Ditulis oleh Tim Konten Medis
Flu babi adalah penyakit infeksi pernapasan akibat virus H1N1. Flu babi menular ke manusia dengan cepat melalui udara, biasanya ketika penderita batuk atau bersin kemudian mengeluarkan droplet yang bisa menginfeksi orang lain.
Cara flu babi menular ke manusia melalui udara saat seseorang bersin dan batuk.
Penyebab flu babi terjadi karena adanya infeksi virus H1NI yang menyerang tubuh manusia. Jenis virus ini mampu menyebabkan kerusakan pada paru-paru, dinding hidung, dan sel-sel tenggorokan.
Gejala flu babi pada manusia hampir juga mirip dengan flu biasa. Kondisi ini ditandai dengan demam tinggi, nyeri kepala, dan radang tenggorokan. Penyakit ini lebih sering menyerang anak-anak, lansia, dan orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah.
Bagaimana Cara Flu Babi Menular pada Manusia?
Cara penularan flu babi ke manusia hampir serupa dengan jenis virus flu lainnya. Awalnya, virus ini muncul dan ditemukan pada babi.
Seiring berjalannya waktu, virus dapat berkembang dan berubah bentuk (mutasi), lalu menular ke manusia. Virus flu babi dapat menyebar dari satu orang ke orang lain, sebagai berikut:
- Droplet, mulai dari percikan ingus hingga air liur yang menempel di bagian mulut, hidung, atau mulut.
- Flu babi juga bisa menular saat seseorang menyentuh benda-benda yang terkontaminasi virus H1N1, seperti gagang pintu, kursi, meja, dan sebagainya
- Tidak sengaja tersentuh lendir saat merawat penderita yang terinfeksi virus H1N1.
Perlu diketahui bahwa penularan flu babi tidak terjadi melalui makanan yang dikonsumsi, seperti daging babi dan produk olahannya (sosis babi atau daging ham). Selain itu, virus penyakit ini juga tidak mudah menyebar saat berada di kolam renang, sauna, dan air minum.
Secara umum, penularan flu babi sama halnya dengan flu biasa atau Covid-19. Virus flu babi, yaitu H1N1 termasuk dalam kategori jenis virus influenza A.
Penyakit ini menimbulkan gejala ringan hingga berat, tergantung dari kondisi kesehatan penderita. Faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena gejala flu babi, seperti:
- Wanita hamil
- Anak-anak usia di bawah 5 tahun
- Lansia di atas 65 tahun
- Punya penyakit kronis
- Obesitas
- Bekerja di peternakan atau dokter hewan
Baca Juga: Seperti Apa Gejala Flu Burung pada Manusia?
Gejala Flu Babi
Ciri-ciri flu babi pada manusia hampir mirip dengan gejala flu biasa. Misalnya, demam, batuk, dan pilek. Namun, penyakit ini cenderung lebih berbahaya dan berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Penyakit flu babi juga sulit dideteksi sehingga sering tidak disadari oleh penderita. Biasanya, penderita flu babi dapat mengalami beberapa gejala, sebagai berikut:
- Demam tinggi di atas 38 derajat celcius
- Batuk kering
- Radang tenggorokan
- Hidung tersumbat
- Mata berair dan merah
- Nyeri otot dan sendi
- Mengalami diare
- Tubuh mudah lelah
- Mual dan muntah.
Jika Anda mengalami gejala ini, sebaiknya segera berdiskusi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Pada kasus tertentu, gejala flu babi bisa menyebabkan kematian apabila terlambat mendapatkan penanganan.
Beberapa komplikasi penyakit yang perlu Anda waspadai adalah:
- Kesulitan bernapas
- Mengalami pneumonia atau peradangan paru-paru
- Bronkitis
- Gagal nafas
- Gangguan sistem saraf, seperti kehilangan kesadaran dan tubuh kejang
- Infeksi telinga
- Penyakit jantung dan asma.
Bahkan, flu babi bisa meningkatkan risiko mengalami gangguan neurologis pada anak-anak. Meskipun kasus ini langka, tetapi bisa berakibat fatal bagi tubuh. Gangguan neurologis memiliki gejala berupa perubahan kebiasaan kognitif dan kebingungan.
Untuk mengenali gejala flu babi, dokter dapat melakukan pemeriksaan, seperti wawancara medis, tes fisik, dan tes penunjang. Pemeriksaan yang bisa dijalani, mulai dari rapid test hingga swab test.
Baca Juga: Mengenal Flu Burung H5N2 yang Sebabkan Kematian pada Manusia
Cara Mencegah Penularan Flu Babi
Anak usia di atas enam bulan dianjurkan untuk memperoleh vaksinasi flu tahunan. Hal ini bertujuan untuk mencegah tiga sampai empat jenis virus influenza yang umum terjadi, salah satunya adalah flu babi.
Vaksinasi juga mampu mengurangi risiko tingkat keparahan dan komplikasi di kemudian hari. Selain itu, terdapat cara pencegahan flu babi yang perlu dilakukan, antara lain:
- Mencuci tangan secara teratur dengan air mengalir dan sabun
- Gunakan hand sanitizer untuk membersihkan tangan saat tidak ada air
- Menutup mulut dan hidung saat sedang batuk atau bersin, lalu bersihkan kedua tangan agar terhindar dari infeksi virus
- Hindari menyentuh area wajah, seperti mulut, hidung, dan mata saat belum cuci tangan
- Membersihkan permukaan benda-benda di lingkungan sekitar, seperti meja, kursi, lemari, dan sebagainya menggunakan desinfektan untuk mencegah penyebaran virus
- Hindari kontak langsung dengan penderita yang terinfeksi virus
- Tidak berbagi alat makan bersama.
Sementara itu, flu babi dapat diatasi dengan menjalani pengobatan medis dan pengobatan secara mandiri. Biasanya, dokter akan meresepkan obat-obatan tertentu, seperti oseltamivir, zanamivir, baloxavir, dan peramivir untuk meredakan gejala yang dialami oleh penderita.
Jenis obat ini dapat dikonsumsi setelah 48 jam terinfeksi virus H1N1 atau mulai muncul gejala. Hal ini bertujuan untuk mencegah gejala penyakit yang semakin parah.
Baca Juga: Flu Singapura: Penyebab, Gejala, Pengobatan
Jika Anda mengalami gejala flu babi, seperti demam, batuk kering, sakit tenggorokan, dan hidung tersumbat yang tidak kunjung dalam waktu lama, sebaiknya segera berkonsultasi pada dokter. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- Healthline. Swine Flu (H1N1). September 2024.
- Medical News Today. Everything You Need to Know About Swine Flu. September 2024.
- WebMD. H1N1 Flu Virus (Swine Flu). September 2024.