Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penyebab kejang pada otot bisa terjadi karena kurang tidur atau kelelahan, dehidrasi, aktivitas fisik berlebihan, kompresi saraf, dan ketidakseimbangan elektrolit. Gejalanya berupa nyeri yang berlangsung selama beberapa detik hingga hitungan menit.

Kejang pada otot adalah kontraksi dan ketegangan otot yang terasa menyakitkan. Kondisi ini sering kali terjadi secara tiba-tiba dan tidak sengaja.
Meskipun termasuk kondisi yang tidak berbahaya dan cukup umum, kejang otot menimbulkan rasa tidak nyaman. Hal ini terutama sering terjadi pada otot bagian lengan, kaki, perut, dan punggung.
Penyebab Kejang Otot
Ada beragam alasan yang memicu gejala kejang pada otot, di antaranya:
1. Kurang Tidur atau Kelelahan
Kedutan dan kejang bisa menandakan seseorang kurang tidur atau kelelahan. Pada kondisi ini, Anda dapat mengalami nyeri dan kelemahan otot.
Oleh sebab itu, penting untuk menjaga kualitas tidur agar terhindar dari kejang pada otot. Konsultasikan ke dokter apabila kejang terjadi secara terus-menerus.
Baca juga: Cara Menghilangkan Pegal di Leher, Otot, dan Bahu
2. Dehidrasi
Penyebab kejang pada otot kaki bisa karena kekurangan cairan. Ini dapat membuat otot-otot berkedut dan kejang, serta meningkatkan risiko dehidrasi.
Selain kejang otot, gejala dehidrasi meliputi sakit kepala, urin berwarna gelap, dan merasa pusing saat berdiri. Bila gejalanya ringan, Anda bisa mengatasinya dengan perawatan mandiri di rumah. Misalnya, minum air, mengenakan pakaian longgar, dan pindah ke ruangan yang sejuk.
3. Ketidakseimbangan Elekrolit
Kejang pada otot umumnya terjadi akibat ketidakseimbangan elektrolit. Hal ini sering dialami akibat kekurangan mineral, seperti kalium dan magnesium.
Jika kekurangan mineral, tubuh akan mengirimkan sinyal berupa kram dan kejang pada otot. Kekurangan elektrolit ini paling sering disebabkan oleh diare dan muntah.
4. Stres
Ini merupakan reaksi alami tubuh ketika mengalami tekanan atau perubahan. Stres bisa mengakibatkan berbagai respons tubuh, mulai dari fisik, emosional, hingga perilaku seseorang.
Pada sebagian besar kasus, stres memicu ketegangan dan nyeri pada otot. Cobalah untuk melakukan teknik relaksasi, seperti pijat atau meditasi agar mengatasi gejalanya dengan baik.
5. Aktivitas Fisik Berlebihan
Hindari aktivitas fisik berlebihan karena bisa menyebabkan kejang otot. Aktivitas berlebihan biasanya dialami oleh orang yang awalnya tidak berolahraga sama sekali, lalu mencoba mulai olahraga dengan terlalu agresif.
Tidak hanya kejang otot, aktivitas ini juga bisa meningkatkan risiko cedera sering atau berulang, mudah merasa lelah, dan melemahnya respons imun tubuh. Dalam jangka panjang, Anda bisa mengalami kerusakan ginjal dan jantung.
Baca juga: Cara Mengatasi Nyeri Leher Bagian Belakang
6. Kompresi Saraf
Tekanan pada saraf di tulang belakang menyebabkan nyeri kram di kaki. Kondisi ini bisa bertambah parah, terutama saat Anda berjalan.
Kompresi saraf bisa semakin berkembang akibat tekanan berlebih pada saraf. Ini dapat menimbulkan gejala lainnya berupa rasa sakit yang tajam, sensasi kesemutan, dan kelemahan otot.
7. Konsumsi Obat-Obatan
Obat diuretik biasanya dikonsumsi oleh orang dengan tekanan darah tinggi atau mengidap penyakit jantung. Jenis obat ini bisa membuat Anda lebih sering buang air kecil sehingga menurunkan jumlah kalium dalam tubuh.
Hal inilah yang menyebabkan gejala kejang otot. Selain itu, obat-obatan seperti antidepresan juga memicu kedutan.
8. Mengidap Penyakit Tertentu
Kejang otot bisa menjadi gejala dari penyakit tertentu, seperti sindrom serotonin, penyakit ginjal, dan saraf kejepit. Kejang otot biasanya disertai dengan gejala lainnya, tergantung dari penyebab penyakit.
Dokter juga akan melakukan pemeriksaan medis untuk mengetahui penyebab kejang otot yang tepat. Hal ini juga membantu mendapatkan perawatan yang tepat.
Gejala Otot Kejang
Kejang biasanya hanya berlangsung beberapa detik. Bahkan, beberapa orang dapat melihat otot seolah-olah seperti berkedut.
Terkadang, ciri-ciri kejang otot bisa mengalami kram sehingga tidak dapat Anda gerakkan. Sensasi kram akan hilang sendirinya dalam waktu beberapa menit atau lebih, serta menimbulkan rasa nyeri selama beberapa waktu.
Bila kejang terjadi karena gangguan saraf, kondisi ini dapat terjadi bersamaan dengan gejala lainnya. Misalnya, kelemahan otot, mati rasa, dan sensasi nyeri seperti tertusuk jarum.
Baca juga: Mengenal Hemifacial Spasm (Kejang Separuh Wajah)
Cara Mengatasi Kejang pada Otot
Berikut ini adalah cara mengatasi kejang otot pada orang dewasa yang bisa Anda lakukan:
1. Perawatan Mandiri di Rumah
Anda bisa melakukan pertolongan pertama kejang pada otot untuk mengurangi rasa tidak nyaman, sebagai berikut:
- Meregangkan dan memijat otot: Cobalah lakukan cara ini dengan lembut. Pada bagian betis, Anda bisa menjaga kaki tetap lurus sambil menarik telapak kaki yang kram ke arah wajah.
- Gunakan kompres panas atau dingin: Anda dapat menggunakan handuk hangat atau bantal pemanas pada otot yang tegang. Kompres dingin juga bisa membantu meredakan kejang dan nyeri yang terjadi.
2. Obat Alternatif
Vitamin B kompleks dan suplemen lainnya bisa menjadi obat kejang otot kaki. Ini juga dapat membantu mengatasi kram kaki yang sering terjadi.
Sebelum mengonsumsi suplemen, konsultasikan ke dokter terlebih dahulu. Hal ini sangat penting untuk mendapatkan jenis suplemen dan dosis yang tepat.
Pencegahan Kejang pada Otot
Cara mencegah kejang pada otot bisa dengan mencukupi kebutuhan cairan setiap hari. Otot membutuhkan cairan agar dapat bekerja dengan baik.
Selama beraktivitas, minum air putih secara teratur. Hindari konsumsi minuman kafein dan alkohol berlebihan karena bisa meningkatkan risiko kejang dan masalah kesehatan serius lainnya.
Selain itu, Anda juga perlu melakukan peregangan terlebih dahulu sebelum aktivitas sehari-hari. Ini bertujuan untuk menghindari kram kaki. Jika gejala terjadi secara terus-menerus dan mengganggu rutinitas harian, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital.
Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Florencia Natasya
Source:
- Cleveland Clinic. Muscle Spasms (Muscle Cramps). Mei 2025.
- Everyday Health. Are You Exercising Too Much? Here’s How to Tell (and Why It Can Be Risky). Mei 2025.
- Mayo Clinic. Muscle Cramp. Mei 2025.
- Medical News Today. Why do Muscle Spasms (Muscle Cramps or Twitch) Happen?. Mei 2025.



