Ditulis oleh Tim Konten Medis
Usus buntu atau apendisitis adalah salah satu masalah medis yang umum terjadi pada anak-anak. Kondisi ini bisa menjadi penyakit serius yang memerlukan perhatian medis segera karena dapat menyebabkan komplikasi, salah satunya abses. Untuk itu, mari kita ketahui penyebab usus buntu pada anak di bawah ini.
Jika anak tidak mengunyah makanan terlalu terburu-buru, berisiko terkena usus buntu karena makanan tidak terurai dengan baik.
Gejala Usus Buntu pada Anak
Gejala usus buntu pada anak bisa bervariasi, tetapi ada beberapa tanda umum yang harus diwaspadai. Berikut adalah beberapa gejala yang umum terkait dengan usus buntu pada anak:
1. Nyeri Perut
Nyeri perut kanan bawah adalah gejala paling umum usus buntu pada anak. Nyeri ini biasanya dimulai sebagai rasa sakit tumpul di sekitar pusar atau perut bagian atas. Kemudian bergerak ke arah kanan bawah perut. Nyeri ini bisa menjadi semakin tajam dan intensif seiring berjalannya waktu.
Baca Juga: Berbagai Radang Usus Besar
2. Mual dan Muntah
Anak-anak dengan usus buntu sering mengalami mual yang dapat diikuti oleh muntah. Mual dan muntah dapat muncul karena peradangan dan iritasi di perut.
3. Hilangnya Nafsu Makan
Anak yang mengalami usus buntu mungkin kehilangan nafsu makan dan merasa tidak enak badan.
4. Demam
Demam adalah gejala umum ketika usus buntu sudah dalam tahap peradangan yang lebih parah. Demam dapat menjadi tanda bahwa infeksi telah terjadi.
5. Sensitivitas terhadap Tekanan
Anak-anak dengan usus buntu mungkin merasa nyeri atau sangat sensitif saat ditekan di daerah perut kanan bawah, terutama saat dokter melakukan pemeriksaan fisik.
6. Perubahan Buang Air Besar
Beberapa anak mungkin mengalami perubahan dalam pola buang air besar, seperti diare atau konstipasi.
7. Kelelahan dan Lemas
Anak yang mengalami usus buntu dapat merasa lemas atau lelah secara umum, terutama jika kondisinya memburuk.
Penyebab Usus Buntu pada Anak
Usus buntu adalah bagian usus yang menempel pada usus besar. Panjangnya sekitar 5 sampai 10 cm dan ujungnya tertutup, itulah sebabnya usus ini disebut usus buntu. Beberapa penyebab usus buntu pada anak yang perlu diwaspadai, di antaranya:
1. Infeksi
Infeksi adalah salah satu penyebab usus buntu pada anak. Kondisi ini sering dimulai ketika apendiks, organ kecil di dalam perut yang terletak di pertemuan usus besar dan usus kecil, terinfeksi oleh bakteri. Bakteri ini dapat memasuki apendiks dan menyebabkan peradangan.
Peradangan ini kemudian dapat mengakibatkan pembengkakan dan peningkatan tekanan di dalam apendiks. Jika tidak diobati, ini dapat menyebabkan apendiks pecah yang dapat berakibat fatal.
Baca Juga: 9 Penyebab Radang Usus
Pada metode laparoskopi dokter akan mengangkat usus buntu yang meradang.
2. Makanan Rendah Serat
Diet rendah serat juga dapat menjadi penyebab usus buntu pada anak. Serat adalah komponen penting dalam makanan yang membantu menjaga pencernaan yang sehat. Makanan tinggi serat membantu menjaga kotoran agar tetap lunak dan dapat dikeluarkan dengan lancar melalui saluran pencernaan.
Jika anak mengonsumsi makanan rendah serat, kotoran mungkin menjadi keras dan lebih cenderung menyumbat di apendiks. Ini adalah salah satu alasan mengapa konsumsi makanan sehat dengan serat yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan pencernaan anak dan mengurangi risiko usus buntu.
3. Tidak Mengunyah Makanan dengan Benar
Cara anak-anak mengunyah makanan dapat memengaruhi kesehatan pencernaan mereka. Hal ini karena mengunyah makanan dengan baik merupakan langkah penting dalam proses pencernaan yang efektif. Ketika makanan dikunyah dengan baik, itu membantu menghancurkan makanan menjadi partikel yang lebih kecil yang lebih mudah dicerna oleh sistem pencernaan.
Namun, jika anak-anak tidak mengunyah makanan dengan benar atau terlalu terburu-buru saat makan, makanan mungkin tidak terurai dengan baik. Hasilnya, partikel makanan yang lebih besar dapat mencapai usus besar dan apendiks, meningkatkan risiko terjadinya sumbatan pada apendiks. Oleh karena itu, penting untuk mengajarkan anak-anak agar mengunyah makanan dengan benar dan meluangkan waktu yang cukup saat makan agar proses pencernaan berjalan lancar.
4. Cedera Perut
Cedera pada perut yang melibatkan area sekitar apendiks juga bisa menjadi penyebab usus buntu pada anak-anak. Misalnya, jika seorang anak mengalami benturan keras atau trauma pada perut, itu bisa menyebabkan peradangan pada apendiks. Ini mungkin terjadi jika anak jatuh atau terkena benda tumpul di daerah perut kanan bawah.
Cedera semacam ini dapat memicu reaksi peradangan dalam apendiks dan jika tidak diobati, dapat berlanjut menjadi apendisitis yang lebih serius.
Cara Mengatasi Usus Buntu pada Anak
Dalam beberapa kasus penyebab usus buntu pada anak dapat diobati dengan antibiotik. Namun, jika kondisi usus buntu sudah terlalu parah, dokter akan melakukan beberapa pengobatan lain, seperti:
1. Operasi Usus Buntu
Usus buntu pada anak umumnya diatasi dengan operasi. Ada dua cara yang biasanya dilakukan, yaitu:
- Laparoskopi
Laparoskopi adalah teknik operasi minimal invasif yang sering digunakan untuk mengatasi usus buntu pada anak-anak. Selama prosedur ini, dokter akan membuat beberapa sayatan kecil di perut anak dan memasukkan alat laparoskop ke dalamnya. Alat ini memiliki kamera kecil yang memungkinkan dokter melihat kondisi dalam perut secara detail. Melalui sayatan-sayatan kecil ini, apendiks yang terinfeksi dapat diangkat dengan aman. Keuntungan dari laparoskopi termasuk pemulihan yang lebih cepat dan risiko komplikasi yang lebih rendah dibandingkan dengan operasi terbuka.
- Operasi Terbuka
Operasi terbuka melibatkan pembukaan perut anak dengan sayatan yang lebih besar. Ini mungkin diperlukan jika apendiks telah pecah atau jika kondisi anak tidak mendukung untuk laparoskopi. Selama operasi terbuka, dokter akan mengangkat apendiks yang terinfeksi dan membersihkan area perut yang terkena. Meskipun operasi terbuka ini
lebih invasif, ia masih merupakan prosedur yang umum dan efektif untuk mengatasi usus buntu.
2. Drainase Nanah
Dalam beberapa kasus, jika apendiks sudah pecah dan terjadi penumpukan nanah dalam perut, dokter mungkin perlu melakukan prosedur drainase. Ini melibatkan pemasangan saluran drainase melalui sayatan kecil di perut anak untuk mengeluarkan nanah yang terbentuk akibat infeksi. Setelah prosedur drainase, anak mungkin perlu menjalani operasi pengangkatan apendiks pada tahap selanjutnya setelah infeksi telah berkurang.
Baca Juga: Apakah Radang Usus Bisa Sembuh?
Bila anak Anda mengalami gejala di atas, jangan ragu untuk konsultasi dengan dokter agar mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Telah direview oleh dr. Valentina