Ditulis oleh Tim Konten Medis
Tahukah Anda jika jenis penyakit radang usus besar tidak hanya satu. Penyakit ini terbagi menjadi beberapa macam, tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Selengkapnya simak informasi di bawah ini.
Kolitis mikroskopis merupakan radang usus besar yang hanya bisa diidentifikasi oleh dokter melalui mikroskop.
Baca Juga: 9 Penyebab Terjadinya Radang Usus
Berbagai Penyakit Radang Usus Besar
Radang usus besar atau juga bisa disebut kolitis merupakan peradangan yang terjadi pada lapisan usus besar (colon). Jika menderita penyakit ini, Anda mungkin akan merasakan ketidaknyamanan dan rasa sakit di perut Anda. Selain itu, ada beberapa gejala lain yang muncul tergantung pada jenis radang usus besar yang Anda alami.
1. Kolitis Ulserativa
Kolitis ulserativa adalah penyakit kronis yang dapat menyebabkan peradangan dan pendarahan hingga borok di dalam usus besar Anda. Kondisi ini biasa bermula dari rektum (bagian akhir dari usus besar) dan menyebar hingga ke usus besar.
Dibanding jenis radang usus besar lainnya, kolitis ulserativa merupakan jenis yang paling sering didiagnosis. Kolitis ulserativa terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap bakteri dan zat lain di saluran pencernaan. Akan tetapi, sayangnya sampai saat ini para ahli belum mengetahui dengan jelas mengapa hal tersebut dapat terjadi. Jenis kolitis ulserativa masih terbagi menjadi beberapa kategori, antara lain adalah:
- Proctosigmoiditis: Jenis ini mempengaruhi rektum dan bagian bawah usus besar
- Kolitis ulseratif sisi kiri: Kondisi ini mempengaruhi sisi kiri usus besar mulai dari rektum
- Pankolitis: Untuk jenis ini, ia mempengaruhi hampir keseluruhan bagian di usus besar
Baca Juga: Bagaimana Manfaat Air kelapa untuk Radang Usus?
2. Kolitis Pseudomembran
Jenis ini terjadi akibat pertumbuhan berlebih bakteri Clostridium difficile (C. diff). Bakteri ini biasa hidup di usus, namun tidak menimbulkan masalah karena diimbangi dengan adanya bakteri “baik”.
Obat-obatan tertentu, terutama antibiotik, dapat menghancurkan bakteri sehat. Hal ini memungkinkan C. diff untuk mengambil alih, dan melepaskan racun yang menjadi penyebab peradangan. Oleh karena itu, jika Anda sering mengonsumsi antibiotik, pastikan itu berdasarkan resep dan panduan dokter. Hindari penggunaan secara berlebihan, atau penggunaan berdasarkan keinginan Anda saja.
Radang usus besar juga dapat terjadi pada bayi ketika bulan pertama mereka dilahirkan ke dunia.
3. Kolitis Iskemik
Kolitis iskemik terjadi ketika aliran darah ke usus besar tiba-tiba terputus atau dibatasi. Penyumbatan dapat terjadi akibat adanya gumpalan darah yang menghalangi. Aterosklerosis, atau penumpukan timbunan lemak di pembuluh darah yang mensuplai usus besar, biasanya merupakan alasan untuk mengembalikan kolitis iskemik. Jenis radang usus besar ini umumnya muncul akibat dari kondisi yang mendasarinya. Hal ini termasuk, vaskulitis (radang pembuluh darah), diabetes, kanker usus besar, dehidrasi, kehilangan darah, obstruksi atau penyumbatan, trauma atau cedera, dan gagal jantung.
Selain itu, kolitis iskemik juga dapat terjadi akibat efek dari konsumsi obat-obatan tertentu seperti fibrat dan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), meskipun kondisi ini jarang terjadi. Penelitian lebih lanjut masih tetap dilakukan untuk memahami secara utuh obat-obat yang dapat menjadi pemicu.
Baca Juga: Apakah Radang Usus Bisa Sembuh?
4. Kolitis Mikroskopis
Kolitis mikroskopis merupakan penyakit radang usus besar yang hanya bisa diidentifikasi oleh dokter melalui mikroskop. Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan sampel jaringan usus besar dan mencari tanda-tanda peradangan seperti limfosit, yang merupakan salah satu jenis sel darah putih. Kolitis mikroskopis biasanya diklasifikasikan menjadi dua kategori, berikut contohnya:
- Kolitis limfositik: Pasien masuk kategori ini jika dokter mengidentifikasi sejumlah besar limfosit. Namun, jaringan dan lapisan usus besar tidak menebal secara abnormal.
- Kolitis kolagen: Berbeda dengan jenis yang sebelumnya, kategori ini akan menunjukkan penebalan usus besar yang tidak normal akibat penumpukan kolagen di bawah lapisan jaringan terluar.
Baca Juga: Kenali Lebih Jauh Tentang Autoimun Radang Usus
5. Kolitis Alergi pada Bayi
Tidak hanya pada orang dewasa, penyakit radang usus besar juga dapat terjadi pada bayi. Kondisi ini biasanya terjadi ketika awal-awal bulan pertama mereka lahir ke dunia. Gejala yang muncul umumnya adalah, muntah berlebihan, sering rewel, dan terdapat bercak darah pada tinja bayi.
Meskipun kondisi ini cukup mengkhawatirkan para orang tua. Akan tetapi, sampai saat ini dokter belum mengetahui dengan pasti apa yang menjadi penyebab utamanya. Salah satu dugaan yang mungkin adalah akibat dari reaksi alergi atau hipersensitif terhadap komponen tertentu dalam ASI.
Penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi jika tidak segera diatasi. Apabila Anda sering merasakan ketidaknyamanan di area perut Anda, baik itu sakit mendalam atau bahkan mengakibatkan keluarnya darah di tinja Anda, segera periksakan diri. Pemeriksaan awal akan lebih baik untuk mengelola gejala dan proses pengobatannya. Sekian artikel ini, sampai jumpa kembali.
Telah direview oleh dr. Sony Prabowo
Source: