Ditulis oleh Tim Konten Medis
Cara mengobati penyakit ginjal stadium awal dapat dilakukan dengan membatasi asupan protein. Jika penanganan ini tidak mampu mengurangi gejala yang terjadi, segera periksakan diri ke dokter untuk mencegah gejala penyakit semakin parah.
Penyakit ginjal stadium awal dapat menyebabkan sakit di perut atau punggung bawah.
Organ ginjal terdiri dari dua bagian yang terletak di perut bagian belakang. Organ ini berperan penting untuk menyaring darah, membuang limbah, dan menyeimbangkan cairan tubuh.
Apabila terjadi kerusakan ginjal, hal ini dapat memengaruhi fungsi tubuh lainnya sehingga menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. Misalnya, penyakit ginjal kronis, kanker ginjal, dan gagal ginjal.
Ciri-Ciri Sakit Ginjal Stadium Awal
Kerusakan ginjal stadium awal cenderung masih ringan. Organ ini juga masih berfungsi dengan baik, meskipun Anda mengalami tanda dan gejala ginjal bermasalah.
Berikut ini adalah ciri-ciri sakit ginjal pada wanita dan pria:
- Tekanan darah tinggi
- Pembengkakan di tangan atau kaki
- Infeksi saluran kemih
- Terdapat protein dalam urine
- Muncul darah dalam urine (hematuria)
Pada gagal ginjal kronis stadium 1, kondisi ini ditandai dengan GFR (Glomerul Filtratioin Ratenormal) atau laju rata-rata penyaringan darah yang normal sekitar 90 atau lebih tinggi, tetapi ada protein dalam urine. Munculnya protein bisa berarti Anda telah mengalami gagal ginjal kronis.
Oleh sebab itu, penting untuk melakukan pemeriksaan ke dokter, terutama mengalami diabetes atau hipertensi. Dokter dapat mendiagnosis sakit ginjal dengan melalui beberapa pemeriksaan, seperti tes urine, tes darah, pemeriksaan tekanan darah, dan pencitraan.
Baca Juga: Bagaimana Ciri-Ciri Penyakit Ginjal? Ini 9 Gejalanya
Cara Mengobati Penyakit Ginjal Stadium Awal
Cara mengobati gejala ginjal biasanya tergantung pada penyebabnya. Sebagai contoh, penyakit ginjal yang disebabkan oleh diabetes, maka fokus pengobatannya adalah mengelola kadar gula darah.
Penyakit ginjal stadium awal tidak bisa sembuh secara total. Namun, sebagian besar penanganannya berfokus untuk memperlambat kerusakan dan menjaga fungsi ginjal selama mungkin. Berikut ini adalah beberapa cara mengobatinya:
1. Olahraga Rutin
Salah satu langkah awal mengobati ginjal adalah dengan olahraga secara rutin. Aktivitas ini berperan penting untuk membuat meningkatkan kebugaran, mendukung kesehatan fisik dan mental secara maksimal.
Olahraga juga mampu mencegah penyakit tertentu, termasuk gangguan ginjal. Pastikan untuk berolahraga secara rutin minimal 30 menit setiap hari.
Selain menjaga kesehatan ginjal, aktivitas ini mampu menurunkan risiko terkena kondisi, seperti penyakit jantung, sindrom metabolik, dan tekanan darah tinggi. Ada beberapa jenis olahraga, mulai dari ringan hingga berat, seperti berenang, jogging, dan yoga.
Perlu diingat bahwa olahraga tidak harus sulit atau melelahkan. Aktivitas ini juga tidak mahal atau menyita banyak waktu. Cobalah untuk memilih aktivitas fisik yang Anda sukai agar tetap konsisten dalam berolahraga.
2. Berhenti Merokok
Rokok terdiri dari berbagai zat kimia berbahaya, seperti nikotin, tar, dan hidrogen sianida. Zat ini bisa masuk ke paru-paru, aliran darah, dan menyebar ke seluruh tubuh, serta merusak jaringan di sekitarnya.
Kebiasaan merokok juga meningkatkan risiko diabetes tipe 2 sebanyak 30-40 persen. Selain itu, kebiasaan ini memperburuk beberapa kondisi kesehatan yang terkait dengan diabetes, seperti penyakit ginjal.
Kebanyakan perokok aktif merasa sulit untuk menghentikan kebiasaan ini karena membuat mereka santai, senang, dan bersemangat. Namun, Anda bisa berhenti merokok dengan mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat, seperti teman dan anggota keluarga.
Selain mengurangi risiko penyakit ginjal, manfaat berhenti merokok bisa mendukung indra perasa dan penciuman sehingga Anda lebih mudah menikmati makanan. Bahkan, tingkat kesuburan pada pria akan semakin meningkat.
3. Menjaga Berat Badan Ideal
Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan risiko terkena penyakit ginjal. Kondisi ini bisa memaksa ginjal bekerja lebih keras dalam menyaring limbah atau sisa-sisa racun pada makanan.
Oleh sebab itu, penting untuk menjaga berat badan ideal agar melindungi ginjal dalam waktu lama. Anda bisa melakukan perubahan gaya hidup, seperti olahraga rutin dan memperhatikan ukuran porsi makan.
4. Hindari Makanan Tinggi Garam
Makanan tinggi garam mudah ditemukan pada produk kaleng, kacang asin, dan daging olahan. Jenis makanan ini merusak fungsi ginjal dalam menjaga keseimbangan air dalam tubuh.
Akibatnya, Anda dapat mengalami berbagai masalah kesehatan, seperti peningkatan tekanan darah, sesak napas, dan kelebihan cairan di dalam tubuh. Penderita penyakit ginjal stadium awal bisa menghindari makanan tinggi garam agar terhindar dari risiko gejala yang semakin parah.
Cobalah untuk membuat ramuan untuk memperbaiki fungsi ginjal, seperti kemangi, daun salam, dan daun ketumbar. Rempah-rempah ini dapat Anda gunakan untuk memberi cita rasa pada makanan dan bermanfaat bagi penderita penyakit ginjal.
Baca Juga: 11 Gejala Gagal Ginjal Stadium Awal yang Sering Diabaikan
5. Pilih Makan Rendah Kalium
Kalium sangat penting bagi fungsi tubuh, seperti mengangkut nutrisi dan limbah ke seluruh sel tubuh. Pada penyakit ginjal, tubuh dapat mengalami kesulitan dalam mengel uarkan kalium berlebih dari darah.
Hal ini bisa menyebabkan kadar kalium tinggi atau hiperkalemia. Bahkan, orang dengan penyakit ginjal juga berisiko mengalami kalium rendah, terutama pada tahap awal penyakit ginjal.
6. Batasi Jumlah Protein
Ginjal yang sehat tidak membuang protein dan nutrisi penting lainnya, tetapi melewati dan mengembalikannya ke darah. Jika mengalami kerusakan, organ ini bisa menyebabkan kadar protein yang tinggi dalam urine.
Bagi penderita penyakit ginjal yang tidak menjalani dialisis, sangat dianjurkan untuk diet rendah protein. Penelitian membuktikan bahwa membatasi jumlah protein dan makan lebih banyak nabati bisa menghambat kerusakan ginjal.
7. Minum Air Putih yang Cukup
Anda bisa mengobati penyakit ginjal stadium awal dengan minum air putih yang cukup. Air dapat membantu ginjal membuang limbah dari darah dalam bentuk urine.
Hal ini dapat mengurangi risiko stadium sakit ginjal yang lebih tinggi. Namun, penderita penyakit ginjal kronis tingkat lanjut perlu membatasi cairan, termasuk orang yang menjalani dialisis. Sebab, kondisi ini hanya memproduksi sedikit atau tidak sama sekali urine.
8. Menjaga Tekanan Darah Tetap Stabil
Tekanan darah tinggi merupakan penyebab kedua penyakit ginjal dan memicu jantung bekerja lebih keras dalam mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Seiring berjalannya waktu, kondisi ini bisa melemahkan jantung dan mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah kecil di ginjal.
Jika mengalami tekanan darah tinggi dokter dapat meresepkan obat-obatan tertentu untuk mengendalikannya. Anda juga perlu menjalani pemeriksaan rutin agar mengetahui tanda tekanan darah tinggi.
9. Mengontrol Kadar Gula Darah
Semakin tinggi kadar gula darah, semakin banyak juga gula yang keluar melalui urine. Pada penderita diabetes, kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan ginjal.
Diabetes yang tidak terkendali juga bisa merusak pembuluh darah dan penyaring ginjal sehingga perlu diwaspadai. Jika tidak mendapatkan penanganan, ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya secara efektif.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mencegah Penyakit Ginjal? Ikuti Langkah Ini
Jika gejala penyakit ginjal stadium awal, seperti mual, tubuh lemas, dan pembengkakan pada kaki tidak kunjung sembuh dalam waktu lama, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr Stella Kartolo
Source:
- Cleveland Clinic. Kidney. Desember 2024.
- National Kidney Foundation. Sugar and Your Kidneys. Desember 2024.
- Mayo Clinic. Chronic Kidney Disease. Desember 2024.