Ditulis oleh Tim Konten Medis
DBD atau yang lebih dikenal dengan demam berdarah dengue disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Diperkirakan bahwa ada seratus juta kasus demam berdarah yang terjadi pada tiap tahunnya di seluruh dunia. Sebagian diantaranya mewabah secara tiba-tiba dan menjangkiti ribuan orang dalam waktu singkat.
Gejala Demam Berdarah Dengue
Masa inkubasi virus dengue bisa berlangsung sekitar empat hingga tujuh hari. Masa inkubasi adalah jarak waktu antara virus pertama masuk ke dalam tubuh sampai gejala pertama muncul. Gejala demam berdarah atau DBD umumnya akan terlihat pada tiga hingga empat belas hari setelah masa inkubasi tersebut dan biasanya diawali dengan demam tinggi yang bisa mencapai suhu 41 derajat celsius. Beberapa gejala DBD yang lainnya adalah:
• Tubuh menggigil
• Sakit kepala parah
• Munculnya bintik-bintik merah pada kulit
• Sakit tenggorokan
• Hilang nafsu makan
• Nyeri pada perut dan mual – mual
• Wajah yang berwarna kemerahan
• Nyeri hebat pada otot-otot punggung bawah, lengan, hingga kaki
• Nyeri hebat pada tulang dan sendi
• Rasa sakit bagian belakang mata
• Pendarahan yang tidak wajar, seperti gusi berdarah, mimisan, darah pada air seni atau Feses CB
Jika segera diobati, gejala tersebut biasanya reda dalam waktu beberapa minggu. Sesudah mereda, biasanya pasien akan butuh waktu beberapa minggu lagi untuk sembuh total.
Baca juga: Agar Tak Mudah Sakit: Ini 7 Cara Meningkatkan Imun Tubuh
Saatnya memeriksakan diri ke dokter
Sebaiknya segera periksakan diri Anda ke dokter jika mengalami gejala seperti flu atau demam selama lebih dari satu minggu.
Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui apakah Anda terjangkit DBD / demam berdarah dengue. Selain untuk mengetahui keberadaan virus dengue dalam tubuh Anda, tes darah juga penting dilakukan agar dokter bisa tahu jika terdapat masalah kesehatan serius lainnya yang bisa menyebabkan gejala tersebut.
Pencegahan Demam Berdarah Dengue
Hingga saat ini belum ada vaksin yang dapat menangkal demam berdarah. Oleh karena itu cara terbaik untuk mencegah DBD adalah dengan menghindari terkena gigitan nyamuk yang membawa virusnya. Berikut ini adalah cara-cara agar kita bisa terhindar dari gigitan nyamuk Aedes aegypti:
• Mensterilkan rumah atau lingkungan di sekitar rumah Anda, misalnya dengan penyemprotan pembasmi nyamuk (fogging).
• Membersihkan bak mandi dan menaburkan serbuk abate agar jentik-jentik nyamuk mati.
• Menutup, membalik, atau jika perlu menyingkirkan media-media kecil penampung air lainnya yang ada di rumah Anda.
• Memasang kawat anti nyamuk di seluruh ventilasi rumah Anda.
• Memasang kelambu di ranjang tidur Anda.
• Memakai losion anti nyamuk, terutama yang mengandung N-diethylmetatoluamide (DEET) yang terbukti efektif. Namun jangan gunakan produk ini pada bayi yang masih berusia di bawah dua tahun.
• Mengenakan pakaian yang cukup bisa melindungi Anda dari gigitan nyamuk.
Baca juga: Puasa: Yang Harus Anda Ketahui
Pengobatan Demam Berdarah Dengue
Hingga kini belum ada vaksinasi atau pun obat khusus untuk mengobati demam berdarah atau DBD. Pengobatan berkisar pada cara untuk meringankan gejalanya, membuat si penderita senyaman mungkin, serta mencegah dan menangani komplikasi – komplikasi yang terjadi. Jika Anda tengah mengalami gejala penyakit DBD, Anda disarankan untuk:
• Banyak beristirahat.
• Banyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi
• Konsumsilah parasetamol untuk meringankan gejala demam dan nyeri (Jangan mengonsumsi ibuprofen atau aspirin karena kedua obat tersebut dapat memicu pendarahan dalam pada penderita DBD).
• Memeriksakan diri ke dokter jika dalam waktu tiga hingga lima hari, tidak ada tanda-tanda pemulihan pada gejala yang Anda rasakan.
Jika menderita DBD berat, Anda mungkin akan membutuhkan:
• Perawatan di rumah sakit
• Cairan infus
• Pemantauan tekanan darah
• Transfusi untuk mengganti darah yang hilang
Ketika baru pulih dari DBD / demam berdarah dengue, biasanya tubuh Anda akan terasa lelah dan tidak fit, namun hal tersebut wajar. Sebagian besar orang baru bisa pulih dari DBD dalam waktu dua minggu, meski kadang-kadang butuh waktu beberapa minggu lagi untuk benar-benar sehat sepenuhnya.
Baca juga: WASPADA VIRUS CORONA (2019-nCoV)
Source: