Ditulis oleh Tim Konten Medis
Mpox atau cacar monyet adalah penyakit menular yang menyebabkan gejala ruam kulit, muncul bintik merah berisi cairan atau nanah, hingga demam yang dapat berlangsung 2-4 minggu. Penyebab Mpox adalah infeksi virus MPXV yang menular dari hewan ke manusia atau sebaliknya dan antar manusia.

Salah satu gejala mpox atau cacar monyet adalah ruam kulit.
Mpox mudah menyebar melalui kontak dekat dengan penderita, bahan terkontaminasi, atau hewan yang terinfeksi. Selama kehamilan, penyakit ini juga bisa menular dari ibu hamil ke janin atau saat bayi baru lahir.
Umumnya, mpox cacar monyet bisa diobati dengan perawatan suportif untuk meredakan gejala nyeri dan demam. Penyakit ini membutuhkan pengawasan ketat oleh tim medis untuk mencegah risiko infeksi yang semakin parah.
Apa Itu Cacar Monyet (Monkeypox atau Mpox)?
Cacar monyet yang disebut sebagai monkeypox atau mpox adalah jenis penyakit menular yang disebabkan oleh virus MPXV. Penyakit ini termasuk dalam penyakit zoonosis, yaitu ditularkan dari hewan ke manusia atau pun sebaliknya.
Cacar monyet juga bisa menyebar dari manusia ke manusia apabila melakukan kontak langsung dengan penderita. Awal mulanya, penyakit ini memiliki nama monkeypox, lalu diganti oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjadi mpox. Perubahan nama perlu dilakukan untuk menghindari rasisme dan stigmatisasi dari kalangan masyarakat.
Mpox terdiri atas 2 varian virus (clade) yang berbeda, yaitu clade Ia, clade Ib, dan clade IIb. Jika dibandingkan, clade Ia dan Ib memiliki gejala klinis yang berat daripada clade II.
Meskipun begitu, penyebaran clade Ib dan IIb lebih sering terjadi akibat kontak seksual. Sementara itu, clade Ia biasanya menular dari hewan ke manusia atau zoonosis.
Baca Juga: 11 Cara Menghilangkan Bekas Cacar Air Bopeng dan Hitam
Apa Saja Ciri-Ciri Mpox?
Mpox dapat menimbulkan beberapa tanda dan gejala, mulai dari ringan hingga berat. Kondisi ini memerlukan perawatan medis segera mungkin agar terhindar dari masalah kesehatan lainnya.
Salah satu gejala yang mudah dikenali dari mpox atau cacar monyet adalah ruam kulit yang berkembang mulai dari bintik merah, seperti cacar air, lepuh berisi cairan bening serta berisi nanah. Kemudian, ruam akan mengeras atau keropeng dan rontok dengan sendirinya.
Jumlah ruam atau lesi pada kulit bisa berkisar dari beberapa hingga ribuan. Selain itu, terdapat beberapa gejala cacar monyet lainnya meliputi:
- Demam
- Nyeri kepala hebat
- Sakit di bagian otot
- Punggung terasa nyeri
- Badan lemas
- Pembengkakan kelenjar getah bening, terutama di leher, selangkangan, atau ketiak
Biasanya, gejala mpox berlangsung antara 2-4 minggu dan bisa sembuh dengan sendirinya. Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja, terutama saat melakukan kontak langsung dengan penderita.
Apakah Mpox Menyebabkan Kematian?
Pada beberapa kasus, mpox bisa menimbulkan komplikasi serius dan kematian pada ibu hamil, anak-anak, dan penderita gangguan sistem kekebalan tubuh. Komplikasi ini dapat berupa masalah pada mata, pneumonia, infeksi kulit sekunder, dan gangguan kesadaran.
Dilansir dari Kementerian Kesehatan RI, angka kematian atau case fatality rate (CFR) untuk jenis clade 1 berkisar antara 5 sampai 10 persen. Sementara itu, kasus clade II hanya di bawah 1 persen.
Bagaimana Cara Penularan Mpox dari Manusia ke Manusia?
Meskipun termasuk penyakit zoonosis, Mpox bisa ditularkan dari manusia ke manusia. Virus penyakit ini mudah menyebar melalui kontak kulit, tatap muka, mulut, dan aktivitas seksual dengan penderita. Penularan mpox bisa berupa percikan ludah, cairan hidung, bisul, lesi, atau luka di bagian mulut.
Bukan hanya itu saja, penderita juga bisa menularkan infeksi penyakit ketika menyentuh benda-benda di lingkungan sekitar. Sebagai contoh, menyentuh pakaian, tempat tidur, atau alat elektronik. Jika menyentuhnya, Anda kemungkinan besar akan mengalami mpox seiring berjalannya waktu.
Bahkan, ibu hamil mampu menularkan virus kepada bayi melalui kontak kulit ke kulit saat melahirkan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penderita bisa menularkan mpox kepada orang selama lesi berkerang, luka keropeng telah jatuh, dan sudah terbentuknya lapisan kulit baru.
Baca Juga: Apa Gejala Cacar Monyet? Kenali Fasenya!
Bagaimana Cara Penularan Mpox dari Hewan ke Manusia?
Umumnya, mpox mudah menular ke manusia akibat kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi. Jenis hewan ini dapat berupa hewan pengerat atau primata, seperti monyet.
Penyakit ini juga berisiko tinggi pada hewan liar, terutama saat sakit atau sudah mati. Hal ini termasuk daging dan darah dari hewan tersebut sehingga perlu dimasak hingga matang sempurna.
Siapa Saja yang Rentan Mengalami Mpox?
Adapun beberapa orang yang rentan mengalami mpox, sebagai berikut:
- Tinggal bersama atau melakukan kontak dekat dengan penderita, termasuk aktivitas seksual
- Tenaga medis yang menangani penderita mpox
- Bayi baru lahir
- Anak-anak
- Orang yang mengalami masalah pada sistem kekebalan tubuh
- Ibu hamil
Apa yang Harus Dilakukan Jika Terkena Gejala Mpox?
Jika Anda mengalami gejala mpox atau melakukan kontak dekat dengan penderita, sebaiknya lakukan isolasi diri untuk mengurangi risiko penularan. Cobalah untuk memantau tanda dan gejala yang dialami selama 21 hari setelah terpapar virus.
Kemudian, hubungi layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut. Dokter dapat memberikan berbagai pengobatan agar gejala mpox tidak menimbulkan komplikasi.
Bagaimana Cara Mencegah Penularan Mpox kepada Orang Lain saat Anda Terinfeksi?
Ada beberapa yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan mpox kepada orang lain saat terinfeksi, yaitu:
- Lakukan isolasi di rumah atau rumah sakit
- Menggunakan kamar mandi terpisah
- Selalu membersihkan benda, permukaan, dan kamar yang telah digunakan dengan sabun dan air, serta disinfektan
- Hindari menggunakan alat sedot debu karena bisa mengganggu partikel virus dan meningkatkan risiko penyebaran
- Memakai alat pribadi terpisah, seperti handuk dan tempat tidur
- Membersihkan peralatan sendiri, seperti sprei kasur, pakaian, dan handuk dengan air panas suhu di atas 60 derajat celcius.
- Membuka ventilasi rumah untuk meningkatkan sirkulasi udara
- Hindari menyentuh orang lain
- Sering mencuci tangan dengan sabun
- Tutupi ruam atau lesi dengan kain dan perban
- Pastikan orang terdekat menggunakan masker medis dan sering membersihkan tangan
- Menjaga jarak minimal 1 meter
Apakah Terdapat Vaksin Mpox?
Tentu, ada. Pemberian vaksin mpox perlu dilakukan untuk orang yang berisiko tinggi mengalami penyakit ini.
Misalnya, ibu hamil, anak-anak, dan orang dengan gangguan sistem imun. Namun, vaksinasi massal belum dianjurkan sampai saat ini.
Baca juga: Mengenal Perbedaan Cacar Air dan Cacar Monyet
Apa Saja Pengobatan untuk Penderita Mpox?
Pengobatan penyakit mpox dapat berupa pemberian antivirus, terapi suportif, dan simtomatis. Jenis pengobatan ini bisa disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan gejala yang dialami oleh penderita.
Umumnya, mpox bisa sembuh dengan sendirinya apabila mendapatkan perawatan yang tepat. Penderita dianjurkan untuk memenuhi cairan tubuh, konsumsi makanan gizi seimbang, dan istirahat yang cukup.
Jika melakukan isolasi diri, pastikan untuk menjaga kesehatan mental dengan cara melakukan hal-hal menyenangkan, seperti menonton film, olahraga ringan, dan menghubungi orang terdekat melalui perangkat elektronik.
Sebaiknya, hindari menggaruk kulit dan menjaga ruam atau lesi tetap kering dan terbuka. Anda juga bisa membersihkan ruam dengan menggunakan air steril atau antiseptik untuk mencegah kerusakan pada kulit.
Apakah Berhubungan Seksual Sesama Jenis Berisiko Tinggi Terkena Mpox?
Siapa pun bisa mengalami mpox, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Penyakit ini juga mudah menular saat melakukan kontak erat dengan penderita.
Namun, data menunjukkan mpox lebih banyak terjadi pada pria yang berhubungan seksual sesama jenis. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kewaspadaan dan mendukung upaya pengendalian pada kelompok pria tersebut.
Jika Terinfeksi HIV, Apakah Bisa Mengalami Monkeypox dengan Gejala Berat?
HIV bisa merusak sistem imun tubuh apabila tidak segera diobati. Jika terinfeksi penderita mpox, kondisi ini bisa meningkatkan risiko terjadinya gejala mpox yang lebih berat hingga mengancam nyawa.
Bahkan, orang yang sering berganti pasangan seksual perlu melakukan beberapa langkah pencegahan untuk menurunkan risiko terkena mpox dan menghindari kontak dekat penderita.
Apa yang Harus Dilakukan Apabila Anak Mengalami Mpox?
Anda bisa memeriksakan anak ke layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan lebih lanjut. Biasanya, gejala mpox cenderung mirip dengan penyakit cacar atau infeksi virus lainnya. Dokter dapat memberikan pengobatan yang sesuai dengan gejala mpox pada anak.
Apakah Boleh Menyusui Bayi Apabila Terinfeksi Mpox?
Ibu menyusui perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu saat mengalami gejala mpox. Jika memungkinan, dokter dapat memberikan anjuran untuk menurunkan risiko penyebaran virus dengan cara menutup luka dan menggunakan masker setiap hari.
Sampai saat ini, belum ada informasi lebih lanjut terkait penularan ibu menyusui kepada anaknya. Namun, Anda tetap perlu waspada agar tidak memicu masalah kesehatan lainnya pada bayi.
Apakah Mpox Bisa Menular Melalui Donor Darah?
Sampai saat ini, belum ada kasus mpox yang bisa menular melalui donor darah. Namun, sebaiknya Anda tidak melakukan aktivitas ini saat sedang sakit.
Sebelum donor darah, dokter atau tenaga medis profesional dapat menanyakan gejala dan riwayat kesehatan pada pendonor. Aktivitas ini memerlukan pemeriksaan ketat agar tidak menularkan penyakit kepada orang lain.
Jika Pernah Mengalami Cacar Air, Apakah Kondisi ini Bisa Memberikan Perlindungan Terhadap Mpox?
Tidak bisa. Cacar air terjadi karena adanya infeksi virus varicella yang berbeda dengan virus mpox.
Baca Juga: 8 Cara Pencegahan Cacar Monyet yang Tepat agar Tidak Tertular
Apakah Mpox Bisa Menimbulkan Gejala Kambuh?
Infeksi mpox terkait gejala kambuh masih sangat terbatas. Jika Anda pernah mengalami kondisi ini, sebaiknya lakukan langkah pencegahan untuk menghindari gejala kambuh yang terjadi. Pastikan juga untuk melindungi diri agar terhindar dari paparan infeksi penyakit.
Apabila Anda mengalami masalah gejala mpox, seperti ruam, demam, dan pembengkakan kelenjar getah bening, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital.
Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr Stella Kartolo
Source:
- Cleveland Clinic. Mpox. September 2024.
- Kemenkes. Frequently Asked Questions (FAQ) Mpox. September 2024.
- World Health Organization. Mpox. September 2024.