Ditulis oleh Tim Konten Medis
Jenis pelecehan seksual terbagi ke dalam beberapa bentuk, termasuk perilaku menggoda, penyerangan dan pemaksaan secara seksual. Contoh perilaku yang umum ditemui misalnya seperti bersiul, menunjukkan gambar porno, hingga mengancam, dan merendahkan korban.

Pelecehan seksual dapat terjadi di mana saja, seperti tempat kerja, sekolah, bahkan di rumah.
Pelecehan seksual bisa dialami oleh siapa saja, termasuk pria dan wanita. Perbuatan ini sering kali menimbulkan rasa tidak nyaman, merasa direndahkan, dan tersinggung sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan dan keselamatan pada korban.
Bahkan, beberapa kasus pelecehan seksual juga kerap diabaikan dan dianggap sepele oleh pelaku. Tentu, hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Apalagi pelecehan seksual meningkatkan risiko traumatis yang berkepanjangan.
Macam-Macam Pelecehan Seksual
Pelecehan seksual adalah perbuatan tidak senonoh yang mengarah pada hal yang berbau seksual, mulai dari tindakan fisik atau pun non-fisik. Perbuatan ini bisa berupa siulan, main mata, berbicara, isyarat, sentuhan, dan menunjukkan materi yang bersifat seksual.
Masih banyak orang yang belum memahami macam-macam pelecehan seksual yang terjadi. Berikut beberapa bentuk yang perlu diperhatikan:
1. Pemaksaan Seksual
Pemaksaan seksual ditandai dengan hukuman atau ancaman kepada korban. Misalnya, kekerasan, pencabutan jabatan, mencium, hingga menyentuh bagian tubuh sensitif tanpa izin.
Jenis pelecehan ini dapat dialami oleh siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Contoh pemaksaan seksual terjadi ketika seseorang diajak untuk berhubungan intim atau menyentuh hal-hal yang tidak diinginkan secara paksa.
Baca Juga: Bahaya Jangka Panjang Pelecehan Seksual pada Anak
2. Penyuapan Seksual
Penyuapan seksual merupakan kondisi ketika seseorang diminta untuk melakukan aktivitas seksual dengan janji, imbalan atau hadiah. Kondisi ini dilakukan secara terang-terangan yang memaksa korban untuk berhubungan seksual dengan pelaku.
Penyuapan seksual sering kali terjadi di perusahaan atau lingkungan tempat bekerja, khususnya antara bos selaku atasan kepada bawahan. Umumnya korban dijanjikan imbalan seperti kenaikan jabatan, promosi kerja, atau mendapatkan uang.
Jika menolak, pelaku biasanya memberikan ancaman, seperti pemecatan atau kedudukan yang tidak adil. Contoh lainnya, pria atau wanita yang mengajak seorang anak untuk berhubungan intim dengan memberikan sejumlah uang, asalkan tidak memberitahu kepada orang lain, termasuk keluarganya.
3. Pelecehan Jenis Kelamin
Bentuk pelecehan seksual, seperti pelecehan jenis kelamin ditandai dengan menghina atau merendahkan seseorang karena gender yang dimiliki olehnya. Kondisi ini berupa komentar yang menghina, tulisan atau gambar yang merendahkan korban, atau candaan hal-hal berbau seksual.
Jenis pelecehan ini tidak memandang jenis kelamin, baik pria atau pun wanita. Meskipun begitu, pelecehan jenis kelamin seringkali dialami oleh wanita.
Sebagai contoh, pelaku mengomentari anggota tubuh, seperti payudara dan alat kelamin sebagai bahan gurauan untuk merendahkan korban. Pelaku pelecehan seksual dapat dijerat hukum yang sesuai dengan Undang-Undang Tindak Pidana.
Jika Anda mengalami pelecehan jenis kelamin, sebaiknya segera laporkan kepada pihak terkait untuk mendapatkan pertolongan. Anda juga dapat bercerita kepada orang terdekat, seperti keluarga, teman, atau saudara untuk mendapatkan solusi terhadap masalah yang dihadapi.
4. Perilaku Menggoda
Anda mungkin sering mendengar istilah catcalling yang sering terjadi di publik. Kondisi ini merupakan pelecehan seksual yang memberikan kata-kata tidak senonoh kepada korban.
Catcalling termasuk dalam kategori perilaku menggoda yang berhubungan dengan ajakan seksual. Perilaku ini juga ditandai dengan beberapa hal, seperti menyinggung, merayu, teror, dan desakan dari pelaku.
Penelitian membuktikkan bahwa perilaku menggoda bisa menimbulkan dampak buruk bagi korban. Misalnya, memiliki citra tubuh negatif hingga mengalami gejala depresi.
Contoh pelecehan verbal atau perilaku menggoda dapat berupa memberikan tatapan penuh nafsu, mengucapkan kata-kata yang merujuk pada seksualitas, menguntit, dan memberikan komentar tidak senonoh di media sosial. Namun, jenis pelecehan ini sering dianggap wajar dan diabaikan oleh sebagian orang.
Perilaku menggoda sering dialami oleh perempuan segala usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Kondisi ini bisa menyebabkan rasa tidak nyaman hingga pengalaman traumatis bagi korban.
Baca Juga: Inilah Rekomendasi 10 Tes Psikologi Depresi
5. Penyerangan Seksual
Salah satu bentuk pelecehan seksual adalah penyerangan sentuhan fisik. Kondisi ini bisa berupa meraba, meraih secara paksa, menyentuh, dan merasakan bagian tubuh tertentu yang tidak diinginkan oleh seseorang.
Penyerangan seksual sering terjadi di lingkungan sepi atau ruang publik yang ramai. Bahkan, tindakan ini juga bisa dialami oleh korban di kantor, transportasi umum, dan rumah.
Terdapat beberapa contoh pelecehan seksual bentuk ini, seperti mencium tanpa izin, paksaan berhubungan seksual, dan memaksa untuk berkomunikasi seksual walaupun sudah ditolak. Anda dapat mengatasi kondisi ini dengan berani mengambil sikap tegas.

Pelecehan seksual bisa memberikan trauma mendalam kepada para korbannya.
Dampak Pelecehan Seksual untuk Korban
Pelecehan seksual memberikan dampak yang signifikan bagi orang-orang yang mengalaminya. Perbuatan ini bisa merugikan kesehatan fisik dan menyebabkan gangguan mental pada korban.
Berikut beberapa dampak pelecehan seksual yang perlu diketahui:
- Menimbulkan trauma. Pelecehan seksual bisa menyebabkan rasa tidak nyaman dan stres berkepanjangan pada korban. Bahkan, korban seringkali menyalahkan dirinya sendiri.
- Mengalami depresi. Gejala depresi akibat pelecehan seksual ditandai dengan frustasi, mudah marah, merasa putus asa, sedih, dan tersinggung. Kondisi ini membutuhkan penanganan yang meliputi, pendampingan, perlindungan, dan sanksi.
- Terdapat luka fisik. Pada beberapa kasus, korban pelecehan seksual bisa mengalami bekas luka dan menyakitkan. Hal ini terjadi akibat pemaksaan atau penyerangan seksual yang terjadi.
- Gangguan tidur. Pelecehan seksual berhubungan erat dengan gangguan tidur yang dialami oleh korban. Kondisi ini menyebabkan sulit atau terlalu banyak tidur.
- Mengalami tekanan darah tinggi. Stres psikologis bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi atau hipertensi. Hal ini terjadi akibat peristiwa traumatis yang dialami oleh korban.
- Penyalahgunaan narkotika. Korban pelecehan seksual dapat penyalahgunaan narkoba akibat stres atau depresi yang dialaminya. Hal ini dilakukan korban untuk menghilang trauma.
- Menjauhkan diri dari lingkungan. Korban pelecehan seksual seringkali menjauh atau menarik dirinya dari lingkungan. Kondisi ini terjadi karena korban memiliki ketakutan terhadap trauma yang dihadapinya.
- Mengancam nyawa. Korban dapat menyalahkan diri sendiri karena merasa malu dan depresi berlebihan. Akibatnya, kondisi ini bisa membuat korban untuk mengakhiri hidupnya.
Cara Menghindari Pelecehan Seksual
Sampai saat ini, kasus pelecehan seksual seolah-olah tidak ada habisnya. Kasus ini perlu ditangani dengan serius untuk mencegah dampak buruk pada korban.
Selain menimbulkan masalah fisik, korban pelecehan seksual rentan mengalami gangguan mental, seperti depresi, histeria, dan gangguan kecemasan. Berikut beberapa cara menghindari pelecehan seksual yang perlu diketahui:
- Hindari tempat berbahaya dan sepi di malam hari
- Tidak percaya sepenuhnya dengan orang yang baru ditemui
- Hindari percakapan yang berbau hal-hal seksual
- Memiliki batasan atau privasi komunikasi terhadap orang lain
- Mempelajari teknik atau gerakan untuk mencegah pemaksaan atau penyerangan seksual
- Berani bersikap tegas dengan orang lain
- Percaya diri dan berani melawan
- Mempersiapkan alat pelindung diri, seperti semprotan cabai atau alat setrum di dalam tas
Baca Juga: Apa itu Psikologi?
Itulah beberapa jenis pelecehan seksual serta cara menghindarinya. Jika Anda atau orang terdekat memiliki pengalaman traumatis terhadap kondisi ini, sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikiater atau psikolog.
Anda juga bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan terkait bekas luka saat mengalami pelecehan seksual. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU).
Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan kamu sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- Komnas Perempuan. 15 Bentuk Kekerasan Seksual: Sebuah Pengenalan. Diakses 2024.
- Rainn. Sexual Harassment. Diakses 2024.