Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penularan cacar air bisa terjadi dari penderita cacar air ke orang lain melalui droplet dan benda yang terkontaminasi. Gejala penyakit cacar biasanya muncul sekitar 10-21 hari setelah tertular virus dari penderita.
90% anak-anak di bawah usia 2 tahun dilaporkan paling berisiko terkena cacar air.
Cacar air adalah penyakit kulit menular yang disebabkan oleh infeksi virus varicella-zoster. Penyakit ini sering menyerang anak-anak, tetapi orang dewasa juga bisa terkena cacar.
Gejala cacar air adalah muncul ruam kulit super-gatal dengan lepuhan merah selama beberapa hari, lecet, dan mulai bocor. Kemudian lepuhan akan mulai mengeras dan mengering sebelum akhirnya sembuh.
Gejala muncul dalam 10 hingga 21 hari setelah Anda melakukan kontak dengan seseorang yang memiliki virus. Kebanyakan orang sembuh dalam sekitar 2 minggu.
Infeksi cacar air umumnya ringan, terutama pada anak-anak. Tetapi dalam kasus yang parah, lepuh bisa menyebar ke hidung, mulut, mata, dan bahkan alat kelamin.
Cara Penularan Cacar Air
Cacar air dapat menular pada anak-anak maupun orang dewasa. Cacar air paling mudah menular dari 1 hingga 2 hari sebelum ruam muncul sampai semua lepuhan kering dan berkerak. Berikut cara penularan cacar air yang perlu Anda waspadai:
1. Tertular dari Kontak Langsung dengan Penderita Cacar Air
Penularan cacar air dari penderita terjadi melalui kontak langsung dengan individu yang sedang mengalami fase aktif penyakit ini. Selama fase aktif, penderita cacar air mengalami gejala seperti ruam kulit berbentuk bintik-bintik merah yang gatal, serta demam ringan.
Virus cacar air terutama menyebar melalui kontak kulit dengan kulit, ketika seseorang bersentuhan dengan ruam kulit penderita. Selain itu, saat penderita cacar air batuk, bersin, atau berbicara, mereka dapat mengeluarkan droplet kecil yang mengandung virus cacar air ke udara sekitarnya.
Droplet ini dapat dengan mudah terhirup oleh orang lain di sekitarnya, terutama jika berada dalam jarak dekat dengan penderita. Dengan demikian, interaksi langsung dengan penderita cacar air yang sedang mengalami fase aktif penyakit merupakan faktor risiko utama penularan cacar air.
2. Penularan melalui Droplet
Keberadaan droplet ini terutama menjadi perhatian di tempat-tempat ramai, seperti sekolah, tempat kerja, atau ruang tunggu di fasilitas kesehatan, di mana orang-orang berinteraksi satu sama lain dalam jarak yang cukup dekat.
Oleh karena itu, penularan melalui droplet merupakan salah satu mekanisme utama penyebaran cacar air di masyarakat.
Baca Juga: Mengenal Perbedaan Herpes dan Cacar Air
3. Melalui Benda yang Terkontaminasi
Virus cacar air juga dapat menular melalui kontak dengan benda-benda yang terkontaminasi oleh virus dari penderita cacar air. Misalnya, ketika penderita menggunting kuku atau menyeka hidungnya dengan tisu, virus dapat menempel pada benda-benda tersebut.
Bila orang lain menyentuh benda-benda yang terkontaminasi ini dan kemudian menyentuh wajah mereka, terutama area mata, hidung, atau mulut, maka virus cacar air dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh mereka.
Untuk itu, menjaga kebersihan dan sering mencuci tangan adalah tindakan pencegahan yang penting untuk menghindari penularan cacar air melalui benda-benda yang terkontaminasi.
Cara Mencegah Penularan Cacar Air
Meskipun sangat menular, cacar air dapat dicegah dengan berbagai cara. Berikut di antaranya:
1. Vaksinasi
Vaksinasi adalah cara terbaik untuk mencegah penularan cacar air. Vaksin cacar air telah terbukti efektif dalam mencegah penyakit ini atau mengurangi keparahannya jika seseorang terinfeksi setelah divaksinasi.
Anak-anak yang belum pernah menderita cacar air harus mendapatkan dua dosis vaksin. Pertama pada usia 12-15 bulan dan yang kedua pada usia 4-6 tahun. Orang yang berusia di atas 13 tahun yang belum pernah divaksinasi harus mendapatkan dua dosis vaksin dengan jarak setidaknya 28 hari.
2. Menghindari Kontak dengan Penderita
Salah satu cara terpenting untuk mencegah penyakit ini adalah menghindari kontak langsung dengan penderita yang sedang mengalami fase aktif penyakit ini. Jika Anda atau anggota keluarga menderita cacar air, sebaiknya tinggal di rumah dan menjauhi kontak dengan orang lain selama fase infeksi aktif untuk mencegah penularan kepada orang lain.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mengobati Cacar Monyet? Ini Panduannya
3. Menjaga Kebersihan
Menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan adalah langkah penting dalam mencegah penularan cacar air. Mandi secara teratur dengan menggunakan sabun dan air hangat dapat membantu menghilangkan virus dari kulit. Selain itu, sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengurangi risiko penularan melalui kontak dengan benda-benda yang terkontaminasi.
4. Menjaga Jarak Fisik
Menghindari kontak fisik yang dekat dengan orang yang menderita cacar air dapat membantu mencegah penularan penyakit ini. Menjaga jarak aman dari penderita cacar air, terutama selama fase infeksi aktif sehingga dapat mengurangi risiko terkena droplet yang mengandung virus.
5. Menggunakan Masker
Saat berada di dekat penderita cacar air atau dalam situasi di mana kontak dekat tidak dapat dihindari, menggunakan masker dapat membantu melindungi diri sendiri dari penularan cacar air melalui droplet. Masker akan mencegah droplet yang dilepaskan oleh penderita dan mengurangi risiko terpapar virus.
Melalui penerapan langkah-langkah pencegahan di atas, kita dapat membantu mengurangi risiko penularan cacar air dan melindungi diri sendiri serta orang lain dari penyakit ini.
Baca Juga: Perbedaan Cacar Air dan Cacar Monyet
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU).
Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr. Jovita
Source:
- WebMD. Chickenpox (Varicella): Symptoms, Causes, Prevention. Juni 2024.
- Cleveland Clinic. Chickenpox. Juni 2024.