analisis mikroskopis. Hal ini membantu menentukan penyebab pasti dan tingkat keparahan penyakit hati.
Biopsi hati biasanya dilakukan jika hasil tes lain tidak memberikan gambaran yang jelas atau memastikan diagnosis tertentu.
Komplikasi Penyakit Kuning
Komplikasi penyakit kuning bisa berbeda-beda, tergantung dari kondisi, jenis penyakit kuning yang dialami, dan seberapa parah keadaan pasien. Beberapa komplikasi umum yang bisa muncul antara lain:
- Perdarahan
- Anemia
- Infeksi
- Perut kembung
- Pembengkakan di kaki
- Gangguan hati atau ginjal
- Sembelit
- Sakit perut
- Sering buang angin
- Diare
Penyakit kuning pada bayi bisa memicu komplikasi serius seperti demam, muntah, sulit dibangunkan, dan menangis terus-menerus. Jika tidak segera ditangani, bisa menyebabkan kerusakan otak, gangguan pendengaran, hingga masalah pertumbuhan gigi.
Cara Mengatasi Penyakit Kuning
Pengobatan penyakit kuning tergantung dari jenis yang dialami seseorang. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Pengobatan Pre-Hepatic
Untuk mengatasi jaundice, pendekatan pertama yang dapat diambil adalah pengobatan pre-hepatic. Fokus utama dari pengobatan ini adalah mencegah pemecahan sel darah merah yang berlebihan atau terlalu cepat sehingga penumpukan bilirubin, yang merupakan akar masalah utama penyakit ini, dapat diminimalkan.
Sebagai contoh, jika pre-hepatic disebabkan oleh malaria, dokter mungkin akan meresepkan obat antimalaria seperti chloroquine atau doxycycline untuk menghentikan infeksi malaria yang menyebabkan kerusakan sel darah merah.
2. Pengobatan Intra-Hepatic
Pengobatan intra-hepatic bertujuan untuk memulihkan kesehatan hati dan mencegah kerusakan yang lebih lanjut pada organ tersebut. Misalnya, jika kerusakan hati disebabkan oleh konsumsi alkohol berlebihan, pasien akan diminta untuk membatasi konsumsi alkohol.
Jika penyakit hati disebabkan oleh infeksi, seperti hepatitis B atau hepatitis C, dokter dapat meresepkan obat antivirus. Pada kondisi sirosis hati yang tidak dapat diperbaiki, transplantasi hati mungkin diusulkan sebagai solusi.
3. Pengobatan Post-Hepatic
Pengobatan jaundice melalui pendekatan post-hepatic ditujukan untuk mengatasi sumbatan dalam saluran empedu dan pankreas. Jika sumbatan disebabkan oleh batu empedu, dokter mungkin akan melakukan operasi pengangkatan batu tersebut.
4. Pengobatan Penyakit Kuning pada Bayi
Penyakit kuning tidak hanya memengaruhi orang dewasa, tetapi juga dapat menyerang bayi dan anak kecil. Sistem kekebalan bayi yang masih lemah dapat membuatnya rentan terhadap infeksi.
Terapi di rumah sakit mungkin diperlukan, antara lain fototerapi, suntikan immunoglobulin, dan transfusi tukar jika kondisi bayi tidak membaik dengan terapi lainnya.
Cara Mencegah Penyakit Kuning
Risiko terkena penyakit kuning bisa meningkat jika Anda sering mengonsumsi alkohol atau memiliki riwayat hepatitis. Kondisi ini juga lebih sering terjadi pada orang usia paruh baya.
Untuk mengurangi risikonya, Anda bisa melakukan beberapa perubahan gaya hidup, seperti:
- Hindari konsumsi jamu atau suplemen herbal tanpa anjuran dokter, karena bisa merusak hati
- Berhenti merokok
- Hindari penggunaan narkoba suntik
- Konsumsi obat resep sesuai anjuran, jangan melebihi dosis
- Lengkapi vaksinasi sebelum bepergian ke luar negeri
- Terapkan hubungan seksual yang aman
- Jaga berat badan tetap ideal
- Kontrol kadar kolesterol agar tetap normal
Dengan gaya hidup yang lebih sehat, Anda bisa menurunkan risiko gangguan hati yang memicu penyakit kuning.
Baca Juga: 4 Jenis Kanker Hati dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai
Pengobatan Penyakit Kuning ke Dokter
Segera periksa ke dokter jika kulit dan mata menguning disertai demam, nyeri perut, atau urine berwarna gelap. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- WebMD. Understanding Jaundice: What You Need to Know. Juni 2025.
- Cleveland Clinic. Adult Jaundice. Juni 2025.
- Emedicine Health. Jaundice. Juni 2025.