Ditulis oleh Tim Konten Medis
Sama-sama merupakan jenis sel darah, perbedaan eritrosit, leukosit, dan trombosit bisa dilihat dari fungsi, struktur, hingga gangguan penyakit yang bisa menyerangnya. Eritrosit adalah sel darah merah yang mengandung oksigen untuk fungsi organ tubuh, sedangkan leukosit atau sel darah putih berfungsi sebagai sistem pertahanan tubuh dari penyakit.
Ketiga jenis sel ini bekerja sama untuk menjaga kesehatan dan keseimbangan tubuh.
Darah merupakan elemen penting dalam tubuh yang bertindak sebagai media utama transportasi nutrisi, gas, limbah, hormon, dan lainnya. Darah merupakan salah satu unsur utama dalam sistem peredaran darah.
Jaringan darah terdiri dari berbagai jenis sel dan komponen yang memiliki fungsi masing-masing. Tiga jenis utama sel darah, yaitu eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit. Apa perbedaan eritrosit, leukosit, dan trombosit? Simak selengkapnya pada penjelasan berikut!
Perbedaan Eritrosit, Leukosit, dan Trombosit
Adapun beberapa perbedaan eritrosit, leukosit, dan trombosit yang perlu diketahui adalah:
1. Eritrosit
Eritrosit dikenal sebagai sel darah merah, jenis sel darah yang paling banyak menyusun tubuh. Sel darah merah banyak mengandung protein khusus yang disebut hemoglobin. Hemoglobin inilah yang memberi warna merah pada darah.
Fungsi utama eritrosit adalah sebagai media pengangkut oksigen dan pada tingkat lebih rendah, yaitu karbon dioksida. Sel darah merah akan membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh dan kemudian mengembalikan karbon dioksida dari tubuh ke paru-paru sehingga dapat dihembuskan.
Jika seseorang memiliki kadar eritrosit terlalu banyak, disebut polisitemia. Sedangkan, anemia adalah kondisi akibat rendahnya kadar eritrosit.
Jumlah normal eritrosit adalah 4-6 juta sel per microliter atau sekitar 40-45 persen volume darah. Persentase volume darah utuh yang terdiri dari sel darah merah disebut hematokrit dan merupakan ukuran umum kadar sel darah merah.
Tidak seperti kebanyakan sel, eritrosit atau sel darah merah tidak memiliki inti dan mudah berubah bentuk. Hal ini membuat sel darah merah memiliki pergerakan yang lebih fleksibel di dalam pembuluh darah.
Namun, hal ini membuat membrane sel mudah rusak dan kehabisan banyak energi. Maka dari itu, rata-rata usia eritrosit atau sel darah merah hanyalah 120 hari.
Produksi sel darah merah atau eritrosit dikendalikan oleh eritropoietin, yaitu hormon yang diproduksi oleh ginjal. Sel darah merah (eritrosit) dimulai sebagai sel yang belum matang di sumsum tulang dan tujuh hari setelah matang, sel darah merah dilepaskan ke aliran darah.
Bentuk sel darah merah adalah piringan bikonkaf dengan bagian tengah yang rata, biasa terlihat seperti mangkuk atau donat.
Baca Juga: Olahraga untuk Penderita Tekanan Darah Tinggi
Leukosit atau sel darah putih berkembang dan diproduksi di sumsum tulang belakang.
2. Leukosit
Leukosit atau sel darah putih memiliki jumlah jauh lebih sedikit dibandingkan sel darah merah. Meskipun begitu, sel darah putih melakukan sebagian besar pekerjaan di dalam jaringan tubuh.
Leukosit atau sel darah putih juga berkembang dan diproduksi di sumsum tulang belakang. Bentuk dari leukosit atau sel darah putih cenderung tidak beraturan dan berwarna terang. Fungsi utama dari leukosit adalah sebagai sistem pertahanan tubuh dari infeksi virus dan bakteri.
Leukosit akan mengenali patogen, seperti bakteri, virus, atau jamur, dan langsung menetralisirkannya dengan cepat agar tidak berkembang menjadi penyakit.
Leukosit juga memiliki kemampuan bergerak melalui dinding kapiler ke dalam jaringan guna memberikan pertahanan dan menghambat respon inflamasi.
Jumlah leukosit antara 4000 hingga 11000 sel per microliter atau sekitar 1 persen dari darah. Sel darah putih (leukosit) memiliki usia atau dapat bertahan selama 12 hingga 20 hari.
Leukosit terbagi menjadi dua kelompok utama, yaitu granulosit dan agranulosit. Granulosit adalah kelompok yang mampu mengembangkan butiran di dalam sitoplasma, antara lain neutrofil, eosinofil, dan basofil.
Sedangkan, agranulosit merupakan kelompok yang tidak mampu mengembangkan butiran dalam sitoplasma, yaitu monosit dan limfosit. Neurofil adalah jenis sel darah putih yang paling umum dan menyumbang 55 hingga 70 persen dari total jumlah leukosit.
Baca Juga: Penderita Gula Darah Rendah Perlu Hindari 6 Pantangan Ini
3. Trombosit
Trombosit berbeda dari eritrosit dan leukosit, trombosit bukanlah sel melainkan fragmen sel yang kecil. Dapat dikatakan bentuk dari trombosit adalah sebuah fragmen acak. Jumlah trombosit dapat mencapai 150.000 hingga 500.000 fragmen sel per microliter.
Fragmen sel yang sangat besar biasa disebut megakariosit. Megakariosit berkembang dari hemositoblas yang berada di sumsum tulang merah. Trombosit dapat bertahan hidup selama kurang lebih 10 hari.
Fungsi utama dari trombosit adalah membantu proses pembekuan darah (koagulasi) saat terjadi cedera. Trombosit akan menempel pada lapisan pembuluh darah yang terluka dan membentuk bekuan fibrin.
Pembekuan fibrin akan membantu menutupi luka, mencegah bocornya darah, dan mempercepat penyembuhan luka. Fibrin juga membentuk perancah awal dimana jaringan baru akan mulai terbentuk.
Jumlah trombosit tidak boleh berlebih maupun kurang karena dapat menimbulkan berbagai penyakit. Jika jumlah trombosit terlalu banyak (trombositosis), dapat menyebabkan pembekuan darah yang tidak diperlukan dan dapat menyebabkan stroke maupun serangan jantung.
Namun, jika jumlah trombosit terlalu sedikit (trombositopenia), dapat menyebabkan pendarahan yang hebat. Hemofilia merupakan salah satu penyakit yang disebabkan karena berkurangnya jumlah trombosit dalam tubuh.
Complete blood count (CBC) adalah tes yang berguna untuk memberikan informasi penting terkait jenis dan jumlah darah dalam tubuh. CBC dapat melihat eritrosit (sel darah merah) dan persentasenya (hematokrit) atau kandungan protein (hemoglobin), leukosit (sel darah putih), dan trombosit.
CBC dapat digunakan untuk mendiagnosis kondisi, seperti anemia, infeksi, dan kelainan lainnya. Tes jumlah trombosit dan pembekuan plasma dapat digunakan untuk mengevaluasi gangguan pendarah dan pembekuan pada tubuh seseorang.
Baca Juga: Fakta Medis Hipertensi: Kenali Penyebab dan Gejalanya
Jika Anda merasa tidak enak badan dan kemungkinan besar berkaitan dengan sirkulasi darah Anda, segera konsultasi di Ciputra Hospital terdekat.
Rumah sakit Ciputra Hospital menyediakan pelayanan kesehatan lengkap, mulai dari konsultasi dokter, rawat jalan, hingga rawat inap. Cek jadwal dokter dan buat janji dengan mudah lewat aplikasi WhatsApp. Yuk, jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr Steffe Lie
Source:
- Hemotology. Blood Basics. Diakses 2024.
- Difference Between. Erythrocytes Leukocytes and Thrombocytes. Diakses 2024.