Ditulis oleh Tim Konten Medis
Terdapat beberapa perubahan badan wanita setelah berhubungan intim, mulai dari vagina basah, perubahan bau, hingga nyeri otot. Perubahan ini cenderung normal terjadi, tetapi ada beberapa kondisi yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter.
Nyeri otot bisa terjadi setelah berhubungan intim karena tidak cukup pelumas.
Saat berhubungan seks, tubuh dapat mengalami perubahan fisik dan emosional. Dalam istilah medis, kondisi dikenal sebagai siklus respons seksual yang bisa terjadi pada pria maupun wanita.
Penting untuk mengetahui respons tubuh terhadap setiap fase siklus agar mampu meningkatkan hubungan atau mengidentifikasi adanya penyebab disfungsi seksual. Pada artikel ini akan dibahas perubahan badan wanita setelah berhubungan intim yang mungkin terjadi.
Apa yang Terjadi pada Tubuh Wanita Setelah Berhubungan Intim?
Siklus respons seksual adalah rangkaian waktu yang menggambarkan proses tubuh dalam merasakan dan merespons saat berhubungan seks. Penelitian membuktikan bahwa siklus ini terdiri dari 4 tahap utama, yaitu:
- Fase 1: Terjadi peningkatan dalam kegembiraan, munculnya keinginan, serta kenaikan libido
- Fase 2: Titik jenuh yang memicu perubahan tubuh menjadi lebih signifikan
- Fase 3: Mencapai orgasme sebagai puncak gairah seksual
- Fase 4: Tubuh kembali ke keadaan sebelum berhubungan
Pria dan wanita dapat mengalami fase-fase tersebut meskipun memiliki intensitas respons dan waktu siklus yang berbeda-beda. Dalam hal ini, wanita juga tidak selalu melalui semua tahapan siklus respons seksual.
Tubuh wanita setelah berhubungan intim dapat mengalami berbagai perubahan yang mudah dikenali. Misalnya, bentuk payudara, vagina basah, dan merasa puas secara emosional. Kondisi ini merupakan hal yang normal sebagai respons tubuh terhadap rangsangan seksual.
Baca Juga: Terlalu Sering Berhubungan Intim Tidak Baik, Ini 9 Bahayanya
Perubahan Badan Wanita Setelah Berhubungan Intim
Adapun beberapa hal yang terjadi pada tubuh wanita setelah berhubungan intim, sebagai berikut:
1. Vagina Basah
Ciri-ciri setelah melakukan hubungan intim adalah mengalami vagina basah. Kondisi ini cenderung umum terjadi, terutama saat Anda melakukan seks tanpa pengaman apa pun.
Ejakulasi penis mampu mengeluarkan sperma dan cairan semen yang bisa membasahi vagina setelahnya. Selain itu, vagina basah juga dapat terjadi saat berhubungan intim dengan pasangan.
Kondisi ini disebabkan oleh peningkatan aliran darah ke organ intim akibat gairah seksual. Cairan vagina berasal dari serviks dan kelenjar Bartholin yang menyediakan pelumasan selama aktivitas seksual agar tidak menimbulkan iritasi.
2. Perubahan Bau
Efek samping setelah berhubungan intim bagi wanita, yaitu merasakan perubahan bau pada area genital. Ejakulasi bisa mengubah pH vagina dan baunya selama 1-2 hari setelahnya.
Pada dasarnya, vagina memiliki kadar pH yang sangat asam secara alami, sedangkan sperma cenderung lebih basah. Hal inilah yang menyebabkan perubahan bau genital yang terjadi.
Namun, Anda perlu berhati-hati apabila baunya bertahan lebih 3 hari karena bisa menandakan infeksi, seperti vaginosis bakterial atau infeksi jamur. Jika mengalami kondisi ini, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
3. Terdapat Bercak
Penelitian membuktikan bahwa 0,7-9 persen wanita dapat mengalami pendarahan, seperti bercak setelah berhubungan intim. Anda tidak perlu khawatir apabila mengalami kondisi ini karena cenderung umum dan wajar terjadi.
Bercak bisa terjadi akibat berhubungan seks penetrasi pertama kalinya sehingga memicu selaput dara robek. Selaput dara adalah lapisan tipis kulit yang menutupi pintu masuk vagina.
Lapisan ini terbentuk dari fragmen jaringan yang tersisa dari perkembangan janin. Selaput dara bersifat unik dan berperan penting untuk mencegah bakteri atau benda asing masuk ke dalam vagina.
4. Ukuran Puting dan Klitoris Berubah
Wanita dapat mengalami perubahan fisik setelah berhubungan intim berupa ukuran puting dan klitoris yang berbeda dari sebelumnya. Perubahan ini bisa tampak bengkak, terutama saat melakukan aktivitas seksual.
Puting memiliki ujung saraf yang cenderung sensitif apabila mengalami rangsangan seksual. Ujung saraf ini menyebabkan pembuluh darah melebar sehingga memicu perubahan payudara setelah berhubungan intim.
Selain itu, rangsangan seksual juga mengakibatkan ereksi pada puting secara alami. Begitu pula, saat Anda mulai berhubungan intim, klitoris dapat mengalami pembengkakan.
Kondisi ini terjadi karena adanya peningkatan aliran darah di daerah panggul. Namun, bengkak pada kiltoris hanya berlangsung sementara dan bisa kembali ke ukuran normal dalam waktu beberapa menit.
Baca Juga: Penyebab Keluar Darah saat Berhubungan, Berbahayakah?
5. Mengalami Gatal-Gatal
Berhubungan intim bisa mengakibatkan gatal-gatal pada alat kelamin wanita setelahnya. Penyebab kondisi ini cenderung beragam, mulai dari mengalami infeksi hingga alergi terhadap kondom.
Bukan hanya itu saja, gatal-gatal di vagina juga bisa karena sensitivitas pada pelumas yang Anda gunakan. Anda bisa mengganti kondom dan pelumas yang memiliki bahan anti alergi untuk mengurangi gatal-gatal pada organ intim.
6. Nyeri Otot
Perubahan fisik setelah berhubungan intim selanjutnya adalah mengalami nyeri otot. Kondisi ini biasanya menyerang bagian tubuh tertentu, seperti otot bokong, paha belakang, paha depan, lengan, dan otot inti.
Meskipun dapat mengalami nyeri otot, seharusnya Anda tidak merasakan nyeri pada vagina dan anus. Kondisi cukup sering terjadi pada wanita akibat tidak cukup pelumas, iritasi, dan vagina kering.
7. Sensasi Terbakar
Beberapa wanita kerap mengalami sensasi terbakar setelah berhubungan intim pertama kali. Kondisi ini bisa terjadi karena adanya peregangan atau robekan vagina yang berlangsung sementara.
Jika sensasi terbakar berlangsung selama berhari-hari dan menimbulkan rasa tidak nyaman, kondisi ini bisa memicu masalah kesehatan yang serius. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk menemukan pengobatan yang tepat dalam menangani sensasi terbakar pada vagina setelah berhubungan seksual.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Sakit Setelah Berhubungan Intim?
Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi sakit saat berhubungan intim, di antaranya:
- Kompres es selama 5-10 menit pada bagian luar organ intim
- Mengonsumsi antibiotik sesuai anjuran dokter
- Pengobatan atau terapi hormonal
- Operasi bedah apabila mengalami kista Bartholin atau fibroid rahim
- Menggunakan pelumas untuk mengurangi gesekan
- Hindari produk seks dengan bahan alergi
- Senam kegel untuk melatih otot dasar panggul
- Terapi seks agar mampu rileks selama hubungan seksual
Baca Juga: Cara Berhubungan Intim Agar Cepat Hamil, Yuk Ikuti!
Itulah pembahasan mengenai perubahan badan wanita setelah berhubungan intim serta cara mengatasi rasa sakit yang terjadi. Jika Anda mengalami rasa sakit pada vagina yang tidak kunjung sembuh dalam waktu lama, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital.
Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- Health Shots. 8 Ways in Which Your Body Changes After First-Time Sex. November 2024.
- MedicineNet. What Happens to Your Bodies During Sex?. November 2024.
- WebMD. The Sexual Response Cycle: What Happens to Our Bodies During Sex. November 2024.