Ditulis oleh Tim Konten Medis
Nyeri leher bagian belakang bisa menjadi tanda kondisi medis tertentu, seperti arthritis rheumatoid dan meningitis. Salah posisi tidur hingga cedera juga bisa menyebabkan kaku dan sakit pada leher. Cara mengatasinya bisa dengan perawatan rumahan, seperti konsumsi obat pereda nyeri, pijat, hingga terapi.
Nyeri leher bagian belakang bisa terjadi akibat cedera dan posisi tidur yang salah.
Gejala nyeri leher bagian belakang biasanya disertai dengan sakit kepala yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Kondisi ini sering kali bertambah parah apabila berada pada satu tempat dalam jangka waktu lama.
Misalnya, mengemudi atau bekerja di depan komputer selama berjam-jam. Jika digerakkan, leher terasa tidak nyaman sehingga kemampuan menggerakkan kepala menjadi berkurang. Anda bisa mengobati sakit leher dengan perawatan mandiri di rumah hingga konsumsi obat-obatan medis.
Penyebab Nyeri Leher Bagian Belakang
Berikut ini adalah beberapa penyebab nyeri leher bagian belakang yang perlu diketahui:
1. Ketegangan Otot
Penyebab nyeri leher bisa terjadi karena adanya ketegangan otot. Kondisi ini dapat berkembang menjadi lebih parah apabila Anda mengalami postur tubuh yang buruk, gerakan berulang, dan cedera.
Meskipun begitu, nyeri leher akibat ketegangan otot dapat hilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter apabila kondisi ini tidak kunjung sembuh dalam waktu lama.
Baca Juga: Catat, 8 Cara Menghilangkan Pegal di Leher dan Pundak Bahu
2. Sendi yang Aus
Penyebab nyeri leher bagian belakang selanjutnya adalah sendi yang aus. Kondisi ini dapat terjadi seiring bertambahnya usia dan tidak bisa dihindari.
Sebagai respons terhadap keausan ini, tubuh sering kali membentuk taji tulang yang dapat memengaruhi gerakan sendi dan menyebabkan nyeri. Jika tidak segera diobati, kondisi ini bisa meningkatkan risiko terjadinya radang sendi leher atau spondilosis servikal.
3. Kompresi Saraf
Kompresi saraf dapat menyebabkan otot leher belakang tegang. Selain rasa nyeri dan tegang, kondisi ini juga menimbulkan mati rasa dan kesemutan yang mampu mengganggu aktivitas sehari-hari.
Terkadang, kondisi ini membuat lengan Anda terasa melemah dan sulit digerakkan. Gejalanya mungkin bertambah lebih parah saat menoleh, batuk, atau bersin.
Kompresi saraf atau dikenal sebagai saraf kejepit terjadi karena adanya ligamen tulang belakang leher yang longgar atau rusak. Rasa nyeri akibat kompresi saraf bisa diatasi dengan perawatan mandiri di rumah hingga pengobatan medis.
4. Cedera
Penyebab leher dan bahu tegang terjadi karena adanya cedera. Kondisi ini dapat merusak bagian tubuh tertentu, seperti otot, ligamen, cakram, sendi tulang belakang, atau akar saraf di sumsum tulang belakang.
Sebagai contoh, nyeri leher akibat cedera dapat berupa kecelakaan mobil atau olahraga terlalu berat. Selain rasa nyeri, kondisi ini disertai dengan kekakuan leher, nyeri bahu atau lengan, sakit kepala, pusing, dan sakit di bagian wajah.
5. Posisi Tidur Salah
Leher belakang sakit disebabkan oleh posisi tidur yang salah, seperti tidur tengkurap atau tidur dengan kepala yang menoleh ke satu sisi. Kondisi ini bisa memicu ketegangan otot yang menimbulkan rasa nyeri, kekakuan, dan kejang pada otot leher dan punggung bagian atas.
Sebagian besar sakit leher belakang akibat posisi tidur yang salah bisa ditangani dengan perawatan mandiri di rumah. Misalnya, menggunakan terapi panas dan dingin, latihan pergerakan leher, dan teknik pijat.
6. Kondisi Medis Tertentu
Sakit leher bagian belakang tanda penyakit atau kondisi medis tertentu, seperti arthritis rheumatoid dan meningitis. Arthritis rheumatoid (RA) adalah penyakit autoimun yang bersifat kronis dan terjadi pada persendian di kedua sisi tubuh.
Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, tetapi lebih sering terjadi pada orang berusia antara 30 dan 60 tahun. Arthritis rheumatoid memiliki gejala yang bervariasi dan dapat berkembang selama beberapa tahun. Gejalanya dapat berupa rasa nyeri, kekakuan otot di pagi hari atau setelah duduk terlalu lama, tubuh mudah lelah, dan demam.
Sementara itu, meningitis adalah kondisi ketika tubuh mengalami peradangan pada area di sekitar otak dan sumsum tulang belakang. Kondisi ini menimbulkan berbagai gejala, seperti demam, sakit kepala, leher kaku, dan nyeri leher bagian belakang.
Baca Juga: Kenali Penyebab Leher Kecetit dan Cara Mengatasinya
Cara Mengatasi Nyeri Leher Bagian Belakang
Adapun sejumlah cara mengatasi leher belakang sakit, sebagai berikut:
1. Terapi panas dan dingin
Salah satu cara menghilangkan urat tegang di leher adalah dengan melakukan terapi panas dan dingin. Anda bisa melakukannya dengan mengompres es yang dibungkus handuk selama 15 menit beberapa kali sehari untuk meredakan rasa sakit.
Setelah melakukan kompres dingin, Anda bisa beralih ke terapi panas selama beberapa hari untuk mengendurkan dan meningkatkan aliran darah ke lokasi yang mengalami cedera. Hal ini sangat penting agar mempercepat proses penyembuhan.
Namun, hindari terapi panas apabila leher dan bahu terlihat bengkak. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan tertentu yang perlu Anda waspadai.
2. Postur Tubuh yang Baik
Anda bisa mengatasi sakit leher bagian belakang dengan menjaga postur tubuh tetapi baik. Berikut caranya:
- Berdiri tegak: Cobalah untuk menegakkan kepala, tekuk dagu, meluruskan tulang belakang, tekuk bahu ke belakang, dan tarik perut.
- Hindari menunduk: Saat beraktivitas, seperti menggunakan ponsel atau komputer, Anda cenderung menunduk untuk menatap layar. Sebaiknya, hindari kondisi ini agar tidak menimbulkan tekanan pada leher dan bahu.
- Duduk dengan nyaman: Pastikan untuk duduk dengan tulang belakang tegak dan gunakan bantal kecil untuk menyangga bagian punggung bawah. Misalnya, saat berkendara atau bekerja di depan komputer secara terus-menerus.
- Posisi saat mengangkat barang: Pastikan posisi baik saat mengangkat barang terutama barang berat.
3. Mengelola Stres
Saat merasa stres, otot leher dapat menegang dan menimbulkan rasa sakit yang semakin parah. Anda dapat mengelola stres dengan berbagai cara, seperti:
- Meditasi
- Lakukan latihan pernapasan
- Fokus dan memberikan perhatian penuh terhadap kehidupan sehari-hari
- Menjaga kualitas tidur yang baik
- Olahraga secara teratur
Baca Juga: Bagaimana Cara agar Terhindar dari Penyakit Salah Bantal?
4. Teknik Pijat
Teknik pijat dapat meredakan nyeri leher ringan secara efektif. Anda bisa memberikan pijatan lembut pada bagian yang terasa sakit atau meminta bantuan orang lain untuk memijat area leher dengan hati-hati.
Sebaiknya, hindari memberikan tekanan terlalu kuat karena bisa menyebabkan rasa sakit yang bertambah parah. Anda juga bisa mengunjungi terapis pijat berlisensi untuk mengatasi nyeri leher bagian belakang yang terjadi.
5. Peregangan dan Latihan Leher
Jika mengalami nyeri leher, pastikan untuk tidak melakukan aktivitas fisik selama beberapa hari agar terhindar dari pembengkakan dan peradangan. Anda bisa mengatasi sakit leher bagian belakang dengan cara melakukan peregangan dan latihan leher secara rutin.
Hal ini sangat penting untuk memperkuat dan meregangkan otot-otot leher yang terasa sakit. Cobalah untuk melakukan serangkaian latihan rentang gerak lambat dan lembut, seperti menggerakkan leher ke atas dan ke bawah, dari sisi ke sisi, dan dari telinga ke telinga.
6. Konsumsi Obat Pereda Nyeri
Anda bisa mengatasi nyeri leher bagian belakang dengan mengonsumsi obat yang terjual bebas di apotek, seperti ibuprofen (Advil) atau asetaminofen (Tylenol). Namun, sebelum mengonsumsi obat ini, pastikan Anda telah berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu agar memperoleh penanganan yang tepat.
Ikuti petunjuk dosis pada label produk dan hindari konsumsi obat secara berlebihan. Jika nyeri semakin parah, kunjungi dokter segera mungkin.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika nyeri leher bagian belakang tidak kunjung dalam waktu lama, meskipun sudah diberikan perawatan mandiri di rumah, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mencegah terjadinya gejala semakin parah. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU). Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr. Steffe Lie
Source:
- Cleveland Clinic. Neck Pain. Agustus 2024.
- Health. Neck Pain From Sleeping Wrong? Here’s How to Relieve It. Agustus 2024.
- Mayo Clinic. Neck Pain. Agustus 2024.