Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penyebab bayi sungsang bisa terjadi karena kondisi tertentu, seperti mengalami plasenta previa, kelahiran prematur, dan masalah pada cairan ketuban. Ibu hamil dengan posisi janin sungsang dapat menjalani operasi caesar untuk memudahkan proses persalinan.

Bayi sungsang bisa berisiko.
Anda pasti pernah mendengar istilah bayi sungsang yang dapat terjadi pada ibu hamil. Pada dasarnya, bayi sering kali bergerak dalam kandungan dan biasanya posisi kepala bayi akan berada di bawah saat persalinan dimulai.
Namun, kondisi ini tidak selalu terjadi. Terkadang, bayi bisa berada dalam posisi bokong atau kaki duluan, bahkan dapat berbaring menyamping.
Apa Itu Posisi Sungsang pada Janin?
Bayi sungsang adalah posisi kepala bayi yang menghadap ke atas dan kaki atau bokong bayi berada di bawah vagina. Umumnya, sebagian besar bayi bergerak ke dalam rahim sehingga kepalanya menghadap ke bawah dan memudahkannya keluar melalui vagina.
Namun, posisi sungsang dapat menghambat proses persalinan normal sehingga perlu dilakukan operasi caesar. Ada 3 jenis posisi sungsang, di antaranya:
- Complete breech: Posisi ini ditandai dengan bokong bayi mengarah ke bawah dan kaki disilangkan di bawahnya.
- Frank breech: Posisi bokong bayi berada di bawah dan kaki mengarah ke atas, terutama ke arah kepala.
- Footling breech: Salah satu kaki mengarah ke serviks, siap untuk keluar sebelum bagian tubuh lainnya.
Dilansir dari The Bump menurut American Pregnancy Association, sekitar 1 dari 25 kelahiran dapat mengalami posisi bayi sungsang. Ini berarti sekitar 4 persen bayi memiliki bokon dan atau kaki mengarah ke bawah, ke arah jalan lahir.
Hal yang dirasakan ibu hamil jika bayi sungsang dapat mengalami sesak napas dan benjolan keras di tulang rusuk. Cara agar bayi tidak sungsang bisa dengan melakukan pemeriksaan rutin ke dokter.
Baca Juga: Jenis Kelainan Bawaan (Kongenital) pada Bayi Baru Lahir
Penyebab Bayi Sungsang
Ada beberapa penyebab posisi bayi sungsang yang perlu Anda kenali, di antaranya:
1. Plasenta Previa
Ini adalah gangguan kehamilan yang terjadi ketika plasenta menutupi seluruh atau sebagian lubang rahim (serviks). Gejalanya ditandai dengan pendarahan vagina berwarna merah terang.
Plasenta previa berisiko tinggi pada wanita yang pernah menjalani operasi caesar sebelumnya, mengandung bayi kembar, dan memiliki kebiasaan merokok. Dokter dapat mendeteksi adanya kondisi ini melalui pemeriksaan USG.
2. Bayi Lahir Prematur
Semakin dini waktu melahirkan, semakin besar risikonya bayi akan sungsang. Bayi lahir prematur biasanya terjadi sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu.
Tanda-tandanya dapat berupa kontraksi, ketuban pecah, dan nyeri punggung bawah yang konstan. Wanita hamil memiliki risiko lebih tinggi untuk melahirkan prematur apabila berusia di bawah 17 tahun atau di atas 25 tahun dan pola hidup tidak sehat.
3. Masalah pada Cairan Ketuban
Terlalu sedikit atau banyaknya cairan ketuban bisa menyebabkan posisi sungsang. Jika cairannya sedikit, ini bisa menghambat perkembangan dan pertumbuhan janin.
Sementar banyaknya cairan ketuban dapat membuat bayi berada di posisi sungsang. Penanganan masalah pada cairan ketuban tergantung pada usia kehamilan wanita.
4. Kelainan Rahim
Umumnya, rahim berbentuk seperti buah pir, berongga, dan terbalik. Namun, beberapa wanita memiliki bentuk yang berbeda dan sering kali terdeteksi melalui pemeriksaan panggul atau USG.
Kelainan rahim bisa terjadi karena jaringan parut dari operasi caesar, fibroid, atau infeksi rahim yang parah. Akibatnya, bayi tidak memiliki cukup ruang untuk membalik dan keluar dengan kepala di bawah.
5. Hamil Kembar
Penyebab bayi sungsang bisa terjadi karena ibu hamil mengandung bayi kembar. Anda bisa mengenali tanda-tanda kehamilan kembar, seperti berat badan bertambah dengan cepat, memiliki kadar hCG yang tinggi, dan muncul gerakan janin dini.
Selain bayi sungsang, hamil kembar bisa meningkatkan risiko anemia, spina bifida, dan persalinan prematur. Penting untuk melakukan pemeriksaan ke dokter agar mengurangi risiko komplikasi hamil kembar.
Baca Juga: Penyebab Kelainan Kromosom Janin dan Cara Deteksinya
6. Kelainan Janin
Pada kasus yang jarang terjadi, kelainan janin, seperti masalah pada sistem otot atau saraf pusat bayi dapat menyebabkan posisi sungsang. Hal ini juga bisa terjadi apabila tali pusar yang terlalu pendek dapat membatasi gerakan bayi.
Gejala kelainan janin dapat bervariasi, mulai dari ringan hingga berat. Gejalanya dapat memengaruhi hampir semua bagian tubuh, seperti tulang dan organ.
7. Merokok
Mengutip dari What to Expect, merokok selama hamil bisa meningkatkan risiko bayi sungsang. Ini juga dapat menyebabkan sindrom kematian bayi mendadak, bayi lahir mati, dan kanker hati langka.
Asap rokok mengandung lebih dari 7.000 zat kimia yang berbeda. Beberapa zat kimia ini ada yang beracun sehingga dapat memengaruhi perkembangan bayi.
Cara Mengatasi Bayi Sungsang
Jika usia kehamilan sungsang mencapai 37 minggu, ada beberapa cara mengubah posisi bayi sungsang, seperti membalikkan bayi pada usia 37-38 minggu dan merencanakan operasi caesar pada usia 39-40 minggu.
Dokter akan menghindari persalinan sungsang secara normal kecuali bayi sudah dalam posisi kepala berada di bagian bawah rahim. Tim medis dapat memutarkan posisi bayi sehingga ibu hamil dapat melahirkan secara normal.
Berikut ini adalah hal yang harus dilakukan agar bayi tidak sungsang:
1. External Cephalic Version (ECV)
Metode ECV adalah prosedur paling umum untuk membalikkan bayi secara medis. Prosedur ini dilakukan dengan meletakkan tangan di perut untuk memberikan tekanan kuat untuk membalikkan bayi ke posisi kepala di bagian bawah rahim.
Namun, metode ECV ada risikonya dan tidak selalu berhasil. Jika prosedur ini tidak bisa mengubah posisi bayi, dokter dapat menjadwalkan operasi caesar.
2. Cara untuk Membantu Mengubah Posisi Janin Sungsang
Ibu hamil dapat mendorong posisi bayi terlebih dahulu di rumah, seperti:
- Posisi jembatan: Baringkan tubuh di lantai dengan kaki ditekuk dan telapak kaki menempel rata di lantai. Angkat pinggul dan panggul seperti posisi jembatan, serta tahan selama 10-15 menit selama beberapa kali sehari.
- Merangkak: Letakkan rahim pada permukaan yang nyaman dengan bertumpu pada tangan dan kaki. Cobalah untuk bergoyang ke depan dan belakang atau ke samping.
- Suhu dingin atau hangat: Anda bisa menaruh sesuatu yang dingin di bagian atas perut. Kemudian, taruh kompres hangat di bagian bawah perut.
- Pose anak: Lakukan gerakkan maju mundur dengan tangan dan lutut atau membuat lingkaran dengan panggul. Gerakan ini dapat merelaksasikan otot panggul dan rahim.
- Musik: Anda bisa meletakkan headphone atau speaker di bagian bawah rahim untuk mendorong bayi Anda berputar.
Perlu diingat bahwa tidak ada bukti ilmiah cara-cara tersebut dapat berhasil. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter apabila mengetahui tanda-tanda bayi sungsang.
Apakah Bayi Sungsang Berbahaya?
Kehamilan sungsang tidak berbahaya sampai tiba saatnya bayi lahir. Jika janin sungsang dilahirkan secara normal, kondisi ini berisiko tinggi menyebabkan bayi tersangkut selama persalinan.
Bahkan, bayi tidak mendapatkan oksigen yang cukup karena tali pusar yang putus. Penelitian membuktikan bahwa operasi caesar cenderung aman bagi bayi daripada melahirkan secara normal selama kehamilan sungsang.
Operasi caesar adalah prosedur pembedahan yang dilakukan untuk melahirkan bayi melalui sayatan yang dibuat di perut dan rahim. Prosedur ini bisa menurunkan angka kematian bayi sungsang dan komplikasi serius yang dapat dialami.
Selain bayi sungsang, ada beberapa kondisi yang membutuhkan operasi caesar. Misalnya, bayi yang tertekan, mengandung bayi kembar, masalah dengan plasenta, dan adanya penyumbatan.
Baca Juga: Penyebab Keguguran pada Ibu Hamil dan Cara Mencegahnya
Cara mencegah posisi bayi sungsang adalah dengan rutin melakukan pemeriksaan ke dokter selama kehamilan. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Sony Prabowo, MARS
Source:
- Cleveland Clinic. Birth Defects. Maret 2025.
- Healthline. What You Need to Know if Your Baby Is Breech. Maret 2025.
- Mayo Clinic. Placenta Previa. Maret 2025.