Ditulis oleh Tim Konten Medis
Kentut adalah fenomena alami yang seringkali dihindari dalam percakapan sehari-hari. Namun, sebenarnya kentut adalah hal normal dari fungsi tubuh manusia. Mengapa kita kentut dan apa penyebabnya? Simak jawaban lengkap penyebab sering kentut di bawah ini.
Beberapa makanan, seperti brokoli, kubis, hingga kentang mengandung serat yang sulit dicerna sehingga menghasilkan gas sebagai produk sampingan.
Penyebab Sering Kentut
Berikut beberapa penyebab sering kentut yang bisa Anda perhatikan:
1. Konsumsi Makanan Bergas dan Sulit Dicerna
Beberapa makanan yang kita konsumsi mengandung zat-zat yang dapat menghasilkan gas dalam perut. Ini termasuk makanan, seperti kacang-kacangan, brokoli, kubis, kentang, jagung, dan beberapa jenis buah, seperti apel dan pir.
Makanan ini mengandung serat yang sulit dicerna oleh sistem pencernaan sehingga bakteri dalam usus akan mencerna serat tersebut dan menghasilkan gas sebagai produk sampingan. Selain itu, minuman berkarbonasi, seperti soda juga dapat mengandung gas yang kemudian masuk ke perut. Dengan begitu, minuman berkarbonasi bisa menyebabkan sering kentut.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mengatasi Sakit Perut?
2. Menelan Udara Terlalu Banyak
Ketika makan terlalu cepat atau minum dengan menggunakan sedotan, kita seringkali menelan udara tanpa sadar. Udara yang masuk ke perut ini akan mencoba mencari jalan keluar yang bisa terjadi melalui kentut. Ketika kita makan dengan cepat atau bicara terlalu banyak saat makan, cenderung tidak fokus pada proses mengunyah makanan dengan baik sehingga lebih banyak udara yang tertelan.
Ini juga berlaku saat mengunyah permen karet atau mengisap permen yang mengandung gula alkohol, yang bisa menyebabkan peningkatan udara dalam perut. Oleh karena itu, makan dengan perlahan dan tanpa terburu-buru dapat membantu mengurangi masalah menelan udara berlebihan dan kentut.
3. GERD
Gastroesophageal reflux disesase adalah suatu kondisi yang terjadi ketika asam lambung dari lambung naik ke dalam kerongkongan. Ini dapat terjadi karena otot cincin di bagian bawah kerongkongan yang seharusnya mengontrol aliran asam tidak berfungsi dengan baik. Ketika asam lambung naik ke kerongkongan, ini dapat menyebabkan sensasi
terbakar yang disebut heartburn (gerd adalah penyebab umum heartburn). Selain itu, asam lambung yang mencapai usus kecil dapat berinteraksi dengan bakteri normal usus, menghasilkan gas. Oleh karena itu, seseorang dengan GERD mungkin mengalami kentut yang lebih sering, terutama setelah makan.
4. Kontaminasi Bakteri pada Makanan
Makanan yang terkontaminasi oleh bakteri adalah sumber potensial gas dalam sistem pencernaan. Ketika makanan terkontaminasi oleh bakteri yang memproduksi gas, seperti bakteri dalam makanan yang telah basi, proses pencernaan makanan dapat menghasilkan lebih banyak gas. Bakteri tersebut merombak makanan yang tidak lagi segar dan menghasilkan gas sebagai hasil sampingan.
Ketika makanan yang telah terkontaminasi ini mencapai usus, gas tersebut dapat dilepaskan melalui kentut setelah dikonsumsi, menyebabkan bau yang tidak sedap dan membuat seseorang sering kentut. Oleh karena itu, penting untuk selalu memastikan makanan yang dikonsumsi segar dan sesuai dengan tanggal kadaluarsa untuk menghindari masalah ini.
5. Sembelit
Penyebab sering kentut selanjutnya adalah sembelit. Ini merupakan kondisi seseorang mengalami kesulitan buang air besar atau memiliki gerakan usus yang jarang. Hal tersebut bisa terjadi karena feses menjadi keras dan sulit untuk dilewati melalui usus. Ketika feses tertahan di dalam usus, bakteri dalam usus dapat menghasilkan lebih banyak gas sebagai produk sampingan dari proses pencernaan. Gas ini dapat terjebak di dalam usus dan menyebabkan perut terasa kembung dan kentut lebih sering. Sembelit sering kali terjadi karena diet rendah serat, dehidrasi, kurangnya aktivitas fisik, atau masalah medis tertentu.
6. Stres
Stres merupakan respons tubuh terhadap tekanan fisik atau emosional. Ketika seseorang merasa stres, sistem sarafnya dapat mengalihkan sumber daya tubuh dari sistem pencernaan, yang dapat mengganggu proses pencernaan normal. Selama stres, perut dapat menghasilkan lebih banyak gas karena makanan dicerna dengan kurang efisien.
Selain itu, stres juga dapat memengaruhi perilaku makan, seperti makan terlalu cepat atau makan makanan yang kurang sehat, yang dapat menyebabkan peningkatan produksi gas. Oleh karena itu, stres dapat menjadi penyebab sering kentut pada beberapa individu. Mengelola stres melalui teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau olahraga bisa membantu mengurangi gejala ini.
Baca Juga: Bagaimana Rasa Sakit Perut Saat Hamil Muda?
Olahraga bisa meredakan stres yang dapat memengaruhi fungsi pencernaan dan meningkatkan produksi gas.
7. Sindrom Iritasi Usus (IBS)
Sindrom Iritasi Usus (IBS) merupakan gangguan pencernaan yang sering kali memengaruhi fungsi usus besar. Salah satu gejala umumnya adalah nyeri perut, perut kembung, dan perubahan pola buang air besar. Orang dengan IBS dapat memiliki usus yang sangat sensitif terhadap makanan tertentu, stres, atau rangsangan lainnya. Ketika makanan tertentu masuk ke dalam sistem pencernaan, usus bisa merespons dengan meningkatkan produksi gas, yang kemudian bisa menyebabkan kentut lebih sering.
8. Penyakit Celiac
Penyebab sering kentut berikutnya adalah penyakit Celiac. Ini merupakan kondisi autoimun di mana sistem kekebalan tubuh merusak usus kecil ketika seseorang mengonsumsi gluten, sebuah protein yang umumnya ditemukan dalam gandum, barley, dan jelai. Kerusakan pada usus kecil dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan mengganggu proses pencernaan. Ini bisa menyebabkan peningkatan produksi gas, yang kemudian dapat mengakibatkan kentut lebih sering sebagai salah satu gejala penyakit ini.
9. Intoleransi Laktosa
Intoleransi laktosa adalah kondisi di mana seseorang memiliki kesulitan mencerna laktosa, gula yang ditemukan dalam produk susu. Hal ini terjadi ketika tubuh kekurangan enzim laktase yang diperlukan untuk mencerna laktosa. Ketika seseorang dengan intoleransi laktosa mengonsumsi produk susu, laktosa tidak dicerna dengan baik dan mencapai usus besar, di mana bakteri usus dapat menggagalkannya. Ini dapat menghasilkan produksi gas dan gejala lainnya seperti kembung, diare, dan kentut lebih sering setelah mengonsumsi produk susu.
Cara Mengatasi Sering Kentut
Jika Anda merasa bahwa sering kentut menganggu aktivitas, berikut cara mengatasi sering kentut yang bisa Anda lakukan:
1. Menghindari Makanan yang Membuat Gas
Hindari makanan yang menghasilkan banyak gas seperti kacang-kacangan, brokoli, kol, dan makanan pedas. Ini dapat mengurangi produksi gas dalam usus.
2. Makan Pelan-Pelan dan Tidak Menelan Udara
Makan dengan perlahan dan hindari menelan udara berlebihan saat makan atau minum. Ini dapat mengurangi jumlah udara yang masuk ke dalam perut dan usus Anda.
3. Manajemen Stres
Praktikkan teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, atau olahraga untuk mengurangi stres. Stres dapat memengaruhi fungsi pencernaan dan meningkatkan produksi gas.
4. Perhatikan Intoleransi Makanan
Jika Anda memiliki intoleransi makanan seperti intoleransi laktosa atau penyakit celiac, hindari makanan yang memicu gejala. Konsultasikan dengan dokter untuk saran lebih lanjut.
Baca Juga: 8 Penyebab Perut Sakit saat Batuk dan Cara Mengatasinya
5. Perubahan Pola Makan
Cobalah makan lebih sering dalam porsi kecil daripada makan besar. Ini dapat membantu menghindari tekanan berlebih pada perut dan mengurangi risiko kentut berlebihan. Juga, pastikan untuk minum air yang cukup untuk menjaga pencernaan yang sehat.
Penting untuk diingat bahwa setiap individu dapat memiliki penyebab yang berbeda untuk kentut berlebihan, jadi bisa jadi perlu mencoba beberapa strategi yang berbeda untuk menemukan apa yang paling efektif dalam kasus Anda. Jika kentut berlebihan tetap menjadi masalah, berkonsultasilah dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut dan nasihat medis.
Telah direview oleh dr Leonardo
Source:
- Gas Berlebihan: Mengapa Saya Sering Kentut?
- Semua yang Perlu Anda Ketahui Tentang Perut Kembung
- Perut Kembung
- Bisakah Refluks Asam Menyebabkan Gas?