Ditulis oleh Tim Konten Medis
Pada tahun 2016, data dari WHO menunjukkan bahwa sekitar 3,7 milliar orang di bawah usia 50 tahun atau sekitar 67% dari populasi dunia terinfeksi virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1). Prevalensi infeksi tertinggi ada di negara Afrika (88%) dan terendah di negara Amerika (45%). Kebanyakan populasi berasal dari usia 15-49 tahun dengan prevalensi wilayah yang berbeda-beda. Bahaya virus herpes ini terus berkembang dan menyebar luas di seluruh wilayah dunia. Maka dari itu, penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana virus ini dapat menular dan apakah herpes berbahaya? Selengkapnya, simak penjelasan pada artikel berikut.
Infeksi kulit semakin parah dan meluas bila bagian kulit yang terbuka bersentuhan langsung dengan virus.
Baca Juga: Penyebab Herpes di Wajah Ketahui Lebih Dalam
Apakah Herpes Berbahaya?
Apakah herpes berbahaya? Herpes merupakan penyakit yang timbul akibat infeksi dua jenis virus, yakni, virus herpes simpleks 1 (HSV-1) dan virus herpes simpleks 2 (HSV-2). Herpes oral disebabkan oleh virus yang tidak berbahaya yang disebut virus herpes simpleks 1 (HSV-1). Virus HSV-1 mudah ditularkan melalui kontak kulit dan banyak menginfeksi anak-anak serta dewasa muda.
Sedangkan, virus herpes simpleks 2 (HSV-2) yang menyebabkan penyakit herpes genital. Bentuk herpes ini dapat menyebabkan luka internal dan eksternal serta lecet pada area genital. Bahaya virus herpes berbeda-beda tergantung dengan jenis virus yang menginfeksinya, baik HSV-1 ataupun HSV-2. Virus-virus ini dapat dengan mudah menular dan menyebar dari satu orang ke orang lainnya.
Baca Juga: Apakah Benar Herpes Zoster Menular?
Bagaimana Virus Herpes Menular?
Virus herpes simpleks 1 (HSV-1) dapat menular melalui kontak oral atau air liur dan kontak pada permukaan luka yang belum sembuh. Virus herpes juga dapat ditularkan dari permukaan kulit yang terinfeksi namun tampak normal dan tidak memunculkan gejala. HSV-1 juga dapat meningkatkan penularan virus HSV-2. Namun, virus HSV-2 tidak dapat menularkan virus HSV-1.
Virus herpes simpleks 2 (HSV-2) atau herpes genital dapat ditularkan melalui kontak kulit atau ketika melakukan hubungan seksual (oral, vagina, dan anal). Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa luka herpes genital dapat muncul di wajah dan area genital. Hindarilah untuk melakukan hubungan seksual secara bebas dan bergonta-ganti pasangan. Bahkan alat pelindung (seperti kondom) belum tentu dapat melindungi dan menghentikan penyebaran virus herpes.
Baca Juga: Apa Ada Herpes Pada Anak? Kenali Gejalanya!
Apakah Herpes Berbahaya Bagi Kesehatan?
Virus herpes berbahaya bagi kesehatan dan juga psikososial penderita. Bahaya virus herpes terbagi menjadi tiga, yaitu herpes oral, herpes genital, dan dampak secara psikososial. Dampak herpes oral atau mulut yang berbahaya bagi kesehatan meliputi:
- Kemungkinan tubuh mengalami dehidrasi akibat kulit yang melepuh dan menyakitkan pada mulut. Hal ini membuat penderita kesulitan untuk minum air putih.
- Ensefalitis atau terjadinya infeksi virus yang menyebar ke otak dan menyebabkan peradangan pada area mulut serta tenggorokan, tetapi hal ini tidak mengancam jiwa.
- Infeksi kulit akan semakin parah dan meluas jika area kulit yang rusak atau terbuka bersentuhan langsung dengan virus.
- Herpes whitlow dapat berkembang pada anak-anak akibat kebiasaan mereka menghisap jari dan dimulutnya kebetulan sudah terinfeksi herpes juga (kulit akan melepuh). Hal ini akan sangat berbahaya jika terkena mata karena dapat menyebabkan kebutaan (saat jari yang terinfeksi terkena mata).
Kemungkinan tubuh mengalami dehidrasi akibat kulit yang melepuh dan menyakitkan pada mulut.
Baca Juga: Berapa Lama Herpes Sembuh?
Bahaya virus herpes selanjutnya adalah herpes genital. Herpes genital merupakan infeksi yang ringan dan tidak berbahaya, meski begitu ada beberapa risiko komplikasi yang dapat ditimbulkan. Komplikasi herpes genital meliputi:
- Peradangan pada area kandung kemih dan rektum yang mengakibatkan timbulnya pembengkakan serta rasa sakit membuat penderita susah buang air kecil dan besar.
- Meningitis terjadi jika infeksi virus menyebar dan menimbulkan peradangan pada selaput otak serta sumsum tulang belakang.
- Ensefalitis merupakan komplikasi dari adanya infeksi virus herpes dan jarang terjadi bersamaan dengan lesi oral atau genital. Ensefalitis adalah gangguan neurologis langka yang ditandai dengan peradangan otak.
- Keratitis merupakan infeksi yang terjadi pada area mata akibat virus herpes. Hal ini dapat terjadi jika penderita atau seseorang menyentuh luka infeksi kemudian tanpa mencuci tangan dan menyentuh area mata.
- Herpes neonatal merupakan salah satu komplikasi serius yang berdampak pada bayi. Virus herpes akan menyerang ibu hamil yang secara tidak langsung dapat menginfeksi bayi dalam kandungannya. Hal ini dapat menyebabkan sang bayi mengalami kerusakan otak, kebutaan, bahkan kematian. Herpes neonatal jarang terjadi, hanya sekitar 10 dari 100.000 kelahiran secara global.
Selain berdampak pada kesehatan penderita, virus herpes juga memengaruhi psikososial penderita. Gejala herpes oral yang tidak nyaman menimbulkan beberapa stigma sosial dan tekanan psikologis penderita. Sementara herpes genital juga berdampak terhadap kualitas hidup dan hubungan seksual penderita.
Kebanyakan penderita memerlukan waktu untuk dapat menyesuaikan diri agar dapat hidup dengan infeksi virus herpes yang dibawanya. Bahaya virus herpes genital dapat membuat ibu hamil menjadi stres serta berpengaruh besar terhadap bayi yang dikandungnya. Hal-hal di atas dapat membuat penderita menjadi minder dan stres secara psikologis karena penyakit herpes yang dideritanya.
Virus herpes mudah menyerang pada orang-orang dengan rentan usia 15-49 tahun. Virus herpes dapat menginfeksi area mulut dan genital. Herpes bukanlah sebuah penyakit yang berbahaya, namun memiliki dampak cukup besar pada kesehatan dan psikososial penderita.
Penyakit herpes juga akan sangat berbahaya bagi ibu hamil dan bayinya. Bayi pada ibu penderita herpes dapat mengalami kebutaan, prematur, hingga kematian. Jadi, apakah herpes berbahaya? Jawabannya, bahaya virus herpes banyak berhubungan dengan kesehatan fisik penderita, mulai dari munculnya pelepuhan, infeksi mata, peradangan selaput otak, dan banyak lainnya. Jika Anda mengalami gejala herpes, segeralah konsultasi dengan dokter untuk penanganan yang tepat.
Telah direview oleh dr. Febriani Kezia Haryanto, MARS
Source: