Ditulis oleh Tim Konten Medis
Paracetamol berfungsi untuk menurunkan demam, meredakan nyeri sendi, dan mengatasi sakit kepala. Jika Anda mengalami masalah kesehatan yang tidak kunjung sembuh setelah pemberian antibiotik, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

Paracetamol dapat dibeli dengan atau tanpa resep.
Paracetamol adalah jenis obat untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang. Obat ini tersedia di apotek dan supermarket terdekat yang terjual secara bebas.
Mengutip dari Healthdirect, obat paracetamol telah lama digunakan lebih dari 70 tahun. Paracetamol mampu meredakan nyeri dan menurunkan suhu tinggi sekitar 30 menit setelah minum obat. Efeknya akan bertahan sekitar 4-6 jam.
Fungsi Paracetamol
Paracetamol termasuk golongan obat resep dan obat bebas. Jenis obat ini tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, supositoria, bubuk larut, dan cairan yang bisa Anda gunakan sesuai kondisi dan gejala penyakit penderita.
Obat penurun panas dan pereda nyeri ini diproduksi oleh banyak perusahaan dan dijual dengan nama merek yang berbeda-beda. Bahkan, obat ini juga sering dikombinasikan dengan obat lain dan ditemukan dalam obat flu pilek serta pil sakit kepala.
Berikut ini adalah fungsi obat paracetamol untuk meredakan berbagai masalah kesehatan tertentu:
- Sakit kepala migrain: Kondisi ini muncul dengan sakit kepala berdenyut, mual, dan perubahan penglihatan. Meskipun tidak parah, banyak orang yang mengalami serangan sakit kepala berulang yang terjadi selama bertahun-tahun.
- Sakit punggung: Penyebabnya bisa terjadi karena stres, cedera otot, dan penyakit seperti osteoporosis. Gejala sakit punggung dapat muncul dengan demam, penurunan berat badan, dan mati rasa.
- Rematik dan nyeri otot: Gejalanya meliputi nyeri sendi, peradangan, dan dan kekakuan sendi.
- Osteoartritis: Kondisi ini terjadi ketika tulang rawan sendi terkikis atau rusak. Gejalanya meliputi nyeri sendi, mati rasa, dan kesemutan di lengan atau kaki.
- Sakit gigi: Rasa sakit ini karena iritasi saraf di bagian gigi tengah. Iritasi sakit gigi bisa terjadi karena beberapa masalah, seperti gigi berlubang dan penyakit gusi.
- Nyeri haid: Gejalanya dapat berupa rasa berdenyut atau kram di bagian bawah perut. Nyeri haid biasanya muncul 1-3 hari sebelum menstruasi dan mencapai puncaknya 24 jam setelah menstruasi terjadi.
- Gejala pilek dan flu: Kondisi ini muncul dengan demam, batuk, sakit tenggorokan, hidung meler atau tersumbat, dan sakit kepala.
- Demam: Kondisi ini dapat didefinisikan apabila Anda mengalami peningkatkan suhu mencapai 38 derajat Celcius atau lebih. Demam biasanya terjadi bersamaan dengan gejala flu atau pilek, mual, muntah, dan sakit perut.
Baca Juga: Paracetamol untuk Ibu Hamil: Dosis Aman dan Aturan Minum
Dosis Paracetamol
Sebelum minum obat paracetamol, Anda perlu mengetahui dosis yang tepat melalui petunjuk kemasan atau sesuai resep dokter. Pastikan untuk tidak memberikan paracetamol secara berlebihan karena bisa mengganggu fungsi tubuh.
Melansir Drugs, berikut ini adalah dosis obat untuk dewasa yang perlu Anda ketahui:
1. Dosis Obat Oral (Minum)
Obat paracetamol terdiri dari berbagai macam bentuk. Orang dewasa dapat mengonsumsi obat ini dengan dosis, sebagai berikut:
- Tablet dan kapsul paracetamol 500 mg: Sebanyak 1-2 tablet hingga 4 kali dalam sehari.
- Suspensi oral 250 mg/5 ml: Sebanyak 10-20 mililiter hingga 4 kali dalam sehari.
- Bubuk 650 miligram: Minum 1 sachet setiap 4 jam apabila diperlukan. Jangan konsumsi lebih dari 4 sachet dalam 24 jam.
- Tablet oral yang hancur: Paracetamol 250 miligram sebanyak 2-4 tablet hingga 4 kali dalam sehari.
- Supositoria: Obat ini dapat Anda masukkan ke dalam anus sekitar 60 miligram hingga 1 gram.
- Tablet effervescent: Paracetamol 500 miligram 1-2 tablet hingga 4 kali dalam sehari. Maksimal 2 tablet per dosis dan maksimum 8 tablet dalam 24 jam.
2. Infus
Selain diminum secara langsung, paracetamol juga tersedia dalam bentuk larutan infus berkisar 10 mg/ml. Bentuk obat ini biasanya berbentuk botol dan diberikan melalui infus intravena (IV) atau suntungan di lengan selama 15 menit.
Dosis obat infus tergantung pada usia dan berat badan seseorang. Bahkan, pemberian obat ini harus dilakukan oleh dokter atau ahli medis profesional untuk menentukan dosis yang tepat.
Aturan Konsumsi Paracetamol
Paracetamol tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, sirup, bubuk, dan supositoria. Aturan konsumsi paracetamol meliputi:
- Tablet atau kapsul: Anda bisa menelan paracetamol tablet dengan segelas air dapat meminumnya dengan atau tanpa makanan.
- Sirup atau larutan oral: Paracetamol dalam bentuk sirup biasanya tersedia dalam botol dengan tutup untuk mengukur dosis yang tepat. Hindari menggunakan sendok dapur untuk minum obat karena tidak mengukur takaran dengan tepat.
- Bubuk: Tidak membuka kantongnya dengan cara dirobek. Tuang 1 bungkus bubuk paracetamol ke dalam segelas air dan aduk rata hingga larut sebelum mengonsumsinya.
- Supositoria: Cuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan obat. Dorong supositoria secara perlahan-lahan ke dalam anus.
Baca Juga: Obat Sakit Kepala di Apotek yang Ampuh, Aman, Efektif
Jika Anda mengonsumi paracetamol drop, sirup, atau bubuk, pastikan untuk memeriksa petunjuk kemasan atau mengikuti sesuai resep dokter. Obat ini tidak boleh Anda konsumsi secara berlebihan karena bisa memicu terjadinya efek samping.
Apabila berat badan kurang dari 50 kilogram, Anda bisa berkonsultasi ke dokter atau apoteker terkait dosis maksimum yang dapat Anda konsumsi.
Obat paracetamol perlu Anda konsumsi secara teratur dan tidak boleh minum dosis tambahan untuk mengganti dosis yang terlewat. Pada dasarnya, minum obat 1-2 tablet tidak akan membahayakan kesehatan tubuh.
Anda harus berhati-hati karena konsumsi paracetamol dalam jangka panjang dan terlalu banyak bisa meningkatkan risiko kerusakan hati. Jumlah tablet maksimun yang dikonsumsi dalam 24 jam sekitar 8 tablet paracetamol 500 mg atau 4 tablet 1 gram sesuai resep dokter.
Efek Samping Paracetamol
Paracetamol sebenarnya jarang menimbulkan efek samping apabila Anda mengonsumsinya dalam dosis yang tepat. Pada kasus yang terjadi, jenis obat ini bisa menyebabkan reaksi alergi serius, seperti:
- Bengkak pada bibir, mulut, tenggorokan, atau lidah
- Sulit bernapas atau bernapas dengan sangat cepat
- Napas berbunyi (mengi)
- Tenggorokan terasa sesak atau sulit menelan
- Kulit berubah warna menjadi kebiruan, abu-abu, atau pucat
- Merasa bingung
- Pusing hingga pingsan
- Mudah mengandung
- Tampak lemas
Baca Juga: Obat Asam Urat di Apotek Paling Ampuh Redakan Nyeri
Jika mengalami efek samping akibat konsumsi paracetamol yang tidak kunjung sembuh dalam waktu lama, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- CDC. Cold Versus Flu. Maret 2025.
- Drugs. Paracetamol. Maret 2025.
- Healthdirect. Paracetamol. Maret 2025.