Ditulis oleh Tim Konten Medis
Warna sperma yang sehat cenderung bervariasi, mulai dari putih, kuning, bening, dan abu-abu. Teksturnya juga hampir serupa seperti jeli dan putih telur. Baunya juga khas mirip bau cairan pemutih.

Warna sperma bisa memberi tahu Anda terkait kondisi tubuh yang sedang terjadi. Normalnya, sperma yang bagus berwarna putih atau abu-abu.
Jika mengalami perubahan warna, hal ini bisa menandakan ciri-ciri sperma tidak sehat, seperti terkena infeksi atau masalah kesehatan lainya. Anda bisa memeriksakan diri ke dokter apabila memiliki warna sperma yang tidak sehat.
Seperti Apa Warna Sperma yang Sehat?
Sperma (air mani) adalah bagian penting dari sistem reproduksi pria. Cairan ini mengandung sperma dengan zat lainnya, seperti vitamin, enzim, mineral, protein, antioksidan, dan gula.
Sebagian besar perubahan kecil pada sperma cenderung normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Namun, Anda perlu mewaspadai apabila terdapat darah dalam sperma yang bisa mengindikasikan masalah kesehatan tertentu.
Ciri-ciri sperma sehat ditandai dengan warna putih keruh, bening dan teksturnya seperti jeli. Beberapa pria juga memiliki warna sperma abu-abu keruh dan konsistensinya hampir mirip seperti putih telur.
Bau sperma cenderung khas seperti bau cairan pemutih. Cairan bisa menguning sewaktu-waktu seiring bertambahnya usia.
Baca Juga: Cara Meningkatkan Jumlah Sperma, Ini yang Harus Dilakukan
Warna Sperma Kuning atau Hijau
Warna sperma kuning biasanya tidak perlu Anda khawatirkan. Sebab, cairan ini bisa bercampur dengan tetesan urin dari uretra sehingga mengalami perubahan warna.
Selain itu, warna sperma kuning atau hijau juga terjadi karena perubahan pola makan. Misalnya, mengonsumsi vitamin dan obat-obatan tertentu, serta makanan yang mengandung pewarna.
Hal ini seharunya tidak menimbulkan masalah kesehatan dan gejala lainnya. Namun, waspadai perubahan warna sperma apabila mengalami kondisi, sebagai berikut:
1. Infeksi
Ciri-ciri sperma tidak sehat bisa saja berwarna kuning atau hijau. Kondisi ini terjadi akibat infeksi saluran kemih atau infeksi menular seksual, terutama klamidia dan gonore.
Sebagai contoh, pria dengan klamidia sering kali mengeluarkan cairan bening seperti lendir atau encer dari penis. Ini juga menimbulkan nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil. Meskipun sebagian besar tidak memicu gejala, pendarahan atau keluarnya cairan dari penis bisa menjadi tanda klamidia.
2. Jarang Ejakulasi
Sperma dengan warna kuning menjadi tanda bahwa Anda jarang mengalami ejakulasi. Pada kondisi ini, sperma telah mengendap lama di dalam tubuh dan bercampur dengan senyawa lainnya.
Ejakulasi jarang tidak membahayakan kesehatan tubuh. Banyak orang yang tidak ejakulasi selama beberapa hari untuk meningkatkan peluang hamil atau menjalani perawatan kesuburan.
3. Penyakit Kuning
Penyakit kuning adalah kondisi ketika kulit, mata, dan selaput lendir berubah warna menjadi kuning. Kondisi ini bisa terjadi akibat tingginya kadar bilirubin dalam tubuh.
Selain menyebabkan kulit menguning, penyakit kuning juga mengubah warna sperma. Kondisi ini juga muncul bersamaan dengan gejala lainnya, seperti demam, panas dingin, dan sakit perut.
4. Tingginya Kadar Sel Darah Putih
Ini menyebabkan sperma berubah warnanya, menjadi lebih kuning. Meningkatnya kadar sel darah putih dapat mengindikasikan berbagai kondisi, seperti infeksi, peradangan, dan gangguan sistem imun.
Pengobatan untuk leukositosis cenderung bervariasi, tergantung pada penyebabnya. Jika terkadi karena infeksi bakteri, dokter dapat meresepkan antibiotik untuk melawan bakteri di dalam tubuh dan meredakan gejala yang muncul.
Baca Juga: Ketahui Minuman yang Berisiko Membunuh Sperma dalam Rahim
Penyebab Warna Sperma Kemerahan atau Oranye Kecoklatan
Ciri-ciri sperma tidak subur cenderung berwarna merah muda atau oranye kecokelatan. Pada warna merah, ini bisa terjadi karena sperma bercampur dengan darah.
Sementara sperma warna oranye atau cokelat disebabkan oleh darah yang sudah teroksidasi. Dalam istilah medis, sperma berdarah memiliki sebutan hematospermia.
Berikut ini adalah penyebab warna sperma merah atau oranye kecokelatan:
1. Mengalami Infeksi
Infeksi, seperti penyakit menular seksual, klamidia, gonore, dan protatitis bisa memicu darah dalam sperma. Gejala lainnya juga meliputi sensasi terbakar saat buang air kecil, bengkak pada testis, dan ruam gatal.
Periksakan diri ke dokter apabila Anda menduga mengalami infeksi. Ini penting untuk mencegah risiko gangguan kesuburan atau infertilitas pada pria.
2. Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah tinggi (hipertensi) menyebabkan darah muncul dalam sperma. Hal ini bisa terjadi apabila kondisinya tidak mendapatkan pengobatan sedini mungkin.
Pada kondisi yang parah, Anda dapat mengalami pembuluh darah pecah di mata, sesak napas, mimisan, atau sakit kepala. Dokter akan merekomendasikan perawatan tertentu untuk mengelola tekanan darah tinggi pada pasien.
3. Menjalani Biopsi atau Operasi Prostat
Biopsi dilakukan dengan mengambil sampel jaringan dari kelenjar prostat. Prosedur ini dapat memasukkan darah ke dalam saluran kemih atau ejakulasi sehingga bercampur dengan sperma dan berubah menjadi merah, merah muda, atau kecokelatan.
Dokter bisa melakukan biopsi bersamaan dengan operasi prostat. Tindakan ini diperlukan untuk mengatasi pembesaran prostat jinak hingga kanker prostat.
4. Kanker Prostat atau Testis
Meski jarang terjadi, kanker prostat atau testis bisa menyebabkan urin berwarna merah. Kondisi ini disertai dengan gejala lainnya, seperti sering buang air kecil, sakit punggung, dan sulit ereksi.
Kanker prostat atau testis sering kali berhasil diobati, bahkan pada stadium lanjut. Oleh karena itu, diagnosis dan pengobatan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius.
Warna Sperma Hitam
Sperma berwarna hitam biasanya terjadi karena hematospermia, yaitu kondisi ketika ada darah dalam cairan ejakulasi. Perubahan warna ini disebabkan oleh kondisi, sebagai berikut:
1. Cedera Sumsum Tulang Belakang
Ini merupakan penyebab sperma berwarna cokelat tua atau hitam yang paling umum. Gejala cedera sumsum tulang belakang berupa hilangnya kontrol usus atau kandung kemih, perubahan fungsi seksual, dan mengalami refleks atau kejang berlebihan.
Penelitian membuktikan bahwa cedera sumsum tulang belakang berhubungan dengan kerusakan kelenjar vesikula seminalis. Kelenjar ini memproduksi zat yang membentuk sperma.
2. Terkena Paparan Logam Berat
Terdapat studi yang melaporkan bahwa kadar logam berat tinggi, seperti timbal, mangan, dan nickel menimbulkan sperma berwarna gelap. Paparan ini bisa terjadi karena konsumsi makanan, air, atau tinggal di lingkungan yang terkontaminasi.
Tanda dan gejala terkena paparan logam berat berbeda-beda, tergantung tingkat keparahannya. Gejalanya dapat berupa sakit perut, tubuh menggigil, dan dehidrasi.
Baca Juga: Ketahui Cara Menghitung Masa Subur Pria dengan Tepat
Kapan Harus ke Dokter?
Segera periksakan diri ke dokter apabila perubahan warna sperma disertai dengan gejala-gejala, sebagai berikut:
- Nyeri terbakar saat buang air kecil dan ejakulasi
- Sulit atau tidak mampu buang air kecil
- Organ intim terasa panas, berat, atau bengkak
- Muncul ruam atau iritasi pada penis atau skrotum
- Bau sperma cenderung kuat dan busuk
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital.
Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh Dr. Goldy Natanael
Source:
- Cleveland Clinic. High White Blood Cell Count. Juni 2025.
- Healthline. Semen Color Chart: What Does Each Color Mean for Overall Sperm Health?. Juni 2025.
- Medical News Today. Why Does Semen Color Change and What Does It Mean?. Juni 2025.