Ditulis oleh Tim Konten Medis
Tanda kekurangan zat besi bisa berdampak pada kesehatan tubuh, seperti sering kelelahan, kulit pucat, pusing, detak jantung tidak teratur hingga mengalami sensasi kesemutan. Untuk mengatasinya, Anda bisa mengonsumsi makanan yang mengandung tinggi zat besi seperti daging sapi, telur, sayur brokoli, hingga kacang-kacangan.
Kekurangan zat besi sangat umum terjadi, terutama di kalangan wanita dan pada orang dengan pola makan rendah zat besi.
Zat besi adalah mineral penting yang berperan dalam proses pembentukan hemoglobin, sel darah yang bertugas mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh. Selain suplemen, kandungan ini mudah ditemukan pada berbagai jenis makanan, seperti sumber hewani, sayuran, dan buah-buahan.
Jika Anda tidak memperoleh asupan zat besi yang cukup, tubuh dapat mengalami kekurangan zat besi. Kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi serius apabila tidak mendapatkan penanganan dengan segera.
Kapan Seseorang Dikatakan Kekurangan Zat Besi?
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG), kebutuhan zat besi harian dapat disesuaikan dengan kondisi kesehatan setiap orang. Pada orang dewasa, pria membutuhkan 16-18 mg per hari zat besi, sedangkan wanita berkisar 12 mg per hari. Sementara itu, bayi usia 0-6 bulan yang disusui memerlukan asupan zat besi sekitar 0.2 mg per hari.
Jika tidak mendapatkan cukup asupan zat besi, tubuh bisa mengalami anemia atau kekurangan darah. Penyebab utama kekurangan zat besi dalam tubuh adalah tidak cukup mengonsumsi makanan kaya zat besi. Selain itu, kondisi ini juga dipengaruhi oleh kesulitan menyerap zat besi dan kehilangan banyak darah.
Baca Juga: Kekurangan Vitamin B2 Sebabkan 10 Gangguan Kesehatan Ini
Tanda Kekurangan Zat Besi
Adapun sejumlah ciri-ciri kekurangan zat besi yang perlu diperhatikan, antara lain:
1. Kelelahan
Akibat kekurangan zat besi tubuh dapat mengalami kelelahan. Kondisi ini bukan hanya sekadar lelah atau mengantuk saja, tetapi memengaruhi kesehatan mental dan emosional.
Kelelahan merupakan gejala yang sangat umum terjadi dan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Biasanya, kondisi ini sering kali bertambah parah secara bertahap.
Selain itu, kelelahan juga berkaitan dengan keluhan lainnya, seperti kurang motivasi, tidak fokus, masalah koordinasi tangan dan mata. Anda perlu mengunjungi dokter apabila kelelahan berlangsung lebih dari 2 minggu dan tidak kunjung membaik.
2. Sesak Napas
Tanda kekurangan zat besi adalah mengalami sesak napas. Kondisi ini ditandai dengan merasa tidak mendapatkan cukup udara ke dalam paru-paru.
Sesak napas cenderung wajar terjadi, terutama saat olahraga atau bekerja terlalu keras. Namun, kondisi ini bisa jadi pertanda masalah kesehatan serius yang perlu Anda waspadai.
3. Kepala Pusing
Ciri khas seseorang terkena anemia defisiensi besi, yaitu kepala pusing. Gejalanya bisa, seperti perasaan goyah, lemah, dan pingsan.
Pusing sebenarnya sangat umum terjadi pada orang dewasa, dan jarang menimbulkan kondisi medis serius. Anda bisa mengatasi kondisi ini dengan perawatan mandiri di rumah hingga pengobatan medis.
4. Kulit Pucat
Kulit pucat menjadi salah satu akibat kekurangan zat besi pada bayi. Penyebabnya bisa karena anemia atau tidak memiliki sel darah merah yang cukup.
Selain itu, anemia penyebab kulit pucat juga dapat terjadi karena sel darah merah tidak berfungsi dengan baik. Sebaiknya segera periksakan bayi ke dokter apabila mengalami kondisi ini.
5. Peradangan pada Lidah
Kekurangan zat besi dapat mengakibatkan terjadinya penyakit peradangan pada lidah. Kondisi ini dapat memicu munculnya bengkak dan lidah berubah warna.
Bukan hanya itu saja, lidah juga cenderung tampak halus dan dan rasa nyeri tertekan. Kondisi ini bisa menjadi sangat serius apabila pembengkakan terus membesar.
Baca Juga: Gejala Kekurangan Vitamin B12: Pujat dan Sering Lemas
6. Kuku Rapuh
Kuku berfungsi sebagai pelindung jari tangan dan kaki. Bagian tubuh ini terbuat dari lapisan protein keratin yang berperan penting untuk menjaga dari kerusakan.
Kuku rapuh bisa terjadi akibat masalah kesehatan tertentu, termasuk kekurangan zat besi. Kondisi ini terbagi atas 2 jenis, yaitu kuku kering dan rapuh atau kuku lunak dan rapuh.
7. Penurunan Libido
Penurunan libido merupakan berkurangnya gairah seks pada pria dan wanita. Penyebabnya cenderung beragam, mulai dari faktor psikologis, konsumsi obat-obatan, dan rendahnya kadar testosteron dalam darah.
Bukan hanya itu saja, penurunan libio juga bisa terjadi akibat kekurangan zat besi pada tubuh. Kondisi ini bisa berlangsung sementara karena kelelahan atau merasa cemas. Oleh sebab itu pengobatan penurunan libido bisa disesuaikan dengan penyebabnya.
8. Detak Jantung Tidak Teratur
Aritmia adalah kelainan jantung yang memengaruhi ritme detak jantung, seperti terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Kelainan ini terjadi ketika impuls listrik yang mengarahkan dan mengatur detak jantung tidak berfungsi dengan baik.
Akibatnya, tubuh mengalami detak jantung kencang dan berdebar-debar. Secara umum, kelainan ini biasanya tidak berbahaya, tetapi bisa menimbulkan masalah saat mengganggu aliran darah ke tubuh.
9. Sensasi Kesemutan
Kesemutan dapat terasa seperti tertusuk jarum dan menekan saraf. Dalam istilah medis, kondisi ini dikenal dengan sebutan parestesia.
Sensasi kesemutan sering kali bersifat jinak dan sementara. Misalnya, sensai ini dapat muncul saat ada beban atau tekanan pada lengan di bawah kepala saat tidur. Selain itu, kekurangan zat besi memengaruhi kesemutan yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
10. Nyeri Dada
Ketika mengalami nyeri dada, kondisi ini tidak boleh diabaikan begitu saja. Pada banyak kasus, nyeri dada sering kali berhubungan dengan gangguan jantung.
Kondisi ini cenderung serius karena bisa mengancam nyawa apabila tidak mendapatkan penanganan yang tepat. Namun, nyeri dada juga bisa terjadi karena tubuh kekurangan asupan zat besi. Gejalanya dapat berupa rasa tajam, sakit, dan sensasi terbakar yang memengaruhi 1 sisi atau 2 sisi dada.
11. Rambuk Rontok
Kekurangan zat besi bisa menyebabkan kerontokan rambut. Kondisi ini bisa bersifat sementara atau permanen.
Selain kekurangan zat besi, rambut rontok juga bisa terjadi karena faktor keturunan, perubahan hormon, atau penuaan. Anda bisa mencegah kondisi ini dengan minum suplemen zat besi dan melakukan perawatan rambut secara menyeluruh.
12. Sakit Kepala
Anemia defisiensi zat besi dapat menyebabkan otak menerima lebih sedikit oksigen sehingga tidak mampu untuk berfungsi secara optimal. Kondisi inilah yang memicu rasa sakit kepala.
Anemia defisiensi zat besi berkaitan dengan migrain, terutama pada wanita yang sedang menstruasi. Anda dapat mencegah kondisi ini dengan mengonsumsi suplemen zat besi secara teratur sesuai anjuran dokter.
Baca Juga: 9 Dampak Negatif Akibat Kekurangan Vitamin A bagi Tubuh
Makanan untuk Mengatasi Anemia Defisiensi Besi
Cara mengatasi kekurangan zat besi bisa Anda lakukan dengan mudah, seperti mengonsumsi makanan sehat. Adapun sejumlah makanan yang mengandung zat besi, di antaranya:
- Stroberi
- Persik
- Bayam
- Brokoli
- Daging sapi dan ayam
- Telur
- Hati
- Udang
- Roti gandum utuh
- Kacang lentil
- Kacang polong kering
Kapan Harus ke Dokter?
Defisiensi zat besi parah bisa meningkatkan risiko terkena komplikasi serius yang memengaruhi jantung atau paru-paru. Misalnya, jantung berdetak cepat atau gagal jantung.
Sebaiknya, segera periksakan diri ke dokter apabila mengalami gejala kelelahan, sesak napas, dan kepala pusing yang tidak kunjung hilang dalam waktu lama. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU). Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr. Surya. S. Pratama
Source:
- Better Health Channel. Iron and Iron Deficiency. September 2024.
- Healthdirect. Iron Deficiency. September 2024.
- Healthline. What Is Iron-Deficiency Anemia?. September 2024.