Ditulis oleh Tim Konten Medis
Cara mencegah kehamilan setelah berhubungan menjadi hal yang dicari bagi Anda dan pasangan yang sedang menunda kehamilan. Entah karena alasan kesehatan, perencanaan keluarga, atau pertimbangan pribadi. Agar tidak terjadi ‘kebobolan’ ada beberapa cara mencegah kehamilan yang bisa Anda dan pasangan lakukan.
Pil kontrasepsi dan kondom mencegah sperma bertemu dengan sel telur.
Cara Mencegah Kehamilan setelah Berhubungan Seksual
Cara mencegah kehamilan setelah berhubungan seksual dengan berbagai cara. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Berhubungan Intim di Luar Masa Subur
Wanita biasanya memiliki periode masa subur saat ovulasi, yaitu ketika ovarium melepaskan sel telur yang siap dibuahi. Periode masa subur biasanya terjadi sekitar pertengahan siklus menstruasi. Mencegah kehamilan dengan berhubungan seks di luar masa subur melibatkan pemantauan siklus menstruasi.
Ini bisa dilakukan dengan mencatat awal dan akhir menstruasi setiap bulan. Metode ini sering disebut sebagai “metode kalender.” Namun, metode ini kurang efektif dibandingkan dengan metode kontrasepsi lainnya, karena siklus menstruasi dapat bervariasi dan sulit diprediksi.
Baca Juga: 5 Tanda-Tanda Hamil yang Tidak Disadari Wanita
2. Keluarkan Sperma di Luar Vagina
Metode ini dikenal sebagai “pulled out” atau coitus interruptus. Dalam praktik ini, pria mengeluarkan sperma dari vagina sebelum ejakulasi. Tujuannya adalah menghindari bahwa sperma mencapai sel telur wanita. Meskipun metode ini dapat memberikan perlindungan dalam beberapa kasus, ia tidak efektif secara konsisten karena sperma dapat dilepaskan bahkan sebelum ejakulasi.
Oleh karena itu, metode ini seringkali tidak direkomendasikan sebagai metode kontrasepsi utama dan lebih baik dipasangkan dengan metode kontrasepsi yang lebih efektif jika mencegah kehamilan adalah prioritas utama.
3. Konsumsi Pil Kontrasepsi Darurat
Pil kontrasepsi darurat yang sering disebut sebagai “morning-after pill” atau “pil kehamilan darurat,” adalah cara yang efektif untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan seks tanpa perlindungan atau jika metode kontrasepsi yang digunakan gagal. Ini merupakan tindakan darurat dan harus diminum sesegera mungkin setelah berhubungan seks, optimalnya dalam 72 jam (meskipun beberapa merek bisa efektif hingga 120 jam) untuk hasil yang lebih baik.
Pil kontrasepsi darurat mengandung hormon yang berfungsi menghambat atau memperlambat pelepasan telur dari ovarium atau mencegah sperma bertemu dengan sel telur yang telah dilepaskan. Penting untuk diingat bahwa pil ini bukanlah metode kontrasepsi yang rutin digunakan, dan sebaiknya hanya digunakan dalam situasi darurat.
4. Gunakan Kondom
Kondom adalah alat kontrasepsi yang efektif dan serbaguna. Ini adalah penghalang fisik yang terbuat dari lateks atau poliuretan yang ditempatkan pada penis (kondom pria) atau di dalam vagina (kondom wanita) untuk mencegah sperma bertemu dengan sel telur. Kondom bukan hanya cara yang efektif untuk mencegah kehamilan tetapi juga merupakan metode yang efektif dalam mencegah infeksi menular seksual (IMS).
Kondom dapat digunakan baik oleh pria maupun wanita dan tersedia secara luas di berbagai tempat. Penting untuk memahami cara penggunaannya dengan benar dan memastikan bahwa kondom digunakan sepanjang hubungan seksual untuk memastikan perlindungan yang maksimal.
Baca Juga: 5 Ciri-Ciri Ovulasi pada Wanita Subur untuk Tingkatkan Kehamilan
Vasektomi sangat efektif sebagai metode kontrasepsi permanen pada pria.
5. Menggunakan IUD (Alat Kontrasepsi dalam Rahim)
Intrauterine device (IUD) adalah alat kontrasepsi yang ditempatkan di dalam rahim oleh seorang profesional medis. Ada dua jenis utama IUD yang tersedia: IUD hormonal dan IUD non-hormonal. IUD hormonal mengeluarkan hormon seperti progestin, sementara IUD non-hormonal biasanya terbuat dari tembaga.
Cara kerja IUD melibatkan beberapa mekanisme, termasuk menghambat pergerakan sperma, mengubah mukus serviks untuk mencegah sperma masuk, dan membuat lingkungan rahim kurang ramah bagi kehamilan. Keuntungan IUD adalah kemampuannya untuk memberikan perlindungan yang efektif selama bertahun-tahun setelah penempatannya, tergantung pada jenisnya.
6. Konsumsi Pil Kontrasepsi (Pil KB) secara Teratur
Pil kontrasepsI menjadi salah satu metode kontrasepsi hormonal yang umum digunakan. Terdapat dua jenis pil kontrasepsi utama: pil kombinasi, yang mengandung estrogen dan progestin, dan pil mini (progestin-only). Cara kerja pil kontrasepsi adalah dengan menghambat ovulasi (pelepasan telur) dan mengubah mukus serviks untuk mencegah sperma masuk ke rahim.
Keberhasilan pil KB dalam mencegah kehamilan sangat tergantung pada kepatuhan penggunaannya, yang berarti harus diminum setiap hari pada waktu yang sama. Pil KB sangat efektif ketika dikonsumsi secara teratur dan tepat, dan banyak wanita yang menemukannya nyaman karena fleksibilitas dalam mengontrol kehamilan.
7. Gunakan KB Suntik
KB suntik adalah metode kontrasepsi hormonal yang melibatkan pemberian suntikan berisi hormon tertentu ke dalam otot atau jaringan lemak pada interval yang telah ditentukan, biasanya setiap tiga bulan. Jenis kontrasepsi ini mengandung hormon progesteron, yang bekerja dengan beberapa mekanisme untuk mencegah kehamilan.
Cara kerjanya meliputi mencegah ovulasi (pelepasan telur dari ovarium), mengentalkan lendir serviks untuk menghambat gerakan sperma, dan membuat dinding rahim kurang siap untuk menerima telur yang telah dibuahi.
8. Melakukan Operasi Steril
Operasi steril adalah tindakan medis yang permanen yang menghentikan kemampuan seorang individu untuk memiliki anak. Terdapat dua jenis operasi steril yang umum dilakukan:
- Vasektomi (pada pria)
Vasektomi adalah prosedur minor yang melibatkan pemutusan atau penyumbatan saluran yang membawa sperma dari testis ke penis. Ini mencegah sperma mencampur dengan semen saat ejakulasi. Vasektomi sangat efektif sebagai metode kontrasepsi permanen pada pria.
Namun, prosedur ini tidak segera membuat pria steril, dan diperlukan waktu beberapa bulan atau tes sperma lanjutan untuk memastikan ketidakaktifan sperma.
Baca Juga: Stress dan Jerawat Berhubungan?
- Ligasi Tuba (pada wanita)
Ligasi tuba adalah prosedur operasi pada wanita yang melibatkan penyumbatan atau pemotongan tuba falopi yang menghubungkan ovarium dan rahim. Ini mencegah telur bertemu dengan sperma, sehingga tidak dapat terjadi pembuahan. Meskipun sterilisasi wanita melibatkan operasi yang lebih invasif daripada vasektomi, ini adalah metode kontrasepsi permanen yang efektif.
Itu dia cara mencegah kehamilan setelah berhubungan seksual. Untuk penjelasan lebih lanjut, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
Telah di review oleh dr Riana
Source:
- Medical News Today. 15 ways to prevent pregnancy
- MYLO. How to Avoid Pregnancy After Having Sex?
- Health. How To Prevent Pregnancy After Unprotected Sex