Ditulis oleh Tim Konten Medis
Herpes zoster dapat menular melalui kontak langsung pada cairan lepuhan penderita. Lama infeksi ini bisa sembuh sekitar 3-5 minggu, tergantung pada perawatan dan tingkat keparahan gejala yang terjadi pada penderita.

Herpes zoster termasuk infeksi virus.
Pada dasarnya, herpes zoster tidak mengancam nyawa. Namun, kondisi ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dan menyakitkan. Anda bisa mengurangi risiko cacar api dengan menjalani vaksinasi.
Biasanya, risiko kondisi ini akan meningkat seiring bertambahnya usia dan paling sering terjadi pada orang usia di atas 50 tahun. Dokter dapat mendiagnosis cacar api berdasarkan penyebaran ruam pada tubuh.
Mengenal Herpes Zoster
Herpes zoster adalah infeksi virus yang menimbulkan ruam menyakitkan. Kondisi ini dapat menyerang bagian tubuh mana pun, termasuk di pinggang, punggung, dan dada.
Anda bisa mengenali ciri-ciri herpes yang ditandai dengan satu garis lepuh dan membungkus sisi kanan atau kiri tubuh. Banyak orang yang mengalami kondisi ini hanya 1 kali selama hidup mereka.
Namun, pada beberapa kasus, herpes zoster juga bisa terjadi lebih dari sekali. Kondisi ini terkadang dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti nyeri saraf jangka panjang dan gangguan penglihatan.
Gejala Herpes Zoster
Orang yang terkena herpes zoster dapat mengalami ruam kemerahan. Keluhan ini biasanya disertai dengan rasa nyeri, gatal, atau geli.
Adapun beberapa gejala herpes zoster lainnya, di antaranya:
- Muncul rasa sakit
- Sensasi terbakar atau kesemutan
- Sensitif terhadap sentuhan dan cahaya
- Ruam merah yang timbul dalam waktu beberapa hari
- Lepuh berisi cairan dan berkerak
- Demam
- Mudah merasa lelah
- Sakit kepala
Umumnya, gejala herpes zoster dapat berlangsung selama 3-5 minggu sejak Anda mulai merasakan gejala hingga ruam hilang sepenuhnya. Pada mulanya, Anda dapat merasakan nyeri yang disertai dengan rasa gatal, tertusuk, atau sensasi terbakar.
Hal ini biasanya terjadi sebelum ruam muncul. Selanjutnya, ruam mulai menonjol yang menyerupai pita atau bercak di satu sisi tubuh. Kondisi ini bisa menyerang area pinggang, wajah, leher, dan punggung.
Bahkan, beberapa orang juga mengalami ruam herpes di bagian lengan dan kaki. Ruam bisa berkembang menjadi lepuhan berwarna merah, berisi cairan, dan terasa nyeri.
Lepuhan ini mulai mengering dan berkerak dalam waktu sekitar 10 hari. Setelah itu, luka keropeng akan hilang sekitar 2-3 minggu kemudian.
Ciri-ciri herpes zoster mulai sembuh biasanya ditandai dengan ruam yang hilang sepenuhnya, rasa gatal, dan nyeri yang berkurang.
Baca Juga: Mengenal Perbedaan Herpes dan Cacar Air
Penyebab Herpes Zoster
Penyebab herpes zoster terjadi karena infeksi virus varicella-zoster yang sama dengan penyebab cacar air. Infeksi ini dapat dialami oleh siapa saja, termasuk orang dewasa yang pernah terkena cacar air saat mereka masih kanak-kanak.
Berikut ini adalah faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena cacar ular atau herpes zoster yang perlu Anda ketahui:
- Usia: Cacar ular biasanya terjadi pada orang berusia lebih dari 50 tahun. Bahkan, usia di atas 60 tahun berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi parah.
- Mengidap penyakit tertentu: Dapat berupa HIV/AIDS dan kanker. Jenis penyakit ini mampu melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko terkena cacar api.
- Penggunaan obat: Pemberian obat steroid jangka panjang, seperti prednison bisa memicu terjadinya cacar api.
- Perawatan kanker: Radiasi dan kemoterapi dapat menurunkan daya tahan tubuh terhadap penyakit dan memicu terjadinya cacar api.
Cara Penularan Herpes Zoster
Tidak seperti cacar air, penularan herpes zoster biasanya tidak menyebar melalui batuk dan bersin. Anda bisa menutupi luka lepuhan dengan perban untuk mengurangi risiko penularan virus ke orang lain.
Virus herpes zoster dapat menular apabila tidak sengaja menyentuh cairan lepuhan pada kulit penderita. Selain itu, virus ini juga menyebar melalui tempat tidur, pakaian, dan handuk.
Oleh sebab itu, penting untuk tidak berbagi alat pribadi, terutama pada orang yang mengalami herpes. Setelah lepuhan kering dan mengeras, ini berarti Anda tidak menularkan virus kepada orang lain. Segera temui dokter apabila Anda mengalami gejala cacar air dan kondisi sedang hamil atau memiliki daya tahan tubuh yang lemah.
Cara Mengatasi Herpes Zoster
Berikut ini adalah cara mengatasi cacar api:
1. Pemberian Obat Antivirus
Beberapa obat antivirus tersedia untuk mengobati cacar api. Jenis obat herpes zoster ini dapat berupa asiklovir, valasiklovir, dan famsiklovir.
Obat antivirus berperan penting untuk mengurangi tingkat keparahan penyakit. Anda dapat konsumsi obat ini setelah ruam muncul dan sesuai resep dokter.
2. Pemberian Obat Pereda Nyeri dan Lotion
Jenis obat ini biasanya terjual bebas di apotek terdekat, seperti kalamin. Obat kalamin bermanfaat untuk meredakan nyeri dan gatal akibat ruam cacar air.
Jika nyerinya parah atau muncul ruam di dekat mata dan telinga, segera konsultasikan hal ini ke dokter. Tim medis dapat memberikan obat tambahan, seperti kortikosteroid resep untuk mengurangi peradangan.
3. Perawatan Mandiri di Rumah
Perawatan mandiri di rumah dapat meredakan gejala cacar api yang terjadi. Menurut Healthline, ada beberapa perawatan yang bisa Anda lakukan, seperti:
- Mandi air dingin untuk membersihkan dan menenangkan kulit
- Mengoleskan kompres dingin basah pada ruam untuk mengatasi rasa sakit dan gatal
- Konsumsi makanan yang mengandung vitamin A, B12, C, dan E
- Anda bisa minum suplemen L-lisin untuk menguatkan daya tahan tubuh
Baca Juga: Kenali 3 Perbedaan Cacar Air dan Cacar Monyet
Risiko Komplikasi
Pada kebanyakan kasus, cacar api bisa sembuh tanpa disertai masalah kesehatan lain. Namun, kondisi ini terkadang dapat menimbulkan komplikasi berupa:
Neuralgia pasca herpes, ditandai dengan rasa nyeri yang berlangsung selama beberapa bulan setelah ruam sembuh
- Ruam menjadi terinfeksi dan perlu diobati dengan antibiotik
- Muncul jaringan parut atau perubahan warna kulit setelah ruam sembuh
- Otot melemah
- Gangguan pada mata yang bisa meningkatkan risiko hilangnya penglihatan
- Mengidap sindrom Ramsay Hunt yang mempengaruhi wajah
Cara Mencegah Herpes Zoster
Adapun beberapa cara mencegah herpes zoster, antara lain:
1. Mencegah Penyebaran Virus
Menutupi ruam herpes bisa mengurangi risiko penularan virus ke orang lain. Jika mengidap penyakit ini, Anda tidak bisa menyebarkan virus sebelum luka lepuhan muncul atau setelah ruam menjadi koreng.
Selain menutupi luka, ada beberapa cara mencegah penyebaran virus ke orang lain, sebagai berikut:
- Hindari menyentuh atau menggaruk ruam
- Cuci tangan sesering mungkin
- Hindari kontak langsung dengan orang lain
2. Vaksin Herpes Zoster
Mengutip dari WebMD, vaksin herpes zoster dapat diberikan pada orang dewasa usia 50 tahun ke atas dalam kondisi sehat. Jenis vaksin ini berupa Shingrix yang memberikan perlindungan lebih baik daripada Zostavax.
Dokter dapat memberikan vaksin dalam 2 dosis dengan jarak 2-6 bulan. Anda tidak boleh mendapatkan vaksin apabila memiliki kondisi, sebagai berikut:
- Mengidap reaksi alergi parah
- Sedang mengalami herpes zoster, hamil, atau menyusui
- Sakit dan demam di atas 38 derajat Celcius atau lebih tinggi
- Telah menjalani tes cacar air yang hasilnya negatif
Jika mengalami tanda-tanda herpes zoster, seperti rasa sakit dan ruam muncul di dekat mata, berusia 50 tahun atau lebih, ruam menyebar luas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Catherine Elizabeth
Source:
- Cleveland Clinic. Shingles. Maret 2025.
- Healthdirect. Shingles. Maret 2025.
- Healthline. Shingles: Everything You Should Know. Maret 2025.
- Mayo Clinic. Shingles. Maret 2025.