Buat janji Ciputra HospitalWhatsapp Ciputra Hospital

Rumah Sakit Terbaik Berstandarisasi Internasional | Ciputra Hospital

  • Home
  • Rumah Sakit
    • CitraRaya Tangerang
    • CitraGarden City Jakarta
    • Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin
    • Ciputra Hospital Surabaya
  • Fasilitas & Layanan
  • Center of Excellence
  • Cari Dokter
  • Artikel
  • Home
  • Artikel Kesehatan
  • Perbedaan IBS dan IBD, dari Penyebab hingga Gejalanya
Asifah
Selasa, 25 November 2025 / Published in Artikel Kesehatan

Perbedaan IBS dan IBD, dari Penyebab hingga Gejalanya

Ditulis oleh Tim Konten Medis

Perbedaan IBS dan IBD terletak pada penyebab, gejala, hingga risiko komplikasi yang ditimbulkan. IBS tidak menyebabkan kerusakan pada usus, sedangkan IBD dapat menyebabkan kerusakan pada saluran pencernaan.

perbedaan IBS dan IBD
Mengalami masalah pada saluran pencernaan dapat berkaitan dengan penyakit IBS atau IBD.

Perbedaan IBS dan IBD sering kali membuat banyak orang bingung karena keduanya sama-sama menyerang saluran pencernaan. Padahal, keduanya memiliki penyebab, gejala, dan cara penanganan yang berbeda.

IBS lebih terkait dengan gangguan fungsi usus, sedangkan IBD merupakan penyakit peradangan kronis yang bisa menyebabkan kerusakan serius pada saluran cerna. Mengenali perbedaan keduanya penting agar langkah penanganan yang Anda lakukan lebih tepat.

Daftar Isi

Toggle
  • Mengenal Perbedaan IBS dan IBD
  • Penyebab IBS dan IBD
  • Perbedaan Gejala IBS dan IBD
  • Perbedaan Cara Diagnosis
    • 1. Diagnosis IBD
    • 2. Diagnosis IBS
  • Risiko Komplikasi
  • Cara Mengatasi Penyakit IBS dan IBD
    • 1. Pengobatan IBS
    • 2. Pengobatan IBD

Mengenal Perbedaan IBS dan IBD

Banyak orang sering bingung membedakan IBS (Irritable Bowel Syndrome) dan IBD (Inflammatory Bowel Disease), padahal keduanya sangat berbeda. IBS dikategorikan sebagai sindrom, yaitu kumpulan gejala tanpa adanya kerusakan pada usus.

Sementara itu, IBD termasuk penyakit yang dapat menimbulkan peradangan serius hingga menyebabkan kerusakan permanen pada saluran pencernaan. Pada pemeriksaan medis, IBD bisa terlihat jelas melalui pencitraan atau endoskopi, sedangkan pada IBS biasanya tidak ditemukan kelainan fisik pada usus.

Selain itu, perbedaan penyakit IBS dan IBD juga terlihat dari risiko komplikasi. Penderita IBD memiliki kemungkinan lebih tinggi mengalami kanker usus besar sehingga perlu pemantauan lebih ketat.

Sebaliknya, IBS umumnya tidak meningkatkan risiko kanker atau berubah menjadi IBD. Meski sama-sama memengaruhi kualitas hidup, IBS lebih sering ditangani dengan perubahan gaya hidup dan pola makan, sementara IBD membutuhkan penanganan medis khusus untuk mengendalikan peradangannya.

Baca Juga: Bagaimana Cara Mengatasi Sakit Perut?

Penyebab IBS dan IBD

IBS dan IBD sama-sama menyerang saluran pencernaan, tetapi penyebabnya berbeda. IBD muncul dengan peradangan kronis yang dapat menimbulkan luka atau perdarahan di usus, sementara IBS lebih berkaitan dengan gangguan komunikasi antara otak dan usus yang memengaruhi cara otot pencernaan bekerja.

Kedua kondisi ini bisa menimbulkan gejala yang mirip, tetapi memahami penyebabnya akan membantu menentukan langkah penanganan yang tepat. Berikut beberapa penyebab yang berhubungan dengan IBS dan IBD:

Penyebab IBD

  • Peradangan berkepanjangan pada saluran pencernaan dapat menimbulkan luka, perdarahan, dan rasa nyeri.
  • Aktivasi sistem imun tubuh akibat iritasi usus memicu gejala tambahan seperti demam dan kelelahan.

Penyebab IBS

  • Gangguan komunikasi antara otak dan usus menyebabkan kontraksi otot usus tidak normal.
  • Saraf pada usus lebih sensitif sehingga mudah menimbulkan rasa nyeri atau kembung
  • Pola gerakan usus yang tidak teratur dapat memperlambat atau mempercepat proses pencernaan, sehingga memicu sembelit atau diare.
  • Pemicu gejala IBS bisa berasal dari makanan tertentu, stres, perubahan hormon, infeksi, atau penggunaan obat-obatan tertentu.

Perbedaan Gejala IBS dan IBD

IBS dan IBD adalah dua kondisi pencernaan jangka panjang yang sering membingungkan karena memiliki gejala mirip. Keduanya sama-sama menyerang saluran cerna dan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari jika tidak Anda tangani dengan baik.

Meskipun tampak serupa, IBS dan IBD sebenarnya memiliki perbedaan yang cukup jelas, baik dari gejala yang ditimbulkan maupun lokasi rasa sakitnya. Memahami perbedaan ini bisa membantu penderita lebih cepat mengenali kondisi yang dialami serta menentukan langkah perawatan yang tepat.

Gejala yang mirip antara IBS dan IBD:

  • Nyeri perut
  • Perut kembung
  • Diare atau sembelit
  • Buang air besar lebih sering atau dorongan kuat untuk segera buang air
  • Umumnya lebih sering terdiagnosis pada usia muda

Gejala yang membedakan IBS dan IBD:

  • IBD dapat menimbulkan feses berdarah atau berwarna hitam
  • Penurunan berat badan dan hilangnya nafsu makan
  • Demam
  • Peradangan pada kulit, persendian, atau mata
  • IBS sering muncul mual, produksi gas berlebih, dan rasa belum tuntas setelah buang air besar

Lokasi rasa sakit pada IBS dan IBD:

  • Crohn’s disease (jenis IBD) biasanya menimbulkan nyeri di perut kanan bawah
  • Kolitis ulseratif (jenis IBD lain) lebih sering menyebabkan nyeri di perut kiri bawah
  • Keduanya tetap bisa menimbulkan rasa sakit di bagian perut mana saja

Baca Juga: Waspadai 10 Tanda Usus Kotor dan Cara Membersihkannya

Perbedaan Cara Diagnosis

Diagnosis antara IBD (Inflammatory Bowel Disease) dan IBS (Irritable Bowel Syndrome) dilakukan dengan cara yang berbeda karena sifat keduanya memang tidak sama. IBD adalah penyakit peradangan usus yang bersifat autoimun, sehingga bisa menimbulkan kerusakan pada jaringan usus. Sedangkan IBS lebih ke arah gangguan fungsi usus tanpa adanya kerusakan fisik yang nyata.

1. Diagnosis IBD

Untuk memastikan IBD, dokter biasanya akan mencari tanda adanya kerusakan fisik pada usus. Beberapa pemeriksaan yang mungkin Anda lakukan antara lain:

  • Tes darah dan tinja
  • CT scan atau MRI
  • Kolonoskopi untuk melihat bagian dalam usus. Pada pemeriksaan ini, dokter juga bisa mengambil sampel jaringan (biopsi).

Jika ditemukan peradangan dan luka (ulkus), hasil tes ini akan membantu menentukan jenis IBD yang diderita, apakah Crohn’s disease atau kolitis ulseratif.

2. Diagnosis IBS

Untuk IBS, diagnosis biasanya menggunakan kriteria yang disebut Rome criteria. Kondisi ini dipertimbangkan jika seseorang mengalami nyeri perut setidaknya 1 hari dalam seminggu selama 3 bulan berturut-turut, dengan gejala berikut:

  • Nyeri muncul bersamaan dengan buang air besar
  • Frekuensi buang air besar berubah (lebih sering atau lebih jarang)
  • Bentuk feses ikut berubah saat gejala muncul

Dalam banyak kasus, diagnosis IBS cukup menggunakan kriteria ini saja. Namun, jika ada gejala lain yang mengarah pada IBD, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan tambahan untuk memastikan apakah ada perdarahan atau peradangan di saluran pencernaan.

Risiko Komplikasi

Meski sama-sama menyerang saluran pencernaan, IBD dan IBS memiliki risiko komplikasi yang berbeda. IBD cenderung menimbulkan kerusakan fisik pada usus hingga memicu masalah serius, sementara IBS lebih sering menimbulkan gangguan jangka panjang pada kualitas hidup.

Memahami perbedaan ini penting agar penanganan bisa lebih tepat dan mencegah kondisi makin parah. Beberapa komplikasi yang mungkin muncul antara lain:

  • Fistula, abses, atau sumbatan pada usus (umumnya pada IBD)
  • Luka atau ulkus di saluran pencernaan (IBD)
  • Kekurangan gizi dan anemia akibat penyerapan nutrisi terganggu (IBD)
  • Peningkatan risiko kanker usus besar bila kolon terlibat (IBD)
  • Hemoroid akibat konstipasi atau diare kronis (IBS)
  • Penurunan kualitas hidup, rasa cemas, depresi, stres, hingga stigma sosial (terjadi pada keduanya)
  • Beberapa kasus IBD juga memerlukan tindakan operasi untuk memperbaiki kerusakan usus

Cara Mengatasi Penyakit IBS dan IBD

Penanganan IBS dan IBD tentu berbeda karena sifat keduanya tidak sama. IBS lebih berhubungan dengan gangguan fungsi usus, sementara IBD merupakan penyakit peradangan kronis yang bisa menyebabkan kerusakan jaringan pada saluran pencernaan.

1. Pengobatan IBS

Pada sebagian penderita IBS, penggunaan antibiotik dapat membantu meredakan gejala dan cukup Anda lakukan sekali saja. Namun, bagi sebagian lainnya, gejala bisa kambuh sehingga perlu pengobatan berulang atau kombinasi dengan metode lain.

Selain obat, perubahan pola makan menjadi salah satu langkah penting untuk mengurangi gejala IBS. Obat pencahar atau pereda diare juga bisa Anda berikan sesuai kebutuhan untuk membantu pasien lebih nyaman dalam beraktivitas.

2. Pengobatan IBD

Pengobatan IBD biasanya membutuhkan proses yang lebih panjang dan kompleks karena penyakit ini bersifat kronis. Pemeriksaan riwayat kesehatan, tes laboratorium, endoskopi, hingga pencitraan dengan MRI atau CT scan sering diperlukan untuk menentukan terapi yang tepat.

Dalam penanganannya, IBD dapat membutuhkan antibiotik, obat antidiarrheal, perubahan gaya hidup, hingga tindakan operasi pada kasus yang lebih parah. Tujuan utamanya adalah mengendalikan gejala agar pasien tetap dapat menjalani hidup dengan kualitas yang baik.

Baca Juga: Cara Menjaga Kesehatan Usus pada Saluran Pencernaan

Jika Anda atau keluarga Anda mengalami gejala IBD atau IBS, segera kunjungi Ciputra Hospital, dapatkan kemudahan untuk konsultasi dan membuat janji dengan dokter pilihan Anda.

Cek informasi lengkap mengenai layanan Ciputra Hospital, mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU), hanya di situs resmi atau kunjungi langsung fasilitas terdekat sekarang juga.

Telah Direview oleh Dr. Sony Prabowo, MARS

Source:

  • Crohn’s & Colitis Foundation. IBS vs IBD. November 2025
  • Web MD. IBD vs IBS. November 2025
  • Cedars Sinai. Is it IBS or IBD. November 2025

Diperbarui pada 25 November 2025

Artikel Terkait

  • air kelapa obat sakit perut anak tradisional
    10 Obat Sakit Perut Anak Tradisional, Alami dan Aman
  • obat sakit perut alami
    9 Obat Sakit Perut Alami yang Mudah Ditemukan
  • Cara Mengatasi Radang Perut
    Cara Mengatasi Radang Perut
  • obat sakit perut di apotek
    Ini 8 Rekomendasi Obat Sakit Perut, Bisa Redakan Gejala
Tagged under: Kesehatan Usus

Artikel Terkait

  • air kelapa obat sakit perut anak tradisional
    10 Obat Sakit Perut Anak Tradisional, Alami dan Aman
  • obat sakit perut alami
    9 Obat Sakit Perut Alami yang Mudah Ditemukan
  • Cara Mengatasi Radang Perut
    Cara Mengatasi Radang Perut
  • obat sakit perut di apotek
    Ini 8 Rekomendasi Obat Sakit Perut, Bisa Redakan Gejala

Ciputra Hospital

Ciputra Hospital menyediakan layanan kesehatan berkualitas tinggi dengan fasilitas teknologi canggih.

Unit Rumah Sakit:

Ciputra Hospital – CitraRaya Tangerang
Ciputra Hospital – CitraGarden City Jakarta
Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin
Ciputra Hospital Surabaya

Unit Klinik:

Ciputra Medical Center
Ciputra SMG Eye Clinic
C Derma
Ciputra IVF

Lokasi Kami:

CitraRaya – Tangerang
CitraGarden – Jakarta
Banjarmasin
Surabaya

  • GET SOCIAL

© 2025 All rights reserved. Ciputra Hospital

TOP