Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penting untuk mengetahui bagaimana cara penularan AIDS yang menyerang tubuh. Secara umum, penyakit HIV/AIDS dapat ditularkan melalui cairan tubuh, seperti darah, air mani, cairan alat kelamin. HIV/AIDS tidak akan menular lewat keringat maupun sentuhan fisik.

Penyakit HIV/AIDS akan melemahkan sistem kekebalan tubuh seseorang.
Penyakit HIV ditandai dengan beberapa gejala, seperti sakit kepala, demam, dan nyeri otot. Gejala ini mungkin tampak, seperti penyakit lainnya sehingga kerap tidak disadari oleh penderita.
Virus HIV yang tidak segera mendapatkan pengobatan bisa menyebar ke seluruh tubuh dan berkembang menjadi AIDS. Pengobatan medis dapat menghambat perkembangan virus sehingga bisa mencegah komplikasi yang lebih serius.
Apa Itu Penyakit HIV/AIDS?
HIV (Human immunodeficiency virus) adalah virus yang menyebabkan sindrom defisiensi imun yang diperoleh dari (AIDS). Virus ini dapat merusak sistem kekebalan sehingga tubuh tidak mampu melawan infeksi penyakit.
Padahal, sistem imun berperan penting untuk mencegah infeksi penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Sistem ini juga menjadi sangat lemah dan tidak mampu lagi melawan virus yang menyerang tubuh.
Sampai saat ini, belum ada obat untuk penyakit AIDS. Obat yang diberikan hanya berfungsi untuk mengontrol penyebaran dan replikasi virus dan menjaga imun tubuh tetap sehat.
Baca Juga: Bagaimana Cara untuk Mengobati Penyakit AIDS?
Penularan Penyakit AIDS
HIV/AIDS tidak dapat menular melalui kontak biasa, seperti sentuhan, berpelukan, ciuman, atau menjabat tangan. HIV juga tidak menyebar melalui udara, keringat, atau gigitan serangga. Bahkan, penyakit ini juga tidak mudah menular melalui donor darah.
Penyakit AIDS hanya dapat ditularkan dari satu orang ke orang lainnya melalui pertukaran cairan tubuh. Berikut beberapa cara penularan penyakit AIDS yang perlu diketahui:
1. Hubungan Seks Tanpa Kondom
Penularan penyakit AIDS bisa terjadi akibat aktivitas seksual yang tidak aman. Virus ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui air mani dan cairan vagina pada alat kelamin.
Seks tanpa kondom juga berisiko tinggi mengalami perpindahan virus ke bagian tubuh lainnya. Oleh sebab itu, penting untuk melindungi diri dengan menggunakan kondom saat berhubungan seksual.
Alat kontrasepsi, seperti kondom sangat efektif untuk mencegah penularan virus HIV/AIDS secara maksimal. Hal ini mampu menghalangi masuknya cairan sperma atau vagina ke dalam tubuh.
2. Seks Oral
Penularan penyakit AIDS selanjutnya adalah seks oral. Aktivitas seksual ini dilakukan dengan cara merangsang alat kelamin dengan mulut, bibir, atau lidah.
Seks oral menjadi salah satu media penularan HIV/AIDS, terutama saat Anda mengalami sariawan atau luka di mulut dan bibir. Bahkan, risiko penularan akan semakin tinggi apabila cairan ejakulasi dikeluarkan di dalam mulut.
Seks oral juga bisa menyebabkan penyakit seksual lainnya, seperti herpes, sifilis, dan gonore. Anda disarankan untuk menggunakan kondom saat berhubungan intim, termasuk seks oral.
3. Transfusi Darah
Cara penularan penyakit HIV/AIDS bisa melalui transfusi darah. Namun, penularan ini termasuk jarang terjadi. Sebelum melakukan transfusi darah, calon pendonor akan diseleksi dan diuji ketat oleh petugas kesehatan untuk mencegah penularan AIDS yang terjadi. Risiko penularan virus juga semakin rendah karena setiap rumah sakit sudah menggunakan alat deteksi yang canggih.
4. Berbagi Jarum Suntik
Penggunaan jarum suntik bekas orang lain atau secara bersamaan bisa menjadi media penularan virus penyakit HIV/AIDS. Hal ini bisa terjadi akibat penderita meninggalkan sisa-sisa darah yang sudah terinfeksi dengan virus.
Dengan begitu, virus mudah menyebar ke orang lain dan merusak sel-sel di dalam tubuh. Selain HIV/AIDS, kondisi ini juga meningkatkan risiko terkena penyakit lainnya, seperti hepatitis B dan C.
Pastikan Anda menggunakan jarum suntik yang masih baru dan berada di dalam kemasan utuh. Hal ini diperlukan agar terhindar dari infeksi penyakit.
5. Penularan dari Ibu ke Bayi
Ibu hamil yang terinfeksi HIV/AIDS berisiko tinggi untuk menularkan virus kepada calon bayi melalui plasenta. Virus ini juga dapat menyebar dari ibu ke bayi selama proses persalinan berlangsung.
Oleh sebab itu, ibu hamil perlu melakukan pemeriksaan rurin, seperti tes darah untuk mencegah penularan infeksi HIV/AIDS.
Selain itu, penularan HIV/AIDS bisa terjadi akibat pemberian ASI eksklusif kepada bayi. Namun, penelitian membuktikan bahwa wanita dengan HIV/AIDS tetap boleh menyusui anaknya dengan syarat mengonsumsi obat antiretroviral (ARV) secara rutin. Obat ini berperan penting untuk menekan jumlah virus di dalam darah sehingga menurunkan risiko penularan.
Baca Juga: HIV dan AIDS: Inilah Dua Kondisi yang Berbeda
6. Penularan dari Sex Toys
Sex toys atau mainan seks bisa menularkan virus HIV/AIDS ke orang lain. Hal ini dapat terjadi apabila mainan seks tidak dibersihkan teratur.
Sebaiknya, hindari menggunakan mainan seks dengan orang lain untuk mencegah risiko penularan. Pastikan juga untuk membersihkan mainan seks agar tidak memicu infeksi penyakit menular lainnya.
Cara Mencegah Penularan Penyakit AIDS
Adapun sejumlah cara mencegah penularan penyakit AIDS, antara lain:
- Menggunakan kondom saat berhubungan intim
- Gunakan jarum suntik yang bersih dan steril
- Beri tahu pasangan bahwa Anda mengidap HIV
- Pertimbangkan sunat pada pria
- Jika sedang hamil, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan perawatan medis
- Menggunakan profilaksis (PEP) apabila terpapar infeksi HIV dalam waktu 72 jam pertama
- Konsumsi obat HIV (Human immunodeficiency virus), seperti TasP dan pemeriksaan rutin.
Jika Anda mengalami gejala HIV, seperti kepala pusing, ruam kemerahan, dan demam yang tidak kunjung dalam waktu lama, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Reynaldi
Source:
- Mayo Clinic. HIV/AIDS. Agustus 2024.
- NHS. Causes: HIV and AIDS. Agustus 2024.
- World Health Organization. HIV and AIDS. Agustus 2024.