Paracetamol aman untuk ibu hamil dengan dosis yang tepat. Overdosis bisa berbahaya untuk ibu dan bayi. Selain dosis, masih ada aturan lain yang harus diperhatikan sebelum mengonsumsi paracetamol. Simak lengkapnya di bawah ini.

Ibu hamil dapat mengonsumsi paracetamol dengan aman selama mengikuti aturan dan dosis yang sesuai.
Baca Juga: Eklampsia pada Ibu Hamil
Paracetamol adalah obat penghilang rasa sakit yang umum digunakan untuk mengobati sakit kepala, nyeri otot, radang sendi, sakit punggung, sakit gigi, pilek, serta demam. Sebab, konsumsi paracetamol dianggap aman oleh kebanyakan orang dan efek sampingnya jarang terjadi.
Paracetamol tersedia dalam bentuk tablet atau kaplet, kapsul, cair, soluble tablet, supositoria, dan suntikan yang diberikan ke pembuluh darah. Umumnya paracetamol biasanya dikemas dalam bentuk tablet 500 mg atau 600 mg.
Mekanisme Kerja Paracetamol
Mekanisme kerja paracetamol adalah dengan mengurangi zat yang menyebabkan peradangan dan nyeri, yaitu prostaglandin. Kadar prostaglandin yang berlebihan akan memicu peradangan dan rasa nyeri. Dengan mengonsumsi paracetamol, kadar prostaglandin dalam tubuh akan berkurang.
Efeknya, rasa nyeri dan peradangan akan menghilang. Mekanisme kerja paracetamol berlangsung sekitar 30 menit setelah diminum. Paracetamol dapat meredakan rasa sakit sekitar 4 hingga 6 jam.
Interaksi Obat Paracetamol
Paracetamol dapat menimbulkan interaksi jika digunakan dengan obat lain tanpa disertai rekomendasi dokter. Beberapa interaksi berisiko menyebabkan kerusakan pada organ hati. Berikut ini adalah beberapa obat yang tidak dianjurkan dikonsumsi bersamaan dengan paracetamol:
- Obat lain yang memiliki kandungan paracetamol.
- Obat carbamazepine, obat yang digunakan untuk mengobati penyakit epilepsi dan beberapa jenis nyeri lainnya.
- Colestyramine, yaitu obat yang digunakan untuk mengurangi rasa gatal yang disebabkan oleh sirosis bilier primer (sejenis penyakit hati).
- Imanitib dan busulfan, obat yang digunakan untuk mengobati penyakit kanker jenis tertentu.
- Ketoconazole, sejenis obat antijamur.
- Lixisenatide, adalah obat yang digunakan untuk mengobati penyakit diabetes tipe 2.
- Metoclopramide, adalah obat yang digunakan untuk mengatasi mual dan muntah.
- Fenobarbital, fenitoin, dan primidon adalah obat yang digunakan untuk mengatasi dan mengontrol kejang-kejang.
- Obat warfarin, yaitu obat yang digunakan untuk mencegah pembekuan darah.
Baca Juga: Mengatasi Pilek Pada Ibu Hamil
Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Minum Paracetamol
Kebanyakan orang dapat mengonsumsi paracetamol dengan aman tanpa adanya efek samping, termasuk ibu hamil dan menyusui. Meski demikian, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum minum paracetamol agar tidak memberikan dampak buruk bagi tubuh. Hal tersebut antara lain:
- Pernah memiliki reaksi alergi terhadap paracetamol atau obat lain sebelumnya.
- Memiliki masalah pada organ hati atau ginjal.
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Aturan minum pacasetamol tergantung pada usia, berat badan, dan jenis obat yang dikonsumsi.
Baca Juga: Gejala dan Pengobatan TBC pada Ibu Hamil
Bagaimana Aturan Minum Paracetamol
Bagaimana aturan minum paracetamol adalah tergantung pada usia, berat badan, dan jenis paracetamol yang Anda gunakan. Berikut ini adalah aturan umum yang perlu Anda ketahui saat akan minum paracetamol:
1. Orang Dewasa
Dosis maksimal orang dewasa dapat mengonsumsi 1 atau 2 tablet (500mg) setiap 4-6 jam. Tetapi tidak boleh mengonsumsi lebih dari 4 gram (4000 mg) dalam waktu 24 jam.
2. Anak-Anak
Anak-anak di bawah 16 tahun perlu mengambil dosis yang lebih rendah dan tergantung pada usia atau berat badan mereka. Untuk anak-anak yang lebih kecil, diberikan paracetamol cair dengan menggunakan sendok takar atau pipet oral. Namun, pastikan Anda sudah mendapatkan rekomendasi dari dokter mengenai paracetamol sebelum diberikan kepada si kecil.
Apakah Ada Risiko Minum Obat Paracetamol untuk Ibu Hamil?
Pada dasarnya, minum paracetamol aman untuk ibu hamil selama mengikuti aturan dan dosis yang telah ditentukan. Karena para ahli telah menyatakan bahwa mengonsumsi paracetamol dengan dosis tepat selama kehamilan tidak memberikan efek buruk pada ibu atau bayinya.
Oleh karena itu, sebaiknya ibu hamil berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi dosis yang aman. Sebab, jika paracetamol dikonsumsi secara sembarangan bisa menyebabkan berbagai masalah pada bayi yang dilahirkan, seperti berikut ini:
- Mengalami ADHD atau mengalami gangguan pada perkembangannya setelah lahir.
- Meningkatkan risiko mengalami autisme atau gangguan pada perkembangan otak
- Menderita penyakit jantung
- Menderita asma dan mengi
Selain itu, paracetamol juga dapat dikonsumsi oleh ibu yang sedang menyusui bayinya. Karena tidak membahayakan bayi selama dikonsumsi dengan dosis yang dianjurkan.
Siapa yang Tidak Diperbolehkan Minum Paracetamol?
Paracetamol umumnya aman untuk dikonsumsi oleh berbagai kelompok orang, termasuk ibu hamil dan menyusui. Namun, ada beberapa individu yang perlu berhati-hati atau mempertimbangkan penggunaan paracetamol dengan lebih cermat. Ini termasuk:
- Riwayat alergi terhadap paracetamol atau obat lain.
- Masalah pada ginjal dan hati.
- Konsumsi alkohol berlebihan.
- Pemakaian obat untuk epilepsi atau tuberkulosis.
- Penggunaan obat pengencer darah.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa minum paracetamol saat hamil dikatakan aman. Meski tergolong aman, bukan berarti Anda dapat mengonsumsinya secara sembarangan. Sebab, seperti halnya obat apa pun yang diminum selama kehamilan.
Jika Anda sedang hamil, jangan mengonsumsi obat tersebut tanpa anjuran dokter. Bila belum memeriksakan diri ke dokter, cobalah cara lain untuk menghilangkan rasa sakit dan menurunkan demam.
Anda bisa menggunakan cara alami, seperti istirahat yang cukup, kompres hangat, konsumsi makanan sehat, dan banyak minum air putih. Jika penyakit atau keluhan Anda tidak kunjung hilang, konsultasikan selalu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat apa pun.
Telah direview oleh dr. Surya Seftiawan Pratama
Source: