Ditulis oleh Tim Konten Medis
Kanker pankreas adalah jenis kanker yang sering terdiagnosis pada stadium lanjut karena gejalanya sering kali tidak spesifik dan baru muncul setelah penyakit berkembang. Deteksi dini dan pengobatan segera sangat penting untuk meningkatkan peluang keberhasilan terapi dan memperbaiki prognosis.
Salah satu ciri kanker pankreas muncul masalah pada usus dan organ lain.
Kanker pankreas adalah kanker yang menyerang organ pankreas. Pankreas merupakan organ dalam tubuh yang terletak di bagian perut sisi kanan atas. Pankreas memiliki fungsi untuk membantu mencerna makanan dan menghasilkan hormon, seperti insulin.
Bahaya kanker ini bergantung pada lokasi tempat penyebaran kanker, seberapa besar kanker tersebut, dan kesehatan penderita secara umum. Berikut ulasan pencegahan kanker pankreas!
Apa Itu Kanker Pankreas?
Kanker pankreas adalah ketika sel-sel di pankreas mengalami perubahan atau mutasi yang menyebabkan pertumbuhan tak terkendali sehingga membentuk tumor. Pankreas adalah kelenjar yang terletak di perut, tepatnya antara tulang belakang dan lambung.
Organ ini berperan penting dalam menghasilkan hormon pengatur gula darah serta enzim yang membantu proses pencernaan. Sebagian besar kanker pankreas dimulai dari saluran pankreas, yaitu bagian yang berfungsi mengalirkan enzim pencernaan dari pankreas ke saluran empedu.
Jenis kanker pankreas yang paling umum adalah adenokarsinoma duktal pankreas yang bermula di sel-sel melapisi saluran tersebut. Pada tahap awal, tumor pankreas sulit terdeteksi melalui pemeriksaan pencitraan karena tidak menunjukkan gejala yang jelas.
Akibatnya, banyak orang baru didiagnosis ketika kanker sudah menyebar (metastasis) ke organ lain sehingga lebih sulit diobati. Penyakit ini juga memiliki resistensi terhadap banyak obat kanker umum sehingga pengobatannya menjadi sangat menantang.
Baca Juga: Cara Mendeteksi Kanker Ovarium dan Tes yang Dilakukan
Jenis Kanker Pankreas
Kanker pankreas terbagi menjadi dua jenis utama berdasarkan asal sel yang tumbuh tidak normal:
1. Tumor Eksokrin
Lebih dari 90% kasus kanker pankreas termasuk dalam kategori ini. Tumor eksokrin yang paling umum adalah adenokarsinoma yang berkembang dari sel-sel di jaringan yang melapisi saluran pencernaan atau organ lainnya. Jenis ini sering tumbuh dengan cepat dan biasanya tidak menunjukkan gejala pada tahap awal sehingga sulit dideteksi.
2. Tumor Neuroendokrin
Sekitar kurang dari 10% dari kanker pankreas adalah tumor neuroendokrin. Jenis ini disebut NET (Neuroendocrine Tumor).
NET berasal dari sel-sel islet pankreas yang berfungsi menghasilkan hormon seperti insulin. Meskipun lebih jarang terjadi dibandingkan dengan tumor eksokrin, tumor ini cenderung tumbuh lebih lambat dan terkadang bisa lebih mudah ditangani jika didiagnosis lebih awal.
Penyebab Kanker Pankreas
Penyebab penyakit ini sulit untuk dikenali. Tetapi, beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor risiko yang memicu berkembangnya penyakit tersebut. Faktor-faktor risiko tersebut adalah:
- Usia, seiring bertambahnya usia maka risiko terserang kanker, akan lebih besar. Sebagian besar penderita kanker ini berusia di atas 60 tahun.
- Merokok, seorang perokok memiliki risiko dua hingga tiga kali lebih tinggi terkena kanker tersebut.
- Diabetes, penderita penyakit diabetes lebih banyak terserang penyakit ini dibandingkan orang normal.
- Jenis kelamin, diketahui pria lebih banyak didiagnosis menderita kanker pankreas dibandingkan wanita.
- Etnis, seseorang dari etnis Afrika dan Amerika lebih mudah terserang kanker pankreas dibandingkan orang Asia.
- Riwayat penyakit dalam keluarga, jika seseorang berasal dari keluarga yang pernah menderita kanker ini, maka risiko orang tersebut mengalami penyakit serupa meningkat sebesar tiga kali lipat.
- Pankreatitis kronis, penderita pankreatitis kronis atau peradangan pada pankreas yang cukup lama dapat menyebabkan peningkatan risiko yang cukup tinggi terkena kanker tersebut.
- Paparan bahan kimia, seseorang yang sering terpapar oleh bahan kimia di tempat kerja akan meningkatkan kemungkinan terkena kanker tersebut.
Selain itu, banyak orang yang terkena kanker tersebut tanpa diketahui penyebab asalnya. Orang yang mengira mereka berisiko terkena penyakit tersebut perlu mengonsultasikan masalah ini dengan dokter. Dokter akan membantu menyarankan cara untuk mengurangi risiko dan dapat merencanakan jadwal pemeriksaan yang sesuai.
Gejala Kanker Pankreas
Berikut beberapa gejala awal yang mungkin muncul pada penderita kanker pankreas:
- Nyeri di perut yang menjalar ke samping atau punggung
- Kehilangan nafsu makan
- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
- Kulit dan bagian putih mata yang menguning, dikenal sebagai penyakit kuning (jaundice)
- Feses berwarna terang atau mengambang
- Urin berwarna gelap
- Rasa gatal di kulit
- Diagnosis diabetes baru atau diabetes yang semakin sulit dikendalikan
- Nyeri dan pembengkakan di lengan atau kaki, yang mungkin disebabkan oleh penggumpalan darah
- Kelelahan atau merasa lemah tanpa sebab jelas
Ciri kanker pankreas stadium akhir akan terlihat seperti berikut ini:
- Munculnya rasa nyeri yang kuat
- Memiliki rasa kelelahan yang ekstrim
- Munculnya rasa mual yang kuat
- Terjadi penurunan berat badan yang drastis
- Muncul masalah pada usus dan organ lain
Ciri-ciri tersebut tidak dialami oleh semua orang sehingga perlu adanya pemeriksaan lebih lanjut terkait penyakit yang diderita. Saat penderita telah mencapai stadium akhir, rasa tidak suka pada makanan dan penurunan berat badan yang drastis merupakan hal yang normal.
Gejala kanker stadium akhir dapat berubah-ubah pada beberapa hari, bulan atau tahun terakhir. Bantuan dokter akan sangat diperlukan untuk menangani penderita kanker pankreas stadium akhir.
Diagnosis Kanker Prankreas
Kanker pankreas sulit dideteksi pada tahap awal. Hal ini karena posisi pankreas tidak bisa diraba saat pemeriksaan rutin dan tumor pada pankreas juga sulit terlihat dengan tes pencitraan standar.
Jika dokter mencurigai adanya penyakit ini, mungkin akan menyarankan serangkaian tes fungsi pankreas yang bisa meliputi:
1. Tes Pencitraan
Dokter mungkin akan melakukan satu atau lebih dari tes berikut:
- CT scan (computed tomography)
- MRI (magnetic resonance imaging)
- PET scan (positron emission tomography)
- Ultrasonografi endoskopi (EUS)
Baca Juga: Waspadai 6 Gejala Kanker Rahim Stadium 1 Awal
2. Tes Darah
Tes darah bisa mendeteksi adanya penanda tumor, yaitu zat yang menunjukkan kemungkinan adanya kanker. Untuk kanker pankreas, kadar tinggi dari protein yang disebut antigen karbohidrat (CA) 19-9 dapat menjadi tanda adanya tumor.
3. Laparoskopi
Terkadang, dokter menggunakan laparoskopi untuk melihat seberapa jauh penyakit ini sudah menyebar dan apakah tumor tersebut bisa diangkat.
Dalam prosedur ini, dokter bedah akan membuat beberapa sayatan kecil di perut dan memasukkan tabung dengan kamera kecil di ujungnya untuk melihat bagian dalam perut dan memeriksa kelainan. Biasanya, dokter juga akan mengambil sampel jaringan (biopsi) selama prosedur ini.
3. Tes Genetik
Jika Anda didiagnosis dengan kanker pankreas, tes genetik bisa menjadi pilihan. Tes ini akan membantu mengetahui apakah ada faktor keturunan yang menyebabkan kanker dan juga membantu dokter menentukan pengobatan yang paling tepat.
Beberapa orang dengan kanker pankreas memiliki mutasi pada gen BRCA1 dan BRCA2, yang dikenal sebagai gen kanker payudara. Namun, mutasi pada gen ini juga dapat meningkatkan risiko kanker prostat, ovarium, dan pankreas.
Jika ada anggota keluarga dekat Anda, seperti orang tua, anak, atau saudara kandung, yang menderita kanker pankreas, tes genetik bisa membantu mengetahui apakah Anda memiliki mutasi gen BRCA1 atau BRCA2. Perlu diingat, meskipun Anda memiliki mutasi gen tersebut, itu tidak berarti Anda pasti akan terkena kanker, tetapi mengetahui risiko sangatlah penting.
Komplikasi Kanker Prankreas
Bila kanker ini tidak diobati dengan tepat dan cepat bisa menimbulkan berbagai komplikasi serius. Di antaranya:
- Gangguan Fungsi Pankreas
- Penyumbatan Saluran Empedu
- Penyumbatan pada Lambung atau Usus Halus
- DiabetesKakeksia (penurunan berat badan drastis)
- Penggumpalan Darah
- Rasa Nyeri
Cara Mengatasi Kanker Prankreas
Kanker pankreas bisa terkontrol dengan beberapa pilihan pengobatan. Pengobatan yang dilakukan disesuaikan dengan jenis dan stadium kanker yang diderita.
Beberapa metode pengobatan yang dapat dilakukan adalah pembedahan, terapi radiasi, dan kemoterapi. Penjelasan mengenai ketiga metode pengobatan adalah sebagai berikut:
1. Pembedahan
Pembedahan dilakukan dengan mengangkat seluruh atau sebagian organ pankreas yang terserang oleh kanker. Pengangkatan ini dilakukan guna menghindari penyebaran kanker ke organ-organ tubuh lainnya. Pembedahan dapat dikombinasikan dengan terapi radiasi dan kemoterapi.
2. Terapi Radiasi
Terapi radiasi atau dikenal sebagai radioterapi adalah sebuah pengobatan yang memanfaatkan sinar berenergi tinggi guna membunuh sel kanker. Terapi ini tidak bisa hanya dilakukan sekali, tetapi bisa 5 kali dalam seminggu.
Terapi radiasi akan membantu menghancurkan sel kanker pada organ tubuh dan sekaligus menghilangkan rasa sakit yang disebabkan oleh kanker.
3. Kemoterapi
Kemoterapi adalah pengobatan dengan memanfaatkan penggunaan obat untuk membunuh sel kanker. Kemoterapi dapat membantu mengurangi rasa sakit dan masalah lain yang disebabkan oleh penyakit tersebut.
Pemberian kemoterapi dapat dilakukan melalui suntikan. Kemoterapi merupakan salah satu pengobatan rawat jalan, sehingga pengobatan dapat diberikan di mana saja.
Cara Mencegah Kanker Pankreas
Pencegahan kanker pankreas tidak banyak dibahas. Tetapi, ada beberapa pola gaya hidup sehat yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya penyakit tersebut. Pola gaya hidup untuk pencegahan kanker pankreas meliputi:
1. Hindari Merokok
Merokok merupakan faktor risiko penting yang harus dihindari. Berhenti merokok diketahui mampu membantu menurunkan risiko terjadinya kanker tersebut.
2. Perhatikan Pola Makan dan Aktivitas Fisik
Mengatur pola makan sehat dan mempertahankan berat badan yang normal mampu membantu menurunkan risiko mengalami kanker tersebut. Melakukan aktivitas fisik dengan intensitas yang pas juga dapat membuat tubuh menjadi sehat.
3. Kurangi Konsumsi Daging Olahan dan Minuman Manis
Menurut American Cancer Society, membatasi atau menghindari konsumsi daging merah dan olahan, minuman manis, makanan olahan tinggi mampu mengurangi risiko terserang penyakit kanker. Perbanyaklah makan-makanan sehat, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.
4. Hindari Minum Alkohol
Konsumsi alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan risiko terjadinya pankreatitis kronis yang dapat berujung pada penyakit ini. Oleh karena itu, penting untuk membatasi atau menghindari minuman beralkohol.
5. Batasi Paparan Bahan Kimia
Menghindari paparan bahan kimia berbahaya, terutama di lingkungan kerja atau area tertentu dapat mengurangi risiko terkena penyakit ini. Pastikan untuk selalu menggunakan perlindungan yang tepat jika bekerja dengan bahan kimia dan ikuti pedoman keselamatan yang ditetapkan.
Baca Juga: Apa Itu Kanker Tenggorokan? Penyebab, Gejala, Pengobatan
Pengobatan Kanker Prankreas ke Dokter
Jika Anda mengalami gejala seperti sering nyeri perut, penurunan berat badan yang tidak jelas, jaundice (kulit dan mata menguning), atau gangguan pencernaan yang tidak kunjung membaik, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
Kanker pankreas perlu didiagnosis dan ditangani secepat mungkin untuk meningkatkan peluang kesembuhan. Di Rumah Sakit Ciputra, Anda bisa mendapatkan berbagai layanan kesehatan, mulai dari konsultasi dengan dokter umum hingga spesialis melalui layanan rawat jalan.
Untuk informasi lebih lanjut dan untuk menjadwalkan kunjungan ke Ciputra Hospital.
Telah direview oleh dr. Surya Seftiawan Pratama
Source:
- Cleveland Clinic. Pancreatic Cancer Diakses 2024.
- Mayo Clinic. Pancreatic Cancer. Diakses 2024.