Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penyebab sakit perut setelah makan bisa terjadi karena makan telalu banyak atau terlalu cepat, gejala penyakit asam lambung, hingga kondisi serius seperti keracunan makanan. Cara mengatasi kondisi ini tergantung pada penyebabnya. Namun, Anda bisa mengonsumsi obat pereda nyeri hingga makan makanan tinggi serat untuk mengurangi gejala nyeri.
Salah satu penyebab sakit perut paling umum adalah makan terlalu banyak atau cepat.
Sakit perut adalah kondisi ketika tubuh mengalami rasa tidak nyaman di bagian perut mana pun, termasuk di antara tulang rusuk dan panggul. Kondisi ini disebabkan oleh banyak hal, mulai dari ringan hingga berat.
Perut sakit setelah makan menjadi salah satu kondisi yang paling umum terjadi dan dialami oleh banyak orang. Kondisi ini bisa menandakan adanya masalah kesehatan tertentu yang perlu diobati.
Penyebab Perut Sakit Setelah Makan
Ada sejumlah penyebab perut sakit setelah makan, sebagai berikut:
1. Minum Alkohol dan Kafein
Setelah makan perut sakit melilit berkaitan erat dengan minum alkohol dan kafein. Jenis minuman ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan sakit perut.
Rasa pahit dari kopi dan sedikit alkohol bisa meningkatkan produksi asam yang memicu gejala nyeri ulu hati atau refluks asam lambung. Kondisi ini biasanya terjadi pada orang yang memiliki perut sensitif.
Baca Juga: 11 Penyebab Sakit Perut Bagian Kanan Bawah, Bahayakah?
2. Intoleransi dan Alergi Makanan
Sakit perut bagian tengah atas bisa terjadi karena adanya intoleransi dan alergi makanan. Intoleransi disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk mencerna makanan atau minuman tertentu.
Misalnya, susu dan produk olahannya. Sementara itu, alergi makanan yang harus menghindari jenis makanan atau bahan tertentu lainnya.
Alergi makanan yang paling umum dapat berupa telur, susu, kacang tanah, ikan, dan kerang. Cara mengatasi sakit perut bagian tengah akibat intoleransi dan alergi makanan adalah dengan menghindari pemicunya.
3. Keracunan Makanan
Sakit perut bagian tengah bawah bisa terjadi karena mengalami keracunan makanan. Selain itu, kondisi ini juga menimbulkan gejala lainnya, seperti:
- Diare
- Kram perut
- Muntah dan mual
- Demam
Keracunan makan biasanya hanya berlangsung beberapa hari dan dapat diobati di rumah dengan istirahat dan cairan. Namun, kondisi ini memerlukan perawatan medis apabila mengalami gejala parah, seperti:
- Diare berdarah dan berlangsung lebih dari 3 hari
- Demam tinggi
- Sering muntah
- Mengalami tanda-tanda dehidrasi, seperti mulut dan tenggorokan kering, pusing saat berdiri, atau tidak banyak buang air kecil
4. Makan Terlalu Banyak atau Terlalu Cepat
Salah satu penyebab perut sakit setelah makan adalah makan terlalu banyak atau terlalu cepat. Kondisi ini sering kali dialami oleh banyak orang yang memicu perut kembung dan gas di dalam tubuh.
Perlu diketahui bahwa lambung hanya mampu menampung sekitar 1-2 cangkir makanan saja. Namun, banyak orang yang mencoba untuk melebihi kapasitas tersebut sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman atau sakit pada perut.
Cobalah untuk memperlambat gerak makanan dengan mengunyahnya sampai benar-benar halus. Selain itu, minum air putih sesekali juga membuat kenyang lebih lama sehingga Anda tidak makan dalam jumlah berlebihan.
5. Penyakit Asam Lambung (GERD)
Penyebab habis makan perut sakit seperti ditusuk dapat terjadi karena adanya penyakit asam lambung. Penyakit ini sering disebut GERD atau refluks asam yang dapat mengiritasi lapisan esofagus.
Gejalanya dapat berupa rasa terbakar di dada, nyeri perut, dan kesulitan menelan. Kebanyakan orang dapat mengatasi rasa tidak nyaman akibat GERD dengan perubahan gaya hidup dan konsumsi obat-obatan tertentu.
Meskipun jarang terjadi, beberapa orang mungkin memerlukan operasi bedah untuk meredakan gejala GERD. Kondisi ini bisa menimbulkan komplikasi serius apabila tidak mendapatkan penanganan segera mungkin.
Baca Juga: Sakit Perut Sebelah Kiri Bisa Jadi Gejala 7 Penyakit Ini
6. Sindrom Iritasi Usus Besar
Penyebab sakit perut setelah makan selanjutnya adalah mengalami sindrom iritasi usus besar. Gangguan ini paling umum terjadi yang memengaruhi saluran pencernaan.
Gejalanya meliputi kram, perut kembung, dan diare. Umumnya, pengobatan sindrom iritasi usus besar bisa dengan perawatan mandiri di rumah hingga konsumsi obat-obatan medis.
7. Batu Empedu
Batu empedu dapat menyebabkan perut sakit setelah makan. Tanda dan gejalanya meliputi mual, rasa nyeri mendadak, dan sakit punggung.
Jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat, batu empedu bisa memicu komplikasi serius. Anda dapat mengatasi kondisi ini dengan operasi pengangkatan kantong empedu dan obat medis.
8. Pankreatitis
Pankreatitis adalah peradangan pada pankreas yang menimbulkan rasa nyeri dan perubahan pada cara kerja organ atau jaringan. Kondisi ini dapat menjadi kondisi akut atau kronis, tergantung dari gejala yang terjadi pada penderita.
Pankreatitis akut bisa membaik dengan sendirinya dengan pengobatan yang tepat. Namun, kondisi yang lebih serius memerlukan perawatan di rumah sakit dan bisa mengancam nyawa.
9. Ulkus Peptikum
Ulkus peptikum atau tukak lambung menjadi salah satu penyebab dari sakit perut setelah makan. Gangguan ini mengakibatkan luka terbuka yang terbentuk pada lapisan dalam lambung dan bagian atas usus halus.
Gejala tukak lambung yang paling umum adalah rasa nyeri di perut, kembung, dan mual. Anda bisa mengobati kondisi ini dengan obat antibiotik untuk membunuh bakteri H. pylori.
10. Penyakit Radang Usus
Perut sakit setelah makan dapat terjadi karena adanya penyakit radang usus. Gejalanya dapat berupa diare, sakit perut, darah pada feses, dan nafsu makan berkurang.
Penyakit radang usus berisiko tinggi pada orang berusia 30 tahun, memiliki kebiasaan merokok, dan riwayat penyakit keluarga. Kondisi ini membutuhkan pengobatan medis segera mungkin untuk mencegah komplikasi serius.
11. Infeksi Saluran Pencernaan
Infeksi saluran pencernaan biasanya menyerang area perut dan menimbulkan rasa sakit. Jenis infeksi ini terjadi akibat kuman atau infeksi yang menyerang tubuh.
Gejala infeksi saluran pencernaan dapat berupa diare, mual, dan kram perut. Segera berkonsultasi dengan dokter apabila Anda mengalami tanda dan gejala tersebut.
Baca Juga: Sakit Perut Bagian Bawah Pusar? Waspadai 6 Penyebabnya
Cara Mengatasi Sakit Perut Setelah Makan
Adapun sejumlah cara mengatasi sakit perut setelah makan, sebagai berikut:
- Makan secara perlahan
- Mengonsumsi bahan-bahan alami, seperti jahe
- Hindari kebiasaan merokok dan minum alkohol
- Hindari makanan yang sulit dicerna, seperti makanan tinggi lemak, mengandung tinggi asam, berminyak, atau pedas
- Mengonsumsi obat sakit perut setelah makan yang terjual bebas, seperti asetaminofen sesuai dengan anjuran dokter
- Hindari jenis obat antiinflamasi nonstreroid (NSAID), seperti aspirin, ibuprofen, atau naproxen untuk mencegah iritasi lambung
- Meletakkan bantal pemanas pada perut
- Makan dalam porsi kecil tetapi sering
- Minum air putih yang cukup
- Mengonsumsi makanan tinggi serat untuk mencegah terjadinya sembelit
- Olahraga secara teratur untuk meningkatkan saluran pencernaan yang baik
Kapan Harus ke Dokter?
Jika Anda mengalami gejala perut sakit setelah makan berupa demam terus-menerus, mual atau muntah, dan feses berdarah, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Grace
Source:
- Cleveland Clinic. Abdominal Pain. Agustus 2024.
- Medical News Today. Why Do I Feel Sick After I Eat?. Agustus 2024.
- Very Well Health. Why Does My Stomach Hurt After Eating?. Agustus 2024.