Buat janji Ciputra HospitalWhatsapp Ciputra Hospital

Rumah Sakit Terbaik Berstandarisasi Internasional | Ciputra Hospital

  • Home
  • Rumah Sakit
    • CitraRaya Tangerang
    • CitraGarden City Jakarta
    • Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin
    • Ciputra Hospital Surabaya
  • Fasilitas & Layanan
  • Center of Excellence
  • Cari Dokter
  • Artikel
  • Home
  • Artikel Kesehatan
  • Penyakit Epilepsi: Penyebab, Gejala, Pengobatan
Riva
Selasa, 12 November 2024 / Published in Artikel Kesehatan

Penyakit Epilepsi: Penyebab, Gejala, Pengobatan

Ditulis oleh Tim Konten Medis

Penyebab penyakit epilepsi bisa terjadi karena kerusakan otak, kelainan bawaan, dan sindrom genetik tertentu. Ciri khas dari penyakit ini dapat berupa kejang berulang hingga denyut jantung lebih cepat. Meskipun tidak bisa sembuh secara total, penderita dapat mengelola gejalanya dengan konsumsi obat medis.

penyakit epilepsi

Penderita epilepsi dapat mengonsumsi obat anti kejang untuk meredakan gejala yang terjadi sesuai dengan anjuran dokter.

Epilepsi menjadi salah satu kondisi neurologis yang melibatkan otak dan rentan mengalami kejang berulang. Kondisi ini dapat terjadi oleh siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Dilansir dari World Health Organization (WHO), sekitar 50 juta orang di seluruh dunia dapat mengalami epilepsi akibat masalah kesehatan tertentu. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko kematian dini apabila penderita mengalami kejang sebanyak 3 kali atau lebih, serta tidak menjalani pemeriksaan epilepsi sejak dini.

Daftar Isi

Toggle
  • Apa Itu Epilepsi?
  • Jenis Epilepsi
    • 1. Kejang dengan Onset Fokal
    • 2. Kejang Onset Umum
  • Penyebab Epilepsi
  • Faktor Risiko Penyebab Epilepsi
  • Gejala Epilepsi
  • Diagnosis Penyakit Epilepsi
  • Komplikasi Epilepsi
  • Cara Mengatasi Epilepsi
    • 1. Obat Anti Kejang
    • 2. Terapi Diet
    • 3. Operasi Bedah
  • Cara Mencegah Epilepsi
  • Pengobatan Epilepsi ke Dokter

Apa Itu Epilepsi?

Epilepsi adalah penyakit otak kronis yang tidak menular dan umum dialami oleh banyak orang. Penyakit ini ditandai dengan kejang berulang, yaitu gerakan tak disadari yang melibatkan sebagian atau seluruh tubuh.

Epilepsi atau gangguan kejang terkadang disertai dengan hilangnya kesadaran dan kontrol fungsi usus atau kandung kemih. Kondisi ini dapat terjadi akibat ledakan sinyal listrik yang tiba-tiba dan tidak terkendali di otak.

Gangguan kejang bisa menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Kondisi ini bisa diatasi dengan pengobatan medis atau terapi diet.

Jenis Epilepsi

Epilepsi terdiri dari beberapa jenis yang didasari oleh tempat dimulainya kejang di otak, tingkat kesadaran, dan ada atau tidak adanya gerakan otot. Berikut penjelasannya:

1. Kejang dengan Onset Fokal

Kejang dengan onset fokal biasanya terjadi di satu area, jaringan sel, atau bagian sisi otak. Ada 2 jenis kejang fokal, yaitu:

  • Kejang fokal yang terjadi secara sadar: Kondisi ini ditandai dengan terjaga dan sadar selama kejang.
  • Kejang dengan gangguan kesadaran fokal: Jenis kejang ini sering kali menimbulkan kebingungan atau kehilangan kesadaran selama kejang berlangsung.

2. Kejang Onset Umum

Kejang umum menyerang jaringan sel yang tersebar luas di kedua sisi otak secara bersamaan. Jenis ini meliputi:

  • Kejang absent: Kondisi ini menyebabkan pandangan kosong atau kehilangan kesadaran sementara. Kejang absent lebih umum menyerang anak-anak dan hanya berlangsung beberapa detik.
  • Jenis kejang atonik: Jenis ini ditandai dengan kehilangan kendali otot atau melemahnya otot selama kejang. Kejang atonik berlangsung selama kurang dari 15 detik dan menyebabkan tubuh jatuh.
  • Jenis kejang tonik: Kondisi ini diartikan sebagai tonus otot yang meningkat pesat. Kejang tonik menyebabkan kekakuan otot pada lengan, kaki, punggung, atau seluruh tubuh.
  • Kejang klonik: Jenis kejang ini dapat terjadi ketika otot terus-menerus tersental selama beberapa detik hingga 1 menit. Kemudian, diikuti dengan sentakan.
  • Kejang tonik-klonik: Kondisi ini merupakan gabungan dari kekakuan dan gerakan otot berulang.
  • Kejang mioklonik: Jenis kejang ini menyebabkan otot tersentak atau berkedut sebentar, seperti kaget.

Baca Juga: Epilepsi pada bayi, Tanda dan Cara Mengatasinya

Penyebab Epilepsi

Sebagian besar penyebab kejang epilepsi belum diketahui secara pasti. Namun, para ahli menduga bahwa kondisi ini bisa terjadi akibat masalah kesehatan tertentu, seperti:

  • Kerusakan otak akibat prenatal atau perinatal (misalnya, kehilangan oksigen, trauma saat melahirkan, atau berat badan lahir rendah)
  • Kelainan bawaan atau kondisi genetik
  • Mengalami cedera kepala parah
  • Stroke yang membatasi jumlah oksigen ke otak
  • Infeksi otak, seperti meningitis atau ensefalitis
  • Sindrom genetik tertentu
  • Tumor otak

Faktor Risiko Penyebab Epilepsi

Adapun sejumlah faktor risiko yang dapat memicu gangguan kejang, di antaranya:

  • Masalah tidur, seperti tidak tidur nyenyak, tidak cukup tidur, atau terlalu lelah
  • Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
  • Perubahan hormonal
  • Tidak mencukupi asupan makanan gizi seimbang
    Mengalami kelelahan fisik
  • Mengidap dehidrasi
  • Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti obat flu, alergi

Gejala Epilepsi

Gejala epilepsi cenderung bervariasi, tergantung pada jenis kejang yang terjadi. Tanda dan gejala umumnya dapat berupa:

  • Kejang berulang
  • Hilangnya kesadaran atau kewaspadaan sementara
  • Gerakan otot yang tidak terkendali, seperti tersentak
  • Tatapan kosong atau pandangan menatap ke atas
  • Kebingungan sementara
  • Mengalami masalah dalam berbicara dan memahami
  • Pikiran cenderung melambat
  • Perubahan pada alat indera
  • Sakit perut dan tubuh merinding
  • Ketakutan atau merasa cemas
  • Denyut jantung atau pernapasan lebih cepat

Diagnosis Penyakit Epilepsi

Sebelum mendiagnosis penyakit, dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik, menanyakan riwayat medis, dan mengambil tes darah tubuh penderita. Pemeriksaan ini juga disertai dengan wawancara medis terkait gejala kejang yang dialami.

Selain itu, penderita dapat menjalani tes penunjang agar menyingkirkan gangguan kesehatan yang mirip lainnya. Tes ini dapat berupa elektroensefalografi (EEG) untuk mengukur aktivitas listrik di otak dan pencitraan MRI untuk mengetahui adanya tumor, infeksi, atau kelainan pembuluh darah.

Komplikasi Epilepsi

Jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat, epilepsi bisa meningkatkan risiko terjadinya komplikasi serius. Komplikasi ini meliputi:

  • Jatuh dan mengalami cedera atau tulang patah
  • Tenggelam saat mandi atau berenang
  • Mengalami kecelakaan saat mengemudikan kendaraan
  • Sulit tidur atau insomnia
  • Bayi lahir cacat
  • Hilang ingatan

Cara Mengatasi Epilepsi

Ada sejumlah cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi gejala epilepsi, sebagai berikut:

1. Obat Anti Kejang

Obat anti kejang dapat mengendalikan kejang pada hampir sebagian besar penderita epilepsi. Jenis obat ini bersifat individual dan telah mendapatkan persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).

Pemilihan obat anti kejang tergantung pada beberapa hal, seperti jenis, respon tubuh, dan kondisi kesehatan penderita. Jika obat ini tidak mampu mengendalikan kejang dokter dapat merekomendasikan perawatan lainnya untuk meredakan gejala yang terjadi.

2. Terapi Diet

Dokter atau ahli medis profesional dapat menyarankan terapi diet ketogenik pada makanan tinggi lemak, protein sedang, dan rendah karbohidrat untuk mengatasi epilepsi. Sebagian besar terapi diet direkomendasikan bagi anak-anak yang mengalami gangguan kejang.

Tim medis biasanya melakukan terapi diet apabila obat anti kejang tidak efektif dalam menangani gangguan epilepsi. Anda bisa berkonsultasi terlebih dahulu sebelum menjalani perawatan ini agar memperoleh manfaatnya secara optimal.

Baca Juga: Mengenal Penyakit Cedera Saraf Tulang Belakang

3. Operasi Bedah

Tenaga medis biasanya mempertimbangkan operasi bedah apabila obat anti kejang dan terapi diet tidak mampu mengendalikan kejang. Prosedur ini menjadi pilihan pengobatan yang aman dan efektif bagi penderita.

Operasi bedah epilepsi terdiri dari pengangkatan jaringan normal, penghancuran jaringan otak abnormal, atau implantasi. Prosedur ini mampu mengurangi gejala kejang seiring berjalannya waktu.

Cara Mencegah Epilepsi

Gejala epilepsi biasanya terjadi secara tiba-tiba sehingga Anda tidak dapat mencegahnya. Namun, terdapat beberapa cara menurunkan risiko terjadinya penyakit ini, di antaranya:

  • Mengenakan sabuk pengaman saat berkendara untuk mengurangi risiko cedera otak traumatik akibat benturan kepala
  • Mengonsumsi makanan gizi seimbang
  • Menjaga berat badan tetap ideal
  • Olahraga secara teratur
  • Hindari penggunaan zat-zat terlarang dan minum alkohol

Pengobatan Epilepsi ke Dokter

Jika Anda mengalami kejang untuk pertama kalinya, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter atau IGD terdekat untuk mencegah risiko masalah kesehatan yang lebih serius. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.

Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU). Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!

Telah direview oleh dr. Grace

Source:

  • Cleveland Clinic. Epilepsy. September 2024.
  • Mayo Clinic. Epilepsy. September 2024.
  • World Health Organization. Epilepsy. September 2024.

Diperbarui pada 13 November 2024

Artikel Terkait

  • penyakit autoimun
    Apa Itu Penyakit Autoimun? Penyebab, Gejala, Pengobatan
  • Penyakit hidrosefalus
    Penyakit Hidrosefalus: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
  • penyakit flu babi
    Penyakit Flu Babi: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
  • Skizofrenia
    Penyakit Skizofrenia: Penyebab, Gejala, & Pengobatan
  • tinnitus telinga berdenging
    Penyakit Tinnitus: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
  • penyakit flu singapura
    Flu Singapura: Penyebab, Gejala, Pengobatan
  • neuropati adalah
    Penyakit Neuropati: Penyebab, Gejala, Pengobatan
Tagged under: Gangguan Penyakit, Kesehatan Saraf

Artikel Terkait

  • penyakit autoimun
    Apa Itu Penyakit Autoimun? Penyebab, Gejala, Pengobatan
  • Penyakit hidrosefalus
    Penyakit Hidrosefalus: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
  • penyakit flu babi
    Penyakit Flu Babi: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
  • Skizofrenia
    Penyakit Skizofrenia: Penyebab, Gejala, & Pengobatan
  • tinnitus telinga berdenging
    Penyakit Tinnitus: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
  • penyakit flu singapura
    Flu Singapura: Penyebab, Gejala, Pengobatan
  • neuropati adalah
    Penyakit Neuropati: Penyebab, Gejala, Pengobatan

Ciputra Hospital

Ciputra Hospital menyediakan layanan kesehatan berkualitas tinggi dengan fasilitas teknologi canggih.

Unit Rumah Sakit:

Ciputra Hospital – CitraRaya Tangerang
Ciputra Hospital – CitraGarden City Jakarta
Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin
Ciputra Hospital Surabaya

Unit Klinik:

Ciputra Medical Center
Ciputra SMG Eye Clinic
C Derma
Ciputra IVF

Lokasi Kami:

CitraRaya – Tangerang
CitraGarden – Jakarta
Banjarmasin
Surabaya

  • GET SOCIAL

© 2025 All rights reserved. Ciputra Hospital

TOP