Ditulis oleh Tim Konten Medis
Hipotermia adalah penurunan suhu tubuh yang berbahaya. Gangguan ini disebabkan oleh paparan suhu dingin yang terlalu lama. Anda bisa mencegah gejala penurunan suhu tubuh saat musim dingin dengan mengenakan pakaian hangat berlapis berbahan wol atau sutra.

Hipotermia merupakan kondisi medis darurat.
Hipotermia berbeda dengan hipertermia. Pada kondisi ini, hipertermia adalah kondisi ketika tubuh kepanasan yang biasanya terjadi saat berolahraga atau mengeluarkan energi terlalu banyak.
Sementara hipotermia kebalikannya. Kondisi ini bisa terjadi ketika suhu tubuh berada di bawah batas normal akibat cuaca dingin.
Apa Itu Hipotermia?
Penyakit hipotermia adalah kondisi ketika tubuh mengalami suhu tubuh di bawah 35 derajat Celcius. Kondisi ini termasuk gangguan darurat medis yang membutuhkan penanganan segera mungkin.
Jika suhu tubuh rendah, otak dan organ lainnya tidak bisa berfungsi dengan baik. Bahkan, hipotermia yang tidak mendapatkan pengobatan dapat memicu serangan jantung hingga kematian.
Pada orang dewasa, suhu tubuh normal sekitar 36,5-37,5 derajat Celcius. Sementara normal suhu tubuh bayi sekitar 36,6 hingga 37 derajat Celcius. Anda bisa memeriksakan diri ke dokter apabila suhu tubuh naik atau turun dalam waktu lama.
Penyebab Hipotermia
Penurunan suhu terjadi saat tubuh kehilangan panas lebih cepat. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh paparan cuaca atau air dingin yang terlalu lama.
Gejala hipotermia lebih sering dialami oleh orang yang tidak mengenakan pakaian yang sesuai saat musim dingin sehingga tidak dapat mengendalikan kondisi tersebut. Selain itu, ada beberapa hal yang memicu penurunan suhu tubuh, seperti tidak mengganti pakaian basah, jatuh ke air yang dingin, berada di suhu ruangan yang terlalu dingin.
Baca Juga: Ini yang Terjadi Jika Tubuh Terlalu Panas, Waspadai!
Faktor Risiko Penyebab Hipotermia
Faktor yang dapat meningkatkan risiko penurunan suhu tubuh, antara lain:
- Kelelahan sehingga menurunkan kemampuan seseorang untuk menahan suhu dingin
- Seiring bertambahnya usia, kemampuan tubuh untuk mengatur suhu semakin berkurang
- Anak-anak cenderung kehilangan panas tubuh lebih cepat daripada orang dewasa
- Orang dengan penyakit mental, seperti demensia tidak bisa berpakaian dengan benar saat cuaca dingin
- Mengonsumsi alkohol dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang
- Mengidap kondisi medis tertentu, seperti gizi buruk, radang sendi, atau hormon tiroid kurang aktif (hipotiroidisme)
- Konsumsi obat-obatan yang dapat mengubah kemampuan tubuh dalam mengatur suhunya, seperti antipsikotik, obat pereda nyeri narkotik, dan obat penenang
Gejala Hipotermia
Saat suhu tubuh mulai menurun, hal ini bisa menyebabkan menggigil sebagai respons tubuh untuk menghangatkan diri. Ciri-ciri hipotermia terbagi atas tiga jenis, yaitu:
1. Gejala Hipotermia Ringan
Pengidap hipotermia sering kali tidak menyadari gejala yang dialaminya. Sebab, kondisi ini menimbulkan gejala secara bertahap, mulai dari tidak fokus hingga penurunan kesadaran.
Pada gejala ringan, suhu tubuh di berada di antara 35 derajat dan 32 derajat Celcius. Kondisi ini dapat menimbulkan:
- Gigi gemetar atau menggigil
- Denyut nadi lemah
- Warna kulit pucat
- Gerakan tubuh melambat
- Mengantuk
- Pernapasan cepat
- Sulit berbicara
- Buang air kecil secara berlebihan
- Penurunan kesadaran
- Kelelahan
2. Gejala Hipotermia Sedang
Kondisi ini ditandai dengan suhu tubuh yang berada di antara 32 derajat dan 28 derajat Celcius. Gejalanya meliputi:
- Napas dan detak jantung melambat
- Bicara tidak jelas
- Halusinasi
- Tubuh menggigil berkurang
- Kulit berwarna kebiruan
- Pupil mata melebar
- Irama jantung tidak normal
- Tekanan darah menurun
- Penurunan fungsi mental
- Refleks tubuh melemah
3. Gejala Hipotermia Berat
Ini berarti suhu tubuh kurang dari 28 derajat Celcius. Tanda dan gejala dapat berupa:
- Tubuh tidak lagi menggigil
- Terdapat cairan di paru-paru
- Badan gemetar
- Bicara tidak jelas atau bergumam
- Denyut nadi lemah
- Napas melambat atau dangkal
- Penurunan kesadaran
- Hilang ingatan atau kebingungan
- Mengantuk atau menurunnya tingkat energi tubuh
- Hilangnya keseimbangan tubuh
- Pada bayi, kondisi ini bisa menyebabkan kulit merah cerah dan tubuh dingin
- Tekanan darah rendah
- Jantung berhenti berdetak atau mengalami henti jantung
- Produksi urin rendah
- Mengalami koma hingga kematian apabila tidak ditangani segera mungkin
Diagnosis Penyakit Hipotermia
Dokter dapat mengetahui gejala fisik penurunan suhu tubuh, seperti menggigil, kebingungan, dan denyut nadi lemah. Hasil diagnosis juga bisa mempertimbangkan saat orang mengalami hipotermia akibat paparan cuaca dingin dalam waktu lama.
Layanan kesehatan, seperti klinik dan rumah sakit menyediakan termometer khusus untuk mendeteksi suhu inti tubuh yang rendah. Hal ini sangat penting untuk memastikan diagnosis yang tepat.
Namun, terkadang sulit menentukan diagnosis hipotermia karena gejalanya hampir serupa dengan kondisi medis lainnya. Sebagai contoh, lansia yang mengalami kebingungan dan sulit berbicara meskipun mereka tidak kedinginan.
Baca Juga: Bahaya Penyebab Demam Naik Turun dan Cara Mengobatinya
Komplikasi Hipotermia
Jika tidak mendapatkan pengobatan, dampak hipotermia bisa menyebabkan komplikasi serius berupa radang dingin. Kondisi ini terjadi saat jaringan tubuh membeku dan mengganggu fungsi tubuh lainnya.
Biasanya, radang dingin menyerang area hidung, jari kaki, tangan, pipi, dan dagu. Selain itu, hipotermia tanpa penanganan bisa meningkatkan risiko gangguan gangren.
Gangguan ini ditandai dengan bagian tubuh yang terkena radang dingin berubah menjadi hitam akibat jaringan mati. Pada kasus yang parah, dokter dapat mengamputasi bagian tubuh yang terkena hal tersebut.
Cara Mengatasi Hipotermia
Ada beberapa cara mengatasi hipotermia, di antaranya:
1. Pertolongan Pertama
Perlu diingat bahwa penurunan suhu tubuh berpotensi mengancam nyawa dan memerlukan perawatan medis darurat. Jika orang terdekat mengalaminya saat musim dingin, Anda bisa melakukan pertolongan pertama sambil menunggu penanganan dari tim medis, seperti:
- Melepaskan semua pakaian yang basah dan menggantinya dengan pakaian kering dan hangat
- Lindungi orang tersebut dari angin dingin yang kencang dengan pakaian dan selimut yang hangat
- Segera bawa penderita hipotermia ke tempat berlindung yang hangat dan kering
- Gunakan panas tubuh Anda sendiri, seperti memeluknya apabila tidak ada pakaian hangat yang tersedia
- Pantau suhu tubuh penderita dengan menggunakan termometer
- Berikan cairan hangat, seperti sup atau coklat panas
- Hindari memberikan alkohol dan kafein karena bisa membuat darah dingin lebih cepat
- Tidak memberikan cairan saat penderita tidak sadar
2. Perawatan Medis
Dokter dapat memberikan perawatan medis untuk mengatasi penurunan suhu tubuh. Perawatan ini meliputi:
- Memasukkan obat hipotermia berupa cairan infus hangat ke dalam vena
- Memberi oksigen hangat melalui masker atau tabung pernapasan
- Menggunakan mesin yang dapat menghangatkan darah dan memompanya kembali ke tubuh
- Memberikan larutan air garam hangat untuk menghangatkan area tubuh tertentu, seperti area di sekitar paru-paru atau rongga perut
Cara Mencegah Hipotermia
Berikut ini adalah mencegah suhu tubuh di bawah 35 derajat Celcius agar tetap hangat saat musim dingin:
- Mengenakan topi atau penutup pelindung dan sarung tangan untuk mencegah panas tubuh keluar
- Hindari aktivitas yang memicu banyak keringat
- Mengenakan pakaian berlonggar, berlapis, dan ringan serta berbahan dasar wol atau sutra
- Menjaga tubuh tetap kering dan segera ganti apabila pakaian telah basah
- Hindari menidurkan bayi di ruangan yang dingin
- Segera hangatkan tubuh anak apabila muncul gejala menggigil
- Saat berpergian dengan cuaca dingin, pastikan untuk membawa perlengkapan darurat, seperti kotak P3K, makanan kering atau kaleng, korek api, selimut, dan air minum
- Hindari minum alkohol di luar saat cuaca dingin atau sebelum tidur pada malam yang dingin
Pengobatan Hipotermia ke Dokter
Jika orang terdekat mengalami suhu tubuh di bawah 35 derajat Celcius, sebaiknya segera kunjungi Instalasi Gawat Darurat (IGD). Sembari menunggu perawatan dari dokter, Anda bisa melepaskan pakaian basah pada orang yang mengalami hipotermia dan ganti dengan mantel atau selimut yang hangat dan kering.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk mendapatkan penanganan segera mungkin. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU).
Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan kamu sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr. Abubakar Jamal Alweini
Source:
- Cleveland Clinic. Hypothermia. Maret 2025.
- Mayo Clinic. Hypothermia. Maret 2025.
- MedlinePlus. Body Temperature Norms. Maret 2025.
- WebMD. Do I Have Hypothermia?. Maret 2025.