Ditulis oleh Tim Konten Medis
Stroke adalah suatu kondisi medis yang dapat mengubah hidup seseorang dalam sekejap. Meskipun sering kali dikenal sebagai serangan mendadak pada otak, stroke sebenarnya terdiri dari beberapa jenis yang berbeda. Ketahui macam-macam stroke di bawah ini.
Tekanan darah tinggi dapat mengakibatkan pecahnya pembuluh darah di otak dan menyebabkan stroke.
Macam-macam Stroke
Terdapat 4 macam-macam stroke berdasarkan kondisinya, di antaranya:
1. Stroke Iskemik (Stroke Sumbatan)
Stroke merupakan kondisi medis serius yang dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan dan kehidupan seseorang. Salah satu jenis stroke yang paling umum terjadi adalah stroke iskemik, yang disebabkan oleh kurangnya pasokan darah ke otak. Dalam kategori stroke iskemik, terdapat dua jenis utama yang memiliki karakteristik berbeda.
- Stroke Emboli
Macam-macam stroke ini terjadi ketika gumpalan darah atau material lain, seperti plak lemak, terlepas dari bagian tubuh lain dan mengalir melalui aliran darah sebelum akhirnya tersumbat di salah satu arteri otak. Ini bisa menjadi akibat dari gumpalan darah yang terbentuk di jantung atau pembuluh darah lainnya, dan kemudian pecah dan mengalir menuju otak. Ini adalah jenis stroke yang seringkali ditemukan.
- Stroke Trombotik
Di sisi lain, terjadi ketika arteri otak tersumbat oleh gumpalan darah yang terbentuk di tempat itu sendiri. Kondisi ini seringkali terkait dengan penyempitan arteri yang disebabkan oleh akumulasi plak lemak, yang disebut aterosklerosis. Seiring waktu, penumpukan plak dapat menyebabkan penyempitan arteri otak, yang dapat memicu stroke trombotik.
2. Stoke Hemoragik (Stoke Berdarah)
Stroke hemoragik seringkali disertai dengan gejala, seperti sakit kepala hebat, kelemahan otot, kesulitan berbicara, dan gangguan penglihatan. Macam-macam stroke ini di bagi menjadi dua, yaitu:
- Perdarahan Intraserebral
Perdarahan intraserebral terjadi ketika pembuluh darah di dalam otak pecah dan darah mengalir ke dalam jaringan otak yang sehat. Ini dapat mengakibatkan kerusakan otak yang signifikan karena tekanan darah tinggi atau penyakit pembuluh darah. Beberapa penyebab perdarahan intraserebral meliputi:
- Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi): Tekanan darah yang tidak terkontrol dapat merusak dinding pembuluh darah di otak, menyebabkan pecahnya pembuluh darah dan perdarahan.
- Aneurisma: Aneurisma otak adalah pecahnya pembuluh darah otak.
- Cedera Kepala: Cedera kepala yang parah dapat merusak pembuluh darah otak dan memicu perdarahan.
- Perdarahan Subarachnoid
Stroke jenis ini terjadi ketika perdarahan terjadi di antara lapisan arakhnoid dan pia mater, yang melapisi otak. Penyebab umum perdarahan subarachnoid adalah pecahnya aneurisma otak, yaitu tonjolan pada arteri otak yang melemah dan pecah, menyebabkan darah bocor ke ruang subarachnoid. Gejalanya termasuk sakit kepala hebat dan mendadak, mual, muntah, dan gangguan kesadaran.
3. Stroke Ringan (Transient Ischemic Attack – TIA)
Stroke ringan atau TIA adalah macam-macam stroke yang seringkali disebut sebagai “mini stroke.” Meskipun gejala TIA serupa dengan stroke iskemik, seperti kelemahan sementara di satu sisi tubuh, kesulitan berbicara, atau kebingungan, gejalanya bersifat sementara dan menghilang dalam beberapa jam atau maksimal 24 jam.
Meskipun TIA mungkin terlihat seperti masalah ringan, ini sebenarnya adalah tanda bahwa seseorang berisiko mengalami stroke penuh di masa mendatang. TIA disebabkan oleh gangguan sementara dalam aliran darah ke otak, yang biasanya disebabkan oleh emboli (gumpalan darah atau material lainnya) yang mengganggu arteri otak.
Segera ke RS terdekat setelah mengalami TIA karena tindakan pencegahan dan pengobatan dapat membantu mengurangi risiko stroke berikutnya.
Operasi sering diperlukan dalam pengobatan stroke hemoragik untuk mengatasi perdarahan, bekuan darah, atau aneurisma.
4. Stroke Mata (Amaurosis Fugax)
Stroke mata atau amaurosis fugax, terjadi ketika aliran darah ke arteri di mata terganggu, menyebabkan gejala penglihatan yang seringkali tiba-tiba dan sementara. Penderita stroke mata dapat mengalami hilangnya penglihatan di satu mata atau penglihatan yang kabur. Ini seringkali merupakan tanda dari masalah vaskular yang lebih serius dalam tubuh, seperti emboli yang mengalir ke mata.
Stroke mata adalah kondisi darurat dan memerlukan perhatian medis segera, karena gejalanya dapat menjadi petunjuk awal dari risiko stroke iskemik yang lebih besar atau masalah pembuluh darah lainnya. Penyebabnya bisa beragam, termasuk emboli, aterosklerosis, atau aneurisma, dan perawatan segera dapat membantu mencegah komplikasi yang lebih serius.
Pengobatan Stroke Berdasarkan Jenisnya
Setiap stroke memiliki penanganan yang berbeda sesuai dengan jenis dan penyebabnya. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Penyuntikan rtPA (Recombinant Tissue Plasminogen Activator)
rtPA adalah obat yang digunakan dalam pengobatan beberapa jenis stroke iskemik yang disebabkan oleh gumpalan darah atau trombus yang menyumbat aliran darah ke otak.
Obat ini bekerja dengan melarutkan gumpalan darah dan memulihkan aliran darah ke daerah yang terkena stroke. Penting untuk memberikan rtPA sesegera mungkin setelah timbulnya gejala stroke.
2. Antikoagulan
Antikoagulan adalah obat yang digunakan untuk mencegah atau mengobati pembentukan gumpalan darah di dalam pembuluh darah. Mereka sering digunakan dalam pengobatan stroke iskemik untuk mencegah pembentukan gumpalan baru. Contoh antikoagulan termasuk warfarin, heparin, dan antikoagulan baru seperti apixaban dan rivaroxaban.
Penggunaan antikoagulan harus diawasi secara ketat oleh tenaga medis karena dosis yang tidak tepat dapat menyebabkan risiko perdarahan atau pembentukan gumpalan darah yang tidak diinginkan.
3. Antihipertensi
Antihipertensi adalah obat yang digunakan untuk mengendalikan tekanan darah tinggi (hipertensi), yang merupakan faktor risiko utama stroke, terutama stroke hemoragik. Jenis-jenis antihipertensi meliputi ACE inhibitor, beta-blocker, diuretik, dan antagonis reseptor angiotensin.
Pengobatan tekanan darah tinggi yang efektif dapat membantu mencegah stroke dan mereduksi risiko komplikasi jantung dan pembuluh darah lainnya.
4. Operasi
Operasi mungkin diperlukan dalam pengobatan stroke, terutama pada kasus-kasus stroke hemoragik. Pembedahan dilakukan untuk mengatasi perdarahan, mengangkat bekuan darah, atau memperbaiki aneurisma yang menjadi penyebab stroke.
Contoh tindakan operasi termasuk craniotomy (pembedahan tengkorak), embolisasi (menutup atau mematikan aneurisma dengan balon atau perangkat lain), atau tindakan bedah untuk mengeluarkan bekuan darah.
Keputusan untuk melakukan operasi sangat tergantung pada kondisi dan faktor-faktor individu penderita stroke, dan biasanya diputuskan oleh tim medis yang merawat.
Demikian informasi mengenai macam-macam stroke yang perlu Anda waspadai. Segera konsultasikan dengan dokter, bila Anda atau orang terdekat Anda mengalami gejala stroke. Hal ini agar ditangani dengan lebih tepat.
Telah direview oleh dr. Steffe Lie
Source:
- Jenis-jenis Stroke – WebMD
- Jenis-jenis Stroke – Johns Hopkins Medicine
- Stroke
- Apa Saja Jenis-jenis Stroke?