Ditulis oleh Tim Konten Medis
Efek begadang bisa menyebabkan menurunnya sistem kekebalan tubuh, tekanan darah tinggi, dan sering mengantuk di pagi hari. Dalam jangka waktu lama, kebiasaan buruk ini bisa meningkatkan risiko penyakit kronis.

Begadang bisa menurunkan imun.
Sering begadang telah menjadi bagian dari gaya hidup sebagian orang, terutama di kalangan pelajar dan pekerja. Kebiasaan ini tidak boleh dianggap sepele karena bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Tidak hanya kesehatan fisik, begadang juga dapat memengaruhi kondisi emosional seseorang. Bahkan, ini bisa mengganggu siklus tidur yang ideal.
Berapa Jam Tidur yang Dibutuhkan Tubuh?
Mengutip dari Healthline, para ahli merekomendasikan waktu tidur berdasarkan usia seseorang, sebagai berikut:
- Bayi lahir hingga usia 3 bulan sekitar 14-17 jam
- Bayi usia 4-11 bulan sekitar 12-16 jam
- Anak usia1-2 tahun sekitar 11-14 jam
- Anak usia 3-5 tahun sekitar 10-13 jam
- Usia 6-12 tahun sekitar 9-12 jam
- Remaja usia 13-18 tahun sekitar 8-10 jam
- Usia 18 hingga 64 tahun sekitar 7-9 jam
- Lansia usia 65 tahun ke atas sekitar 7-8 jam
Bahaya Kurang Tidur (Begadang) untuk Kesehatan
Tidak mendapatkan cukup tidur bisa mengganggu kesehatan dan fungsi tubuh. Adapun beberapa efek kurang tidur di malam hari, di antaranya:
1. Menurunnya Sistem Kekebalan Tubuh
Saat tidur, sistem imun memproduksi zat antibodi dan sitokin untuk melindungi tubuh dan melawan infeksi, seperti bakteri dan virus. Namun, efek tidur larut malam bisa menurunkan kemampuan sistem imun dalam memproduksi zat-zat tersebut.
Akibatnya, tubuh tidak dapat melawan infeksi dan membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih dari kondisi medis tertentu. Bahkan, kurang tidur jangka panjang juga meningkatkan risiko penyakit kronis, seperti diabetes melitus dan penyakit jantung.
Baca Juga: Gangguan Tidur: Penyebab, Gejala & Pengobatan
2. Gangguan Kesehatan Mental
Penelitian membuktikan bahwa orang yang sering begadang mengalami kesulitan dalam mengatur emosi mereka. Efek samping begadang ini bisa membuat seseorang lebih rentan mengalami gangguan kesehatan mental, termasuk depresi dan perubahan suasana hati yang buruk.
Gejala depresi ditandai dengan perasaan sedih, putus asa, dan hampa secara terus-menerus. Bahkan, kondisi ini juga membuat seseorang kehilangan minyal pada aktivitas yang disenangi.
3. Tekanan Darah Tinggi
Bahaya begadang bisa menyebabkan tekanan darah tinggi (hipertensi). Jika tidak dikelola dengan baik, kondisi ini bisa menyebabkan kondisi medis serius.
Salah satu cara menjaga tekanan darah adalah dengan menjaga rutinitas tidur yang konsisten. Ini berarti tidur dan bangun pada waktu yang hampir sama setiap hari. Misalnya, tidur jam 10 malam dan bangun pukul 5 pagi.
4. Masalah Pernapasan
Masalah pernapasan dapat terjadi akibat efek begadang dalam waktu jangka panjang. Hal ini bisa membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi, seperti flu dan pilek.
Bahkan, kurang tidur juga memperburuk gejala penyakit pernapasan, seperti penyakit paru-paru kronis. Orang dewasa dapat tidur sekitar 7-9 jam untuk meningkatkan kualitas tidur dan terhindar dari masalah pernapasan yang terjadi.
5. Diabetes Mellitus Tipe 2
Penyakit kencing manis atau diabetes mellitus tipe 2 merupakan kondisi medis serius akibat begadang semalaman. Dalam sebuah penelitian, para ahli membuktikan bahwa orang yang kurang tidur memiliki risiko diabetes mellitus yang lebih tinggi bersama dengan penyakit kronis lainnya.
Kurang tidur juga memengaruhi seberapa banyak Anda makan yang dapat memengaruhi pengelolaan diabetes mellitus dalam tubuh. Anda bisa mengenali gejala kondisi ini, seperti meningkatnya frekuensi buang air kecil, rasa haus berlebihan, dan berat badan menurun.
Baca Juga: 9 Cara Menghilangkan Ngorok saat Tidur Secara Alami
6. Gangguan Pencernaan
Selain makan terlalu banyak dan jarang berolahraga, risiko begadang setiap malam dapat mengganggu fungsi pencernaan. Ini bisa memicu berat badan berlebih yang memengaruhi hormon leptin dan gherelin dalam mengontrol nafsu makan.
Hormon leptin bekerja dengan memberikan sinyal kenyang pada otak. Tanpa cukup tidur, otak dapat menurunkan produksi leptin dan meningkatkan ghrelin untuk menambah nafsu makan. Hal inilah yang membuat Anda makan camilan berlebihan di malam hari.
7. Kurangnya Motivasi untuk Berolahraga
Efek sering begadang bisa mengurangi motivasi untuk berolahraha keesokan harinya. Terdapat studi yang melaporkan bahwa semakin lama waktu tidur, semakin bersemangat Anda untuk berolahraga.
Namun, jika menghabiskan banyak waktu untuk olahraga intensitas berat, hal ini bisa menyebabkan kurang tidur pada malam berikutnya. Mulai sekarang biasakan diri bangun dan berolahraga di pagi hari untuk menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.
8. Mengantuk di Pagi Hari
Efek begadang bagi pria dan wanita memicu sering mengantuk di pagi hari. Penelitian membuktikan bahwa orang yang kurang tidur cenderung tidak waspada dan lebih rentan melakukan kesalahan pada pukul 9 pagi daripada pukul 8 malam.
Bahkan, beberapa orang sering bangun dalam keadaan lelah karena tidak mendapatkan cukup tidur. Jika kurang tidur berkaitan dengan insomnia, hal ini bisa membuat Anda bangun terus-menerus, tidak bersemangat, dan mudah tersinggung.
9. Gangguan Sistem Kardiovaskular
Anda bisa mengalami gangguan kardiovaskular yang menjadi efek begadang bagi jantung. Pada dasarnya, tidur memengaruhi proses yang melindungi kesehatan jantung dan pembuluh darah, termasuk kadar gula darah, peradangan, dan tekanan darah.
Selain itu, kurang tidur bisa mengurangi kemampuan tubuh dalam menyembuhkan dan memperbaiki pembuluh darah dan jantung. Berbagai riset mengaitkan insomnia dengan peningkatan risiko serangan jantung dan stroke.
10. Berat Badan Bertambah
Kurang tidur berdampak buruk dalam hal mengelola berat badan. Saat begadang, banyak orang yang makan camilan hingga larut malam, terutama makanan yang mengandung tinggi lemak dan karbohidrat.
Dalam jangka panjang, makan berlebihan di malam hari bisa menyebabkan obesitas dan penyakit kronis lainnya. Cara ampuh agar tidur cepat bisa mengurangi kebiasaan makan di malam hari, seperti mengurangi porsi makan dan tidur di awal waktu.
Baca Juga: Ini 3 Posisi Tidur yang Baik untuk Kesehatan Menurut Dokter
11. Gangguan Hormon
Pada dasarnya, produksi hormon bergantung pada waktu tidur Anda. Efek begadang bagi otak ini bisa memengaruhi kadar hormon sehingga mengganggu fungsi tubuh lainnya.
Pada anak-anak dan remaja, gangguan hormon akibat sering begadang bisa menurukan fungsi otak dalam kemampuan berpikir. Hal ini dapat membuat mereka sulit fokus dan mudah marah saat melakukan aktivitas sehari-hari.
12. Umur yang Lebih Pendek
Berbagai riset membuktikan bahwa orang yang sulit begadang dan sulit bangun di pagi hari memiliki risiko 10 persen lebih tinggi untuk meninggal lebih cepat daripada orang yang tidur di awal waktu. Namun, dampak kurang tidur ini tidak dapat langsung terasa.
Kasus kematian akibat kurang tidur biasanya terjadi karena beberapa faktor, seperti mengalami kecelakaan, cedera, hingga meningkatnya risiko penyakit jantung dan obesitas. Setiap orang membutuhkan waktu tidur yang berbeda-beda. Pada orang dewasa, jumlah rata-rata tidur antara 7-9 jam per malam.
Jika sulit untuk merasakan ngantuk dan tidak bisa tertidur di malam hari dalam waktu lama, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Sony Prabowo, MARS.
Source:
- Health. Is Staying Up Late Bad for You?. April 2025.
- Healthline. How to Calculate When You Should Go to Sleep. April 2025.
- Healthline. The Effects of Sleep Deprivation on Your Body. April 2025.
- Very Well Health. Can You Die From Lack of Sleep?. April 2025.