Buat janji Ciputra HospitalWhatsapp Ciputra Hospital

Rumah Sakit Terbaik Berstandarisasi Internasional | Ciputra Hospital

  • Home
  • Rumah Sakit
    • CitraRaya Tangerang
    • CitraGarden City Jakarta
    • Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin
    • Ciputra Hospital Surabaya
  • Fasilitas & Layanan
  • Center of Excellence
  • Cari Dokter
  • Artikel
  • Home
  • Artikel Kesehatan
  • Ketahui Gejala Kista Ovarium, Apakah Berbahaya?
Devi
Jumat, 30 Agustus 2024 / Published in Artikel Kesehatan, Fertilitas

Ketahui Gejala Kista Ovarium, Apakah Berbahaya?

Ditulis oleh Tim Konten Medis

Gejala kista ovarium yang paling umum adalah muncul benjolan pada area organ intim. Selain itu, nyeri panggul dan perut keras serta kembung juga bisa menjadi ciri-ciri tanda kista ovarium sudah parah dan harus mendapatkan penanganan lebih lanjut.

gejala kista ovarium

Gejala kista ovarium paling umum adalah rasa nyeri atau tekanan di perut bagian bawah di sisi kista.

Anda mungkin bertanya-tanya, apa itu kista ovarium? Kista adalah kondisi ketika tubuh mengalami benjolan atau kantung cairan abnormal di bagian tubuh tertentu, termasuk ovarium.

Kondisi ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit dan bisa sembuh dengan sendirinya. Penyebab kista ovarium bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti infeksi, kehamilan, ganguan hormon hingga penyakit endometriosis.

Namun, terkadang benjolan kista dapat terpelintir atau pecah. Penyebab kondisi ini biasanya akibat siklus menstruasi pada wanita.

Daftar Isi

Toggle
  • Gejala Kista Ovarium
    • 1. Nyeri Panggul
    • 2. Rasa Tertekan pada Perut
    • 3. Perut Kembung
    • 4. Siklus Menstruasi Tidak Teratur
  • Cara Mendeteksi Kista Ovarium
    • 1. Tes Kehamilan
    • 2. USG Panggul
    • 3. Laparoskopi
    • 4. Tes Penanda Tumor

Gejala Kista Ovarium

Adapun sejumlah gejala penyakit kista ovarium, sebagai berikut:

1. Nyeri Panggul

Nyeri panggul menjadi salah satu keluhan umum yang dirasakan penderita kista ovarium. Rasa nyeri ini memicu sensasi tumpul atau tajam di area pusar bawah.

Nyeri panggul bermula dari infeksi saluran kemih, sistem pencernaan, atau organ reproduksi. Kondisi ini juga terjadi akibat tertariknya otot atau dasar panggul.

Bahkan, rasa sakitnya bisa menetap atau hilang timbul tergantung dari kondisi kesehatan penderita. Jika sakitnya parah, kondisi ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari sehingga membutuhkan perawatan medis.

Selain itu, Anda perlu berhati-hati apabila nyeri panggul sudah memasuki tahap kronis. Kondisi ini biasanya berlangsung selama 6 bulan lebih akibat nyeri yang tidak segera mendapatkan penanganan.

Dokter dapat merekomendasikan obat-obatan tertentu yang berfungsi untuk mengobati nyeri panggul kronis. Obat ini dapat berupa pereda nyeri, seperti aspirin dan ibuprofen.

Baca Juga: Ketahui 10 Pantangan Kista Ovarium yang Bisa Memperburuk Kondisi

2. Rasa Tertekan pada Perut

Ciri-ciri penyakit kista pada wanita adalah mengalami rasa tertekan pada perut. Kondisi ini cenderung tidak berbahaya dan mudah hilang dengan sendirinya.

Meskipun begitu, rasa tertekan yang semakin bisa menjadi tanda bahwa tubuh mengalami masalah kesehatan tertentu. Kondisi ini membutuhkan penanganan medis sedini mungkin agar terhindar dari komplikasi serius yang terjadi.

3. Perut Kembung

Selain rasa tertekan, penderita kista ovarium dapat mengalami perut kembung yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Kondisi ini menimbulkan perut membesar membesar dan perasaan tertekan.

Perut kembung akibat kista ovarium juga menyebabkan rasa tidak nyaman hingga sangat menyakitkan. Biasanya, kondisi ini akan hilang setelah beberapa saat atau hilang timbul.

Penyebab paling umum sakit perut dan kembung adalah gas usus yang berlebihan. Gas ini berasal dari siklus menstruasi yang memicu perubahan hormon pada wanita.

Saat menstruasi, Anda dapat mengalami peningkatan hormon estrogen dan progesteron yang menurun. Hormon estrogen yang diproduksi oleh tubuh mengakibatkan resensi air sehingga timbul rasa kembung pada perut.

4. Siklus Menstruasi Tidak Teratur

Umumnya, wanita mengalami siklus menstruasi setiap 21-35 hari dan berlangsung sekitar 2-7 hari. Namun, siklus ini bisa menimbulkan ketidakteraturan akibat masalah kesehatan pada organ intim wanita. Misalnya, kista ovarium.

Ciri haid penderita kista ditandai dengan keluarnya darah di luar siklus mensrtruasi secara tiba-tiba. Kondisi ini terjadi akibat ketidakseimbangan produksi hormon yang mengganggu kesehatan tubuh.

Baca juga: Cara Membedakan Darah Haid dan Darah Kista

Cara Mendeteksi Kista Ovarium

Anda tidak bisa mendeteksi kista ovarium secara mandiri di rumah. Sebab, benjolan ini terletak di bagian dalam organ intim wanita.

Sebaiknya, lakukan pemeriksaan di layanan kesehatan terdekat sebagai cara mendeteksi kista ovarium secara akurat. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan:

1. Tes Kehamilan

Terkadang, dokter dapat menemukan kista saat pemeriksaan panggul. Kista bisa berisi cairan, padat, atau campuran, tergantung gejala yang dialami oleh penderita.

Untuk mendiagnosis kista ovarium, dokter dapat menyarankan beberapa tes, seperti pemeriksaan kehamilan. Jika hasil menunjukkan positif, ini berarti Anda memiliki kista korpus luteum.

2. USG Panggul

Ultrasonografi atau USG panggul adalah pemeriksaan non-invasif yang menghasilkan gambar untuk mendeteksi organ dan struktur dalam panggul wanita. Pemeriksaan ini menggunakan gelombang ultrasonik yang bergerak melalui tubuh menuju area panggul, termasuk ovarium.

USG panggil dapat memberikan banyak informasi tentang ukuran, lokasi, dan bentuk kista pada tubuh penderita. Bahkan, pemeriksaan ini tidak menimbulkan rasa sedikit dan berlangsung dalam waktu beberapa menit saja.

3. Laparoskopi

Cara mendeteksi kista ovarium bisa dilakukan dengan pemeriksaan laparoskopi. Pemeriksaan ini merupakan prosedur medis yang bertujuan untuk mendeteksi bagian perut dan organ panggul wanita.

Laparoskopi menggunakan tabung tipis bercahaya yang memiliki kamera video. Dalam istilah medis, tabung ini dikenal dengan sebutan laparoskop.

Sebelum memasukkan tabung tipis, dokter dapat membuat sayatan kecil di perut atau panggul penderita. Kemudian, tabung ini akan dimasukkan secara perlahan-lahan dan menghasilkan gambar secara optimal.

Gambar kamera video bisa terlihat di layar komputer sehingga mampu mendeteksi benjolan penyebab kista. Pemeriksaan laparoskopi hanya berlangsung sebentar saja dan pemulihan luka akibat sayatan juga cenderung cepat.

Baca Juga: Fakta Medis Kanker Ovarium: Kenali Penyebab dan Gejalanya

4. Tes Penanda Tumor

Tes penanda tumor sering digunakan untuk mendeteksi sel-sel kanker di dalam tubuh. Pada kasus tertentu, pemeriksaan ini juga bisa dipakai untuk mendiagnosis penyakit tertentu, termasuk kista ovarium.

Jika digunakan bersama dengan pemeriksaan lainnya, tes penanda tumor dapat membantu beberapa hal, antara lain:

  • Mengetahui sel kanker yang sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya
  • Memprediksi seberapa cepat benjolan kista dapat tumbuh, peluang untuk sembuh, dan kemungkinan kista dapat kembali
  • Memilih pengobatan yang tepat untuk mengatasi kista
  • Memantau efektivitas obat yang dikonsumsi.

Beberapa tes penanda tumor menggunakan cairan tubuh, seperti darah atau urine dalam skrining jenis penyakit tertentu. Kondisi ini diperlukan apabila Anda memiliki risiko tinggi terhadap jenis kanker dan mengalami gejala parah.

Jika gejala kista ovarium, seperti nyeri panggul, perut kembung, dan muncul rasa tertekan semakin parah dan tidak kunjung sembuh dalam waktu lama, sebaiknya segera berkunjung ke dokter untuk memperoleh pengobatan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.

Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.

Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.

Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS

Source:

  • Cleveland Clinic. Ovarian Cysts. Agustus 2024.
  • Mayo Clinic. Ovarian Cysts. Agustus 2024.

Diperbarui pada 30 Agustus 2024

Artikel Terkait

  • Kista Mulut (Mukokel) - Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
    Kista Mulut (Mukokel): Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Lainnya
  • Apa Itu Kista Kalazion Mata? Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
    Apa Itu Kista Kalazion Mata? Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
  • Mengenal Kista Bartholin dan Pengobatannya
    Mengenal Kista Bartholin dan Pengobatannya
  • faktor risiko penyebab kista pada wanita
    Faktor Risiko Penyebab Kista Berdasarkan Jenisnya
  • mata katarak
    Penyebab Mata Katarak, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan
  • Gejala Hepatitis B
    Gejala Hepatitis B Akut dan Kronis
  • Tanda dan Gejala Demam Reumatik
    Penyakit Demam Reumatik: Penyebab, Gejala, Pengobatan
Tagged under: Kesehatan Wanita

Artikel Terkait

  • Kista Mulut (Mukokel) - Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
    Kista Mulut (Mukokel): Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Lainnya
  • Apa Itu Kista Kalazion Mata? Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
    Apa Itu Kista Kalazion Mata? Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
  • Mengenal Kista Bartholin dan Pengobatannya
    Mengenal Kista Bartholin dan Pengobatannya
  • faktor risiko penyebab kista pada wanita
    Faktor Risiko Penyebab Kista Berdasarkan Jenisnya
  • mata katarak
    Penyebab Mata Katarak, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan
  • Gejala Hepatitis B
    Gejala Hepatitis B Akut dan Kronis
  • Tanda dan Gejala Demam Reumatik
    Penyakit Demam Reumatik: Penyebab, Gejala, Pengobatan

Ciputra Hospital

Ciputra Hospital menyediakan layanan kesehatan berkualitas tinggi dengan fasilitas teknologi canggih.

Unit Rumah Sakit:

Ciputra Hospital – CitraRaya Tangerang
Ciputra Hospital – CitraGarden City Jakarta
Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin
Ciputra Hospital Surabaya

Unit Klinik:

Ciputra Medical Center
Ciputra SMG Eye Clinic
C Derma
Ciputra IVF

Lokasi Kami:

CitraRaya – Tangerang
CitraGarden – Jakarta
Banjarmasin
Surabaya

  • GET SOCIAL

© 2025 All rights reserved. Ciputra Hospital

TOP